Title: Change

Rating: T of course!

Summary: AU Zoro dan Zero, atau yang lebih dikenal dengan zetsu pada saat menjalankan 'misi', adalah dua anak kembar yang tak pernah membuka hati mereka pada siapapun, namun apa jadinya jika mereka bertemu dengan Tobi, anak pindahan baru yang misterius di sekolah?

Disclaimer: I own nothing in Naruto except my own story!

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Change

~ Prologue ~

By Kirihara Hisoka

Dunia ini sudah berkarat…

Ya, itulah kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan dunia saat ini

Bagaimana tidak?

Dunia ini… sudah dikuasai oleh keinginan busuk orang-orang itu…

Selalu bergerak demi kepuasan mereka sendiri

Memanfaatkan seluruh hal yang berguna untuk tujuan mereka

Menjijikan…

Karena itu… kebencian besar yang ada dalam hati akan manusia ini…

Sungguh membuat diri ini muak

Bagaimana dengan diriku sendiri katamu?

Tentu saja jawabannya adalah tidak

Karena Kami… bukanlah manusia…

Ya, Kami, kau tak salah mendengarnya

Walaupun kami adalah dua individu yang berbeda, kami adalah satu

Satu kesatuan yang saling menlengkapi satu sama lain

Satu kesatuan yang disebut Zetsu…

Manusia adalah makhluk yang menyedihkan

Jadi apa gunanya dibutuhkan dan membutuhkan makhluk seperti itu?

Di dunia ini… yang kami butuhkan hanya diri kami sendiri

Kami tak membutuhkan apapun selain satu sama lain

Terus hidup dalam cangkang yang takkan tertembus oleh sinar mentari sekalipun

Bila berdua kami dapat melakukan apapun

Bila berdua kami bisa hidup tanpa menanggung beban apapun

Bila berdua kami takkan kehilangan apapun

Asalkan berdua… kami takkan merasakan sakit…

Asalkan keberadaan kami dapat terus berlanjut, kami rela melakukan apapun

Walaupun harus mengotori tangan ini dengan darah

Walaupun harus berlumpur dosa hanya demi makhluk menyedihkan bernama manusia

Walaupun harus membunuh orang yang menjadi alasan keberadaanku

Ya, asalkan kami bisa terus hidup…

Apa ruginya jika harus mengorbankan satu atau dua orang?

Toh kami takkan kehilangan apapun…

Jadi, tak ada salahnya kan?

"Lebih baik kalian tak pernah… ada!"

Itulah kata-kata terakhir yang kami dengar dari perempuan yang seharusnya kami panggil ibu itu sebelum ia benar-benar tewas di malam pucat itu

"Terima kasih… telah melahirkan kami"

Gumam kami sebelum pandangan kami beralih pada laki-laki itu, ayah, yang kelihatnya masih bernapas dan memandang kami dengan sorot mata kebencian

"Kau… masih hidup?"

"Apa kalian sadar… dengan apa yang telah kalian lakukan?"

"Orang yang mau mati… lebih baik diam saja…"

"Apa kalian berhak bicara begitu padaku?"

"Apa…maksudmu?"

"Bukankah kalian yang sekarang… terlihat lebih mati daripada diriku?"

JRASH!

Dengan tiba-tiba laki-laki itu telah tergeletak di lantai

"Zetsu… waktumu sudah habis… kembali ke markas sekarang…"

"Konan?"

"Jangan membuang waktumu Zetsu, Pein menunggumu"

Dan sejak saat itu pun kami telah membuang semuanya

Orang tua, keluarga, desa, begitu juga dengan seluruh emosi kami…

Namun, kata-kata orang itu terus bergema di kepalaku…

"Bahkan kalian terlihat lebih mati daripada diriku!"

Apakah memang benar bahwa aku yang sekarang ini terlihat mati?

Tidak tahu…

~ TBC ~

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Author: (lebay mode: on) "Aloha minna-san! Hisoka is come back with a new fic now!!"

Hana: "Hah?! Lo bikin fic lagi?! Udah gitu angst lagi! Gak cocok banget sama karakter lo yang cacat itu! Lagian yang pertama kan belom selesai!!"

Author: "Suka-suka gue dong gorilla idup! Yah, mau diapain lagi sekali-kali kan gue juga pengen ganti suasana terus nyoba bikin fic yang genrenya angst! Itu hak gue kan?!" (Author bawa-bawa spanduk ANTI PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI ?)

Hana: "Iya, iya whatever lah! Terus fic lo yang pertama mau diapain?"

Author: "Ya gue lanjutin lah! Tenang aja buat para readers yang masih nungguin fic pertama saya karena saya gak hiatus kok! Cuma pengen bikin cerita ini doang! So minna-san, that's all for now! Jangan lupa review ya karena ini fic angst pertama saya jadi saya butuh banyak saran nih, kritik juga boleh deh, tapi yang membangun ya! Ja nee!"

RnR please!