I'm Sorry For Hurt You
.
.
Dislaimer : All chara in this fic belong to themselves.
Pair : MinKyu or WonKyu?
Genre : Romance
Rate : T
Warning : YAOI, OOC, Gaje, Aneh, tidak sesuai dengan EYD, Typo(s), De el el. NO FLAMER OR BASHING ALLOWED.
.
.
DON'T LIKE DON'T READ
.
.
Pagi hari ini mentari terlihat sedang bersemangat menuntaskan pekerjaannya menyinari bumi. Sinar terang tak henti-hentinya dipancarkan oleh sang mentari meskipun masih pagi. Banyak orang dari berbagai golongan dan di berbagai tempat memulai kegiatannya pagi ini.
Tak terkecuali di sekolah menengah atas atau senior high school yang terletak di Busan ini. Ratusan murid terlihat sedang sibuk mengerjakan berbagai hal, mulai dari belajar, mengerjakan PR yang seharusnya dikerjakan di rumah, sampai berolahraga.
Seperti halnya seorang namja berbadan tinggi dan berambut ikal yang tengah berjalan di koridor sekolah yang ramai dengan santai. Sama sekali tak ada niatan untuk menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya ataupun gadis-gadis yang menyapanya. Hanya satu tujuannya, yaitu kelasnya. Wajah namja itu kelihatan sangat cerah. Siapapun yang melihatnya pasti tahu kalau namja satu ini tengah berbahagia.
Ia pun sampai di kelas dengan papan bertuliskan "XII-1". Ia kemudian masuk ke kelas itu dan menghampiri beberapa orang, tapatnya dua orang namja yang duduk bersebelahan sambil mengobrol.
" Selamat pagi!" Seru seorang namja itu pada dua orang namja yang terlihat sedang tertawa dengan volume yang cukup keras.
"Pagi juga Kyu!" Seru seorang namja bernama Monkey #plak maksudnya namja bernama Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk a.k.a Hyukkie dan juga Kim Ryeowook a.k.a Wokkie hampir bersamaan untuk membalas sapaan namja yang disebut 'Kyu' sambil menyunggingkan senyumnya. Namja yang dipanggil 'kyu' itu pun duduk di kursi yang terletak di belakang tempat duduk dua orang namja yang tadi ia sapa.
Menyadari ada yang aneh dengan wajah namja yang baru saja datang dan menyapa mereka, dua orang namja yang duduk bersebelahan itu memiringkan badan mereka ke belakang guna memperhatikan wajah namja itu.
"Tumben wajahmu kelihatan cerah?" Kata seorang namja bernama Kim Ryeowook yang duduk di sebelah hyukkie.
"Iya, padahal biasanya wajahmu itu kan selalu suram kaya' setan. Apa kau habis menang togel?" Sambung Hyukkie.
"Ya! Jangan bicara sembarangan! Mana mungkin aku menang togel, aku kan ngga pernah berurusan sama yang namanya togel!" Kata namja yang teridentifikasi bernama Cho Kyuhyun dengan nada tinggi. Jelas saja dia marah, kan dia bukan pelanggan togel, tapi pelanggan lotre.
"Aissh.. ne.. aku kan Cuma bercanda! Mm... terus kalo bukan karena menang togel, kenapa kau keliatan girang gitu?" Tanya Hyukkie pada Kyuhyun yang sedang manyun. Stelah mendengar pertanyaan itu, ekspresi wajah Kyuhyun berubah 180 derajat karena teringat akan hal yang membuatnya sangat senang hari ini.
"Hari ini kan pengumuman murid-murid yang mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Seoul University. Masa' kau lupa sih?' Jawab Kyuhyun dengan girang.
"oh iya ya.." Ucap Ryeowook membenarkan ucapan Kyuhyun.
"Tapi kenapa kau sudah senang duluan. Kau kan belum tentu lulus Kyu!" Kata Ryeowook atau yang biasa dipanggil wokkie itu.
"Kau meragukan kepintaranku? Aku sudah pasti mendapatkan beasiswa itu!" Kata Kyuhyun sambil disertai dengan seringai iblis yang menjadi maskotnya.
"terserah kau sajalah" Ucap Wokkie pasrah sambil membalik badannya menghadap ke depan, diikuti juga oleh Hyukkie.
