/Omayougozaimasu!/

Hijikata Toushiro berpatroli di sepanjang jalan-jalan sempit Distrik Kabuki yang sepi dengan deretan toko-toko yang kebanyakan masih tutup pagi itu. Ia menguap lebar dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Sekarang baru pukul setengah enam pagi.

'Sougo sialan,' batinnya kesal. Kapten Divisi Satu itu memaksa Hijikata menggantikan jadwal patroli paginya dengan alasan dia sedang demam jadi tidak boleh keluar dari markas. 'Demam, kepalamu. Aku tahu dia sebenarnya cuma ingin tidur lebih lama,' gerugutu Hijikata, menendang kerikil tak berdosa di depannya. Yah, tapi walaupun disertai dengan keluhan, Hijikata tetap menyanggupi untuk menggantikan jadwal patroli Okita.

Menghela napas, Hijikata merogoh saku dalam seragam Shinsengumi-nya dan mengambil sekotak pocky yang baru saja dibelinya dari convenience store. Pocky dengan rasa terbaru yang sudah Hijikata idam-idamkan sejak awal bulan ini begitu iklannya muncul di televisi. Pocky rasa mayonaise.

Hijikata memandangi kotak pembungkus pocky itu dengan wajah merona dan senyum lebar. Jantungnya berdegup kencang, sudah tak sabar ingin melahap pocky itu. Ah, rasanya pasti bagaikan surga dunia. Begitulah pikiran Wakil Komandan Shinsengumi itu.

Perlahan, ia membuka bungkus pocky-nya dan memasukkan satu ke dalam mulutnya sambil tersenyum lebar. Benar, rasa mayonaise yang begitu kaya di lidahnya saat ini benar-benar sempurna. Tak ada makanan lain yang bisa menandingi cita rasa mayonaise. Apalagi makanan-makanan manis kesukaan Natural-Perm Sialan itu. Gula adalah makanan dengan cita rasa paling rendah dari semua makanan yang ada.

Hijikata mendengus geli dengan pemikirannya sendiri. Ia mengambil sebatang pocky lagi dan memutuskan untuk mengisapnya lebih dulu agar bisa meresapi semua kelezatan mayonaise sebelum menelannya. Jadi sekarang ia membiarkan pocky itu bertengger di bibirnya seperti rokok.

Namun seseorang yang mendadak muncul dari tikungan di ujung jalan membuat mood Hijikata langsung turun ke tingkat paling bawah. Seseorang dengan mata ikan mati yang lebih parah dari biasanya karena masih mengantuk, ditambah dengan natural-perm perak yang lebih acak-acakan dari biasanya. Orang terakhir yang ingin Hijikata lihat di paginya yang sempurna bersama pocky mayonaise. Sakata Gintoki.

Hijikata mengawasi pria itu dengan tatapan tajam. Tapi Natural-Perm Sialan itu sendiri sepertinya tidak begitu mempedulikannya. Ia berjalan sedikit gontai sambil sesekali menguap lebar dan mengacak rambutnya yang sejak awal sudah acak-acakan. Hijikata mengalihkan tatapan tajamnya. Karena sepertinya Yorozuya Sialan itu tidak ingin macam-macam, jadi tidak ada gunanya juga dia mengintimidasi dan membuang-buang tenaga. Sekarang harusnya jadi kencan pagi yang sempurna bersama sekotak pocky mayonaise-nya.

Tapi mendadak saja Gintoki sudah ada di hadapan Hijikata. Dan tanpa peringatan apapun, ia menggigit ujung lain pocky yang masih bertengger di bibir Hijikata. Hal itu membuat Hijikata membelalak kaget, sementara Gintoki menyeringai lebar.

'Apa-apaan dia?' batin Hijikata frutasi, menatap Gintoki yang masih terus menggerogoti pocky-nya dengan seringai lebar di wajah. Hijikata sebenarnya bisa saja langsung melepaskan gigitannya di pocky itu, tapi ia tidak mau melakukannya. Ia tidak mau dianggap lemah karena bisa diintimidasi dengan cara kekanakkan begini. Sampai mati pun ia takkan mau melepas pocky-nya yang berharga.

Jarak di antara wajah mereka makin menipis. Hijikata berusaha keras untuk bertahan walaupun sebenarnya ia gelagapan. Ia sekarang bisa mencium aroma susu stroberi yang kelewat manis dari napas Gintoki. Membuat wajahnya memanas.

'Apa dia benar-benar akan terus sampai bibir kami saling menempel? Apa dia gila?'

Tapi ketika hidung mereka sudah nyaris bersentuhan dan rona di wajah Hijikata sudah kelewat batas, Gintoki tiba-tiba saja menggigit pocky malang itu sampai putus, dan menyeringai lebih lebar seraya menjauhkan diri dari Hijikata. Hijikata membatu.

"Omayougozaimasu, Oogushi-kun," ucap Gintoki sambil mengacak rambut Hijikata, dan berlalu pergi begitu saja seakan tidak ada kejadian apapun.

Begitu kesadaran Hijikata sudah kembali sepenuhnya ke dalam raganya, ia berbalik dan berseru jengkel, "Siapa itu 'Oogushi-kun', hah?" ke arah punggung Gintoki yang makin menjauh.

/owari/

Osh! Fanfic pertama saya di fandom Gintama! Dan tidak, saya tidak salah ketik. Itu benar-benar 'omayougozaimasu'. 'Mayo'-nya diambil dari kata 'mayonaise'. Bwahahaha. Maaf kalau OOC-nya kelewat batas, kurang manis, kurang mengena, kurang panjang, dan kekurangan-kekurangan lainnya. Yah, fanfic ini dibikin kilat begitu saya bangun tidur pagi ini, dan langsung dipost begitu saja. Review akan sangat membantu ^^

Ah, saya sudah mencoba mengedit ini beberapa kali, tapi kenapa situs ini nggak mau menampilan tanda seru dan tanda tanya yang berjejeran? T^T Padahal harusnya di kalimat, 'Apa dia benar-benar akan terus sampai bibir kami saling menempel? Apa dia gila?' itu setelah tanda tanya ada tanda seru. Dan setelah kalimat, "Siapa itu 'Oogushi-kun', hah?" itu juga setelah tanda tanya ada tanda seru. Dan saya juga sudah mencoba menggantinya dengan tanda tanya dobel, tapi nggak mau juga *headdesk* apa salah saya?

Disclaimer: Hideaki Sorachi

ALWAYS KEEP THE FAITH