Semua Ini Tentangmu
Shingeki no Kyojin fanfiction, © To Isayama Hajime, fanfiction ini hanya untuk hiburan semata.
Pairing : Jean Kirschtein & Sasha Braus
Genre : romance (gagal), hurt/comfort (gagal) dan humor (yang juga gagal)
Ini fiction pertama saya~
Selamat membaca~
Summary : Jean yang galau akibat Sasha yang tidak peka-peka juga. Padahal dia sudah menggunakan berjuta-juta jurus agar dia peka. Dia sudah meminta saran juga dari Eren sahabat rusuhnya, Armin yang kalem, bahkan dari mantan do'inya, Mikasa. Akhirnya dia lampiaskan semua itu ke lagu Jepang miliknya dan menuliskan memori-memorinya di 'secret book'nya. Lantas, apakah nasibnya itu sama dengan lirik-lirik lagu itu?
-o0o-
.
.
.
Chapter 1 : Langit Oranye Khas Sore Hari (Kagamine Len – Orange)
Jean Kirschtein, pemuda 16 tahun, kelas 2 SMA. Sedang dikelilingi oleh kegalauan. Padahal, dia itu orang yang pantang menyerah, selalu ceria, juga dia anak yang populer di sekolahnya dan banyak dikagumi oleh juniornya.
Masalahnya, ehem, dia menyukai seorang gadis yang cantik, Sasha Braus. Tapi ironinya, dia sangat kekanak-kanakkan dan tidak peka.
Jean pun merebahkan dirinya di atas kasur yang bergambar kuda poni kesukaannya.
"Sasha. Harus berapa kali aku mengode mu agar kau peka? Entah mengapa jiwaku lelah menghadapi semua ini.. hah.."
Jean pun mengambil pensil dan buku yang dinamainya 'secret book' di meja dekat kasurnya. Ia mengambil handphonenya. Lagu yang ia putar sekarang berjudul "Orange" yang dinyanyikan Kagamine-kun. Oh, rupanya dia menambahkan akhiran –kun untuk penyanyi vocaloid itu.
Kemudian dia mendengarkan sambil menumpahkan semua kata-kata yang sudah tak terbendung itu. Dia pun menulisnya.
Oke, dia sedang mencari kenangan yang (hampir) sama dengan isi dari lagu itu.
Sepertinya dia dapat satu kenangan, kenangan yang masih meninggalkan bekas yang sangat dalam di sanubarinya. "Sasha," gumam Jean. Sembari mengingat kembali memori itu, dia mengambil pensilnya.
Ia pun menulis, menulis semuanya.
Dan ini isinya :
Di sore itu, aku dan Sasha pulang bersama-sama. Rumahku dan Sasha searah tapi berbeda blok. Biasanya, aku tidak mau mengantar pulang seorang gadis , tapi kalau sudah bersama orang yang kusukai, sudahlah itu semua. Hancur keinginanku untuk tidak mengantar. Lagipula waktu tidak bias diulang, 'kan?
Di sore itu, aku melihat Sasha yang tersenyum bahagia karena stok kentang rebusnya masih banyak di tasnya. Sasha pun bercerita tentang Mr. Pixis yang marah-marah karena dia makan kentang pada saat jam pelajaran.
Dan Sasha berkata bahwa dia sangat senang walau hampir semua stoknya diambil oleh Mr. Pixis.
"Kalau Bapak mengambil stok kentangku, aku tidak mau memberi nilai yang bagus untuk Bapak! Kalau Bapak sedih, yah biarin!" kata Sasha waktu itu dan akhirnya Mr. Pixis pun menyerah dengan ocehannya waktu itu. Sasha itu anak yang pintar— SANGAT dalam pelajaran bahasa Inggris.
Aku pun tertawa terbahak-bahak dengan tingkahnya itu. Tapi detik ini terus berjalan. Aku merindukan detik-detik itu.
Ya, langit sore menjadi saksi bisu di antara kami berdua. Angin sepoi-sepoi menari-nari.
Aku menyesal.
Sangat menyesal. Mengapa waktu itu aku tidak menyatakan perasaanku saja? Kenapa? Kenapa?
Entah mengapa aku menderita karena ini semua. Tapi tak apa-apa, hehe.
Sasha… I still love you, walau aku tak pintar di bahasa Inggris, aku akan terus berusaha belajar agar aku lancer berbahasa Inggris, demi kau.
Dasar kentang bodoh.
Oke, memang sedikit isinya. Jean adalah orang yang tipenya susah menjelaskan sesuatu dengan kata-kata. Tapi dengan begini, (mungkin) semua kelu kesahnya terobati.
.
.
.
TBC
AKHIRNYAAAAAA~~~~ \('3')/
SELESAI JUGA CHAPTER 1~~! by the way, ini fic pertama saya~
maaf kalau alurnya kecepetan dan masih banyak yang salah...
saya senang kalau ada yang mau review ^^
salam,
Kaoru
