Little : MY PRINCES

Cast : Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Lu han, Oh Sehun, Kim Jong in, Do Kyungsoo

Other cast : Kim Joonmyeon dan wu yifan (kris)

Genre : romance, kerajaan

Ranting : T

My Princes

Suatu hari di sebuah desa kerajaan moonlight, hidup seorang pemuda tinggi berparas tampan anak sulung dari Raja kerajaan Moonlight. Ia Mempunyai seorang adik laki-laki yang berparas sama sepertinya, tapi lebih tampan dan agak sedikit dingin. Tentu berbeda dengan kakaknya yang tak bisa diam dimana pun mereka berada. Memiliki orang tua yang sangat menyayangi mereka berdua. Dan tentu saja mereka memiliki begitu banyak penggemar dimana-mana. Gadis mana yang tidak tertarik pada mereka berdua. Sudah tampan dan bahkan anak dari seorang pemilik kerajaan. Tapi ada salah satu gadis yang sangat tidak menyukai keluarga kedua kakak beradik ini. Dia berbeda dengan semua gadis didesa itu. Tentu bukan hanya gadis itu membenci keluarga kerajaan, bahkan kakaknya yang berparas manis dan cute sepertinya pun ikut membenci keluarga kerajaan itu. Tentu mereka mempunyai alasan tertentu memebenci keluarga kerajaan.

Flashback

"saya mohon, baginda raja. Saya bersumpah bukan ayah saya yang melakukan hal seperti itu. Ayah saya tak akan berani meracuni baginda ratu. Saya mohon.. " ujar seorang gadis desa. "TIDAK! Kalian ingin beralasan apa lagi, sudah terbukti bahwa ayah kalian yang melakukannya. Maid saya yang melihatnya sendiri. Pengawal bawah penjahat ini keruang penjara bawah tanah, kalau sampai istri saya tidak terselamatkan, sudah dipastikan penjahat ini harus disingkirkan juga. Kalian tahu kan, apa yang kalian lakukan sampai bisa menghilangkan nyawa seseorang, tentu harus dibalas dengan nyawa juga" teriak sang raja.

Gadis dari anak tersangka tersebut, begitu kaget mendengar perkataan sang raja. Dia terus memohon agar tidak menghukum mati ayahnya. "baginda raja, sekali saja saya mohon jangan hukum mati ayah saya, kalau ayah saya sudah tidak ada, siapa yang akan mengurus kami berdua" ujar sang gadis yang lebih tua dari gadis sebelumnya. "saya tidak peduli. Pengawal cepat bawah pria itu kepenjara bawah tanah, dan usir kedua gadis ini dari kerajaan saya" ujar sang raja.

Tanpa basa basi lagi, sang pengawal langsung menyeret ayah dari kedua gadis itu kedalam penjara bawah tanah dan langsung mengusir kedua gadis tersebut. Diluar kedua gadis itu bertemu dengan keduan kakak beradik dari anak sang raja tersebut. "maafkan ayah saya, kami tahu kalau itu bukan kesalahan ayah kalian." Ujar salah satu anak sang raja ynag lebih tua itu. "kalau kalian tahu itu bukan kesalahan ayah saya, kenapa kalian tidak bicara dengan ayah kalian dan mengatakan kalau itu bukan kesalahan ayah saya" ucap sang gadis yang terlihat lebih tua dari anak sulung raja itu

. "maaf kami tidak bisa" ujar anak bungsung sang raja. Mendengar ucapan kakak beradik itu, kedua gadis tersebut lebih memilih pulang ke rumah mereka dan menunggu pemberitahuan keadaan ayah mereka. dirimuah kedua gadis itu tak bisa diam, hati mereka terlalu gelisa memikirkan ayah mereka.

tiba-tiba saja terdengar suara ketukan dari arah luar. Sang kakak dari gadis itu pun membukakan pintu. "selamat malam, kami hanya ingin memberitahukan. Bahwa besok ayahanda kalian akan di hukum mati oleh kerajaan, karena tadi pada pukul 16.00, ratu yixing menghembuskan nafas terakhirnya, karena efek dari racun yang ayahanda kalian berikan" ucap salah satu pengawal kerajaan. "tidak! Ayah saya tidak berssalah.. tidak! Kumohon tidak!" sang gadis pun tak mampu lagi menahan airmatanya.

