Let The Dream On Dream

BYUN BAEKHYUN X PARK CHANYEOL

CHAP 1

Baekhyun hanya mengenal satu warna dalam hidupnya yaitu hitam, dia tidak buta, dia bisa melihat seisi dunia, tapi yang dia tau dunianya selalu gelap, tidak ada cahaya atau warna lain yang menghiasi hidupnya, apa lagi kebahagiaan, itu hanya sebuah mimpi diatas mimpi untuknya, bahkan dia tida tau bahagia itu apa dan seperti apa, yang dia tau jika seseorang tertawa atau tersenyum maka orang itu sedang bahagia, jadi dia selalu tersenyum setiap saat berharap suatu saat nanti dia bisa merasakan kebahagiaan itu.

Baekhyun hanya menunduk saat lagi-lagi dia dimarahi oleh pemilik bar tempatnya bekerja, saat dia tidak sengaja menjatuhkan dan memecahkan botol minuman untuk yang kesekian kalinya diminggu ini, tubuhnya yang kurus sangat menyulitkannya untuk mengangkat ber krat-krat minuman, walaupun begitu dia selalu berusaha bekerja dengan baik, walau pada akhirnya dia tetap kena marah oleh bosnya karena menjatuhkan bawaannya tanpa sengaja, baekhyun bekerja sebagai tukang angkat barang di bar itu, mulai dari mengkat krat-krat minuman, kantong sampah, bahkan menggendong pengunjung yang mabuk untuk kembali kemobil mereka, atau taxi yang akan mengantarkan mereka ke rumah mereka. Sebenarnya baekhyun tidak terlalu menyukai pekerjaan ini, siapa yang betah bekerja di tempat penuh dosa seperti ini, tapi apa lagi yang bisa dilakukan orang bisu sepertinya, tidak ada tempat yang mau menerimanya, bahkan lestoran ayam pun tidak mau untuk sekedar menerimanya sebagai OB, jadi mau tidak mau baekyhun harus tetap bertahan di tempat ini, hanya untuk beberapa lembar won saja demi menyambung hidupnya yang sebatang kara.

"Harusnya aku tidak menerima manusia tidak berguna seperti mu" maki Hyuna pemilik bar tempat Baekhyun bekerja, Baekhyun hanya bisa menunduk, menahan rasa sedih dan juga malu karena di marahi di muka umum.

"Kau merugikan ku" Baekhyun semakin menundukan kepalanya.

"Kau mulai sekarang akan menjadi pelacurku, aku tidak bisa merugi setiap harinya, setidaknya jika kau jadi pelacur tidak akan membuat masalah dan merugikanku" Baekhyun mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk, di tatapnya Hyuna yang berdiri didepannya dengan tatapan memohon, hidupnya sudah cukup hina dan dia tidak ingin menjadi lebih hina dengan menjadi pelacur, walaupun miskin, dia ingin menjadi manusia baik, dia tidak ingin kotor. Baekhyun membuka dan menutup mulutnya, mencoba berkata bahwa dia tidak mau menjadi pelacur, tapi tidak ada suara yang keluar dar mulutnya. Hyuna tau arti dari gerakan bibir dan mata memohon Baekhyun, tapi dia bukan orang berhati baik, yang akan luluh dengan tatapan memelas lelaki kecil didepannya.

"Pilih tetap bekerja dengan ku atau ganti rugi 30 juta won, itu jumblah total setiap botol yang kau pecahkan selama kau bekerja di sini" dua-duanya jelas bukan pilihan yang bagus, 30 juta won jelas bukan uang yang sedikit bagi Baekhyun, untuk makan esok hari saja dia belum tentu bisa, apalagi untuk mengganti rugi.

Baekhyun mencoba memohon sekaii lagi pada Hyuna, tapi Hyuna bahkan tidak bergeming, dia semakin menatapnya datar, menyerah, baekhyun pada akhirnya mengangguk pasrah, jalan hidupnya sudah ditakdirkan seperti ini, biarlah dia menjalani semua derita hidupnya, walau mungkin mati lebih baik, tapi Baekhyun masih ingin hidup, dia masih ingin merasakan kebahagiaan hidup suatu saat nanti.