TEET TEET TEET
Bel tanda dimulainya pelajaran pertama pun bergema di seluruh sekolah. Tak lama kemudian, guru yang mengajar pun masuk ke kelas. Semua murid langsung terburu-buru duduk di kursinya masing-masing, sehingga tak jarang ada beberapa murid yang saling bertabrakan. Persis kayak di kelas author XD #abaikan.
(o^_^)(^_^o)
Belasan murid terlihat sedang mengerubungi papan pengumuman sekolah. Ada berbagai macam ekspresi wajah yang bisa dilihat dari orang-orang yang sudah membaca berita ynag terpampang di papan pengumuman itu. Ada yang teriak sambil lompat-lompat kodok (?), ada yang nangis meraung-raung, berpelukan ala teletubies (?) ada juga yang hanya menangis dalam diam.
Tepat di depan papan pengumuman itu, seorang namja yang dikenali bernama Kyuhyun tengah tersenyum. Ya, namja itu-Kyuhyun- mendapatkan beasiswa yang benar-benar diinginkannya. Tidak sia-sia semua perjuangannya belajar mati-matian setiap malam sampai hampir pagi sehingga kurang tidur.
Baginya, beasiwa ini benar-benar penting. Bahkan, lebih penting dari psp kesayangannya yang tadi pagi tak sengaja tertinggal karena terburu-buru pergi ke sekolah.
Senyum cerah mengembang dengan sempurna di wajahnya. Setelah membaca pengumuman itu berulang-ulang dan juga menyelesaikan acara senyum sendirinya, Ia berlari sekencang-kencangnya menuju kantin sehingga tak jarang menabrak beberapa murid lainnya.
Sesampainya di kantin, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin untuk mencari dua mahluk hidup bernama hyukkie dan wokkie yang sudah menjadi sahabatnya sejak di elementary school. Setelah sempat kebingungan karena banyaknya manusia-manusia yang ada di kantin, akhirnya ia menemukan apa yang dicarinya.
"Wokkie, Hyukkie!" Teriak Kyuhyun sebelum berlari kearah mereka. Setelah itu, ia duduk di seberang tempat duduk Wokkie dan juga Hyukkie.
"Ngga usah teriak-teriak kan bisa! Malu-maluin aja" Omel Hyukkie pada Kyuhyun. Jelas saja dia marah, karena panggilan Kyuhyun yang mencapai 20.000 Hz *lebay* itu, sekarang hampir seluruh orang dikantin jadi memperhatikan mereka.
"Biarin :p" Ejek Kyuhyun sambil menjulurkan lidahnya pada Hyukkie, sedangkan Hyukkie hanya bisa memanyunkan bibirnya sebagai tanggapan dari juluran lidah Kyuhyun. Wokkie sendiri hanya tertawa karena tingkah mahluk-mahluk yang menurutnya sangat kekanak-kanakan itu.
"Oh iya, kalian tau ngga"
"Ngga" Potong Hyukkie sebelum Kyuhyun melajutkan omongannya.
" Ya! Belum selesai tau!" Omel kyuhyun pada Hyukkie yang seenak dengkulnya mengamputasi omongannya.
"Biarin :p" Balas Hyukkie menirukan ejekan Kyuhyun padanya tadi. Kyuhyun baru saja hendak melayangkan pukulannya pada Hyukkie saat Wokkie menahan tangannya.
"Sudahlah Kyu, Hyuk, jangan bersikap kekanakkan begitu." Lerai Wokkie (sok) dewasa. Kyuhyun pun menurut dan kembali duduk dan mencoba menenangkan emosinya. Sedangkan, Hyukkie memanyunkan bibirnya. "oh ya, tadi kau mau ngomong apa Kyu" Sambung Wokkie lagi.
Mood Kyuhyun yang sempat buruk karena Hyukkie berubah mendengar pertanyaan Wokkie. Ia tersenyum pada Wokkie.
"Aku dapat beasiswanya!" Kata Kyuhyun dengan girang. Wokkie pun ikut tersenyum dan mengucapkan selamat pada Kyuhyun. Hyukkie yang tadi sedang meminum orange juice tersedak.
"Mwo? Benarkah?" Kata Hyukkie setelah terbebas dari acara(?) tersedaknya.
"Ne, aku hebat kan!" Kata Kyuhyun dengan pede-nya. Sepertinya dia sudah lupa dengan rasa marahnya pada Hyukkie.