Dia mulai merasakan kepalanya berputar-putar, kakinya pun sudah tidak bisa menahan berat tubuhnya. Sang adik yang melihat kakaknya akan jatu itu, langsung membantunya duduk disampingnya. "kak.. lebih baik istirahat saja. Bukankah besok pagi-pagi kita harus bertemuh dengan ayah untuk terakhir kalinya?lebih baik kita istirahat saja" ujar sang gadis kecil dan membetulkan posisi tidurnya dan kakaknya.

Keesokan paginya, kedua kakak beradik ini berangkat menuju istana untuk bertemu dengan ayah mereka untuk yang terakhir kalinya. Sesampainya dpenjara bawah tanah, mereka bertemu dengan ayah mereka. ketika melihat ayah mereka, kedua kakak beradik ini langsung memeluk ayahanda mereka.

"appa, mian kami tidak bisa mengeluarkan appa dari sini" ujar sang adik. "ne, maaf kakak juga tidak bisa membuat sang raja membatalkan hukuman ayah" ujar sang kakak. Kedua kakak beradik ini akhirnya mengeluarkan air mata mereka didepan ayahnya. "sudah, sudah.. ini mungkin sudah takdir ayah sebagai seorang hamba. Kalian ingat kalian tidak tinggal sendiri. Biarpun ibu dan ayah sudah tidak bisa menemani kalian. Kami tetap ada dihati kalian. Jadi jangan pernah menyalahkan apapun, anggap saja memang ayah melakukannya. Lagi pula sepertinya ibu kalian merindukan ayah. Kalian harus kuat menjalankan kehidupan kalian. Jadilah orang sukses , barulah kalian bisa menginjak orang-orang pernah menginjak-injak kalian. Hahahhaha.. jangan lakukan hal seperti itu arra" ujar sang ayah.

Bahkan dalam keadaan seperti ini pun sang ayanh masih bisa tertawa. Waktu telah menunjukan pukul 12:00, sudah waktunya ayah keduan gadis kakak beradik ini, menerima hukumannnya. Karena tidak sanggup melihat ayah mereka, akhirnya mereka berdua lebih memilih pulang untuk mengikuti amanat terakhir ayah mereka.

diperjalanan pulang sang adik berkata "aku akan memabalas apa yang mereka lakukan pada appa" ujar sang adik. Sang kakak yang mendengarnya langsung membantah perkataan adiknya. "yak, kau tak boleh begitu. biarkan nanti yang mahakuasa membalas mereka. lebih baik saat ini kita laksanakan amanat terakhir appa" ucap sang kakak. Sampainya dirumah mereka mulai menyusun strategi untuk melaksanakan amanat ayah mereka. "

My Princes

Itulah alasan mengapa kedua kakak beradik ini sangat membenci keluarga kerajaan. Pada waktu dipasar, kedua gadis kakak beradik ini bertemu dengan kedua anak laki-laki kerajaan. "oh, annyeong haseyo. Sudah lama kita tidak bertemu bukan" ujar sang kakak laki-laki. "apa mau kalian ah!, kami tak sudi berbicara dengan anak dari keluarga kerajaan. Adikku ayo kita pergi dari sini" ajak sang adik gadis tersebut. "hei, aku wu chanyeol, dan dia adikku wu sehun.. salam kenal" ucap sang anak sulung kerajaan –Chanyeol-.

Kedua gadis kakak beradik tidak pusing dengan apa yang dikatakan chanyeol, mereka bahkan lebih memilih jalan terus daripada harus membalas perkataan chanyeol. "uhh, baru kali ini aku tidak direspon oleh seorang gadis,, wah siapa yah nama adiknya itu, sepertinya terlihat lucu. Kkeke.." chanyeol yang tertarik dengan adik dari seorang gadis itu hanya bisa terkekeh melihat paras manis dari adik gadis itu. "yak, hyung lebih baik kita pulang sekarang , appa sudah menunggu". Mendengar perkataan sang adik – sehun -, akhirnya mereka memilih untuk pulang.

