PANGERAN SURAT CINTA
Sebelumnya, gue ucapkan terima kasih banyak pada Aoryutochan, Fawlbile & yang sudah berbaik hati menulis Review buat fanfic gue yang berjudul: Rahasia Takumi & Shingyouji. Walaupun fanfic gue masih kalah bagus dibandingkan fanfic-fanfic Takumi-kun series lainnya, but still it's an honour for me atas saran & kritiknya pada review. Fanfic baru gue ini gue persembahkan buat para pembaca setia fanfic Takumi-kun series.
Fanfic ini juga gue persembahkan buat Hamao Kyosuke tercinta, sang pemeran Takumi di live action Takumi-kun series yang pada bulan Februari tahun ini resmi mengundurkan diri dari dunia Entertainment (nangis sambil liat video Announcement Hamao Kyosuke Retire from Entertainment Industry) . Walau berat melepasmu, tapi we always pray for your happiness & keep your beautiful smile (hapus air mata).
Enjoy this fanfic! I don't own Takumi-kun series.
CHAPTER 1
Tidak terasa satu bulan lagi murid-murid Shidou Gakuen kelas 3, termasuk Takumi, Gii dkk akan lulus. Dan tidak terasa pula persahabatan dan rasa cinta tumbuh diantara mereka. Takumi, sang pemain Biola berbakat berhasil diterima dan mendapat beasiswa di salah satu Akademi Musik besar di Tokyo, atas rekomendasi Inoue Sachi, sang maestro sekaligus teman Gii dari kecil. Gii, kekasih Takumi senang karena diterima masuk Fakultas Ekonomi Universitas Tokyo. Senang karena kerja kerasnya membuahkan hasil, sekaligus karena lokasi kampusnya dekat dengan Akademi Music tempat Takumi akan belajar nanti. Hubungan mereka sudah direstui orang tua Gii. Gii bahkan sudah melamar Takumi walau belum secara resmi.
Akaike, sang ketua disipliner Shidou, akan melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Meiji. Sementara Toshihisa, Yoshizawa & Takabayashi akan masuk di kampus yang sama walau beda fakultas. Misu sang ketua Student Council, akan masuk ke Universitas yang sama dengan Gii, walau mereka beda fakultas.
Shingyouji, kouhai kesayangan mereka sekaligus "piaraan " Misu, ikut senang senpai-senpainya akan lulus. Walau ada rasa sedih karena harus berpisah dengan senpai-senpainya yang baik, ia juga sedih harus berpisah dengan Misu "majikannya". Biarpun Misu masih perhatian padanya, namun hubungan mereka masih belum dikatakan sebagai sepasang kekasih.
Dan kini Shingyouji bingung setengah mati. Ia tengah memikirkan hadiah apa yang akan dia berikan pada Misu. Tabungannya masih belum cukup untuk membeli sesuatu yang mahal. Menghadiahkan sekotak permen coklat kurang berkesan karena hampir setiap hari mereka "berbagi" permen coklat. Karena bingung memberikan hadiah, ia memutuskan untuk bertanya pada Takumi. Mengingat senpainya itu bisa diandalkan.
Siang itu, Shingyouji menuju kamar Gii, karena ia dengar Takumi berada di kamar Gii.
"Apa? Hadiah untuk Misu-kun?" Tanya Takumi saat Shingyouji menjelaskan permasalahannya di kamar Gii. Gii ikut mendengarkan.
"Iya! Aku bingung harus memberikan apa pada Arata-san! Sesuatu yang mahal jelas tidak mungkin! Aku ingin memberikan sesuatu yang awet tapi berkesan!" Kata Shingyouji.
"bagaimana kalau hadiahmu itu berupa sesuatu yang kau buat sendiri? Biasanya, si penerima hadiah lebih senang bila dan lebih menghargai kalau hadiah itu berupa sesuatu yang dibuat oleh si pemberi hadiah!" Sahut Gii memberi usul.
"Aku setuju dengan Gii! Misu-kun pasti senang menerima sesuatu yang kau buat sendiri! Itu juga menunjukkan kesungguhanmu dalam membuat hadiah untuknya!" Sambung Takumi.
"Ide bagus! Terima kasih ,hayama-san, Saki-senpai! Tapi.. sebaiknya apa yang kubuat ya?" Kini Shingyouji berpikir lagi. Gii dan Takumi ikut bepikir.
"susah juga memberi hadiah untuknya! Mengingat Arata-san bukan tipe orang yang gampang terbuka!" keluh Shingyouji. Mendengar kata-kata Shingyouji tadi, tiba-tiba saja Takumi mendapat ide:
"Shingyouji-kun! Aku ada ide! Bagaimana kalau kau menulis surat saja?" kata Takumi.
"Surat?" Tanya Shingyouji & Gii bersamaan.
"ya! Surat! Tadi kau bilang Misu-kun bukan tipe orang yang gampang terbuka kan? Nah, bagaimana kalau kau menulis surat yang menceritakan isi hatimu yang selama ini tidak bisa kau katakana secara langsung? Terkadang, hal yang tidak bisa kita ungkapkan secara langsung bisa tersampaikan melalui tulisan!" jelas Takumi bersemangat.
Shingyouji nampak berpikir sejenak sampai akhirnya berkata: "Ide bagus! Terima kasih Hayama-san! Tapi.. apa yang sebaiknya kutulis ya? Jujur saja aku belum pernah mengutarakn perasaan melalui surat sebelumnya!"
"Kalau soal itu, kusarankan bagaimana kalau kau mulai menulis dulu? Aku, Takumi dan yang lainnnya akan membantumu besok! Besok sore, kau datang lagi saja kesini!" Usul Gii diikuti anggukan Takumi.
" Baiklah! Arigato, Saki-senpai! Hayama-san! Aku permisi dulu kalau begitu!" Kata Shingyouji bersemangat seraya membungkukkan badan dan keluar kamar.
Saat berada di kamarnya, setelah mengerjakan PR, Shingyouji membuka buku tulisnya dan mulai menulis surat cinta untuk Misu. Sudah beberapa kali Shingyouji menulis satu dua-baris tapi akhirnya ia mencoret-coreti tulisannya dan meremas kertasnya menjadi bola-bola kertas. Teman sekamarnya sampai heran melihat akibat kelakuannya tempat sampah kamar mereka menjadi penuh dengan bola-bola kertas.
Shingyouji dengan kesal meremas kertas terakhir. Ternyata menulis surat cinta tidak semudah yang ia bayangkan! Entah sudah berapa kertas surat yang ia buat jadi bola-bola kertas. Shingyouji melirih kea rah jam dinding di kamarnya. Sudah jam setengah sebelas malam! Astaga! Ia sampai lupa waktu gara-gara berusaha menulis surat! Dilihatnya teman sekamarnya sudah tidur. Untungnya besok akhir pecan sehingga ia tidak perlu khawatir terlambat bangun. Ia memutuskan untuk meminta saran pada Takumi perihal surat cintanya.
Well, seperti apakah bala bantuan dari Takumi cs. Untuk surat cinta Shingyouji ke Misu? Dan seperti apakah kekocakan saat membantu Shingyouji menulis surat cinta? Penasaran? Klik "Next Chapter"
