Hai. Salam kenal, kalau ada yang baca tentu saja. Sedih juga lihat di fandom ini tidak ada fanfic berbahasa indonesia (sebenarnya tidak hanya disini, jumlahnya benar-benar terbatas di luar sana), apakah manga dan animenya kurang populer ataukah semua orang puas dengan ceritanya? Saya sendiri sudah puas sih, tapi Cross Game terlalu manis.

Saya baru saja menamatkan animenya beberapa hari lalu, tetapi baru membaca manganya sampai chapter 90an. Saya sejujurnya tidak bisa menulis, tapi semoga dengan saya menulis disini, akan ada penulis yang lebih baik yang mau menulis untuk fandom ini. Percayalah, saya pasti baca dan review kalau sempat! #teruskenapa #siapakamu

Cross Game Drabble Collection by Clarionette

Cross Game © Adachi Mitsuru

I: Wakaba's Dream

"Kou is the pitcher, Akaishi is the catcher, Aoba is the centerfielder and there's Nakanishi too... in a full Koushien stadium."

Aoba duduk di antara teman-temannya, permainan akan dimulai setidaknya 5 menit lagi tetapi tempat duduk sudah terisi penuh sejak satu jam sebelumnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, dilihatnya Akane dan Momiji yang melihat ke arah lapangan, di samping mereka terlihat Junpei terkekeh ke arah Ichiyou.

Tak lama, para pemain muncul di lapangan dan saling memberi salam. Permainan pun di mulai, hampir persis seperti mimpi kakaknya. Aoba tersenyum kecil, ia bisa membayangkan kakaknya tersenyum padanya.

"Mimpimu terwujud, Waka-chan."