Chapter 1
Annyong!! Namaku Shin Tae Chan. Umurku 17 tahun dan aku adalah cewek paling bahagia di dunia ini. ^^
Dan kisahku dimulai dua tahun yang lalu...
Aku sedang bekerja di kedai mie milik temanku, tiba-tiba, ada dua pria berpakaian hitam datang menghampiriku dan memaksaku ikut dengan mereka...menemui orang yang tak ku kenal...
"Annyong haseyo...kamu Tae Chan, kan?" tanya pria yang tampak seperti bos itu.
Aku mengangguk, masih bersikap protektif...
"Well, kamu tidak usah takut padaku...lagipula aku ini ayahmu..."
"Ayah???"
"Ya... aku ayahmu yang tak pernah kau kenal, maaf atas itu..." katanya dengan nada menyesal.
"Lalu, kenapa aku tidak mengenalmu sebagai ayahku?"
"Hmm...ayo kita bicara di rumah...sekalian kau berkenalan dengan kakakmu..."
"Kenapa aku harus ikut denganmu?"
"Karena mendiang ibumu yang memintanya..."
"Ibu??"
"Ya...masuklah, akan kujelaskan di rumah..."
Akupun terpaksa masuk ke dalam mobilnya...
"Paman, maaf, tapi aku belum mengenalmu...siapa anda?"
"Hey, kau harus mulai memanggilku ayah, aku ini benar-benar ayahmu..."
"Anda tidak menjawab pertanyaan saya..."
"Oh iya..maaf, aku memang kurang sensitif... Aku Song Il-Shin..."
"Song Il-Shin???!!"
"Iya, kenapa?"
"Anda Song Il-Shin?? Pemilik Grup Song dan Gang Mafia il-Shin itu???"
"Iya...kaget ya?? Haha,, memang harusnya begitu... Eh, kita sudah sampai... Selamat datang di rumah Tae-chan..."
".God" aku tercengang,,, rumahnya 3 kali lebih besar dari SMP-ku yang dulu...
"Hei, sudahlah, jangan begitu, biasakan dirimu, kau kan akan tinggal disini..."
"tinggal disini??!"
"Iya..ayo masuk, kita bicara di dalam..."
"Hei, Woo Bin,,, aku pulang!!! Sini kau,,, ada yang harus dibicarakan..."
"Hei pak tua, kau ini baru pulang setelah 1 tahun malah bikin ribut,,, eh... siapa dia??" kata seseorang yang muncul dari lantai dua...
.God... dia Song Woo Bin... Prince Song... hei, bagaimana aku tidak menyadarinya... kalau paman itu benar Song Il-shin maka orang yang ia sebut sebagai kakakku adalah Song Woo Bin!!!
"Ah..dia adikmu..."
"Adik?? hei, kukira aku anak tunggal!!!"
"Makanya...dulu kukira juga begitu, kukira kau ini anak tunggalku... ah sudahlah... ayo kita bicara..."
"Oh, ayo kalau begitu.."
"Tae Chan, ayo sini duduk..."
Aku menurut saja...
"Woo Bin... maafkan aku... dulu waktu ibumu sedang mengandung, aku terpikat pada wanita lain... Kukira semua hanya berakhir di satu malam... tapi ternyata..."
"Ternyata apa, orang tua??"Woo Bin mulai tidak sabar...
"Ternyata lahirlah Tae Chan,, akupun tidak tahu... Aku baru tahu dia ada seminggu yang lalu, saat surat ibunya sampai padaku..."
"Sebentar...ibuku kan meninggal 40 hari yang lalu..tidak mungkin mengirim surat seminggu yang lalu..."tanyaku...
"Ah, kau ini bagaimana, katanya pintar...masa tidak mengerti... ibumu di Korea, aku di Hong Kong, suratnya pasti lama sampainya..." jawabnya... hmm...masuk akal juga...hei..tapi sekarang kan jaman canggih... masa sih selama itu...
"Intinya, ibumu bilang agar aku menjagamu...dan kau harus tinggal denganku mulai dari sekarang..."
"Tapi, barang-barangku, sekolahku, dan yang lain-lain bagaimana??"tanyaku
"Ah, tidak usah khawatir..kau sekarang masuk SMA kan? sudah ku daftarkan di SMA yang sama dengan Woo Bin... barang-barangmu sudah di kamarmu...lihat saja sendiri... sudah ya aku pulang ke Hong Kong dulu... dadah anak-anakku..."
"eh??tapi..."
"Ah, yang lain kau tanya saja pada pak Kim... aku pergi dulu... bye-bye...!!"
Ah,, aneh... semuanya terjadi begitu saja... sekarang aku jadi salah tingkah di ruang tamu bersama kak Woo Bin...
"Mm..kau tak usah memperdulikan dia... Dia memang begitu orangnya... suka seenaknya...makanya aku tidak heran kalau dia ternyata punya anak lain... Ngomong-ngomong... salam kenal ya... kau pasti sudah kenal aku...namamu siapa??" kak Woo Bin mencairkan suasana...
"Ah... aku Shin Tae Chan... salam kenal juga kak..."ujarku gugup...
"Hei..kau tak usah sungkan... kelak, kalu ada apa-apa kau bilang saja padaku...oke??"
"Oke..."
"Hmm...aku panggil kau Chan saja ya?? hwaa... seru juga punya adik... kau juga lumayan cute loh... andai bukan adikku.. haha..." katanya sambil mengantarkanku ke kamar. Aku bisa merasakan mukaku memerah saat dia bilang begitu... hm... dasar kakak...ckckck...
