Bab 1

Sudah kurang lebih lima bulan Uchiha Sasuke kembali ke Konoha, berkat teman bodohnya, Uzumaki Naruto. Hari-hari nya pun kembali seperti semula masa-masa genin nya. Sudah jelas hampir setiap hari Sasuke menghabiskan waktunya dengan orang orang menjengkelkan, yaitu, Naruto yang cerewet dan bodoh, Sakura yang suka mengajaknya kencan dengan jeritan manjanya, Kakashi yang genit dan suka telat, ditambah satu lagi, Sai.

Meskipun Sai orangnya tidak secerewet Naruto atau Sakura, sikapnya tetap saja jengkelin Sasuke. Yang selalu membuat Sasuke tidak senang adalah caranya berkomunikasi yang tidak pernah mikir. Selain itu, pemuda yang di kata orang-orang desa mirip dengan Sasuke ini juga sering menghabiskan waktu senggangnya dengan Sakura. Nah, tidak tau kenapa hal ini sangat membuat Sasuke tidak tenang dan panas.

Tentu saja Sakura tetap senang merayu Sasuke, mengajaknya kencan (meski ditolak terus, Sakuranya tidak pernah putus asa)dan memuja-muja nya seperti yang selalu dilakukannya beberapa tahun yang lalu, sebelum Sasuke meninggalkan Konoha. Memang betul Sakura, seperti gadis-gadis lainnya, sangat menyebalkan dan reseh, tetapi Sasuke tau kalau Sakura benar-benar tulus sayang kepadanya. Sasuke sendiri pun mengaku dalam batinnya, dan dia juga sudah terbiasa degan sifat gadis berambut gulali itu. Yang anehnya, terkadang Sasuke merasa senang dengan kehadiran gadis cantik itu.

Kembali ke titik masalah, Sai yang suka keluaran dengan Sakura.

Sasuke tidak bisa mengerti kenapa hal ini selalu mengganggunya. Meski pun begitu, Sasuke selalu memasang tampang tenang dari luar, sementara amarahnya berkibar-kibar di dalamnya. Kemana mereka berdua pergi, tidak pernah diketahui oleh Sasuke, soalnya Sasuke langsung cabut setaunya Sakura ada janjian sama Sai.

Namun suatu hari, Sasuke akhirnya lepas kendali akan kesabarannya, berkat Naruto, teman baiknya yang punya hobi mencampuri urusan orang lain.


"Oi, Sasuke." Bisik Naruto sambil berjalan di samping Sasuke.

"Hn?" respon Sasuke.

"Kamu mau tau tidak?" wajah Naruto berekspresi licik.

Sasuke yang melihat teman pirangnya dengan tatapan aneh, "Apaan?"

"Apaan? Apa lagi selain apa yang dilakukan Sakura-chan dan Sai setiap kali mereka berdua."

Sasuke berpaling dari Naruto yang jelas memancing nya untuk berkolaborasi memata-matai Sakura dan Sai. Tentu Sasuke punya keinginan besar untuk setuju dengan teman bodohnya. Tapi dia tidak bisa. Tidak kedua kalinya. Dia adalah seorang Uchiha, dan seorang Uchiha tidak akan pernah mencampuri urusan orang lain, (meskipun Sasuke pernah terbuai sekali beberapa tahun yang lalu, untuk melihat wajah Kakashi yang misterius)

"Jangan bodoh! Saya tidak berminat mengetahui hal sebodoh itu." Jawab Sasuke tegas sambil mempercepat langkah kaki nya, meniggalkan Naruto di belakangnya.

Naruto yang telah berhenti berjalan, tertawa terkikih-kikih. Sudah jelas Naruto tau Sasuke tidak akan setuju dengannya langsung, dan dia sudah mempersiapkan skenarionya.

"Aku tau kamu merasa sangat marah dan cemburu." Naruto senyum menyeringai, "Kamu cemburu kan, Sasuke?"

Tepat sasaran!

Dengan spontan Sasuke berhenti berjalan. Meskipun wajahnya sekarang mulai memucat, dia melihat balik bahunya dan meneriakan, "Siapa yang cemburu, bodoh! Buat apa juga hah?"

"Oh…aku tau jelas kamu diam-diam suka sama Sakura-chan kan?"

"Jangan sembarangan deh!"

"Aduh Sasuke-kun…" ganggu Naruto sambil tersenyum licik, "Jangan pura-pura deh, kelihatan banget lo."

Sasuke yang kehabisan akal mengadu mulut dengan Naruto, hanya berdiam ditempat dan memalingkan wajahnya dari teman bawelnya.

"Ayolah, apa kamu benar-benar tidak peduli? Bisa saja mereka berdua sekarang sedang…berduaan di apartemen sempit Sai."

Berduaan di apartemen sempit.

Berduaan di apartemen sempit.

Empat kata ini bergema-gema di batin Sasuke dan membuat kepalanya mulai panas.

"Atau, jangan-jangan, mereka sedang berciuman mesra."

Berciuman mesra.

Berciuman mesra.

Sekarang dua kata ini bergema lebih keras, membuat Sasuke mengepalkan tangannya dengan kuat dan amarahnya semakin membara. Pikirannya mulai berkelana yang tidak-tidak, image tangan Sakura mengelus-elus lembut rambut Sai yang merangkul pinggang Sakura, kemudian dengan lambat bibir Sai menyentuh bibir lembut Sakura, lalu….

"Oh, Sai orangnya agresif dan spontan lo. Bisa saja dia sudah mulai menyentuh ini dan itu nya Sakura. Bisa juga mereka sudah meliahat sesama lainnya tanpa busana dan bisa juga mereka…"

BUAK!

"Buset! Apa-apaan sih kamu tiba-tiba begitu! Sakit tau!" teriak pemuda pirang yang sedang mengusap-usap pipi kanannya yang merah dan memar berkat tumbukan yang dilayangkan temannya yang tampan dan cemburu.

"Kamu benar-benar pengen tau apa yang mereka lakukan bukan? Stop ocehanmu, sebelum aku berubah pikiran!" teriak Sasuke marah.

Naruto yang masih kesakitan, mencoba untuk menahan tawanya. 'Akhirnya!'


Chapter ini agak pendek, tapi tenang saja, chapter selanjutnya bakal lebih panjang dari yang satu ini.

Ingat r&r ya. :)

Thanks for reading.