Author : Han Min Young a.k.a Anita
Main Cast : Lee Sungmin, Lee Hyukjae (Super Junior 'GS'), Cho Kyuhyun (Super Junior)
Other Cast : All member of Super Junior and many more. (Some Genderswitch)
Genre : Friendship, Mystery, Romance, maybe Humor.
The Witness (Teaser)
Lee Sungmin dan Lee Hyukjae adalah teman sejak kecil, karna suatu alasan mereka memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di kampung halaman orang tua mereka di Seoul, Korea Selatan dan meninggalkan Jepang, tanah kelahiran mereka.
Sungmin adalah gadis yang sangat berhati-hati dalam menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Ia memilih untuk tidak terlibat dalam hal apapun yang akan membahayakan keadaannya dan Hyukjae.
Hingga disuatu malam, Sungmin dan Hyukjae melihat sesuatu yang seharusnya bukan menjadi urusan mereka. Mereka sepakat untuk tidak terlibat, tapi ternyata ada seseorang yang mengincar kesaksian mereka.
Hal-hal ganjil mulai Sungmin rasakan, hidupnya kini sudah tidak sedamai dulu. Orang-orang baru muncul bersamaan dengan orang-orang dimasa lalunya.
Konfilk diantara Sungmin dan Hyukjae pun mulai sering bermunculan. Siapa yang harus Sungmin percaya sekarang?
"kalau begini, siapa yang harus aku percayai?"
"seharusnya kau tidak mempercayai seseorang pun didunia ini, sekalipun itu sahabatmu"
"orang yang paling kau percaya adalah orang yang memiliki potensi paling besar untuk menikam mu dari belakang"
The Witness (Chapter I)
"dia ada disini. Donghae sekarang ada di Seoul, min" Hyukjae menatap sendu coklat panas yang dipesannya, pandangannya menatap kosong kedepan.
"sudah lima tahun sejak kita diJepang Hyuk, apa masih sulit melupakan segalanya?" Sungmin memandang sendu sahabatnya itu. Mereka sudah berteman sejak kecil, Sungmin tahu betul siapa Donghae yang Hyukjae maksut.
Lee Donghae, cinta sekaligus pacar pertama Hyukjae sejak sekolah menengah pertama di Jepang. Orang yang sangat Hyukjae sayangi namun ternyata mengkhianatinya. Dan itu menjadi salah satu alasan mengapa Sungmin dan Hyukjae memutuskan untuk meneruskan pendidikan nya di Korea Selatan, kampung halaman orang tua mereka.
"apa kamu sudah benar-benar melupakan Siwon, min? aku dengar dia akan menikah tahun ini. Hahh! Kuliah saja belum selesai sudah memikirkan pernikahan saja!" Hyukjae mengalihkan pembicaraan, mengacuhkan pertanyaan Sungmin .
Sungmin hanya tersenyum tipis, tak jauh berbeda dengan Hyukjae. Sungmin juga dikhianati cinta pertamanya di Jepang 5 tahun yang lalu. Siwon mencampakkan Sungmin demi seorang gadis bernama Kim Kibum.
"setidaknya aku tidak seperti mu Hyuk! Ahhh sudah jam 11 malam, lebih baik kita kembali ke apartement sekarang" Sungmin dan Hyukjae pun membereskan barang-barang mereka yang berserakan dimeja dan meletakkan beberapa lembar won sebelum meninggalkan café tersebut.
..
Sungmin dan Hyukjae merapatkan mantelnya, udara malam Seoul benar-benar membekukan. Semakin malam akan semakin dingin, namun tetap saja masih banyak manusia terlihat berhilir mudik dibeberapa jalan besar. Kota Seoul memang tak pernah mati.
"sepi sekali" keluh Hyukjae. Kini mereka berdua tengah melewati sebuah gang kecil yang gelap dan sepi. 'mungkin karna sudah larut malam' batin Sungmin.
..
"Kau mau mati hah?!" suara bass khas laki-laki itu membuat langkah Sungmin dan Hyukjae terhenti. Sekitar beberapa meter didepan mereka terlihat 4 orang laki-laki berbadan besar, 1 orang pria berjas hitam yang mereka berdua simpulkan adalah boss nya, dan seorang wanita yang tengah menangis terduduk.
Sungmin refleks menarik Hyukjae ke tempat sampah disamping mereka, Sungmin merasa mereka tidak harus ikut campur, ini bukan masalah mereka. mereka hanya memperhatikan dibalik tempat sampah dan diam.
"Kau! Bedebah Kim Myung Hoo!" wanita itu bicara sambil terisak, kemudian terdengar kekehan dari pria berjas hitam tadi. sungmin dan Hyukjae masih diam dan memperhatikan.
