PROLOGUE

.

.

.

"Sepasang suami istri ditemukan tewas secara mengenaskan di sebuah hotel bintang lima. Pelaku belum tertangkap dan masih belum diketahui identitasnya, namun diperkirakan pelaku merupakan orang terdekat kedua pasangan ini."

.

.

.

"Hyung bocah itu benar-benar sudah melewati batas."

"Kita harus bergerak sebelum orang lain yang kita sayangi menjadi korban lainnya."

.

.

.

"Menurut hyung dia juga akan membunuhku?"

"Aniya, tidak hanya kau. Aku juga pasti akan dibunuh olehnya."

"Hyung… Ayo melarikan diri saja… Aku tidak mau kehilanganmu."

"Tidak bisa. Aku mengenalnya dan hanya aku dan dongsaengku saja yang bisa menghentikannya."

.

.

.

"Sunbaenim, apa yang harus aku lakukan untuk membantu hyungku? Aku sangat frustasi kalau memikirkan ini."

"Lindungi saja orang-orang yang berharga bagi kalian."

"Yah sunbaenim! Aku harus membantu hyung untuk menghentikan dia! bukan melindungi orang lain!"

"Aku dapat memahami pikiranmu. Tapi ada baiknya kalau kau juga mencoba untuk memahami pikiran hyungmu. Tindakan gegabahmu bisa melayangkan nyawa seseorang, mengerti?"

"Ck... Aku… Mengerti…"

.

.

.

"Kau dimana?"

"H-hiks... D-di loteng hyung..."

"Aku sudah dapat berita mengenai Eomma dan Appa. Tetap bersama denganku, jangan matikan sambungan kita."

"A-arraseo... T-tadi ada yang memasuki pekaranganku... Aku kira itu hyung karena wajah kalian mirip... Hiks... Jadi aku memanggilnya dan dia langsung menatapku..."

"Bagaimana?"

"H-hyungie, dia menyeringai lebar sekali dan sangat menyeramkan sambil menunjukku menggunakan pisau berlumuran darah miliknya!"

"BANGSAT BOCAH ITU! BERSEMBUNYILAH! AKU AKAN DATANG SECEPATNYA!"

.

.

.

"Apapun yang terjadi nantinya, hyung harus melarikan diri."

"Mianhae, aku tidak setuju. Seburuk apapun kemungkinan yang akan terjadi, kita harus selalu bersama."

"Apa-apaan kau hyung! Kalau hyung sampai tewas, semua usahaku akan sia-sia!"

Dia tersenyum, hyungku.

"Aku sebagai yang tertua juga harus bertanggung jawab. Yang memulai semua ini adalah salah satu anggota keluarga Min…"

.

.

.

"Wah~ Lihatlah aku pintar menangkap mangsa~"

"Ck! Brengsek kau bocah gila!"

"Eiii… hyungie, no cursing words, ingat?"

"Bajingan! Katakan dimana kau menyekap orang-orang itu!"

"Ah… Mereka ada di bawah tanah. Tapi kupikir sebentar lagi hanya akan tersisa tubuh tanpa nyawa saja…"

"T-tunggu…"

"Hihihi~ jangan salahkan aku~ itu ulah hyung kita loh~"

"SIALAN KAU!"

.

.

.

"Hyung, biarkan aku yang menyelesaikan ini."

"Tidak! aku tetap akan membantumu!"

"HYUNG JANGAN MEMBANTAH!"

"JANGAN MEMBENTAKKU MIN—"

DOR

"M-min…"

"Mianhae, hyung…"

.

.

.

"Aku lah yang akan menghentikan dongsaeng gila kita…"

.

.

.

"Min."