Hyuna menyeringai, ditariknya lengan Baekhyun keruangannya dia harus mendandani sedikit pelacur barunya itu, tidak ada yang mungkin mau dengan pelacurnya yang berpakaian lusuh seperti Baekhyun. Dia melemparkan kemeja putih tipis besar pada Baekhyun, menyuruhnya untuk berganti pakaian dikamar mandi yang ada disana, Baekhyun hanya pasrah dan mengikuti semua yang di perintahkan Hyuna, tak lama dia keluar dengan kemeja tipis besar yang sudah melekat ditubuhnya.

"Lepaskan celanamu" perintah Hyuna yang membuat Baekhyun melebarkan matanya.

"Kubilang lepaskan celanamu" ulang Hyuna, Baekhyun menggelengkan kepalanya, jika dia melepaskan celana panjang lusuhnya, maka kaki dan pahanya akan terlihat, dan itu sama saja dengan dia telanjang, mengingat kemeja tipisnya sudah memperlihatkan tubuhnya.

"Buka atau kupecat kau, dan harus mengganti 30 juta won sekarang juga" dengan berat hati Baekhyun melepaskan celananya, dan hanya menyisakan celana dalamnya saja, Hyuna menyeringai puas, sebenarnya Baekhyun mempunyai wajah yang manis dan menggoda menurutnya, dan juga tentu saja tubuh yang putih dan mulus, bahkan Hyuna tidak menyangka tubuh Baekhyun semulus itu, bahkan para pelacur wanitanya mungkin akan iri jika melihat betapa mulusnya Baekhyun.

Hyuna menggiring Baekhyun kedalam bar, mengingat ini hari pertama Baekhyun melacur, Hyuna akan mengawasinya dan tentu saja mematok harga untuk para hidung belang yang akan meniduri pelacur barunya. Baekhyun menundukan kepalanya saat beberapa peria menatapnya lapar, dibar ini bukan hanya dia pelacur lelaki, tapi juga ada yang lainnya, tapi kenapa dia merasa seluruh pusat perhatian para lelaki itu tertuju padanya.

"Angkat kepalamu" perintah Hyuna, lagi-lagi Baekhyun menurut, dIa mengangkat kepalanya, dan benar saja, beberapa lelaki sedang menatapnya lapar, jantungnya berdebar saat seorang lelaki menghampirinya, dan menggerling nakal padanya.

"Barang baru?" Tanya lelaki itu pada Hyuna.

"Tentu, berapa kau mau membayarnya?" Hati Baekhyun teriris sakit, saat diperlakukan seperti barang yang sedang di perjual belikan seperti ini.

"5 juta won untuk semalam penuh" lelaki itu memperhatikan Baekhyun dari atas sampai bawah.

"10 juta won, dia masih belum tsrsentuh, dan aku tidak mau memberikan barang bagus seperti ini dengan harga yang murah Siwon-ssi"

"Kau memang mata duitan Hyuna, baiklah 10 juta won, akan aku kirim ke rekeningmu" Baekhyun membelalakan matanya, lelaki bernama Siwon itu mau membayarnya 10 juta won untuk satu malam saja, itu sungguh nominal yang sangat besar, bahkan dengan uang sebanyak itu dia bisa menyewa flatnya selama 2 tahun.

"Ambil lah, lakukan apapun yang kau mau padanya, asal jangan kau membunuh barang daganganku" Hyuna mendorong Baekhyun kepelukan Siwon, lagi-lagi Baekhyun merasa hatinya sakit.

"Kau sangat cantik" bisik Siwon sensual, stelahnya dia membawa Baekhyun kekamar yang ada di lantai atas bar, Baekhyun menelan ludahnya saat pitu kamar dikunci oleh Siwon, Baekhyun memundurkan tubuhnya saat Siwon mulai berjalan kearahnya, tapi sial dia malah membentur tepian ranjang dan terjatuh telentang disana, Siwon menyeringai, dan mulai mengurung baekhyun yang ketakutan dibawahnya.

"Rupanya kau sudah tidak sabar manis" Siwon membelai pipi Barkhyun perlahan, Baekhyun ingin berontak, tapi Badannyanya ditindih oleh badan Siwon yang jauh lebih besar darinya.

"Namamu siapa hemm?" Tanya siwon, tangannya mulai melepas satu persatu kencing kemeja Baekhyun, menyeringai saat melihat dada putih dan mulus didepanya, tanpa perlu meminta persetujuan Baekhyun, Siwon menjilat puting yang sangat menggodanya itu, sebelum melihat kembali wajah Baekhyun.

