Disclmaer:

Naruto dan DxD saya tidak mengakui kedua kepemilikan itu, tapi sayang mengakui jalan cerita ini milik saya.

Naruto DxD: Kuoh Gakuen no Basketball

Raiting: M (Buat jaga-jaga)

Pairing: Naruto x Rias x Akeno x Souna

Warning: Gaje, abal, Typo, slightKnB, OOC, EmperorEyeNaru!, HaremNaru!

.

Summary: Naruto Uzumaki, pemuda yang pindah dari Italy ke Kota kelahiran Kuoh, dikejutkan dengan sekolah barunya, Kuoh Gakuen yang akan membubarkan Club Basket. Naruto Uzumaki dengan tekad yang kuat kembali membangun Club Basket Kuoh Gakuen, untuk menunjukan pada Jepang, kalau Kuoh Gakuen adalah nomor 1.

.

Chapter 1: Club Basket Kuoh Kembali di bentuk

.

Naruto Uzmaki, pemuda berambut blonde spike pendek, dengan mata kanan berwarna biru saffir dan kiri memiliki mata light-golden, menampakan ekpresi terkejut. "A-apa Club Basket akan dibubarkan?" Naruto menatap terkejut Rias Gremory, gadis berambut merah panjang yang meruapakan Manager dari Club Basket Kuoh Gakuen. "Bagaimana mungkin? Kau tau bukan Kuoh Gakuen memiliki pemain-pemain yang hebat, Tahun kemarin aku melihatnya di Winter Champion. Tidak mungkinkan Club Basket sehebat Kuoh Gakuen akan dibuburkan?" Naruto masih tidak bisa menerima kenyataan tentang akan dibuburkannya Club Basket Kuoh Gakuen, karena bagaimanapun, dia masih sangat ingat bagaimana hebatnya Kuoh Gakuen dalam kerjasama maupun induvidual.

"Ya kenyataannya begitu mau bagaimana lagi. Sekalipun kau masuk Club Basket akan tetap dibuburkan karena seluruh anggotanya, dan juga pelatihnya mengundurkan diri, setelah setelah menerima kekalahan yang menyakitkan di final." Rias sejujurnya juga tidak mau Club Basket dibuburkan, tapi apa boleh buat, mereka semua, anggota Club Basket Kuoh Gakuen merasa tersakiti dipertandingan final Winter Champion.

"Memang apa yang terjadi di Winter Champion?" tanya Naruto penasaran hingga membuat seluruh anggota Club Basket keluar. Termasuk pelatih mereka yang mengundurkan diri. 'Pasti ada sesuatu yang tidak beres dipertandingan final.' Pikir Naruto.

"Bagaimana ya mengatakannya. Mungkin kau bayangkan saja musuh mu meremehkan mu, dan bahkan dengan sengaja mereka memasukan bolanya kedalam Ring mereka sendiri. Untuk mencapai tunjuan mereka, seluruh Point di papan Skor menunjukan angka 2." Rias masih ingat dengan jelas bagaimana pertandingan final yang sangat menyakitkan. 222-22, sungguh Point yang luar biasa bukan? Tapi itu semua karena musuhnya bermain-main dengan mereka, terlebih lagi angka 33, itu semua karena mereka sengaja membiarkannya.

"Angka 2 kah?" Naruto menatap atap Ruang Basket, dan menyunggikan sebuah senyum tipis. "Sepertinya ini akan benar-benar menarik." Naruto kembali menatap Rias. "Temani aku untuk menemui seluruh anggota Club Basket sekarang!" Perintah Naruto, dengan menarik paksa tangan Rias.

"He-hei tunggu dulu." Protes Rias karena tidak terima dirinya ditarik-tarik oleh Pemuda Blonde yang baru dia kenal itu.

XxX

"Hey kau!" Naruto berteriak dengan sauara yang keras pada pria besar yang memakai pakian Kuoh Gakuen yang berjalan santai, dengan rambut biru tua. Kalau Naruto tidak salah ingat, pria yang dia panggil adalah Center Team Basket Kuoh Gakuen, yang bernama Sairaog Bael, dan mempunyai nomor punggung #9.

