I Love You, I Remember You

.

.

Main cast: Member EXO

Rate : M pada saatnya

Warning : bxb and GS pada saatnya.

Typo it's my style

.

.

.

Ff ini Hee buat khusus untuk para readers yang nanya ff reinkarnation yang udah Hee hapus. Anggep aja ini sebagai gantinya ya. Ceritanya pengembangan dari cerita reinkarnation kok, menurut Hee sih gitu wkwkwk.

.

.

.

Seorang pemuda dengan pakaian hanbok khas dengan bangsawan, kini baru saja turun dari kapalnya. Ia terlihat begitu senang karena telah sampai di negerinya tercinta.

Pemuda itu melangkahkan kakinya dengan senyuman lebar yang terus saja melekat pada wajah manisnya.

Dipikirannya saat ini ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan keluarganya yang sudah sangat lama tak ia jumpai. Hingga akhirnya ia sampai pada tempat tujuannya.

Ia semakin melebarkan senyumannya dan masuk kedalam tempat itu. Ia membuka pintu gerbang kediamannya itu dengan senyuman yang terus melekat pada wajahnya.

"Ayah,ibu aku pulang!" Teriak pemuda itu dengan nada senangnya.

Namun bukannya ia mendapatkan jawaban ia justru mendapati sang kakak iparnya tengah berjalan terburu-buru. Dan saat mendengar teriakan pemuda itu kakak iparnya itu segera menolehkan kepalanya.

"Kyungsoo!" Seru gadis itu dengan nada senangnya.

Gadis itu segera menghampiri pemuda yang dipanggil Kyungsoo dan memeluk pemuda itu dengan erat.

"Nonna!" Dan pelukan gadis itu segera dibalas oleh Kyungsoo dengan senang hati.

"Kau tetap saja masih saja tetap pendek." Ucap gadis itu apa adanya.

"Oh astaga! Apa ini? Lihat wajahmu, pipi semua!" Lanjut gadis itu dengan mencubit pipi Kyungsoo dan tertawa senang.

Sedangkan Kyungsoo hanya melihat gadis di depannya itu dengan malas.

"Nonna!" Kesal Kyungsoo.

"Baiklah, ini bukan saatnya untuk bercanda ataupun tertawa ataupun meledekmu. Kali ini situasinya benar-benar sedang serius." Jawab gadis itu dengan menghela nafasnya mencoba menenangkan dirinya agar tak kembali mengejek adik iparnya itu.

Kyungsoo yang mendengar itu kini justru terlihat bingung dengan apa yang dikatakan oleh kakak iparnya yang menurutnya aneh itu.

"Memangnya ada apa?" Tanya Kyungsoo.

"Ayo kita masuk." Ajak gadis itu dengan menarik tangan Kyungsoo untuk masuk menuju kediamannya itu.

Dan sesampainya Kyungsoo di dalam kediamannya ia dikejutkan dengan tiga orang yang terkapar di lantai penuh dengan luka bahkan tusukan pedang. Sedangkan kakak Kyungsoo hanya terduduk lemas melihat ketiga mayat itu.

Kyungsoo yang juga melihat itu akhirnya terduduk lemas tak tahu apa yang harus ia lakukan. Tentu saja dirinya merasa terpukul dengan apa yang terjadi saat ini. Ia sudah sangat lama pergi dari negerinya hanya untuk menuntut ilmu dan saat ia kembali ia harus melihat tiga orang yang sangat ia sayangi sudah tak bernyawa lagi.

Saat ini keadaannya sama seperti keadaan kakaknya yang duduk di sebelahnya. Ia merasa sedih dan terpukul bahkan tanpa ia sadari air matanya mengalir begitu saja.

Ia sungguh tak tega melihat keluarganya tak bernyawa dengan keadaan yang seperti saat ini.

.

.

.

Pemakaman telah dilakukan oleh pihak keluarga Kyungsoo. Dan saat ini Kyungsoo terduduk di dalam rumahnya dengan bersandar pada dinding. Ia terus saja terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Sang kakak yang melihat itu segera menghampiri Kyungsoo dan duduk di samping pemuda itu.

"Kau pasti sangat terpukul karena kepulanganmu disambut dengan kesedihan seperti ini." Ucap pemuda itu dengan menatap lurus ke depan.

Kyungsoo yang mendengar itu hanya terdiam dan tak menjawab perkataan sang kakak.

"Maafkan aku karena tak bisa menjaga mereka." Lanjutnya dengan wajah menyesalnya.

Ia merasa sangat marah dan sedih saat ini tapi ia tak tahu harus berbuat apa. Ia juga tak tahu harus marah kepada siapa.

"Hyung?" Panggil Kyungsoo yang akhirnya membuka suaranya.

Pemuda yang berada di sebelah Kyungsoo itu hanya menolehkan kepalanya melihat sang adiknya.

