-Sayonara-
Naruto is only belong to Masashi Kishimoto-sensei.
I don't own anything
Warning: TYPO(s), OOC, AU
Spesial for April
No Flame!
RnR
Enjoy!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dunia ini adalah neraka, dimanapun aku berada, tak pernah ada yang bisa menerima keadaanku.
Karena aku berbeda.
Apa aku harus terlihat sama agar aku dapat diterima? Yang benar saja!,
ku bangga, iya, seharusnya aku bangga karena tetap menjadi diri sendiri dan tak akan pernah menjadi orang lain.
Harusnya aku bangga karena diri ini tak pernah terpengaruh pada orang lain.
Lalu kenapa aku merasa ketakutan? Kenapa aku merasa terabaikan? Kenapa aku selalu menjadi pusat perhatian? Haha. Kata-kataku sudah mulai kacau balau rupanya.
Pusat perhatian yang terabaikan? Apa itu? Sejenis makanan anjing hutan? Haha, aku begitu ingin menertawai diri ini, namun, akan seperti orang tak waras jika aku bercermin, dan menatap wajah kusam ini lalu tertawa.
Mungkin, kalianlah yang harus tertawa saat menemukan tubuhku telah terbujur kaku dalam perapian, dan kalian harus bersyukur karena orang yang sangat berpengaruh dalam keberlangsungan dunia kelak telah tiada.
Tapi, ingat, aku ulangi, ingatlah, mungkin saat ini bocah yang tergantung di depan kalian adalah pengecut yang hanya bisa lari dari sebuah masalah, namun, kalian harus ingat, sekali lagi, ingat.
-Kalianlah yang menyebabkan masalah itu muncul dan mulai berakar.-
-Suatu saat nanti, aku yakin, kalian akan menuai hasilnya.-
-Selamat tinggal.-
-Selamanya.-
Sasuke Uchiha.
.
.
.
.
.
A/N: Aku ngebunuh Sasuke di sini. Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahahaha, TIDAK. Itulah surat yang kutemukan saat menggeledah mayat anak-anak yang tergantung di gudang olah raga, tubuhnya dipenuhi memar, sepertinya dia korban buli atau semacamnya, tapi yang di katakan guru di sekolahnya, dia adalah siswa teladan, bahkan telah mengharumkan nama sekolahnya sendiri. Tapi, ya, aku tak menyangka, bahkan anak-anak bisa semengerikan ini. Semoga hal ini tidak terjadi lagi, dan dengan hanya sebuah surat, fanfiksi ini pun terbentuk. Bahkan sebelum pemilihan rating, sudah terjadi perdebatan di rating apa seharusnya ini di muat, namun melihat pesan kematian yang tidak seharusnya dilihat anak anak, maka ini sudah merupakan mature content, tetaaapi, karena unsur kekerasan tidak di perlihatkan, maka rating T saja sudah cukup. Lagi pula dari pada cerita yang di buat, author note lebih panjang dari inti ceritanya dan ini membuat pembaca akan bosan dan segera menekan tombol kembali, tetapi, sudah ada readers yang menyiapkan diri untuk menekan tombol review yang sialnya tak berhasil disembunyikan, untuk sekedar memberikan flame yang membara pada sampah yang telah terbit kali ini, semoga kalian suka,
saramada,
adios!
.
.
.
Eissst, cerita sebenarnya ada di chapter 2.