"Chukkae!" Kata Hyukkie dengan girang sambil bertepung tangan ala anak umur 5 tahun. Sepertinya dia sudah lupa juga dengan rasa marahnya. -_-
"Gomawo!" Ucap Kyuhyun pada kedua sahabatnya yang sudah memberinya ucapan selamat.
"Tapi, apa ini tidak berlebihan Kyu? Kau harus tinggal sendiri di luar kota, meninggakan kami berdua dan juga orang tuamu hanya untuk kuliah di sana?" Kata Wokkie yang sepertinya kurang setuju dengan keputusan Kyuhyun ini.
"Iya benar, dan lagi kau berkuliah di sana hanya karena seseorang yang bahkan tidak kau kenal" Tambah Hyukkie. Ya, alasan Kyuhyun untuk ikut program beasiswa tidak seperti peserta program beasiswa lainnya. Alasannya hanya satu. Agar bisa bertemu dengan seseorang yang sangat disukainya yang sebenarnya adalah idolanya, seorang penyanyi yang sangat terkenal tidak hanya di Korea tapi di seluruh Asia. Memang terdengar gila. Tapi tidak bagi Kyuhyun yang sudah benar-benar terhipnotis oleh idolanya.
Baginya, apapun akan ia lakukan agar bisa bertemu apalagi bicara dengan penyanyi idolanya. Ia bahkan menentang kedua orang tuanya yang melarangnya untuk kuliah di perdebatan yang cukup panjang, akhirnya orang tua Kyuhyun memutuskan akan mengizinkannya kuliah di Seoul. Tapi mereka bilang bahwa Kyuhyun harus membiayai kuliahnya sendiri tanpa bantuan orang tuanya.
Karena itulah ia ikut program beasiswa. Jadi, ia tidak perlu membayar uang kuliah dan tidak perlu kerja. Untuk uang makan, tempat tinggal dan kebutuhan hidupnya, orang tuanya masih mau membiayainya. Dan untung saja Kyuhyun punya otak yang bisa dibilang cerdas sehingga ia bisa mendapatkan beasiswa impiannya.
"Justru itu, karena aku tidak kenal makanya aku kuliah di sana biar aku bisa kenal!" Kata Kyuhyun kekeh dengan pendiriannya.
"Tapi kan belum tentu kau bertemu dengannya. Lagipula, kalaupun bertemu memangnya dia mau bicara denganmu?" Tanya Hyukkie yang terdengar sangat sinis.
"Itu sih urusan belakangan. Yang penting aku kuliah di universitas yang sama dulu, baru aku mulai melakukan pendekatan. Dan kurasa dia orang yang cukup ramah. Jadi pasti dia mau bicara denganku." Kata Kyuhyun –masih- kekeh dengan pendiriannya.
Duo Hyukkie-Wokkie hanya bisa menghela nafas pasrah dengan kelakuan namja satu ini. Sepertinya memang tak ada yang bisa mengubah keputusannya.
(o^_^)(^_^o)
Setibanya di rumahnya, Kyuhyun berjalan dengan sedikit terburu-buru menuju ke kamarnya. Namun, saat hendak menginjakan kakinya di tangga, sebuah suara menginterupsinya.
"Kau sudah pulang Kyu?"
"Ah, Ne Umma" Jawab Kyuhyun singkat. Saat akan menaiki tangga, tiba-tiba Kyuhyun teringat sesuatu.
"Umma, aku mendapatkan beasiswa itu" Kata Kyuhyun dengan nada yang tak seriang saat ia memberitahukan kabar ini ke Hyukkie dan Wokkie. Tentu saja itu karena Kyuhyun tahu kalau Ummanya adalah orang yang paling merasa sedih kalau Kyuhyun pergi. Karena Kyuhyun adalah anak satu-satunya di keluarganya, otomatis hanya Kyuhyun yang biasanya ada di sampinh Ummanya. jangan bertanya tentang ayahnya. Ayanhya adalah seorang workaholic yang jarang ada di rumah. Jadi, kalau Kyuhyun pindah, Ummanya akan benar-benar kesepian.