"Siapa yang menyuruh mu mencari masalah dengan ku? Hah? Polisi sialan!" pria berjas tadi menendang perut wanita itu, sepertinya keras karna Sungmin dan Hyukjae melihat darah segar keluar dari mulut wanita itu.
"bereskan dia!" pria berjas itu menggerakkan jarinya, memberi kode kepada anak buahnya yang sedari tadi diam. Salah satu pria bertubuh besar itu mengeluarkan sebuah sapu tangan dari dalam kantung jasnya dan berjalan mendekati wanita itu.
"YA! Kau mau apa? Jangan-hmmppttt-" ucapan wanita itu terpotong saat pria itu menbekap mulutnya dengan sapu tangannya. Setelah beberapa detik suara rintihan itu menghilang bersamaan dengan tubuhnya yang terkulai lemas. Pria berbadan besar itu melemparkan sapu tangannya kesembarang arah dan berjalan kearah bos nya.
"kita pergi" ucap pria berjas hitam itu. Pria itu pun pergi diikuti dengan pria berbadan besar yang mengekorinya.
..
Setelah siluet pria tadi menghilang ditikungan, Hyukjae bergegas menghampiri tubuh wanita tadi, namun dicegah Sungmin.
"kita harus melihatnya!" Hyukja emenghempaskan tangan Sungmin, namun Sungmin tidak melepaskan cekalannya.
"dia sudah mati! Hyuk jangan ikut campur" Hyukjae kini menatap Sungmin kesal.
"tau darimana dia mati? Melihatnya saja belum!" nada bicara Hyukjae kini naik beberapa oktav.
"ada racun disapu tangan itu! Dan ini bukan masalah kita Hyuk! Orang tadi bukan orang sembarangan dan jangan sampai kita terlibat urusan dengan mereka!" Hyukjae geram dan membentak Sungmin keras.
"Lalu kita diam saja? Begitu?! Setidaknya kita melapor ke polisi, min!" Sungmin menghela nafas, Hyukjae memang seperti ini jika marah.
"kau ingat tujuan kita ke Korea? Jauh dari orang tua kita di Jepang sana? Kau ingat? Kita hanya ingin belajar Hyuk! Lagi pula secara teknis ini bukan Negara kita, kita masih warga Negara Jepang, Hyuk! Tidak peduli kalau orang tua kita keturunan Korea! Kamu mau kita dapat masalah gara-gara ini?!" Ucap Sungmin tegas. inilah Sungmin, dia bisa menjadi pribadi yang tegas jika sedang dalam keadaan serius.
Hyukjae diam, dia juga tidak mau terlibat masalah dinegara orang. Sungmin segera menarik tangan Hyukjae keluar dari gang itu.
"anggap ini tidak pernah terjadi!" Hyukjae mengangguk atas ucapan Sungmin yang lebih mirip sebuah perintah. Mereka pun berjalan keluar dari gang kecil itu menuju apartement mereka.
..
Sementara pria berjas tadi Nampak memikirkan sesuatu, ia berbalik dan menatap anak buahnya.
"kalian lihat kan?" keempat pria itu mengangguk.
"Urus! Aku tidak mau ada saksi!" pria berjas itupun kembali melanjutkan langkahnya.
..
Paginya, apartement Sungmin dan Hyukjae sudah terlihat sibuk. Sungmin sibuk menyiapkan sarapan sedangkan Hyukjae sibuk mencari celana jeans nya, kebiasaan buruk seorang Lee Hyukjae adalah gadis itu selalu ceroboh dan pelupa.
"min, akhirnya aku menemukan celana ini!" Hyukjae berlari dengan semangat ke tempat Sungmin berdiri.
"Dimana kau menemukannya?" ucap Sungmin tanpa mengalihkan pandangannya dari sandwich yang tengah dibuatnya, Hyukjae nyengir.
"ada dibawah tempat tidur ku hehe" Sungmin menggeleng, jelas ini bukan yang pertama kalinya Hyukjae begini.
"dasar, sudah cepat sarapan!" Sungmin dan Hyukjae pun sarapan dalam diam.
..
"Hyuk, cepatlah! Aku ada kelas jam delapan!" Sungmin berteriak didepan pintu apartement mereka, sedangkan Hyukjae? Tiba-tiba saja perutnya mulas dan kini harus berakhir dikamar mandi.
Sungmin melihat kearah lorong apartemennya dan menemukan pria berjas hitam lengkap dengan kacamata hitamnya tengah memandang kearahnya, dahi Sungmin mengerut saat pria itu tak mengalihkan pandangannya. Seakan-akan menantang Sungmin lewat tatapan matanya.
Sungmin masih memperhatikan pria itu sampai Hyukjae memanggilnya, Sungmin menoleh kearah Hyukjae dan kembali menoleh ke lorong apartement dan melihat pria itu sudah tidak ada. Sungmin cuek dan melangkah ke basement bersama Hyukjae.
