Disclaimer: Level-5

This story is mine

Warning: typo and alur gak jelas

Sampul © Zerochan

.

Taiyou's Diary

.

Chapter 1 : Cover

.


Sang surya telah menyembunyikan dirinya di ufuk barat, di belakang kapas-kapas putih yang mulai berubah menghitam. Posisinya kini telah digantikan oleh sang dewi malam yang memancarkan kilau putih nan sucinya.

Tampak pemuda berambut secerah matahari yang menjadi bagian dari namanya tengah duduk termenung di dekat jendela ruang rawatnya di rumah sakit Inazuma. Mata emeraldnya memandang sang dewi malam, mengagumi keindahan yang dipancarkan olehnya. Seulas senyum terukir di wajah putihnya. Angin malam sesekali menerpa wajah dan menerbangkan rambut orange nya.

Dia, Amemiya Taiyou, akan menjalani operasi pembedahan jantung besok lusa. Setelah impiannya untuk dapat bertanding sepakbola bersama Matsukaze Tenma, orang yang membangkitkan semangatnya terkabul.

Walau dia tau, jika dia bertanding pada pertandingan itu, kemungkinan operasinya berhasil dapat berkurang, dia tidak putus asa. Dia tetap bertanding hingga akhir.

Sejenak kemudian dia beranjak dari kursi yang didudukinya dan berbalik menuju ranjangnya. Seakan mengucapkan selamat tinggal pada sang dewi malam. Matanya kini tengah menatap laci yang berada disamping ranjangnya. Laci tempat menyimpan benda yang paling berharga untuknya.

Tangannya terulur membuka laci tersebut. Menampakkan sebuah buku bersampul orange dengan tulisan Diary. Tanpa sadar tangannya bergerak sendiri mengambil buku tersebut.

"Sudah lama sekali ya" dia bergumam sendiri. Keadaan ruang inapnya disaat malam memang sunyi dan sepi. Biasanya Fuyuka-san hanya akan menengoknya saat jam tujuh malam sampai jam delapan. Setelah itu dia akan ditinggalkan sendiri karena sudah waktunya istirahat. Tapi bukan Taiyou jika mau menurut begitu saja. Dia sering sekali membantah peringatan Fuyuka-san walau dia tau itu berbahaya bagi kesehatannya.

Buku bersampul orange itu mulai dibukanya. Lembar demi lembar di bukanya, matanya menelusuri setiap kata dari buku itu. Lama sekali dia tidak membuka dan menulisi buku itu sejak pertandingan Raimon vs Arakumo hingga sekarang, setelah Raimon memenangkan Holy Road, karena dia harus menjalani perawatan yang menghabiskan waktunya.

Jari jemarinya mengambil sebuah bolpoint di atas meja dan kemudian menempatkan dirinya di atas ranjang. Dia ingin menyelesaikan diary nya yang satu ini.

"Minna..." Taiyou mulai menorehkan tinta hitam pada lembar pertama yang dibukanya. Dia memutuskan untuk menulis tentang orang-orang yang berharga untuknya. Tanpa sadar sebulir air mata jatuh di pipinya. Ini adalah untuk pertama kalinya dia menangis tanpa alasan.

Setidaknya itu untuk berjaga-jaga kalau operasi itu tidak berhasil atau bisa disebut... gagal.

Owari...

.


Fic for Amemiya Taiyou / bulan 11! Terinspirasi dari Tsurugi Diary punya xxx~ xD

Chapter 1 emang dikit orz

Karena ide yang tiba-tiba muncul dan takut lenyap begitu saja...

Last word...

REVIEW PLEAASEE!