Things I'll never say
…
Beware of typos and ooc. Song fic, fem!Akashi
…
I'm tugging at my hair
I'm pulling at my clothes
I'm trying to keep my cool
I know it shows
I'm staring at my feet
My checks are turning red
I'm searching for the words inside my head
Akashi mengusap rambutnya pelan, manik matanya mencoba menghindar dari sang lawan bicara. Keep cool, mungkin?
Akashi tau ada semburat tipis di wajahnya, ia menoleh kearah terlalu gila. Sang lawan bicara, hanya terdiam melihat Akashi yang sibuk mencari kata-kata di dalam otaknya. Kuroko Tetsuya, sang lawan bicara terlihat yakin. Membuat Akashi yang—entah mengapa sedikit tergoyahkan.
(Cause) I'm feeling nervous
Trying to be so perfect
Cause I know you're worth it
You're worth it
Yeah
Akashi sedikit gugup. Selama Sembilan belas tahun dalam hidupnya, ia tak pernah segugup ini. Karena ia tau, Tetsuya-nya serius.
If I could say what I want to say
I'd say I wanna blow you... away
Be with you every night
Am I squeezing you too tight
If I could say what I want to see
I want to see you go down
On one knee
Marry me today
Yes, I'm wishing my life away
With these things I'll never say
Apabila Akashi di suruh mengatakan apa yang ia pikirkan, ia ingin menerbangkan Tetsuya-nya dalam artian lain. Apabila Tetsuya menanyakan apa yang ia ingin kan, ia ingin bersama Tetsuya setiap malam. Namun, Apakah ia terlalu mengekang Tetsuya-nya?
Namun, yang ia ingin lihat dari Tetsuya, ia ingin melihatnya berdiri, bertumpu diatas satu lututnya. Kemudian bertanya,
"Marry me today?"
Ah, apa Akashi terlalu berharap dengan hal yang tak akan pernah terjadi tersebut?
It don't do me any good
It's just a waste of time
What use is it to you
What's on my mind
If ain't coming out
We're not going anywhere
So why can't I just tell you that I care
Akashi tak melihat hal yang ia inginkan terlalu berguna. Sangat membuang-buang waktunya dan Tetsuya-nya. Lagi pula, apa hal tersebut berguna untuk Tetsuya? Sepertinya tidak. Namun, apabila taka da satupun yang bergerak. Hubungan mereka tetap saja disitu situ saja. Tak bergerak maju ataupun mundur. Hingga alamat Akashi aka di jodohkan dengan orang lain.
What's wrong with my tongue
These words keep slipping away
I stutter, I stumble
Like I've got nothing to say
Apa yang terjadi dengan lidahnya? Apa yang ia inginkan meluncur begitu saja. Ia terdiam kemudian, bahunya bergetar. Seperti kehabisan kata-kata.
Yes I'm wishing my life away with these things I'll never say
If I could say what I want to say
I'd say I wanna blow you...away
Be with you every night
Am I squeezing you too tight
If I could say what I want to see
I want to see you go down
On one knee
Marry me today
Yes, I'm wishing my life away
With these things I'll never say
These things I'll never say
DI tengah kafe, Semua mata tertuju padanya—pada mereka. Akashi menunduk. Sungguh, ia saat ini di luar karakternya sama sekali. Tetsuya menatapnya datar. Tangannya merogoh saku celananya, mengambil sebuah benda.
"Dulu, aku memberimu sebuah gunting, ne? Menurutku, hal tersebut cukup berbahaya." Ujarnya.
Tangannya, menyodorkan sebuah benda yang tadi berada di saku celananya. Manik mata Akashi membulat. Benda tersebut tak terlihat, karena ditutupi sebuah kotak kecil yang dilapisi oleh kain berwarna merah. "Aku tidak merasa terkekang dengan semua keinginanmu, kok." Sambungnya.
Tangan Akashi meraih kota itu, membukanya. Sebuah cincin emas putih dengan intan kecil yang berwarna biru muda semi merah. Akashi menatap Tetsuya dengan pandangan tak percaya.
"Marry me today," Ujar Tetsuya.
Akashi menangkupkan kedua tangannya di wajah, menyembunyikan semburat tipis yang hadir di wajahnya.
"Aku tidak menerima jawaban 'tidak' darimu, loh…" Sambung Tetsuya lagi.
"Lalu, aku harus menjawab apa, Tetsuya?" Balasnya seraya tertawa kecil.
Fin
A/n: Fic ke tiga untuk ngerayain ultah Kuroko, OtaOme!
Pertanyaan yang diucapin Kuroko itu, "Apa yang kau inginkan dariku?" gitu…
Feedback?
Thanks
