Main Cast : Lee Sungmin
Cho Kyuhyun
Other Cast : Lee Donghae
Victoria
Lee Hyukjae
Kim Ryewook
Author : Cho Ocean
Rate : T
Genre : Romance,Hurt
Disclaimer : Semua Cast milik Tuhan dan Orang cerita ini MURNI milik author kece istri Cho Kyuhyun –Gak usah pada protes kaya demo buruh yee-
Warning : GS buat para uke kece,yang gak suka silakan di CLOSE aja..Gomawo.
.
.
Happy reading...Enjoy it...Syalalalalalaa,,,
.
.
.
LOVE AND FRIENDSHIP
Chap 1
Sungmin POV
Semilir angin berhembus menerpa kulitku. Kini kupejamkan mata erat seakan terpaan angin tidak mengganggu kenyamananku duduk seorang diri di bangku taman yang sepi ini. Entah sudah berapa lama aku bertahan pada posisi seperti ini. Kupejamkan mataku semakin kuat . Aku harus bagaimana? tanyaku pada diri sendiri. Kenyataan hidup yang harus kuterima sekarang, rasa sakit itu mendera begitu dalam hingga kurasakan sesak didalam dadaku. Ini sangat tidak mudah dan menyakitkan.
Jika aku dapat mengulang waktu kembali sebelum semua ini terjadi, tentu aku tidak akan melakukan hal bodoh ini. Terjebak dalam perasaan dan masalah yang begitu rumitnya. Kalau sudah begini aku sendiri yang merasakan sakitnya. Bagaimana aku bisa menghilangkan sakit ini? semua yang terjadi bagaikan boomerang untuk diriku sendiri. Aku harus menyalahkan siapa dalam masalah ini? Aku memutar kenangan masa laluku, sebelum semua terjadi, begitu indah dan membahagiakan. Aku tersenyum sekilas. Namun seketika senyumku memudar ketika dengan cepat kenangan itu berpindah haluan saat masalah itu muncul.
Sungmin POV end
NYUUUUT…
Ia mencengkram erat dadanya hingga baju yang ia kenakan sedikit kusut. Namun ia tidak perduli, ia hanya ingin mengurangi rasa sesak itu, rasa sakit pada hatinya yang kini tengah ia rasakan saat mengingat masalah yang terjadi.
"Kenapa kau bodoh Lee Sungmin? Kenapa?" Makinya pada diri sindiri.
"Sakit..Sakit..ini sakit" Makinya lagi sambil menepuk-nepuk erat dadanya. Air mata yang semula hanya tetesan kini mengucur dengan derasnya, seakan mewakili rasa sakit yang teramat dalam.
"Menyesal" yah kata itu mewakili perasaan saat ini, penyesalan yang berujung pada rasa sakit yang mendera,menghujam jantung terdalam. Seharusnya ia tidak perlu memulainya,menawarkannya, menjanjikannya pada namja itu . Sehingga rasa sakit dan penyesalan itu tidak pernah hinggap dihatinya.
.
.
.
Flashback
"Vic..Victoria cepat kemari" Teriak Sungmin tidak sabaran.
"Ada apa Minnie-ah? Kau ini,apa tidak bisa tidak berteriak seperti itu" Ucap Victoria sambil mengusap kupingnya. Kini mereka berdiri tepat didepan jendela koridor sekolah mereka Shapphire Blue High School . Jendela itu tepat berhadapan langsung dengan lapangan basket seklolah mereka.
"Kau lihat namja itu Vic?" Tunjuk Sungmin pada namja tampan yang sedang bermain basket.
"Yang mana?Ada dua namja disana,siapa yang kau maksud?" jawab Victoria yang masih menatap kearah lapangan basket.
"Itu yang paling tampan" Kali ini Sungmin menunjukan sambil menghentak-hentakan kakinya dengan semangat.
"Keduanya tampan Minnie" Jawab Victoria lagi sambil memutar bola matanya malas.
"Itu yang memegang bola basket"
"Oh,yang berwajah mirip ikan itu?" Jawab Victoria dengan nada mengejek.
"Yakk!Apa kau tidak bisa membedakan mana namja tampan dan ikan? Aisshhh Jinjja kau ini" Maki Sungmin dengan wajah kesalnya.
"Hei, tak perlu marah seperti itu, aku hanya bercanda Minnie sayang" Ucap Victoria sambil mengelus pelan rambut Sungmin .
"Habisnya kau mengatainya ikan,diakan tampan" Rajuk Sungmin sambil mempoutkan bibir bershape M nya.
"Kkk" Victoria yang melihat itu hanya bisa terkikik geli, sebenarnya Ia sudah terbiasa melihat tingkah sahabatnya itu yang sering menunjukan aegyeo ketika sedang merajuk.
"Vic…." Rengek Sungmin lagi.
"Kkk..Arraseo..Arraseo,Jadi,kau menyukainya?" Tanya Victoria dengan serius.
"Ne" jawab Sungmin mantap.
"Sejak kapan?" Tanya Victoria lagi.
"Sebulan ini, awalnya kupikir hanya suka-suka biasa seperti yang sudah-sudah tetapi semakin lama aku semakin memikirkannya. Dan aku menyukainya"
Ya, Sungmin memang yeoja yang mudah menyukai namja tampan namun itu bukan benar-benar perasaan yang kuat, hanya sesaat. maka dari itu Victoria menanyakannya dengan serius. Takut kalau kali ini hanya perasaan sesaat Sungmin lagi. Bagaimanapun dia tau pasti seperti apa sifat sahabatnya itu, namun jika kali ini Sungmin benar-benar menyukai namja itu tentu dengan senang hati ia akan membantunya.