"Wah, benarkah? Chukkae!" Ucap umma Kyuhyun dengan senyum terpaksa. Setelah itu, Umma Kyuhyun beranjak pergi. Kyuhyun hanya bisa memandang punggung Ummanya. ada sedikit rasa bersalah terselip di hatinya, namun keinginannya sudah bulat, tak akan pernah berubah. Dasar keras kepala!
Setelah sampai di kamarnya, Kyuhyun merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya.
"Akhirnyaaaa keinginanku tercapai juga." Ucap Kyuhyun sambil menghela nafas lega. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamarnya. Tidak, tepatnya ia memandangi seluruh poster penyanyi idolanya yang terpampang di setiap sudut kamarnya. Ia lalu mendudukkan badannya di kasurnya dan mengambil bingkai foto berwarna coklat yang terbuat dari kayu yang terdapat di meja kecil di sebelah kasurnya.
Dipandanginya foto itu dalam-dalam. Kemudian seulas senyum tersungging di bibirnya.
"Tunggu aku, ne. Aku akan segera datang." Ucapnya pada foto yang terdapat di dalam bingkai itu meskipun ia tahu kalau foto itu tak akan membalasnya."Tunggu aku, Shim Changmin!" lanjutnya.
(o^_^)(^_^o)
Beberapa hari setelah wisuda kelulusan, tibalah hari dimana Kyuhyun berangkat ke Seoul. Orang tua dan juga dua sahabat karib Kyuhyun –Wokkie dan Hyukkie- mengantar Kyuhyun ke stasiun kereta api. Kyuhyun memang suka bepergian dengan kereta. Baginya, kereta dapat membuat pikiran menjadi tenang *kaya Harry Potter ajah*. Karena itu ia lebih memilih naik kereta daripada diantarkan. Selain itu, ia juga tak ingin merepotkan kedua orang tuanya.
Semua yang mengantar kepengian Kyuhyun ke alam baka #plak maksudnya ke Seoul terlihat sedih kecuali ayah Kyuhyun yang terlihat tetap tenang dan berwibawa.
"Umma, aku pergi dulu ne?" Tanya Kyuhyun pada ummanya yang terlihat telah meneteskan air mata.
"Jaga dirimu baik-baik, ne. Jangan lupa makan, jangan main game terus, jangan tidur kemalaman, jangan.." Ucap Umma kyuhyun berhenti saat Kyuhyun memotong ucapannya.
"Aku bukan anak kecil umma!" Kata Kyuhyun yang tak suka dengan sifat Ummanya yang selalu saja memperlakukannya seperti anak kecil.
"Bagi Umma, kau tetap baby Kyu yang manis" Ucap Umma Kyu sambil mencubit pipi anak semata wayangnya itu. Kyuhyun hanya menghela nafasnya bosan. Kyuhyun lalu beralih mendekati ayahnya.
"Mianhe Appa, aku tidak bisa menurutimu" Kata Kyuhyun dengan raut penyesalan di wajahnya.
"Gwenchana, belajarlah yang baik di sana. Buat Appa dan Ummamu bangga" Ucap ayah Kyuhyun dengan senyumnya.
"Ne Appa!" Jawab kyuhyun. Sekarang Kyuhyun beralih ke arah dua orang sahabat yang sudah dianggapnya seperti saudara sendiri. Ia merentangkan tangannya di depan dua namja itu. Seakan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Hyukkie dan Wokkie langsung menghambur ke pelukan Kyuhyun.
"Kami pasti akan merindukanmu" Kata Wokkie setelah dia dan Hyukkie melapaskan pelukan mereka.
"Aku juga" Jawab Kyuhyun sambil tersenyum.
"Yaah... sekarang aku tidak ada teman yang bisa kuajak berantem lagi deh. Pasti bakalan sepi" Ucap Hyukkie sambil memanyunkan bibirnya.
"Kan ada Donghae hyung!" Kata kyuhyun sambil menyeringai pada Hyukkie yang sukses membuat wajah namja itu memerah.
"Diamlah Cho Kyuhyun!" Bentak Hyukkie. Baru saja Kyuhyun hendak mengejek Hyukkie lagi, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat Wookkie yang tengah menitikkan air mata.
"Wookkie-ah kenapa kau menangis?" Tanya Kyuhyun sambil memegang pundak Wokkie. Hyukkie pun mengalihkan pandangannya ke Wokkie.