"Aku?" Sairaog mengalihkan pandangannya. "Ada perlu apa kau dengan ku?" tanya Sairaog tenang. "Dan kenapa kau bisa berjalan dengan Rias? Apa kau mengenal dia Rias?" tanya Sairaog pada Rias, mengingat Rias sangatlah populer di Kuoh Gakuen, sudah banyak ajakan pria yang dia tolak, dan baru kali Sairaog, sepupu Rias melihat Rias berjalan dengan seorang pria.

"Sedikit. Dia adalah Naruto Uzumaki. Murid Tahun ke-2 seperti mu yang merupakan murid pindahan dari Italia. Dan dia mengajak ku bukan karena seperti pria lain yang mengajak ku untuk mencari kesenangan, dia mengajak ku untuk menemui seluruh mantan anggota Club Basket, dan berniat kembali mendirikan Club Basket. Apa kau mengerti, Sairaog?" tanya Rias tenang, dengan melipat kedua tangannya dibawah Oppai yang membuat Oppai besarnya menjadi terlihat lebih besar.

"Apa? Kau tidak bercanda?" Sairaog menatap Naruto dengan pandangan terkejut, dan dibalas hanya dengan gelengan singkat oleh Naruto. "Jadi kau tidak bercanda yah. Tapi menurut ku itu percuma. Aku juga tidak mau kembali kedalam Club, aku tidak mau mengingat kembali ingata mengerikan seperti itu." Balas Sairaog mengingat pertandingan finalnya di Winter Champion.

"Sou... aku tunggu di Ruang Basket nanti jam 4 sore. Jika kau menang dari ku maka kau boleh menolak yang kuminta, tapi jika aku yang menang. Kau harus kembali kedalam Club, apapun yang terjadi." Balas Naruto tenang yang berjalan santai meninggalkan Sairaog. "Rias-Senpai, kita mencari yag lain!" perintah Naruto.

Rias tersadar dari lamunannya yang masih mencerna apa yang dikatakan murid pindahan dari Italia itu. "Ha-ha'i." Balas Rias berlari kecil mengejar pemuda blonde yang sudah berjalan duluan meninggalkannya.

XxX

"Jadi kau, Vali Lucifer?" Naruto menatap datar pemuda berambut perak yang duduk diatap sekolah dengan membaca sebuah Novel. Dia tidak begitu ingat ada pemain seperti pria didepannya didalam Club Kuoh, tapi menurut Rias dia memang salah satu orang yang menjadi pemain inti.

"Apa mau mu?" tanya Vali tenang dengan menatap pemuda blonde yang tidak dia kenal. Dia sebagai murid kelas 3 tidak pernah melihat pemuda tersebut "Dan siapa kau?" lanjutnya.

"Naruto Uzumaki, murid pindahan Tahun Ke-2. Apa yang kau baca?" tanya Naruto melihat Vali membaca sebuah Novel yang agak aneh menurutnya, karena mempunyai sampul yang bisa dikatakan sedikit erotis.

"Light Novel, singkatnya LN. Orang-orang banyak yang menyukai ini, tapi ada beberapa juga yang tidak menyukainya. Apa kau mau mencoba membacanya?" Vali menyodorkan LN yang dia baca pada Naruto.

Naruto menggambil LN yang disodorkan Vali, membukanya halaman yang sedang dibaca Vali, Naruto tersenyum tipis. "Aku tidak tau murid kelas 3 disini menyukai hal-hal erotis." Naruto mengalihkan pandangannya pada Rias. "Apa kau juga termasuk, Rias-senpai?" tanya Naruto.

"Tentu saja tidak." Balas Rias kesal, mengalihkan pandangannya kearah lain, dan melipat kedua tangannya didepan dada. Seorang cewek akan marah jika dirinya dibilang menyukai hal-hal yang berbau erotis, Rias yakin akan hal itu, karena hal itulah dia marah.