"Apa kau tahu siapa yang telah melakukannya?" Tanya Kyungsoo.

Pemuda itu hanya bungkam saat ditanya seperti itu oleh Kyungsoo.

"Katakan siapa yang melakukannya Hyung!" Pinta Kyungsoo yang kali ini menatap wajah sang kakak.

Saat suasana antara kakak beradik itu mulai tegang, tiba-tiba saja seorang gadis datang menghampiri kedua pemuda itu. Dan gadis itu adalah kakak ipar Kyungsoo.

"Chanyeol gawat!" Ucap gadis itu dengan paniknya.

Ia segera mendudukkan dirinya di depan Kyungsoo dan kakaknya yaitu Chanyeol.

"Ada apa Baek?" Tanya Chanyeol yang terlihat penasaran dengan apa yang ingin istrinya itu katakan.

Baekhyun, nama gadis itu. Ia menghela nafasnya berusaha menetralkan pernafasannya sebelum mengatakannya pada Chanyeol.

"Perdana menteri Lee meminta kita untuk mengadakan pertemuan, dia bilang dia ingin bertemu dengan Kyunghee dan mengenalkannya dengan semua anggota partai barat." Ucap Baekhyun.

"Apa?!" Kaget Chanyeol.

Kyungsoo yang melihat itu justru tak mengerti dengan apa yang kedua pasang suami-isteri itu katakan.

"Memangnya ada apa hingga mereka harus bertemu dengan Kyunghee? Memangnya mereka tidak tahu jika ayah, ibu dan Kyunghee sudah meninggal?" Tanya Kyungsoo.

Bakhyun dan Chanyeol yang mendengar pertanyaan itu segera teringat. Mereka sama sekali belum memberitahukan hal tersebut pada Kyungsoo, bahkan sebelum ayah, ibu dan kembaran Kyungsoo itu meninggal.

"Kyungsoo, sebenarnya dia akan mengikuti seleksi pemilihan calon isteri putra mahkota dan dia dipilih perdana menteri sendiri untuk mewakili partai barat. Dan karena itu kami merahasiakan kematian ayah, ibu dan Kyunghee. Jika ia tahu hal ini maka kau tahu sendiri apa akibatnya kan?" Jelas Chanyeol.

Kyungsoo hanya diam mendengarkan penjelasan Chanyeol.

"Ia bahkan sudah mengancam ayah sebelumnya. Ia bilang akan membunuh semua keluarga kita jika Kyunghee tak mau mengikutinya. Dan karena Kyunghee mendengar hal itu akhirnya Kyunghee menyetujuinya. Tapi aku tak tahu jika hal ini bisa terjadi." Lanjut Chanyeol.

"Kenapa kalian tidak memberitahukannya saja jika Kyunghee sudah tiada? Lagipula mereka bisa mengganti Kyunghee dengan yang lain." Tanya Kyungsoo.

Baekhyun yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Kyungsoo.

"Sayangnya tidak ada gadis lain selain Kyunghee." Ucap Baekhyun.

"Mungkin jika tidak ada kau dan Baekhyun aku rela jika mereka harus membunuhku tapi aku tidak bisa melakukannya karena kau dan Baekhyun terlebih lagi saat ini Baekhyun tengah mengandung." Ucap Chanyeol.

Kyungsoo yang mendengar itu segera menatap ke arah perut Baekhyun. Dan saat itu pula ia merasa jika perkataan Chanyeol tersebut benar adanya. Ia tak mungkin menyerahkan nyawanya dan nyawa keluarganya dengan mudah. Ia juga tak ingin kembali melihat keluarganya terbunuh dengan tragis terlebih lagi ia belum melihat keponakannya yang masih berada di dalam kandungan Baekhyun.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Kyungsoo dengan menatap Chanyeol dan Baekhyun.

Untuk beberapa detik Chanyeol dan Baekhyun terdiam memikirkan apa yang harus mereka rencanakan.

"Aku tahu!" Seru Baekhyun.

Mendengar itu Chanyeol dan Kyungsoo segera saja menatap Baekhyun dengan penuh harap.

"Bagaimana kalau kita jadikan Kyungsoo sebagai Kyunghee lagipula mereka kan kembar dan wajah mereka juga sangat mirip bahkan badan mereka juga mirip." Ucap Baekhyun dengan menatap kedua pemuda itu.

"Baek, jangan bercanda di saat seperti ini." Peringat Chanyeol.

"Aku tidak bercanda Chan! Begini, jika kita membuat Kyungsoo menjadi Kyunghee mungkin kita juga bisa tahu siapa yang telah membunuh ayah, ibu dan juga Kyunghee. Karena entah kenapa menurutku ini ada hubungannya dengan pencalonan isteri putra mahkota." Jelas Baekhyun.