.

.

My Princes

.

.

Sehun pov

Hari ini aku dan hyung akan berjalan-jalan kepasar, yah hanya untuk iseng-iseng saja. Diperjalanan kami bertemu dengan dua orang gadis kakak beradik yang pernah aku temui dikerajaan.

"hyung, sepertinya aku mengenal mereka? tapi siapa?" hyung ku yang sepertinya merespon perkataanku. Tiba-tiba saja chanyeol hyung memanggil kedua gadis kakak beradik itu. Tapi sayang mereka tak merespon sama sekali. 'sudah kuduga' batinku. "hyung sebaiknya kita pulang appa sudah menunggu".

Perjalanan pulang, hyung dan aku bertemu kembali dengan kedua gadis itu, sepertinya akan ada pertengkaran hebat. "oh, hei kalian yang dipasar bukan.. wahh ternyata kita bertemu kembali" ujar chanyeol hyung. Lagi-lagi dia memanggil mereka. sudah kukatakan mereka tidak akan merespon ucapanmu. "hyung, mereka tak akan mendengarmu sebaiknya kita pulang" bisik ku. "mwoya! Apa kalian mengikuti kami ah! Apa kalian tidak mendengar ucapanku tadi dipasar. Aishh kalian memang seperti ayah kalian, cihh!" ujar gadis yang sepertinya kelihatan lebih tua itu.

"hei, tenang-tenang. Kami hanya ingin mengetahui nama kalian. Kalian tahu, hanya kalian yang belum kami ketahui nama kalian dari semua gadis didesa ini" ujar chanyeol hyung. "buat apa kalian ingin mengetahui nama kami, kami tidak perduli" sekarang sepertinya gadis yang terlihat lebih mudah dari kakaknya tapi terlihat seumuran dengan hyung ku.

"tak apa jika kalian tidak ingin memberitahu nama kalian. Lagi pula biarpun kami mengundang kalian ke acara pesta ulangtahun kerajaan kami, saya yakin pasti kalian tak akan datang. Tapi kalian akan menyesalkan sesuatu nanti jika kalian tak datang" sekarang aku yang angkat bicara. Melihat ekspresi dari mereka berdua, sepertinya mereka sedang merespon perkataanku.

"cih! Baiklah, nama ku Luhan dan ini adikku Baekhyun. Sekarang kalian sudah mengetahui nama kami berdua, jadi jangan pernah mengikuti kami lagi. Arraso!" ujar sang gadis bernama-Luhan-itu. "hmm,, baiklah. Terima kasih Luhan-ssi dan Baekhyun-ssi" ujar chanyeol hyung. 'Ternyata namanya luhan, kekek terdengar sangat lucu, tapi itu cocok dengan wajahnya bukan.' Batinku. Ahh ada apa dengan ku, apa aku sudah gila menyukai seorang gadis yang lebih tua denganku. Ahh sudahlah lupakan.

.

.

My Prince

.

.

Chanyeol pov

"Nama yang cantik.. hmm baekhyun-i.. hahaha" aku merasa senang ketika memberitahukan nama mereka. aku sangat tertarik dengan adiknya, wahh dia begitu manis. Aku tak sabar ingin bertemu dengannya lagi. Sepertinya dia cocok kupanggil Baekki, jika kita menikah nanti aku ingin memanggilnya baekki, my baekki, tapi dia juga harus memanggilku panggilan sayang bukan, hmm mungkin dia akan memanggilku yeolli atau my yeolli. Hahahah..

"hyung, appa memanggilmu. "ucap sehun dan berjalan kearahku "hyung, apa kau sakit? Atau jangan-jangan kau demam hyung" ujar sehun. "yak, aku tak gila seperti yang kau byangkan. Kau tahu aku sedang jatuh cinta. kekeke" ucapku malu-malu. Mungkin sekarang pipiku sedang memerah, ahh baekki yah kau telah membuatku sangat bahagia sekarang.

