Finally ( Sequel Of The Green Apple Drink )

Chankai's Story

(Chanyeol X Jongin as Kai)

Other cast

Kim Jongdae (Chen), Byun Baekhyun

Oh Sehun, Kim Junmyeon (Suho)

Author : Jihyunk16

Warning!

Boys Love! Crack pair! Typo

..

..

Don't Like Don't Read, thankyou!

..

..

.

.

Chanyeol mendengus kasar ketika melihat Jongin sibuk tertawa keras di dekat mesin minuman bersama si albino—sejujurnya Chanyeol tidak tahu namanya—. Ini sudah ketiga kalinya dalam minggu ini melihat Jongin tertawa bukan karenanya dan itu membuatnya sangat kesal.

Ngomong-ngomong, semenjak kejadian Jongin menemukan sketsa miliknya ia menjadi dekat dengan Jongin. Mereka bahkan mengetahui ponsel dan beberapa media sosial satu sama lain itu membuat Chanyeol merasa lebih mudah untuk melakukan pendekatan dengan Jongin. Namun, semenjak kedatangan albino itu membuat Chanyeol tidak nyaman jika berada di sekita Jongin, cowok itu mempunyai sejuta intimidasi yang membuat Chanyeol merinding.

Ditengah menatap galau ke arah Jongin, ponselnya berdering keras membuatnya kaget. Ia langsung mematikan suaranya dan menatap ke arah depan untuk menyakinkan bahwa Jongin tak melihat ke sini karena nada dering yang memekakkan miliknya.

From : Jongin

Chanyeol Hyung, kau dimana?

Ia berdecak kesal karena pesan Jongin padanya, padahal hari ini ia tak ingin berdekatan dengan Jongin dulu sebelum albino jelek itu menjauh dari Jongin yang manis itu. Belum sempat ia membalas pesan Jongin ia di kagetkan oleh suara teriakkan dari kejauhan.

"Dasar orang gila! Tidak perlu berteriak juga, bisa kan?" bukannya marah temannya yang sedikit idiot itu hanya nyengir-nyengir tak jelas sambil memeluk bahunya kuat membuatnya kesal saja.

"Jongdae harusnya kau sadar perbedaan tinggi kita, lihatlah kau bahkan berjinjit untuk memegang bahu ku," ejek Chanyeol.

Jongdae mendengus kesal dan memukul keras kepala manusia tiang yang dihadapannya. Ia paling tidak suka jika diejek mengenai badannya karena paling tidak ia lebih tinggi dibandingkan si genit Baekhyun dan Junmyeon ketua klub drama yang sok garang.

"Sialan, harusnya kau melihat tinggi mu yang kelebihan itu, bahkan kau saja selalu terbentur jika menaiki bus umum!"

"Paling tidak aku bisa menjadi anggota basket tanpa meminum obat peninggi badan," ujar Chanyeol dengan seringainya.

Jongdae mengerang kesal mendengar itu. Demi Tuhan! Itu benar-benar membuat hatinya sakit karena mengingat perjuangannya untuk menjadi anggota basket dengan meminum banyak peninggi badan. "Kau benar-benar sialan!"

Ditengah tawa kuat Chanyeol melihat sahabatnya yang merana, ia mendengar suara Jongin memanggilnya namun ia begitu yakin itu hanya perasaannya saja karena Jongin pasti masih sibuk dengan albino jelek itu.

Tubuhnya mendadak kaku medengar suara itu benar-benar nyata. "Chanyeol Hyung?" ia langsung menatap ke belakang saat bahunya dipukul pelan dan sialnya itu benar-benar Jongin.

Oh shit! Ia lupa jika jaraknya dengan Jongin itu tidak begitu jauh.

Chanyeol menggosok lehernya yang terasa meremang ketika melihat Jongin. "A-ah Jongin rupanya," ucapnya kaku.

Dalam hati ia sibuk menggerutu saat melihat mata tajam orang yang berada di sebelah Jongin, ia jadi teringat mata Baekhyun yang beroleskan eye-liner super tebal dan membuat Baekhyun terlihat menakutkan jika sedang marah.

"Kenapa tak membalas pesanku! Aku menunggumu tahuuu~"

"Wah,wah man! Kau berselingkuh dari ku! Teganya kau melakukan ini padaku," ucap Jongdae dengan wajah menyebalkannya.

Mata Jongin membulat kaget ketika mendengar itu dan Chanyeol dengan cepat memukul keras kepala Jongdae yang dibalas teriakan kesakitan Jongdae. "Kau menggelikan, meskipun hanya kau satu-satunya orang yang tersisa dibumi ini aku tak akan sudi menjadi pacarmu."

" Kau akan menyesal, idiot. Kau tak tahu kan jika pantat ku lebih sexy dari Baekhyun!?"

"Tepatnya aku tak mau tahu."

