Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Hari ini cukup cerah, terbukti dari sinar mentari yang berderang terang di desa konoha. Lelaki berambut raven itu berjalan dengan santai melalui setapak jalan perkomplekan rumahnya, dengan headset ponselnya yang terpasang di telinganya, ia mulai bernyanyi-nyanyi menggumamkan lirik lagunya.
"Dasar kau keong racun, udah keong trus beracun."
Tangannya reflek menutupi arah datangnya sinar matahari kala benda langit itu mengusik indera pengelihatannya. Matahari, tiba-tiba bayangan seorang pemuda berambut kuning cerah sewarna itu pun terlintas di otak cemerlangnya.
"Hm, ke rumah dobe sajalah." Gumamnya.
Sasuke berjalan pelan melalui pertokoan, dimana jalan itu bisa menghubungkan antara rumahnya dan rumah sahabatnya, Naruto. Namun, kilatan matahari menerangi sebuah toko, membuat onyxnya berpaling dari jalan bebatuan yang dipijaknya.
"PS4."
Sebuah kardus bercover benda yang menarik perhatian jutaan pasang mata itu terpampang jelas di manik hitamnya. Sasuke tersenyum tipis menatap benda yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan dunia kalangan muda itu..
Seperti tersambar setan, Sasuke segera berlari melewati jalan berbatu itu kembali dengan kecepatan maxi.
.
.
.
Naruto menatap sebuah gambar ditangannya dengan lesu. Dirabanya perlahan sembari mengulas sebuah senyum getir. Iris safirnya mengerjap, lalu mengeluarkan bulir-bulir air suci dari pelupuknya.
BRAKKKK—Tiba-tiba pintu tak bersalahnya didobrak secara kasar oleh lelaki berambut emo. Dengan segera, ia menyeka kasar jejak air matanya, lalu menatap pemuda itu dengan lesu.
"Dobe!" Teriak Sasuke. Tak biasanya pemuda Uchiha ini berekspresi seperti itu. Naruto menaikkan sebelah alisnya, "Ada apa?"
"Sudah liat tokoh di tengah konoha belum?"
Mendengar sebuah pertanyaan dari bibir Sasuke membuat tubuh pemuda Uzumaki itu kembali bergetar. Dicengkramnya kertas yang sedari tadi digenggamnya dengan kasar, seakan itu hanyalah seogok sampah tak berguna.
"Ya, aku sudah liat."
Sasuke tersenyum lebar, lalu menghampiri sahabat kuningnya itu dengan riang. "Hn, viturnya keren. Beli yuk." Ujarnya, sembari menepuk pelan pundak Naruto.
Tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, Naruto membuang tangan Sasuke dari pundaknya dengan keras. Memalingkan wajahnya dari pemuda Uchiha itu dan mengeluarkan aura gelap tak mengenakkan. "Aku tak tertarik." Desisnya.
Sasuke mengerutkan dahinya yang tertutup poni itu. Naruto? Tak tertarik dengan games? Apakah Masashi Kishimoto berniat meluluhlantahkan desa konoha siang ini? Tidak tidak, pasti telinganya salah dengar.
"Hn, masa?" Tanyanya, memastikan. Di balikkannya tubuh kekar Naruto dengan kedua tangannya. "Do—UWAAAA!"
Reflek, Sasuke berteriak dengan OOC dan meloncat ke belakang saat melihat wajah tan Naruto dipenuhi air mata dan air ingus yang mengalir lewat hidungnya. "K-kau kenapa hah?"
"Hiks...hiks...PS3 saja aku belum coba, sekarang PS4 rilis. DUNIA KEJAM!"
.
Sasuke terdiam, mencerna perkataan si Kuning Naruto dengan perlahan.
1.. 2.. 3..
BLETAK— "DASAR IDIOT!"
.
.
.
FIN.
SasuNaru Humor keduaku. Bagaimana? Lucu enggak? -_- Ini terinspirasi dari temen Hana yang ngarep banget punya PS4. Jika tertarik, Mind to Review?;)
