A LOVE for His Butler
(Chapter one: The confused Young Master)
Author : Ai Chan Phantomhive
Disclaimer: hmmm… bru prtma kali ane bkin ff tentang SebasxCiel nieh~~~*grogi stngah hidup*,….WELL, Kuroshitsuji is not my own but, Yana-san own….
Warning: Shounen Ai, Yaoi, Boy x boy, and if you YAOI HATER…..GO AWAY AND DON'T READ THIS KIND OF FANFICTION!
Genre: Romance, Smut, Humor, Family
Rating: T!T! kudu soalny bru dbut prtma~~~~~~
Pairing: Sebastian Michaelis x Ciel Phantomhive
"Waktunya untuk bangun, Tuan Muda. Cuaca hari ini benar-benar sangat cerah" ucap seorang pria dengan berpakaian serba hitam sambil membuka tirai kamar.
"Ng~~~~sebentar….lima menit lagi, bangunkan aku, Sebastian…." Erang seorang anak kecil sambil tetap bergelung di dalam selimutnya yang hangat. Pria yang bernama Sebastian itu hanya dapat tersenyum sembari menaruh salah satu lengannya itu di dadanya. "Yes, My Lord" balas Sebastian sambil berlalu.
Saat pintu sudah ditutup, anak kecil atau yang biasa dipanggil Ciel ini pun, menarik selimut yang menutupi kepalanya dan hanya memperlihatkan salah satu matanya yang berwarna biru. Ciel tampak menghela nafas begitu tahu kalau sang butler sudah tak ada lagi dalam kamarnya. "Syukurlah…"
Tak lama, pintu kamar di buka. Tampak siluet seorang laki-laki menyeruak dari balik pintu kamar. "Tuan Muda, anda sudah bangun rupanya….." ucap Sebastian seraya melangkah masuk. "Hmm…" Ciel membalas dengan acuh tak acuh. Seulas senyum tersungging di wajah tampan Sebastian.
"Ada masalah? Kenapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya Ciel
"Ah~ tidak, maafkan saya karena tersenyum tiba-tiba, Tuan Muda" balas Sebastian
"Senyumanmu itu benar-benar menggangguku, kau tahu Sebastian?"
"Ya"
SEBASTIAN POV—
"Aroma ini…Darjeerling?" tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari jendela kamar.
"Ya, Tuan Muda….hari ini saya menyiapkan Teh Darjeerling Mariage Freres, dan untuk snacknya ada Scotland cake" aku menjawab datar sambil tetap menuangkan teh ke dalam cangkir. Ekor mataku menangkap gerakannya yang cukup menarik di mataku. Dia terlihat mengangkat satu kakinya dan menopang dagunya. Gerakannya itu membuat sebagian dari betisnya yang ramping dan mulus itu terlihat.
'Suatu saat nanti, saya pasti akan mendapatkan jiwa itu…..jiwa dengan kualitas yang sangat bagus. Dan itu dapat mengurangi rasa laparku selama 3000 tahun…..' pikirku dalam hati.
"Sebastian, apakah ada jadwal untuk hari ini?" ucapnya.
"Oh, iya! Untuk hari ini, anda akan bertemu dengan Nona Elizabeth, kemudian sekitar pukul 12.00 anda akan mengikuti latihan berpedang, lalu yang terakhir…. Penjahit keluarga Phantomive, Nina Hopkins akan datang untuk membuatkan anda dan Nona Elizabeth baju baru. Untuk hari ini, hanya itu…" jawabku.
"Apakah ada surat dari Yang Mulia?"
"Sejauh ini tidak, Tuan Muda"
"Hmm…..cepat pasangkan sepatuku, Sebastian!" perintahnya.
"Baik, Tuan Muda"
NORMAL POV—
CKIIIITTT—
Sebuah kereta kuda berhenti tepat di depan kediaman keluarga Phantomhive, dan seorang gadis yang bisa dikatakan cukup manis *karena dia tidak semanis Ciel*digampar* turun dari kereta. Rambut gadis itu berwarna blonde yang diikat dua. Gadis itu mengenakan gaun chiffon berwarna merah muda bergaris dengan sebuah pita besar dibagian dadanya. Bagian bawah gaun itu diberi aksen lipit dan renda putih, dia mengenakan sepatu dengan hiasan bunga didepannya.
"Ahahaha~~CIII~~~~EEEEE~~~~~LLLLLLLLLLLLLLLLL!" teriak gadis yang bernama Elizabeth itu seraya memeluk Ciel erat-erat.
"UWAAA! LIZZIE,..OHOK-OHOK…" ronta Ciel
"Hmmpppph~~~~ kau tetap manis dan lucu seperti biasa, ya Ciel?.ukh…..aku senang sekali~~~~" balas Elizabeth sambil tetap memeluk Ciel.
