Yohohoho! Lady Bellatrix datang untuk meramaikan fandom Yami no Matsuei! Fanfic berupa puisi ini dibuat spesial dalam rangka Hari Kemerdekaan Fujoshi 69.

Disclaimer: Yami no Matsuei alias Descendants of Darkness dibuat oleh Yoko Matsushita, diterbitkan di Jepang oleh Hakusensha, dan di Indonesia diterbitkan oleh Level Comics.


CUKUP DARI KEJAUHAN

Aku pengecut
Aku berbalik arah dan meninggalkanmu
Hanya karena aku tak pernah bisa sanggup melihat air matamu

Kumohon
Jangan pandangi aku seperti itu
Jangan tatap aku dengan mata sedih yang dipaksa tersenyum
Tahukah kau bahwa itu mengiris jantungku begitu dalam?

Hanya karena sebuah kenangan lama berlalu
Aku kehilangan keberanianku untuk menjadi bahu tempatmu bersandar
Kebencianmu pada dirimu sendiri, penyesalanmu
Aku tak bisa berbuat apa-apa
Bahkan itu melemparku jatuh dari ketinggian
Tinggal aku hancur berkeping-keping
Tak ada kekuatan tersisa padaku
Terpaksa aku pergi

Maafkan aku....

Tapi sekarang ada seseorang di sisimu
Yang akan menjadi seseorang
Satu-satunya, sekarang, kelak
Seseorang yang begitu dekat
Yang sudah bertekad begitu kuat
Karena baginya tempatnya pulang adalah kau
Sekarang dialah yang akan membuatmu tersenyum

Aku tahu aku sudah tak pantas ada di sampingmu
Tapi, sejauh apapun jarak terbentang
Pikiran ini akan selalu terisi penuh oleh dirimu
Tak penting kau sadari ini atau tidak
Kini biarlah aku melihat dan menjagamu dari kejauhan


Tadinya sih kepikiran nggak jadi ikut peringatan Hari Fujoshi soalnya sibuk, tapi setelah dapat persuasi dari Niero, hehehe, jadinya ikut deh. Lagipula aku lagi gila banget sama YamiEi, karena haus shojo manga bergambar cantik dan ini misteri pula (waktu kecil hobiku baca komik serial misteri, jadi anggep aja nostalgia ^_^).

Kenapa aku nulis soal Tatsumi? Soalnya gara-gara baca volume lima hati ini jadi tersentuh oleh cinta platonis sepihak itu. Dalam dan indah. Dan gara-gara itu pula aku jadi ngefans sama Tatsumi.

Sankyu buat yang udah baca! ^_^. Yang mau review silakan manfaatkan tombol cantik di bawah.

Note: Diedit tanggal 14 Februari 2010 agar layout puisinya sesuai, tadinya bait-baitnya kan ilang.