"Aniya, aku hanya memikirkan bagaimana sedihnya aku nanti karena tidak bisa melihat kalian berkelahi seperti ini lagi" Ucap wokkie sembari menghapus air mata yang membasahi pipinya.
"Tenanglah, kita akan selalu berteman. Aku pasti akan sering menghubungi kalian. Dan kalian juga bisa berkunjung ke tempatku kalau kalian mau." Hibur Kyuhyun.
"Ne, eh, sepertinya keretamu sudah datang" Ucap Wokkie saat melihat sebuah kereta datang.
"Ya sudah. Aku pergi dulu ,ne!" Seru kyuhyun pada semua orang yang mengantarnya. Setelah itu, ia pu beranjak menuju kereta yang akan mengantarnya menuju Seoul sambil melambaikan tangannya. Umma Kyuhyun, Wokkie dan Hyukkie membalas lambaian tangan Kyuhyun. Sementara sang ayah hanya tersenyum tipis.
(o^_^)(^_^o)
Tepat empat bulan sudah Kyuhyun menjalani hari-harinya sebagai seorang mahasiswa di Seoul University. Selama itu juga Kyuhyun harus menerima kenyataan pahit bahwa ternyata mendekati idolanya -Shim Changmin- itu tak semudah harapannya. Ia memang dapat melihat Changmin setiap hari. Tapi, untuk berbicara? Nol besar.
Jangankan bicara, Changmin bahkan tidak pernah memandangnya. Jangan tanya kenapa Kyuhyun tidak mencoba untuk mendekati ataupun bicara dengannya. Karena kemanapun Changmin pergi, beberapa yeoja selalu mengiringi langkahnya bagaikan lem tikus.
Seperti sekarang ini. Kyuhyun sedang berada di kafetaria kampus dan hanya memandangi Changmin dari tempat duduknya yang bisa dibilang tidak terlalu jauh dari tempat duduk Changmin. Di sekeliling Changmin terdapat beberapa yeoja, mungkin 6 atau 7 yeoja, entahlah, kyuhyun terlalu malas menghitungnya.
Bukan hanya yeoja-yeoja itusaja yang membuat Kyuhyun naik darah, tetapi Changmin juga. Bagaimana tidak, Changmin membiarkan yeoja-yeoja gatel –menurut Kyuhyun- itu menempel dengannya, bahkan ia juga tersenyum ke arah yeoja-yeoja itu. (Emang apa salahnya sih deket-deket ama Changmin? Seandainya author ada di situ juga pasti author nempel mulu ama Changmin XD #kicked)
"Memandanginya lagu Kyu?" Tanya seorang namja tampan bertubuh atletis yang membawa nampan berisi makanan sambil duduk di kursi yang ada di depan Kyuhyun.
"Begitulah" Jawab Kyuhyun singkat tampa sedikitpun menoleh pada namja yang bertanya padanya. Sepertinya dia benar-benar enggan mengalaihkan pandangannya dari namja bermarga Shim itu.
Namja yang duduk di depannya hanya menghela nafas mendengar jawaban dari oreng yang sudah dekat dengannya selama empat bulan belakangan ini. Ia sudah tahu kalau Kyuhyun menyukai Shim Changmin yang sebenarnya adalah sepupunya itu. Ia tak pernah menyatakannya pada Kyuhyun karena takut kalau nantinya Kyuhyun berteman dengannya hanya karena Shim Changmin.
Tiba-tiba saja seseorang menepuk bahunya. Ia refleks menengok ke belakang.
"Siwonnie" Sapa namja yang memukul bahunya.
"Ah, hai Changminie" Jawab Siwon kaku. Ia benar-benar tak menyangka kalau Changmin akan menyapanya di depan Kyuhyun. Ia mengalihkan pandangannya ke Kyuhyun. Lihat, namja itu kini tengah memandangi Changmin lekat-lekat. Sepertinya ia benar-benar terpesona dengan kharisma seorang Shim Changmin.
"Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Ummaku. Dia bilang, dia dan appaku akan ke Korea hari ini untuk mengadakan pesta ulangtahun pernikahan mereka. Orangtuamu juga ikut. Jadi nanti kita harus menjemput mereka di bandara." Kata Changmin panjang lebar. Orang tua Siwon tinggal di Jepang, sedangkan orang tua Changmin tinggal di China karena urusan bisnis. Sementara anak-anak mereka menolak untuk ikut tinggal bersama mereka dengan berbagai alasan.
