Malam Pertama

Wiell Present

Disclaimer :

Cerita ini milik saya, jika ada kesamaan bukan suatu kesengajaan. Nama-nama yang ada dalam fanfic ini milik mereka sendiri.

.

Malam pertama antara Baekhyun dan Chanyeol. Apa yang mereka lakukan?

Warning!

Typo bertebaran. GS. Bahasa campuran.

If you Don't Like Don't Read . Please! RnR!

[CHANBAEK AREA]

.

Tamu undangan telah meninggalkan hotel sejak sejam yang lalu, kini yang tersisa hanya pengantin dan keluarga dekat saja yang berbincang santai.

Baekhyun, sang mempelai wanita, memijat pinggang rampingnya pelan, meluruskan punggung guna meredakan sakit pinggangnya. Ia berdiri selama berjam-jam dengan high heel dan gaun pengantin yang berat. Ditambah senyum manis yang dipasang membuat giginya kering sekaligus kaku rahang.

"Astaga aku lelah sekali." Keluhnya pelan, namun Chanyeol disebelahnya bisa mendengar jelas.

Chanyeol meremat jarinya, menimbang apa yang akan dilakukannya. Inginnya ia membawa sang istri kekamar dan beristirahat, namun ia tak yakin juga. Ia pasti akan diejek oleh kakeknya karena tidak sabar dengan malam pertamanya. Sebut saja nafsu.

Sebagai pilihan, Chanyeol menepuk bahu Baekhyun disebelahnya. Mendekatkan wajahnya, ia berbisik, "Mau istirahat? Aku juga lelah."

Baekhyun berjengit, "Mana boleh, keluarga sedang disini semua. Tidak sopan."

Bahu Chanyeol melemas. Sungguh ia ingin tidur, sekedar merebahkan tubuh diranjang yang empuk dan bersih yang bisa dibayangkannya. Ditambah Baekhyun dalam pelukan ia tambah senang.

"Ehm. Kalian masuk saja kekamar. Kami masih mau ngobrol disini." Ucap kakek tiba-tiba.

Chanyeol segera mengangkat kepalanya, menghentikan gerutu dalam hatinya. "Tidak apa-apa, kami berdua juga belum mengantuk." Ia menjawab sekenanya.

Lain halnya dengan Baekhyun yang menatapnya sayu. Mengantuk.

Apa-apaan dengan matanya itu? bagaimana jika Chanyeol lepas kendali nantinya.

"Mungkin kau belum, tapi lihat istrimu. Dia hampir ketiduran." Ucap ibu Chanyeol menahan tawa, ia menatap kakek Chanyeol meminta persetujuan akan pendapatnya barusan.

"Ah, maaf. Aku hanya sedikit kelelahan saja."

"Sudah tidur saja nak."

Chanyeol berdiri, diikuti Baekhyun kemudian. Ia segera merangkul Baekhyun, sedikit menunduk sebagai salam penghormatan. "Selamat malam."

Mereka berjalan menjauh, melangkah pelan akibat gaun berekor Baekhyun.

Chanyeol merendahkan kepalanya sedikit, "Kau mengantuk ya?"

"Tidak juga. Aku hanya ingin tidur."

Ia mengeratkan pelukannya dipinggang Baekhyun, semakin menarik sang istri menempel ditubuhnya. "Astaga, aku tidak percaya kita sudah menikah."

"Aku pikir kita baru kenal kemarin."

"Dulu kau sangat cuek dan pemarah, sulit didekati tapi sekarang kau ada disampingku. Bahagia sekali rasanya."

"Aku juga bahagia."

"Ah, sikap malu-malu mu itu membuatku ingin segera membawamu dibawahku –"

"Hey, mulutmu minta dilakban ya?"

"Dengan bibirmu boleh."

"Bibirku terlalu suci untukmu."

"Heh? Suci? Mau ku ingatkan tentang berapa kali kau mengulum kejanta–"

Ting

"Dasar bodoh."

Pintu lift terbuka, keduanya segera masuk. Tak menyahuti pada teriakan kakeknya dikejauhan tentang 'Pelan saja kalau melakukannya.'

Pipi Baekhyun memanas dengan ucapan sang suami sekaligus kakeknya.

Jari Chanyeol menekan angka 6 begitu pintu tertutup. Mendekat pada Baekhyun yang memandangnya canggung.