"Kenapa tidak menjawabku?, apa kau tidak bisa bicara?" Tanya Siwon lagi, Baekhyun hanya mengangguk mengiyakan.

"Itu lebih baik, aku tidak suka orang yang banyak bicara diranjang, kau hanya perlu mendesah" Baekhyun hanya memejamkan matanya saat Siwon melumat bibirnya dengan Kasar dan mencumbu lehernya dengan penuh nafsu, dia bukan menikmatinya, tapi dia menahan rasa sakit yang menjalari hatinya, dia merasa sangat murahan, dia merasa sangat tidak berharga, tubuhnya hanya senilai 10 juta won saja, harga dirinya hanya senilai sejumlah uang yang belum pernah dia lihat dan miliki. Bekhyun semakin memejamkan matanya, saat nipelnya di hisap oleh Siwon, dan dia merasa semakin tak berharga saat tangan Siwon meremas kejantanannya, yang entah sejak kapan celana dalamnya sudah terlepas.

"Mendesahlah sayang" erang Siwon

"Aakkhh...eunghh" desah Baekhyun tertahan.

"Aku sudah tidak tahan lagi" Siwon membuka baju dan celananya sampai dia bertelanjang bulat tanpa sehalai benangpun, Baekhyun hanya meneguk salivanya saat melihat kejantanan Siwon yang sudah tegang sempurna. Baekhyun kembali menutup matanya, saat Siwon kembali mecium bibirnya dengan kasar.

"Euuunghhh..euuhh" lenguh Baekbyun saat merasakan bibir siwon menciumi paha bagian dalamnya, dan mencium kejantananya yang juga menegang. Siwon membuka kaki Baekhyun lebar, sambil mengusap paha bagian dalam, Siwon menyunggingkan bibirnya saat melihat lubang Baekhyun yang berkedut-kedut, pertanda minta untuk dimasuki, Siwon memposisikan kejantanannya di depan lubang Baekhyun dan.

JLEB

"Akhhhhh" Baekhyun memekik kesakitan saat dirasakannya ada yang menerobos lubang analnya.

"Akkhhhh" sakit, tapi hatinyalah yang teramat sakit, dia sudah benar-benar kotor dan tidak berharga lagi, setetes air mata berhasil meluncur dari matanya, bukti dari kesakitannya malam ini.

"Mendesahlah"

"Euunngghh... ahhhhhh..." Baekhyun mulai mendesah, saat kejantanan Siwon bergerak didalamnya, menumbuknya dengan lebih dalam.

"Ahhhhhhh...eungghhhhh...eungh"

"Kau sangat nikmat sayang" siwon meraup bibir Baekhyun, melumat dan menggitnya.

"Euuuunnggghhhh...ahhhhhhhh" Baekhyun terus mendesah disela-sela ciuman mereka. Baekhyun semakin terhentak-hentak, saat Siwon mempercepat ritmenya,

"Eunghhhh,,,,akhhhh,,,,eunghhhh... eunghhhh" Baekhyun semakin mendesah kesakitan, menerima setiap tumbukan dari Siwon.

"Ahhhhhhhh" desah Siwon lega, saat dia menyemburkan sepermanya didalam lubang Baekhyun.

"Kau sangat nikmat" disaat Baekhyun mengira semuanya sudah usai, ternyata dia salah, Siwon kembali menyetubuhinya.

"Eungghhhh...eungghhh"

"Ahhhhh...euunggghhh"

"Eungghhhhh..."

Desahan itu terus terdengar sampai subuh menjelang, Baekhyun meringkuk seperti bai, dengan tubuh telanjang di atas kasur, sementara Siwon sudah terlelap kelam mimpi, Baekhyun terisak pelan, menangisi hidupnya yang sangat menyedihkan. Dia terus menangis, sampai kantuk menjemputnya pergi kealam mimpi.

Tbc

Anyeong, aku anak baru, maaf kalo banyak typo. Maaf juga karena bikin eomma Baek menderita disini, maafkan aku eomma baek yang telah menjadi anak durhaka, tolong jangan kutuk aku jadi sempaknya Soman.

see you next chapter

Anyeooooooong.