"Ne" Jawab Siwon singkat.
"Dan satu lagi. Mereka bilang mereka akan tinggal di rumah kita selama mereka di korea" Tambah Changmin. Dan Changmin hanya mendapatkan jawaban 'ehm' dari Siwon yang sedang meminum jusnya.
Changmin kemudian mengalihkan pandangannya pada namja yang duduk di seberang Siwon, ia tersenyum manis pada Kyuhyun yang sukses membuat Kyuhyun semakin terpesona padanya.
"Kau juga boleh mengajaknya ke pestanya, Siwon-ah" Kata Changmin sambil menengok pada Siwon sekilas, lalu kembali memandang wajah Kyuhyun. Ia kemudian tersenyum lagi sebelum akhirnya beranjak pergi. Seandainya Kyuhyun tidak ingat dimana ia sekarang, ia pasti sudah berteriak sekencang-kencangnya untuk memberitahukan ke seluruh dunia kalau seorang Shim Changmin tersenyum padanya.
Setelah memandangi punggung Changmin sampai tidak terlihat lagi, Kuhyun mengalihkan pandangannya pada Siwon.
"Kau kanal Shim Changmin?" Tanya Kyuhyun sambil memicingkan matanya. Siwon hanya ber-ehm-ria sebagai jawaban.
"Kenapa kau tidak bilang?" Tanya Kyuhyun lagi sedikit kesal dengan Siwon yang tidak memberitahunya. Padahal kan Siwon tahu kalau ia ngefans berat dengan Changmin.
"Kau kan tidak tanya" Jawab Siwon singkat.
"Aissshh, kau ini. Tapi bagaimana kau bisa kenal dengannya?" Siwon yang sebenarnya tak pernah berniat untuk memberitahukan Kyuhyun pun akhirnya menyerah. Ia tak mungkin lagi menyembunyikannya dari Kyuhyun.
"Dia itu sepupuku" Kata Siwon sambil menyantap makanannya.
"Wah kau beruntung sekali bisa punya sepupu sepertinya." Kata Kyuhyun kagum.
"Tidak juga" Kata Siwon sambil terus menyantap makanannya. Ia sama sekali tak berminat membahas tentang sepupunya itu.
"Oh iya, tadi dia bilang kau boleh mengajak aku. Memangnya kau mau kemana?"
"Bukankah tadi dia sudah bilang?"
"Mian, aku tadi terlalu fokus pada wajah tampannya" Kata Kyuhyun sambil nyengir gaje. Siwon hanya memutar bola matanya bosan.
"Orang tuanya akan mengadakan acara ulangtahun pernikahan. Jadi aku dan Minho diundang.''
"Minho adikmu yang manis itu?"
"Ne" jawab Siwon singkat. Jujur, ia sedikit kesal. Kyuhyun selalu bilang bahwa adiknya manis, tapi dia tidak pernah memuji Siwon sedikitpun.
"Wah, sepertinya menyenangkan. Ajak aku yah!" Seru Kyuhyun sambil tersenyum.
"Untuk apa?" Jawab Siwon ketus.
"Oh, ayolah. Aku ingin bertemu Changmin!" Kata Kyuhyun manja sambil menarik-narik lengan Siwon.
"Ne, baiklah." Kata Siwon pasrah. Kyuhyun tersenyum senang mandengarnya.
Sebenarnya, Siwon sama sekali tidak setuju kalau Kyuhyun mengenal Changmin apalagi kalau sampai berpacaran. Dia sudah mengenal Changmin sejak kecil. Dan ia tahu betul kalau Changmin adalah seorang playboy yang suka memainkan perasaan orang lain. Sudah banyak korban-korban Changmin. Ia tidak mau Kyuhyun menjadi korbannya juga.
Dan satu hal lagi yang patut diketahui. Siwon mencintai Kyuhyun.
.
.
.
END OR TBC?
.
.
a/n : Annyyeoonghasseo! Perkenalkan saya author baru. Mohon maaf kalo fic ini kurang memuaskan. Saya hanyalah seorang anak manusia yang memiliki kegemaran menulis dan mengarang cerita #lebay.
Anonymous Allowed! So...
^_^ REVIEW PLEASE! ^_^