"Aku malu sekali."

"Apa?"

"Kakek, apa-apan teriakan tadi itu. Kau sama gilanya."

Chanyeol tertawa, mengusap rambut Baekhyun yang masih disanggul rapi. Lalu mengecupnya. "Mungkin benar kata kakek."

"Dasar. Aku mau tidur saja."

Dengan segera Chanyeol menjauh, menarik Baekhyun untuk mentap kearahnya, "Kau tidak mungkin melewatkan malam pertama kita kan?"

"Malam pertama apanya, ini malam kita yang – entah ke berapa kali."

"Ayolah, tapi ini malam pertama kita setelah menikah."

Tangan Chanyeol bergesekan memohon, memberikan raut memelasnya untuk Baekhyun. sedang Baekhyun melipat kedua tangannya, tak goyah dengan tatapan Chanyeol.

Padahal tadi Chanyeol mengejeknya, lihat sekarang –

"Lagipula aku akan bermain lembut. tidak akan kasar."

"Cih."

"Percaya padaku."

"Bullshit."

Ting

Baekhyun yang pertama keluar begitu pintu terbuka, ia menarik gaun dengan ekornya yang panjang meninggalkan Chanyeol dibelakang.

Dengan lincah jarinya membuka kunci yang diambil dari Chanyeol. Sebenarnya ia sedikit kesulitan berjalan, sedikit mengharapkan pada suaminya yang tak peka. Tapi Baekhyun jadi kesal ketika Chanyeol mengajaknya melakukan hal 'itu' didepan umum.

"Dasar tidak peka."

Chanyeol menyusulnya, menutup pintu pelan. Menghampiri Baekhyun yang duduk diranjang sembari mencoba melepas sanggulan yang berhias jepit yang cantik.

"Aku bantu."

Baekhyun diam saja begitu jari Chanyeol menyentuh rambutnya, mencoba menanggalkan sejumlah jepit yang dipasangnya disitu. Lelaki itu berdiri didepannya, jasnya telah dilepas dan lengan kemejanya telah ditarik sesiku.

Tampan.

"Aku tidak akan memaksamu, jadi jangan marah." ucap Chanyeol pelan.

"Aku tidak marah."

"Jangan bohong, kita sudah empat tahun pacaran."

"Aku tidak suka kau mengatakan hal aneh didepan umum. Aku malu."

Kegitan Chanyeol terhenti, mengamati Baekhyun yang mendongak kearahnya. "Aneh yang mana?"

"Didepan lift."

"Oh, astaga. Aku hanya bercanda sayang. Lagipula tidak ada yang mendengarnya."

"Bagaimana jika ada yang dengar, kan aku malu. Lagipula tanpa kau minta pun aku akan memberikannya."

Chanyeol membuka mulutnya sedikit, bingung akan mengatakan apa. "Tapi kau bilang kau hanya ingin tidur."

"Iya, aku memang sangat lelah. Tapi make out sedikit tak apa." Gumaman itu masih didengar Chanyeol. Dalam posisinya berdiri, ia tak bisa melihat wajah Baekhyun sedikit pun. Wanita itu menunduk terlalu dalam.

"Make out? Boleh?"

Tanpa menunggu lama, Chanyeol segera membungkuk, menangkup rahang wanita cantik didepanya. Ia menyeringai, yang ia dapatkan bukan hanya sekedar make out. Harus lebih dari pada itu.

"Tentu."

Dan bibirnya mulai menjelajah.

END

.

.

Wkwk.. apakah ini sangat nanggung? Maafkan ya, aku gak bisa buat adegan aneh-aneh antara mereka. Kesannya aneh gitu -_- . lagi gak ada ide nih buat chapter ff sebelah, jadi mohon jangan ditunggu ya^ gak tahu kapan nulisnya. Ada bonus dibawah!

Terima kasih yang udah baca sampai sini.

.

Epilog

"Eugh.. Chanyeol."

Baekhyun mendongak, memberi akses lebih pada Chanyeol dilehernya. Tak peduli dengan seberapa basah lehernya karena liur atau seberapa banyak Chanyeol meninggalkan tanda disana. Baekhyun tak mau berhenti.

Ini lebih dari sekedar malam pertama. Lebih indah.

"Ah, Chanyeol, ugh.. masukkan."

Baekhyun menarik kata-katanya tentang make out, bercinta lebih baik.