"Baiklah, lalu apa yang ingin kau lakukan?"
"Hmm" Sungmin berfikir sejenak "Tidak mungkin kalau aku langsung menyatakan perasaanku begitu saja, aku ingin melakukan pendekatan padanya terlebih dahulu" Lanjut Sungmin.
"Lalu?" Tanya Victoria sambil menatap Sungmin.
"Tentu saja aku tak mungkin melakukannya seorang diri, jadi maukah kau membantuku Vic?" Mohon sungmin dengan puppy eyesnya .
"Hhh..sudahku duga akan seperti ini" Victoria menghela nafas, sebelum melanjutkan perkataannya "Tapi bagaimana aku membantumu? bahkan aku juga tidak mengenal namja itu" Ucap Victoria sambil memandang kearah namja itu. Sebenarnya ia tidak benar-benar saat mengucapkan itu,ia hanya ingin sedikit menggoda sahabatnya itu.
"…"
Merasa tak ada jawaban dari Sungmin, membuat Victoria menolehkan kepalanya kesamping. Dilihatnya Sungmin menunduk dengan wajah ditekuk. Melihat itu membuat Victoria merasa bersalah sekaligus iba. Dengan segera dirangkulnya bahu Sungmin.
"Hei jangan putus asa begitu, aku hanya bercanda. Kita masih punya banyak waktu untuk memikirkan bagaimana caranya agar kau dan namja itu.., siapa namanya?" Tanya Victoria.
"Lee Donghae" Jawab Sungmin.
"Ya,kau dan Lee Donghae-mu itu bisa dekat, jadi kau jangan bersedih dan murung seperti ini sambil menekuk wajahmu itu, arra?"
"Ne,arraseo"
"Nah sekarang tersenyumlah" Ucap Victoria sambil menarik kedua sudut bibir sungmin membentuk sebuah senyuman.
"Gomawo Vic, kau sahabat terbaikku" Ucap Sungmin sambil memeluk Victoria.
Flashback End
.
.
.
Drrttt Drrrttt Drrttttt
Getar ponsel Sungmin menandakan panggilan masuk yang kesekian kalinya karena entah sejak kapan ponsel itu bergetar tidak satupun yang sungmin hiraukan bahkan pesan masuk pun tak ada satupun yang ia buka. Ia benar-benar ingin sendiri.
Sungmin melihat layar ponselnya dan tertera nama "Hyukkie Calling" , dengan terpaksa ia jawab teleponnya. Karena ini telepon Hyukkie yang kesekian kalinya dia abaikan dan kali ini terpaksa ia menjawabnya.
"Yeoboseo" Jawab Sungmin dengan suara serak.
"Yak Lee Sungmin, sebenarnya kau ada dimana sekarang? Kenapa tidak membalas pesanku? Dan kenapa baru menjawab teleponku? kau tidak melakukan hal yang tidak-tidak kan?" Hyukkie aka Lee Hyukjae tanpa ampun membrondoli Sungmin dengan banyak pertanyaan.
"Ne,aku baik-baik saja" Jawab Sungmin dengan singkat, ia terlalu pusing mendengar pertanyaaan yang terlontar dari hyukkie sahabatnya itu yang kini tengah mengkhawatirkannya. Meskipun sebenarnya keadaanya kini sangat tidak baik-baik saja, namun tidak mungkin kan ia mengatakan hal itu.
"Kau dimana sekarang?"
"Biarkan aku sendiri" Jawab Sungmin lirih
"Tap.." Sungmin langsung memotong ucapan Hyukkie dengan nada lirih "Kumohon.."
"Hhh…Baiklah, tapi setelah merasa tenang tolong hubungi aku, Arraseo?"
"Ne"
"Baiklah, aku tau ini berat untukmu, dan aku tak ingin berpihak pada dirimu maupun Victoria. Jadi berusahalah selesaikan masalah kalian. Aku dan Ryewook tak ingin apapun merusak persahabatan kita terutama kau dan Victoria yang memang sudah lama bersahabat dibandingkan dengan kami"
"Hmm" Sungmin hanya membalas dengan gumaman.
"Baiklah, aku tutup teleponnya ne"
"Ne" dan Hyukkie pun mengakhiri teleponnya.
Sungmin menatap kedepan dengan wajah datar sambil berguman "Kalian mengatakan tidak membela aku ataupun dia,kalian mengatas namakan persahabatan? Di dalam persahabatan tak pernah ada kata "Penghianatan" , berhentilah berpura-pura menyayangiku karena kalian tidak ada pernah ada dipihakku. Aku tidak bodoh untuk melihat itu semua, karena tak ada satupun dari kalian yang kini bisa kupercaya" Ucap Sungmin dan seketika itu juga ia bangkit dari bangku taman yang sejak tadi ia duduki" Sekarang aku akan menjadi seorang Lee Sungmin yang baru, aku tak butuh teman. Aku bisa berdiri sendiri tanpa kalian "Ucapan terakhir Sungmin sebelum meninggalkan taman itu dan juga meninggalkan rasa pedih yang ia rasakan.
TBC