"Kenapa kau mengalihkan pandangan mu, Rias-senpai?" Naruto menarik wajah Rias agar menatapnya. "Jangan katakan pada ku, jika kau memang menyukai hal-hal erotis?" Naruto tersenyum menatap Rias yang memerah menahan malu.

"Te-tentu saja tidak." Rias mencoba mengalihkan pandangannya, tapi Naruto tidak membiarkannya. "Lepaskan tangan mu!" perintah Rias kesal dengan sikap Naruto yang mempermainkannya.

"Ha'i, ha'i." Naruto melepas tangannya pada wajah Rias. "Soal itu kita bicarakan nanti, Rias-senpai. Disini ada hal yang lebih penting." Naruto kembali menatap Vali. "Datanglah keruang Basket nanti jam 4 sore, kita akan bertanding basket. Jika kau menang, aku akan membelikan mu sebanyak apapun LN erotis yang kau inginkan, tapi jika aku menang, kau kembali kedalam Club Basket. Bagaimana?" Naruto tersenyum tipis menatap Vali.

"Aku menolak." Vali berdiri dengan ekpresi tenang. Dirinya tidak akan kembali kedalam Club Basket, apalagi bermain basket karena itu hanya akan membuatnya mengingat pertandingan final di Winter Champion.

"Terserah mu saja. Jika kau menolak aku tidak akan menggembalikan ini." Naruto tersenyum penuh kemangan melihat Vali yang berkeringat karena dirinya sedang memegang benda berharga milik Vali. "Ya mungkin akan aku laporkan pada Sensei nanti." Ujar Naruto.

"Kau sungguh licik. Baiklah aku menerimanya. Aku akan datang nanti. Jadi kembali itu sekarang." Vali mencoba merebut LN-nya, tapi Naruto memasukan LN miliknya kedalam saku celana.

"Aku akan menggembalikannya jika kau datang kesana. Dan juga aku akan memberitau bakat terpendam milik mu setelah bertanding nanti." Balas Naruto yang berjalan pergi, dengan Rias mengikutinya dari belakang.

"Bakat terpendam?" batin Vali bertanya-tanya.

XxX

"Selnajutnya siapa, Rias-senpai?" tanya Naruto yang berjalan tenang dikoridor sekolah, dengan gadis berambut crimson berjalan disebalahnya.

"Issei Hyoudou, orang yang paling tidak ingin aku temui." Balas Rias datar mengingat dia begitu benci dengan pria mesum tingkat akut itu. Walaupun Vali juga masum, tapi tidak separah Issei, yang selalu membuatnya merasa jijik dengan ekpresi orang itu ketika menatapnya.

"Maksud mu pria mesum berambut coklat yang selalu mendekati mu, Rias-senpai?" tanya Naruto menatap Rias tenang. Walaupun dia tidak tau siapa itu Issei Hyoudou, tapi satu hal yang dia tau, pria yang sangat dibenci Rias, ketika pertandingan Naruto pernah melihat Rias tampak sangat benci dengan salah satu pemain Kuoh, yang selalu mencari perhatian terhadap Rias, terlebih lagi selalu menatap Rias dengan ekpresi mesum yang membuat pria itu tampak menjijikan karena wajahnya yang tidak serasi jika ditampilkan dengan ekpresi mesum.

"Ya itu benar." Balas Rias datar.

"Ya kalau begitu akan mudah. Tapi ingat kau tidak boleh berkomentar apapun, jika kau ingin protes lakukan nanti setelah perbincangan ku dengan Issei." Balas Naruto datar yang sedikit mempunyairencana licik untuk membuat kembali pria mesum itu masuk kedalam Club Basket.

.

"Issei Hyoudou?" Naruto dengan tenang memanggil pria yang berjalan didepannya, yang Rias katakan adalah Issei Hyoudou, mantan pemain Club Kuoh yang mempunyai posisi Small Forward.