"Tapi Baek, Kyungsoo itu laki-laki bagaiman bisa kita membuat dirinya mengikuti seleksi itu?" Tanya Chanyeol.

"Kita bisa mendandaninya agar mirip seperti Kyunghee Chan!" Kata Baekhyun.

"Tapi Baek..."

"Baekhyun benar! Ayo kita lakukan." Ucap Kyungsoo yang sejak dari tadi terus saja tediam mendengar perdebatan Chanyeol dan Baekhyun.

Baik Chanyeol maupun Baekhyun segera menatap Kyungsoo dengan tatapan herannya, karena tak biasanya Kyungsoo yang seperti ini terlebih menyangkut hal-hal konyol seperti ini.

"Aku pikir apa yang dikatakan Baekhyun nonna ada benarnya." Ucap Kyungsoo.

.

.

.

Kini Kyungsoo tengah memejamkan matanya karena saat ini Baekhyun tengah sibuk merias dirinya agar benar-benar terlihat seperti layaknya perempuan bahkan mungkin membuat dirinya semirip mungkin dengan Kyunghee.

Bahkan tanpa segan-segan Baekhyun merapihkan rambut Kyungsoo yang memang panjang itu agar mirip dengan Kyunghee.

Dan untunglah saja tubuh Kyungsoo dengan tubuh Kyunghee tak jauh berbeda, jadilah cukup mudah untuk membuat Kyungsoo tampak mirip dengan Kyunghee.

Chanyeol terduduk di dalam kediaman tersebut dengan sesekali meminum teh yang terdapat di depannya tersebut. Ia masih menunggu hasil dari sang istri yang mendandani adiknya.

Beberapa menit kemudian Baekhyun muncul di depannya dengan seseorang yang berada di belakang gadis itu.

Baekhyun tersenyum pada suaminya dengan sedikit demi sedikit menggeser tubuhnya hingga memperlihatkan bagaimana sosok di belakangnya.

Saat ini Kyungsoo terlihat memakai hanbok dengan warna biru cerah dengan rok yang berwarna soft pink. Rambut panjangnya diikat sebagian dengan poni pada bagian sampingnya. Dan Baekhyun hanya memberikan riasan tipis pada Kyungsoo.

Chanyeol yang melihat perubahan Kyungsoo langsung menganga tak percaya. Ia bahkan tak menyangka jika Kyungsoo adalah seorang laki-laki.

"Kau sangat cantik Kyung." Puji Chanyeol.

"Sialan kau Hyung!" Umpat Kyungsoo yang merasa kesal dengan pujian Chanyeol.

Baekhyun yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Jika kau benar-benar perempuan dan bukan adikku mungkin aku akan menikahimu Kyung." Kata Chanyeol.

Baekhyun yang mendengar itu segera melirik Chanyeol dengan tajam.

"Tentu saja jika aku belum bertemu Baekhyun juga." Lanjut Chanyeol dengan cengirannya.

"Lebih baik kita latih suaramu saja Kyung dan abaikan saja kakakmu itu." Ucap Baekhyun yang kini duduk di samping Chanyeol.

"Latih suara?" Tanya Kyungsoo.

Baekhyun segera mengangguk menjawab pertanyaan Kyungsoo.

"Ya latih suara. Mana mungkin Kyunghee bersuara seperti itu." Jawab Baekhyun.

"Aku ingin tidur, aku lelah." Kata Kyungsoo yang akan melangkah memasuki kamarnya.

"Tidak, kau harus menyelesaikannya sekarang karena besok sudah tak ada waktu lagi." Chanyeol segera menarik baju belakang Kyungsoo dan menyuruhnya untuk duduk.

Kyungsoo hanya menghela nafasnya dan menurut karena bagaimanapun ia sudah terlanjur menyetujuinya.

.

.

.

Kini malam itu pun tiba, hari dimana Kyunghee harus menemui semua anggota partai barat. Semua anggota partai barat sudah berkumpul di tempat pertmuan dan sesekali mereka memperbincangkan sesuatu yang tentunya berbau-bau politik.

Terlihat seorang gadis melangkahkan kakinya perlahan menaiki tangga dengan anggunnya. Gadis itu sedikit mengangkat roknya agar tak mengganggu jalannya.

Dengan percaya diri ia melangkahkan kakinya menuju orang-orang yang sudah berkumpul di atas sana.

Dan saat sampai di tempat tersebut, semua orang mengalihkan pandangan mereka kepada gadis itu. Gadis itu membungkukkan badannya memberi hormat kepada para tetua yang duduk di sana lalu setelah ia mengangkat kepalanya lagi ia tersenyum manis kepada mereka.

.

.

.

TBC

.

Mungkin cerita ini udah ketebak siapa yang jadi putra mahkotanya. Tapi gpp lah yang penting bukan endingnya yang ketebak wkwkwk.

Thank You~~~ :*

.

'Dongvil'