"yak hyung, bisa kau fokus ketika sedang berbicara.. ah kau persis seperti eomma saja. Memangnya siapa yeoja yang sudah membuat mu seperti ini, mungkin inisialnya bisa kau beritahukan pada adikmu ini" bujuk sehun. Dia selalu saja seperti itu. "yah,,yah namanya baekhyun, gadis yang tadi kita ketemui dipasar, kau ingat?" ujar ku. "tentu saja. Tapi kenapa kau menyukainya hyung?" ujar sehun memperbaiku posisi duduknya dan membaringkan tubuhnya dikasurku. "hmm,, mungkin karena dia manis mungkin.. hahah".

"hmm, tuan muda wu chanyeol,baginda raja memanggilmu, sebaiknya kau harus menemuinya sekarang" ujar seorang maid yang tiba-tiba masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, tapi yah sudahlah. Sepertinya ada sesuatu yang penting, tapi apa coba? Lagi pula keadaan kerajaan sekarng tidak pada situasi yang sulit.

'tok..tok..tok' aku mengetuk pintu kerja appa."masuklah chanyeol-i, kau tak perlu mengetuk pintu seperti itu" ucap sang ayah-Wu Yi Fan-. "appa memanggilku? Memangnya ada keperluan apa?" ucapku dan memilih duduk disamping ayah. "kau tahu, kau sebentar lagi berumur 25 tahun. Untuk seumuran putra raja seperti kamu. Harus sudah memiliki pasangan hidup. Dan ayah telah mempunyai pasangan hidup untuk mu. Dan kau tak boleh menolaknya kali ini" jelas sang ayah. Ahh bagaimana ini, kenapa selalu seperti ini. Ahh, baekki-ya aku harus bagaimana?. "hmm,baiklah. Memangnya mereka kapan akan datang?" tanya ku. "sebentar malam, jadi malam ini kau dadan yang rapi agar terlihat gagah didepan calon tunanganmu. Ayah yakin kau akan tertarik dengannya" ujar sang ayah dan meninggalkanku sendiri diruang kerjanya.

Kubaringkan tubuhku diatas tempat tidurku, aku mulai memikirkan bagaimana aku mangatakan hal ini pada appa, ahh baekki-ya kau harus membantuku. Tapi, aku yakin kau pasti tak akan sudi membantu ku. Perlahan-lahan mata ku mulai terpejam dan tertidur.

.

.

My Princes

.

.

Author pov

Malam hari, Luhan dan baekhyun tengah membersikan rumah mereka yang indah itu. Biarpun kecil dan sempit. Tapi ini satu-satunya warisan yang ayah mereka tinggalkan. "eonni, apa kau yakin akan pergi kepesta itu? Sepertinya tidak" ucap sang adik-baekhyun-. Luhan pun mengingat kembali perkataan Sehun tadi dijalan. Memangnya apa yang akan mereka sesali jika tak datang.

Tapi bukankah jika mereka datang itu sama saja membuat hati mereka sakit kembali?. "entahlah adikku. Kakak akan memikirkannya kembali, sebaiknya kau memasak air untuk kita minum dan untuk jong in mandi nanti, dan sepertinya Jong in akan datang sebentar lagi" ujar luhan. "ne eonni". Baekhyun berlari kearah dapur untuk mengerjakan tugasnya.

Luhan yang sedang mengatur meja makan untuk makan malam mereka nanti bersama jong in. Pria yang berkulit tan dan tampan itu adalah keponakan dari ayah mereka. jong in sama seperti luhan dan baekhyun tidak memiliki prang tua, makanya jong in lebih memilih tinggal dengan kedua sepupunya itu. 'tok...tok..tok..' terdengar suara ketukan pintu dari arah luar dan sepertinya itu jong in. Batin luhan. "ya, tunggu sebentar"luhan berlari kearah pintu dan membukankan pintu untuk jong in."jong in-i kau sudah pulang, sini noona bawakan tasmu itu, dan sekarang kau pergi mandi lalu kita akan makan malam bersama hari ini. Baekhyun sudah memasak air panas untuk mu" luhan mengambil tas yang ada pada jong in dan menaruhnya diatas meja kecil .