..
"aku ada kelas sampai jam 1, Hyuk" kini Sungmin dan Hyukjae berada diparkiran kampus. Setelah memastikan mesin mobil sudah mati mereka berdua pun keluar dari mobil dan berjalan beriringan.
"aku sampai jam 2, Min" Hyukjae menyisir rambut nya menggunakan jari tangannya. Sungmin mengangguk, kini mereka sudah didalam kampus. Itu artinya mereka harus berpisah.
"aku tunggu dikantin jam 2! Bye!" Sungmin berbelok kekiri. Sedangkan Hyukjae berbelok kesebelah kanan. Mereka memang satu kampus, namun mengambil jurusan yang berbeda. Sungmin mengambil arsitektur sedangkan Hyukjae kelas seni.
..
Hyukjae membuka tas tangannya, mencari ponselnya.
"kemana kau ponsel jelek" gumam Hyukjae, matanya sibuk mencari ponselnya tanpa memperhatikan jalan didepannya, sampai….
BRUK!
"auww…" pekik Hyukjae, sepertinya dia menabrak seseorang. Kini isi tas nya berserakan dilantai, Hyukjae segera membereskannya.
"tuan, maaf aku tidak melihat mu" ucap Hyukjae. Pria yang entah ditabrak atau menabrak Hyukjae pun ikut membantu membereskan barang-barang Hyukjae yang berserakan.
"ah tidak apa-apa. Aku juga tidak melihat mu"
Hyukjae pun berdiri dan membungkukkan badannya tanda maaf.
"aku buru-buru, permisi dan sekali lagi maaf" Hyukjae membungkukkan badannya sekali lagi sebelum berbalik pergi. Pria itu ikut berbalik, kemudian ia tersenyum menang menatap kartu yang ada digenggamannya. Pria itu pun beranjak meninggalkan gedung fakultas seni masih dengan senyum dibibirnya.
..
"sudah berapa lama kamu disini?" Hyukjae mendudukan tubuhnya dibangku tepat dihadapan Sungmin, Sungmin melihat jam tangannya.
"satu jam" ucapnya datar, lalu meminum jus nya.
"berarti aku tidak telat dong, jadi aku tidak usah mentraktir mu hehe" Hyukjae menatap Sungmin dengan mata berbinar-binar.
"kau telat sepuluh menit, jadi teraktir jus ku!" perintah Sungmin. Hyukjae cemberut namun tetap mengeluarkan dompetnya, meletakkan beberapa lembar won dimeja. Tapi Hyukjae terlihat tengah mencari sesuatu didompetnya.
"ada apa?" Tanya Sungmin saat melihat raut wajah Hyukjae yang panik.
"sample kartu namamu, aku yakin menaruhnya didompet. Tapi sekarang dimana?" Hyukjae menatap bingung dompetnya.
"oh… Sudah jadi?" Tanya Sungmin mengacuhkan pertanyaan Hyukjae.
"kemarin baru selesai, tapi sekarang kemana?" lirih Hyukjae.
"mungkin terselip, atau terjatuh?" tebak Sungmin.
"kalau sampai hilang… aduh itu karya pertama ku, min. dan aku membuatnya khusus untuk mu" air wajah Hyukjae berubah sendu, Sungmin jadi tidak tega melihatnya.
"sudahlah, kan bisa bikin lagi. Jangan sedih gitu ah. Jelek tau" Sungmin menyikut perut Hyukjae, awalnya Hyukjae diam tapi lama-kelamaan mereka malah tertawa bersama-sama. Persahabatan yang indah bukan?
…
"Lee Sungmin" gumam seseorang yang duduk tak jauh dari meja yang ditempati Sungmin dan Hyukjae.
"kalian membuatku tertarik, sepertinya bermain-main dengan kalian akan sangat menyenangkan. sebelum….." orang tersebut terdengar menggantungkan kalimatnya.
"hari itu tiba….." dan detik selanjutnya, orang itu pun beranjak pergi meninggalkan kantin. sesekali menoleh kebelakang melihat Sungmin dan Hyukjae yang tengah bercanda ria.
.
.
.
To Be Continued
Gimana chapter satu nya? Aneh? Iya. Gajelas? Pasti. Hehe maklum saja anita masih baru disini. Tolong tinggalkan jejak kalian yaa kritik atau saran kalian benar-benar sangat membantu anita dalam menulis dan akan mempercepat diupdatenya chapter selanjutnya. Gamau banyak omong, pokoknya terimakasih buat yang mau baca cerita anita.
Oiya, cerita ini sebelumnya sudah pernah saya publish di salah satu wordpress fanpage. Namun karena minimnya review, saya jadi kurang percaya diri, jadi saya mohon reviewnya ya dari ffn chingudeul~ gomawo