"Ya." Issei membalikan badannya. "Ehhhhh Rias-senpai." Issei tampak terkejut meliha Rias berjalan bersama dengan pemuda blonde yang memanggilnya. "Siapa kau? Kenapa kau bisa berjalan dengan Rias-senpai, hah?" ujar Issei tidak terima karena Rias selalu menolak ajakannya untuk berjalan, tapi pemuda blonde didepannya dengan mudah berjalan dengan idola sekolah itu.

"Kekasih dari Rias-senpai. Ada yang salah dengan itu?" tanya Naruto datar menatap Issei dengan ekpresi yang sulit diartikan.

"Ke-keasih apa maksud mu?" batin Rias mencoba bertanya, tapi dia kembali mengingat perintah Naruto sebelum bertemu dengan Issei untuk tidak mengomentari apapun yang dia bicarakan.

"Hah? Jangan bercanda kau, Rias-senpai hanya milik ku!" balas Issei tidak terima karena Rias direbut oleh orang lain. Dirinya selalu mencoba menyatakan cinta pada Rias tapi dengan mentah-mentah perempuan berambut crimson itu menolaknya, sedangkan pria didepannya mendapatkannya, Issei sangat tidak terima.

"Kalau kau tidak terima datanglah keruang Basket nanti sore jam 4. Kita akan beratnding Basket, jika kau menang dari ku, aku akan memberikan Rias-senpai untuk mu, tapi jika aku menang kau menjauh dari Rias-senpai dan harus kembali kedalam Club Basket, apa kau berani bertaruh?" tanya Naruto tersenyum penuh kemangan karena sudah menggambil langkah yang menurutnya sangat benar.

"Ya aku terima." Balas Issei. "Tepati janji mu jika aku menang. Bala-blonde." Balas Issei yang berjalan pergi dengan kesal.

"Naru-"

"Kita bicarakan nanti. Issei masih tidak jauh dari sini." Bisik Naruto pelan. "Kita ketempat yang terakhir. Kiba Yuuto bukan? Kalau tidak salah dia berada di Ruang Kendo, bukan begitu?" tanya Naruto.

"Ya. Dari mana kau tau?" tanya Rias bingung karena Naruto merupakan murid baru yang bahkan belum sampai 3 hari di Kuoh Gakuen.

"Untuk orang populer seperti Kiba tidak akan susah mencarinya. Kalau begitu kau mencari Souna Sitri, untuk datang nanti jam 4 sore, dan juga Akeno Himejima." Balas Naruto tenang yang berjalan meninggalkan Rias.

"Untuk apa?" tanya Rias dengan suara yang sedikit keras agar Naruto dapat mendengar suaranya.

"Kau akan tau nanti. Sebaiknya kau cari saja, Rias-senpai." Balas Naruto tenang dengan melambaikan tangannya pada Rias sebagai perpisahan.

XxX

"Kiba Yuuto, aku ingin kau kembali kedalam Club Basket." Ujar Naruto tenang didepan pria yang memakai pakaian kendo tersebut. Naruto tidak perlu basa-basi itu hanya akan memakan waktu, sebentar lagi akan segera jam 4, dia tidak punya banyak bagaimanapun caranya dia akan membuat pria tersebut kedalam Club.

"Aku me-"

"Datang keruang Basket apapun yang terjadi nanti jam 4 sore. Jika tidak..." Naruto dengan santai menggambil kendo disampingnya, dan mengayunkannya pada perut Kiba. "...akan aku robek pakaian mu seperti itu." Lanjut Naruto dengan pakaian Kiba yang robek. "Jika kau menang kau boleh menolk ajakan ku untuk kembali ke Club Basket, tapi jika aku menang kau kembali kedalam Club. Dan aku akan mengajarkan mu teknik yang ku pakai barusan setelah selesai bertanding, apapun yang terjadi. Kau mengerti bukan." Naruto dengan santai berjalan meninggalkan mantan Shooting Guard Club Kuoh itu.