"Dasar Chanyeol tidak tahu diri! Aku bersumpah pernah mendengar para mantanmu mengatakan aku lebih baik dan tampan dari pada dirimu."

"Itu karena mereka tak rela jika aku memutuskan mereka, aku tahu kau begitu idiot tapi tolong jangan pernah percaya kata-kata mereka!"

"Shit!"

Melihat pertengkaran Chanyeol membuat Jongin tanpa sadar tertawa pelan. Ini adalah karakter Chanyeol yang tak pernah ditunjukkan Chanyeol padanya. Karena biasanya Chanyeol hanya memasang wajah kakunya dan lelucon anehnya yang membuatnya terbahak karena itu.

"Tsk, kekanakan sekali"

Mendengar itu membuat Jongdae dan Chanyeol menghentikan pertengkaran mereka, siapa yang berani berkata seperti itu pada mereka!? Bahkan di kampus tak ada yang berani mengganggu mereka.

"Hey kau orang yang kelebihan pigmen lebih baik kau tak mencampuri urusan orang lain. Lebih baik kau mengurusi kulit mu yang berwarna aneh bin ajaib itu!" tanpa sadar Chanyeol menahan tawanya mendengar itu. Oh, mulut tajam Jongdae mulai beraksi ternyata.

Tawa tertahan Chanyeol tergantikan dengan rasa marahnya yang ingin meledak ketika Jongin memegang lembut tangan tak lebih besar darinya itu. Ia bahkan tak pernah di pegang seperti itu dengan Jongin, sebenarnya ada hubungan apa mereka sih!?

"Eum, Jongin. Aku permisi dulu ya, ayo Jongdae aku punya permainan menarik!"

Jongdae memasang senyum gilanya mendengar perkataan Chanyeol. "WTF, ternyata kau tak pernah berubah. Okay, aku akan menghubungi dua cebol dulu," mendengar itu Chanyeol tertawa sambil merangkul bahu Jongdae.

Disamping itu, Jongin terpaku ketika Chanyeol meninggalkannya begitu saja tanpa senyum idiot yang sering diberikan Chanyeol padanya. Ia tak buta untuk mengetahui Chanyeol agak kesal dengannya hari ini tapi ia bukan orang yang peka terhadap apa yang orang kesalkan padanya.

"Jongin kau mau pulang sekarang?"

Jongin mengangguk tanpa berpaling untuk melihat orang yang disampingnya, masih terpaku pada Chanyeol yang kian menjauh. "Sehun, bisakah kita ke supermarket dulu?"

.

.

.

.

"Tolong katakan pada ku jika kalian tak mengalamin benturan atau semacamnya saat pergi kemari kan?"

Jongdae hanya memutarkan matanya saat Baekhyun berkata seolah-olah mereka tengah melakukan hal yang aneh. "Well, memangnya kenapa?"

"Si idiot Park itu dari tadi hanya diam saja bahkan ketika Junmyeon melancarkan aksi seperti seorang biduan," ujar Baekhyun kesal.

Jongdae terbahak ketika melihat pemandang di depannya tapi tidak dengan Chanyeol, cowok itu seperti punya dunianya sendiri untuk saat ini. "Ku pikir aku tahu apa yang membuatnya seperti ini," wajah Baekhyun bersinar terang setelah ia mengatakan itu.

Namun kemudian wajah Baekhyun kembali masam ketika mendengar kelanjutan kata-katanya. "Ku pikir setelah mendengar ini kau akan patah hati."

"Whatever, sekarang katakan padaku kenapa?"

"Chanyeol seperti dilanda jatuh cinta"

Mata Baekhyun terbelalak kaget mendengarnya. "Ya Tuhan, kau yakin? Aku bahkan tak pernah mendengar jika Chanyeol mengatakan secara jelas jika ia mencintai mantan-mantannya!"

"Aku yakin itu, ku akui incarannya kali ini benar-benar seksi. Walau kau lebih imut darinya tetap saja kau kalah!" Baekhyun yang tidak terima langsung melempari Jongdae dengan botol yang ia pegang.

.

.

.

.

Chanyeol meminum vitaminnya dengan tenang disamping mesin minuman. Jujur saja, ia merindukan Jongin sekarang karena dua minggu terakhir ini ia sibuk dengan acara menjauhi Jongin. Bahkan pesan, line, twitter dan lainnya tak pernah ia balas dan sekarang ia merasa frustasi sendiri.

"Hyung?"

Chanyeol tersentak kaget saat tiba-tiba Jongin sudah ada dihadapannya, dalam hati ia bertanya-tanya apakah Jongin mempunyai ilmu sihir yang membuatnya bisa ada dihadapannya tanpa ia ketahui? Oke lupakan saja.

"Ah, hai Jongin," ucapnya kaku.

