The story of my life.

-Jika seandainya aku bisa memilih maka bukan jalan ini yang ku inginkan -Kim Jaejoong

*Note all JAE POV

Ini adalah kisahku, aku tidak harus harus memulai dari mana tetapi sebelum itu perkenalkan namaku kim jaejoong, masih berusia 20 tahun. Meskipun begitu, aku bekerja sebagai waiters disalah satu club. Waiters disini hanyalah kedok karena sebenarnya sebagai waiters kami juga harus mau dijamah-jamah dan diraba-raba. Tapi tentu tidak sampai tahap yang lebih, karena itu adalah peraturan di club ini. Aku terbilang cukup beruntung karena belum pernah diraba-raba dan dijamah karena aku baru. Aku baru bekerja di club ini seminggu yang lalu. Untuk pegawai baru, mereka mengharuskan mempelajari bagaimana cara menghadapi pelanggan. Jika hanya mengantarkan minuman kami diperbolehkan tetapi selebihnya kami tidak diperbolehkan.

"Joongie, kau antarkan minuman ini untuk..." Jawab bartender seraya menyerahkan minuman

"Boss besar datang..." Ucap waiters yang lain

"Boss besar datang..." Ucap yang lain

Bos besar yang dimaksud adalah pemilik club ini. Biasanya dia jarang datang ke club ini, dan dia baru akan datang jika ada yang penting. Aku tidak tahu ada hal penting apa sampai dia datang kemari. Apa mungkin dia akan menyeleksi kami, pegawai baru.

"Joongie, sebaiknya kau antarkan minuman ini ke ruangan boss besar sekarang" Ucap bartender itu seraya mengganti minumannya.

"Aku? Kenapa aku?" Tanyaku kaget

Tentu hal ini mengejutkanku, karena biasanya boss besar hanya mau dilayani oleh orang-orang yang lama dan bukan baru.

"Sudah antarkan saja" Desak bartender itu tidak ingin membuang waktu.

Segera setelah mendengar paksaannya, aku mengantarkan minuman ini kedalam ruangan boss besar itu.

Aku pun mengantarkan minuman itu sambil orang-orang disekitar menatapku, ada yang iri dan ada yang menatapku tidak suka. Entahlah aku sungguh tidak tahu dan hanya mencoba menjalankan tugas yang diberikan.

Begitu tiba didepan ruangannya, para penjaga langsung saja menyuruhku masuk ke dalam.

Aku yang tidak tahu apa-apa terus saja melangkah masuk kedalam ruangan tersebut. Begitu tiba didalam ruangan tersebut, terkejutlah aku. Barang-barang mewah, elegan dan indah terdapat didalamnya

"Wah.. Pasti mahal-mahal sekali" Kataku kaget memperhatikan keadaan sekeliling.

"Kau datang, cantik?" Ucapnya dingin

Terkejutlah aku mendapati sosok tinggi, tegas, tampan, berkharisma dan dingin.

"Ah... Maaf tuan, ini minuman anda dan maaf tuan jika saya sudah melihat-lihat ruangan anda" Jawabku patuh

Bukankah orang ini adalah orang yang dimaksudkan boss besar, sekarang aku mengerti kenapa dia disebut sebagai boss. Tingkah lakunya dan sikapnya amat mencerminkan hal itu. Tinggi, tegas dan dapat kukatakan ia mungkin adalah orang yang keras. Itu terlihat dari bentuk wajahnya yang rupawan.

"Usir wanita itu sekarang!" Ucapnya tegas

Aku yang tidak mengerti akan hal itu mengeryit bingung.

'Wanita apa? Bukankan aku pria? Apa aku juga perlu diperlakukan seperti itu?' Kataku dalam hati

"Yunho yaa... Mianhaee... Aku janji tidak akan selingkuh lagi hikss..." Ucap salah seorang gadis yang kini dipaksa keluar dari sebuah ruangan didalam dengan mengenakan pakaian yang menurutku terbilang errr sexy.

"Bawa priamu itu dihadapanku, sekarang!" Ucapnya dingin

Segeralah para penjaga itu membawa seorang pria dengan keadaan naked.

"Omo" Aku yang terkejut akan hal itu langsung menutupi mataku dengan tanganku.

Aku terkejut, dengan hal yang baru saja terjadi.

'Ini sesungguhnya apa yang kini sedang terjadi?' Kataku dalam hati.

Aku yang tidak ingin berfikir macam-macam terus menutupi mataku dengan tanganku.

"Yunho yaaa, maafkan aku... Hiksss aku... Janji ini yang terakhir kalinya aku hiksss berbuat seperti ini..." Ucap gadis itu memohon ampun

Kurasa gadis itu mungkin kini tengah bersimpuh pada seseorang yang bernama yunho.