"Teknik ini?" Kiba melihat robekan bajunya. "Ini seperti dia memakai Katana sungguhan." Batin Kiba.

XxX

"Jadi kalian sudah berkumpul semua?" Naruto tersenyum menatap satu persatu orang yang dia panggil untuk keruang Basket. Sairaog Bael, Vali Lucifer, Issei Hyoudou, Souna Sitri, dan Akeno Himejima, tidak lupa dengan Rias Gremory. "Aku hargai kedatangan kalian." Lanjut Naruto.

"Aku datang karena ingin kau menggambilkan LN ku." Balas Vali datar yang menydorokan tangannya meminta LN-nya dikembalikan.

"Ini." Naruto melempar LN milik Vali. "Kau tidak perlu pergi. Ingat apa yang aku katakan Vali. Aku akan memberitau mu bakat terpendam yang kau punya." Naruo mengalihkan pandangannya pada 3 gadis yang duduk dibangkut pinggir lapangan. "Untuk Souna-senpai, aku meminta mu datang agar kau mau menjadi pelatih Club Basket, mengingat kau murid terpintar, ahli strategi, dan juga adik dari Serfall Sitri, pemain WNBA Jepang. Untuk Akeno-senpai, aku meminta mu agar kau mau menjadi bagian team yang mengobati luka pemain yang cedera, singkatnya Team medis. Itu tergantung kalian menerimanya atau tidak." Jelas Naruto singkat.

"Aku akan melihat hasil tanding ini terlebih dahulu." Balas Souna yang tidak ingin terlalu terburu-buru dalam menggambil keputusan karena menggambil keputusan yang terburu-buru akan membuatnya salah langkah, itulah yang dia yakin.

"Ya aku juga." Balas Akeno yang memiliki pemikiran yang sama dengan Souna.

"Kalau begitu..." Naruto mengalihkan pandangannya pada 4 pria didepannya. "...aku sengaja hanya mengundang kalian, karena kalian adalah pemain inti Kuoh Gakuen yang tidak memiliki posisi yang sama dengan ku. Untuk pemain cadangan nanti akan aku pikirkan yang terpenting pemain inti mengingat 3 minggu lagi Turnamen akan segara dimulai, dan juga kita belum mendafatar." Ujar Naruto tenang.

"Ha'i ha'i, itu jika kau menang dari ku bukan?" Issei menatap Naruto bosan. Tidak ada pemain di Kuoh Gakuen yang dapat mengalahkannya, kecuali Sairaog, dia yakin akan menang dengan mudah dengan murid pindahan dari Italia tersebut.

Naruto tersenyum tipis. "Tenang saja. Kekalahan kalian sudah mutalak. Dan agar tidak memakan waktu lebih banyak, kalian ber-4 aku sendiri, siapa yang lebih dulu mendapatkan poin sebanyak 10, dia yang akan menang, bagaimana?" tanya Naruto.

"Kau bercanda!" teriak Sairaog tidak terima karena merasa diremehkan oleh murid pindahan dari Itaila tersebut dan baru seumur hidupnya Sairaog merasa begitu kesal karena diremehkan.

Naruto berjalan kearah bola basket yang tergelatak. "Aku tidak bercanda, Sairaog. Kita bertanding sekarang. Kalian boleh yang memiliki bola duluan." Naruto melempar bolanya pada Issei. "Kalian majulah, akan aku pastikan kalian tidak mencetak angka sama sekali." Ujar Naruto menyeringai.

.

"Di-dia terlalu kuat." Issei jatuh tertunduk dengan nafas yang sangat kelelahan. Dirinya sangat tidak menyangka, pemuda yang dia tau sebagai kekasih dari gadisberambut Crimson tahun ke-3, berhasil membuatnya seperti seorang anak kecil yang bahkan tidak mencetak angka sama sekali.

"Hah... hah... ini tidak... hah... mungkin kan... dia monster." Sairaog mengatur nafasnya yang kelelahan. Mencetak angka 10 point tanpa balasan sama sekali. Bahkan murid pindahan dari Italia itu sama sekali tidak kelelahan.