Jongin mendudukkan dirinya tepat disamping Chanyeol dan menatap wajah yang sudah lama tidak ia lihat. Matanya menatap vitamin yang selalu menemani Chanyeol setiap waktu, tiba-tiba ia merasa iri dengan minuman itu, Chanyeol tidak pernah melupakan minumannya tapi ia melupakan dirinya!

"Apa kabar Hyung?"

"Baik,k—"

"Aku tidak baik-baik saja!" potongnya cepat.

Chanyeol mendadak bungkam mendengarnya. Seumur hidupnya ia tak pernah bingung untuk memulai percakapan, tapi sekarang ia bahkan hanya diam dan bingung tanpa tahu apa yang harus dilakukan. "Kau menjauhi ku, Hyung! Kenapa!?" tanya Jongin pelan.

Yang ditanya hanya dapat menggaruk pipinya gugup membuat Jongin merasa kesal setengah mati. Jongin menarik wajah Chanyeol agar menatapnya saat bicara dan jangan salahkan Chanyeol jika tiba-tiba ia merasa jantungnya hampir lepas dari sarangnya melihat mata cantik milik Jongin.

"Karena aku menyukaimu," ucapnya tak kalah pelan.

Jongin tak pernah merasakan perasaan panas dalam tubuhnya hanya karena suara berat seseorang seperti saat ini. "Kenapa tak bilang saja?"

Chanyeol terlihat ragu namun ia mencoba mengatakannya. "Kau sudah punya si albino jelek itu!"

"Ia sepupuku," ujar Jongin dengan tawa pelannya.

Mendadak wajah Chanyeol terlihat memerah menahan malu karena cemburu dengan sepupu Jongin sendiri. "Kenapa tak bilang?" tanya Chanyeol gusar.

"Kau tak bertanya," jawab Jongin.

Benar juga, ia bahkan tak bertanya pada Jongin kenapa ia bisa sebodoh ini? Kontak mata itu terputus saat ponsel Chanyeol berdering keras, dengan kesal ia menjawab telepon itu. "Ada apa, Baek!?"

"Dasar tak tahu diri! Kau membiarkanku panas-panasan menunggu mu yang katanya membeli sesuatu dan sekarang kau malah pacaran dengan seenak dengkulmu! Mati saja kau Park Chanyeol!" astaga! Ia melupakan Baekhyun yang tadi ia suruh untuk menjaga motornya yang tiba-tiba mogok.

Matanya menangkap wajah mengertikan Baekhyun yang berada di seberang jalan yang tak jauh dari tempatnya duduk. "Tunggu aku disana lima meni—"

"SEKARANG, IDIOT!" Chanyeol menjauhkan ponselnya mendengar teriakkan memekakkan Baekhyun, ia yakin jika Jongin mendengarnya.

"Fuck you, Baek!"

"Whatever, jerk"

Sambungan itu terputus menyisakan Chanyeol yang dilanda kesal setengah hidup. Ia menatap wajah Jongin yang penuh tanya padanya. "Aku ada urusan dengan idiot yang di seberang sana," ujarnya sambil menunjuk orang yang tengah bercak pinggang seperti orang gila sambil menatap mereka—lebih tepatnya Chanyeol. " Jadi sekarang aku pergi dulu, nanti malam ku telfon. Love you~"

Jongin terpaku ketika Chanyeol dengan tiba-tiba mencium pipinya singkat, duh apakah udara musim dingin menjadi panas? Kenapa wajah begitu panas?

Drrrt...Drrrt..

From : Channie Hyung

Jangan terlalu lama duduk disana kau bisa kedinginan, maaf tidak bisa mengantarmu pulang. Nanti malam ku jemput jam 7 okay,babe?

Senyumnya mengembang dan segera membalas pesan itu. Ia memasukkan ponselnya kedalam sakunya dan mengambil beberapa koin untuk membeli minuman favorit nya. Apel hijau. Katakan ia tak waras karena ia mencium kaleng minuman itu seolah-olah itu adalah Park Chanyeol.

Jadi nanti malam ia harus menggunakan baju yang mana ya?

End

.

.

Kembali lagi dengan stupid fanfic :v gue gak tahu apa ini bisa memuaskan kalian yang pada minta sequelnya 'The Green Apple Drink'. Btw thank you so much for Homin 'EL atas sarannya, well sangat susah mengganti gaya bahasa yang sering gue gunakan untuk buat fanfiction, tapi gue udah berusaha wkwk kalau ada tanda bacanya yang salah mohon dimaklumi wkwk.

Last, mungkin banyak yang gak nyaman dengan fanficiton 'More Than Friends' ya? Sebenarnya itu buat cerpen yang disuruh guru tapi gue ngebet pengen di post pakai cast Chankai dan gue males ganti kata-kata bakunya dimengertiya? wkwk. Btw mohon kritik dan sarannya untuk fanfiction ini ^^ CHANKAI shipper masih ada kan? '-'