jong in pun menuruti perkataan luhan, ia segera berlari kekamarnya dan bersiap-siap untuk makan malam. Dimeja makan semuanya berkumpul, biarpun hanya makanan yang sangat sederhana itu, tetapi mereka merasakan makan malam kali ini sangat-sangatlah mewah. Luhan mengambil makanan untuk para adik-adiknya itu. Dan mereka memulai makan. Hanya terdengar suara detingan piring dan sendok.

selesai makan baekhyun mengambil piring-piring dan gelas yang mereka gunakan makan tadi dan mencucinya. Diruangan yang bisa dibilang tempat berkumpul mereka. luhan dan jong in sedang membicarakan sesuatu, sepertinya menyangkut pembicaraan luhan dan baekhyun tadi. "jadi, noona akan datang kepesta itu?" tanya jong in. "sebaiknya eonni tidak usah datang jika itu hanya membuat kita sakit hati, dan jangan pikirkan perkataan bahwa kita akan menyesal jika tidak datang" ucap Baekhyun yang sudah selesai dengan pekerjaannya itu, ikut bergabung dengan kedua saudaranya.

"yah, ada benarnya juga dikatakan baekhyun, sebaiknya noonatidak usah datang jika hanya akan berakhir dendam nantinya, dan sebaiknya kita lebih baik tidur. Bukankah waktu sudah terlalu malam. Noona pestanya kan minggu depan, lagi pula kita masih punya 10 hari lagi. Hhuuaahh aku sudah sangat mengantuk, aku duluan, selamat malam " ujar jong in dan berlalu menuju kamarnya.

"huaa eonni aku sudah ngantuk sebaiknya kita tidur, tidak usah dipikirkan lagi. Nanti sakit kepala eonni kambuh lagi bukan, ayo tidur" ucap baekhyun dan mengajak luhan untuk tidur dengannya.

My Prince

Berbeda dengan keadaan rumah luhan, dikerajaan sekarang sedang sangat sibuk. Seperti perkataan sang raja, bahwa sebentar malam akan ada acara makan malam. Chanyeol yang sedang sibuk dikamarnya, sudah tidak sabar ingin bertemu dengan calon tungannya. Dia begitu cemas jika dia akan benar-benar akan bertunangan dengan yeoja pilihan ayahnya.

"yak hyung, bisakah kau diam. Aku pusing melihat kau berjalan kesan kemari, sudahlah aku yakin kau bisa membatalkannya dipesta kerajaan nanti. Dan bukankah pesta kerajaan nanti adalah pesta ulang tahun mu? Kau bisa meminta memutuskan pertunangan itu dan menikah dengan baekki mu itu sebagai hadia ulang tahun mu" jelas sehun. "wahh, kau benar adikku, tapi bagaimana jika hyung akan jatuh cinta pada tunangan hyung nanti?" cemas chanyeol, "aigooo, yak kalau hyung memang cinta dan sayang kepada baekki mu itu, pasti kau tak akan tertarik dengan gadis-gadis lain hyung" ujar sehun meyakinkan hyungnya itu.

Maid pun memanggil mereka untuk turun kebawah dan bergabung untuk makan malam. Ternyata sang gadis yang akan dijodohkan dengan chanyeol telah datang. "annyeonghaseyo" sapa chanyeol dan sehun. Sang Raja dan sang Gadis itu pun membalas hormat chanyeol dan sehun. "silahkan duduk anak-anak ku" sang raja menyuruh chanyeol dan sehun untuk duduk.

Chanyeol duduk tepat didepan sang gadis yang akan dijodohkan dengannya. "wu chanyeol kenalkan ini gadis yang appa katakan padamu tadi pagi" ujar sang raja. "annyeonghaseyo, Wu chanyeol imnida" ucap chanyeol. "oh ne, annyeonghaseyo kim..." ...

.

.

.

.

TBC