"Aku tidak percaya ini. Dia seperti sudah membaca gerakan kita." Vali memang tidak terlalu kelelahan seperti Issei ataupun Sairaog yang berlari terus, tapi dia juga merasa sangat tertekan dengan pria yang menjanjikan memblikan LN sebanyak apapun jika dia menang.

"Aku tidak menyangka kita dibuat seperti seorang pecundang."Kiba lah yang paling lelah diantara yang lain karena dia terus mengejar Naruto.

"Itu karena kau tidak melakukan apapun, Kiba." Issei menatap Kiba kesal.

"Tidak perlu bertengkar terima sajalah kekalahan kalian. Lagi pula mau ada Kiba ataupun tidak, pertandingan akan sama saja." Balas Naruto santai. Naruto menatap 3 gadis disamping lapangan. "Bagaimana dengan kalian?" tanya Naruto santai.

"Aku menerimanya. Tidak alasan untuk menolak menjadi Pelatih Team Basket sehebat ini. Aku sangatt tersanjung kau mengundang ku menjadi Pelatih Basket Kuoh, Naruto-san." Souna berdiri. "Karena aku pelatihnya, aku akan memutuskan jam pelatihan kita akan dimulai pukul 5 Sore setelah pulang sekolah." Ujar Souna.

"Lalu kau Akeno?" Naruto menatap gadis ponytail tersebut dengan senyum tipis.

"Aku menerimanya." Akeno berjalan kearah Naruto. "Lagi pula tidak alasan untuk menolak ajakan pria seperti mu." Ujar Akeno yang mencoba memeluk Naruto, tapi Naruto menghindar. "Are kenapa kau menghindar?" tanya Akeno dengan wajah menggoda.

"Maaf jika aku memeluk ku kau pasti akan memuluk dengan erat dan membuat kehabisan nafas. Mengingat Oppai mu yang cukup besar, walaupun tidak sebesar gadis erotis disana." Balas Naruto dengan menunjuk Rias yang menapakan ekpresi kesal.

"Hah? Apa maksud mu dengan gadis erotis, Naruto." Rias tidak terima Naruto memanggilnya erotis, ya tentu saja gadis mana yang menerimanya jika dipanggil erotis termasuk dirinya.

"Gomen-gomen. Kalau begitu..." Naruto menatap empat pria dibelakangnya. "Untuk urusan kalian sudah selesai. Kalian ber-4 harus kembali kedalam Club, tepati janji kalian. Issei kau jauhi Rias-senpai, Vali aku akan memberitau mu besok mengingat hari ini sudah cukup sore, dan Kiba akan mengajarkan mu jika waktu liburan. Kalian ingat itu baik-baik." Lanjut Naruto yang berjalan meninggalkan ruangan basket, dan tanpa pikir panjang menarik tangan Rias. "Kita pulang bersama." Ujar Naruto datar.

"Ehhh tunggu dulu, aku bilang tunggu, Naruto." Ujar Rias malu, dengan wajah yang sedikit merona merah.

.

To Be Continued

.

Ini hanyalah pembukaan, untuk lanjutnya akan lebih panjang, dan Romancenya akan saya tambahkan dengan Rias, Akeno, dan Souna, yah walaupun yang paling menonjol adalah Rias nantinya, karena dia adalah Pairing utamanya, tapi ingat ini harem, bukan Drama, jadi tidak akan ada yang sakit hati dianatara 3 gadis itu, karena saya sendiri tidak suka dengan Roamnce Drama, seperti anime Suffle, Sakaimichi no Appolon, ataupun yang lainnya, kecuali Uso karena dia bukan cinta bertepuk sebelah tangan. Dan yang paling suka seperti High School DxD, Kanokon, Oregairu, Kaichou wa Maid-sama, dan yang lainnya.

Dan terserah kalian ini akan lanjut atau tidak. Tanyanyakan sesuatu di kolom review jika ada yang tidak mengerti.

Mohon Review

.