"Kalian pilih, pergi dari sini dan tidak mengenal aku lagi atau kubunuh kalian dengan senjataku" Ucapnya dingin

'Omo... Apa yang terjadi? Mengapa ada bunuh-bunuhan' Kataku dalam hati

Mungkin penjaga yang masih menyadari keberadaanku itu, memberitahu pada yunho karena setelah tak lama yunho berkata seperti itu, yunho langsung menghampiriku.

"Aku lupa jika disini masih ada dirimu, sayang" Bisiknya lembut

Perlahan tanganku yang tadi menutup mataku, diturunkannya. Aku pun memandang wajahnya yang dingin itu secara takut.

"Sa... Yang?" Ucapku gugup

Aku tidak tahu apa yang terjadi kini. Mengapa tatapannya seolah ingin memakanku.

"Kau jangan takut. Kau tidak akan berakhir seperti mereka asalkan kau tidak macam-macam denganku" Bisiknya lembut pada telingaku seraya mengecupnya lembut. Kini yunho berada dibelakangku.

Aku yang takut dan gugup hanya menganggukkan kepala.

"Bunuh mereka!" Perintah yunho dingin

Begitu mereka mendengar perintah tuannya, segeralah membunuh kedua orang tersebut. Aku yang tidak pernah melihat hal tersebut tentu kaget dan terkejut. Segeralah aku membalikkan badanku dan memeluk yunho erat.

Segeralah aku mendengar bunyi letusan letupan senjata.

Dorr...

Dorr..

Dua orang tersebut kemudian bersimpuh darah dan aku tidak berani menyaksikan adegan tersebut.

"Kau pasti tidak pernah menyaksikannya, benarkan?" Bisiknya lembut sambil menikmati pelukkanku

"Akuuu takutt... Aku tidakkk..." Ucapku terbata

Yunho yang gemas akan hal itu langsung saja meraup bibirku. Melumatnya dengan kasar, dan brutal.

"Mmmcckkpp sssh ahhh" Eranganku pelan saat yunho mulai mengabsen gigiku.

Sadar bahwa tubuhku melemah akibat ciumannya itu segeralah mengendongku ala bridal.

"Kita akan kemana? Ehmmmmm tuan?" Tanyaku saat berada dalam gendongannya

"Aku tidak mau dan sudi jika harus menggunakan kamar yang sudah digunakannya untuk berselingkuh. Kita akan ke jung mansion. Welcome to my world sayang" Ucapnya pelan namun dingin

Aku sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Yunho yang menyadari raut-raut mukaku yang kebingungan, bermaksud akan menjelaskan.

"Kau akan tahu nanti begitu tiba di jung mansion" Ucapnya dingin

Tidak ingin membuatnya tambah kesal dan marah, aku hanya diam mendengarnya.

'Semoga aku akan baik-baik saja dan tidak bernasib seperti gadis itu.' Kataku dalam hati

Begitu kami tiba dijung mansion, yunho langsung membawaku kekamarnya. Aku tidak tahu apa yang kini sedang terjadi.

"Untuk apa kita berada disini?" Tanyaku penasaran sambil menatap seisi ruangan ini.

Ruangan ini dapat kukatakan sangat mewah. Semua benda didalam ruangan ini dapat kukatakan dari barang-barang bermerek dan terkenal. Kualitasnya pun sudah tidak perlu diragukan lagi.

Tanpa menjawab pertanyaanku, langsung saja yunho meraup bibirku yang merah dan melumatnya secara lembut.

Yunho langsung saja menjatuhkanku kekasurnya dengan dia menindihku.

Dan tepat seperti dugaanku, kasur ini begitu lembut dan nyaman.

Begitu yunho menindihku, dia langsung menatapku sambil mengintimidasiku.

"Mulai sekarang dan seterusnya kau adalah milikku. Aku tidak suka jika kau membantah atau tidak menurutiku. Aku tidak suka orang berkhianat kepadaku dan satu lagi kau harus menuruti apapun keinginanku" Ucap yunho tegas sambil menatap tajam kearahku

Gulp...

'Sepertinya ini tidak mudah untukmu kim jaejoong' Kataku dalam hati

Yunho langsung saja mengecup bibirku ganas dan liar.

Yunho tanpa aba-aba langsung melepaskan pakaianku dan melebarkan kakiku.

"Jeballll ahhhh jangannn" Ucapku kewalahan menerima serangannya

Tanpa aba-aba, yunho langsung saja memasukkan juniornya yang besar itu ke dalam holeku yang sempit itu.

Aku pasrah saja menerima semua 'yang dilakukan' kepadaku.

Aku kembali membawa ff, aku usahain ini cuma 4 chapter aj koq /semoga/ (?)

Semoga suka yaa ;)

Review yaa /wink/ ;)

TBC._.