"He…hentikan, Lizzie kau akan membuatku mati kalau kau terus memelukku seperti ini!" erang Ciel
"Hehehehehe…..maafkan aku ya, Ciel?"
"Hmm"
"Nona Elizabeth, saya sudah menyiapkan sarapan. Sebaiknya anda dan juga Tuan Muda sarapan dahulu" ucap Sebastian
"Uwaaaahhhhh~~~ masakan buatan Sebastian adalah masakan terlezat yang pernah ada!" seru Elizabeth dengan mata yang berbinar-binar
"Terimakasih atas pujian anda, Nona" sahut Sebastian sambil tersenyum
"Hmph…..itu tak lebih dari sekedar masakan yang dibuat oleh butler-ku, tak lebih" komentar Ciel
"Eeeeehhh? Kau tidak boleh berbicara seperti itu Ciel…Ng….ngomong-ngomong, apa menu sarapan kali ini Sebastian?"
"Menu sarapan kali ini adalah poached salmon with mint salad, dan untuk minumannya saya sudah menyiapkan Murbey parfait." Balas Sebastian.
"Seperti biasa, Sebastian memang hebat~~Ahahahaha, Ayo Ciel!" ucap Elizabeth seraya menarik lengan Ciel
"Uwaah! Tu..tunggu Lizzie!" ronta Ciel
"Huaaaa~~~ enyak~~~masakan Sebastian memang tidak ada tandingannya~~"
"Hmph…ini hanya pertunjukkan biasa, Lizzie" Ciel menyipitkan matanya dan memasukkan satu sendok penuh makanan ke dalam mulutnya. "Eeeehhhh~~~ tapi kau beruntung, lho Ciel! Bisa mendapatkan butler seperti Sebastian" protes Elizabeth, menyadari hal itu Sebastian menyunggingkan seulas senyum dan berkata "Saya Iblis dan seorang butler"
Ciel melirik butler-nya itu dalam diam, kemudian dia mendesah pelan. Ia menempelkan tangannya itu ke pelipisnya dan memnijit pelipisnya perlahan.
"Ciel, kau baik-baik saja ?" Tanya Elizabeth, nada khawatir terbaca dari caranya berbicara.
Ciel menggeleng cepat dan berkata "Aku tidak apa-apa, Lizzie…tak usah khawatir"
Elizabeth masih tampak khawatir namun dia tak akan menanyakan apapun lagi karena ia tahu kalau Ciel pasti tidak akan senang. "Tuan Muda…?" kali ini giliran Sebastian yang bertanya.
"Hn?" jawab Ciel tanpa melihat kearah Sebastian.
"Saya rasa anda lelah Tuan Muda, jadi sebaiknya anda kembali ke kamar anda" ucap Sebastian. Sementara itu Ciel hanya diam. "Ah. Terserah padamu, Sebastian"
Sebastian mengangguk dan menjawab "Yes, My Lord". Kemudian Sebastian pamit dan berjalan menuju kamar Ciel.
CIEL POV—
"Ciel, aku rasa aku harus pulang dan membiarkanmu istirahat" ucap Elizabeth sambil memelukku. "Hn….terimakasih Lizzie" balasku. "Hmmm~~kapanpun Ciel"serunya sambil tersenyum manis.
Terdengar langkah kaki mendekat, aku menoleh dan mendapati Sebastian tengah berdiri dengan senyum yang tertoreh di wajahnya. "Ada apa, Sebastian?" tanyaku pada butler-ku itu. "Tempat tidur anda sudah siap Tuan Muda." Balas iblis itu sambil tetap tersenyum.
"Ah. Aku mengerti, tapi sebelum itu antarkan Lizzie pulang Sebastian!" perintahku
"Baik"
"Aku pulang ya, Ciel~~!" ucap Elizabeth
"Titip salamku untuk bibi Francis dan paman Alexis" balasku seraya menaiki tangga
"Hmm" sahutnya
Kulihat Elizabeth pergi dengan diantarkan oleh Sebastian. Aku berbalik dan berjalan ke kamarku.
NORMAL POV
Ciel sedang berdiri menatap keluar jendela kamarnya yang terbuka lebar.
"Aku merasakan perasaan yang aneh, setiap di dekat Sebastian" gumam Ciel pelan.
Pintu kamar dibuka, tampak seseorang berpakaian hitam masuk ke dalam ruangan *GYAAA! MALAIKAT ½ SETAAAAAAAAAAANNNNNNNN XDDD*
"Tuan Muda, anda belum tidur?" Tanya Sebastian
"Hmm…aku belum mau tidur, lagipula ini masih siang Sebastian" ucap Ciel tanpa
mengalihkan pandangan dari jendela. "Tapi, Anda sedang tidak enak badan…." Sergah Sebastian
"Ini perintah Sebastian dan kau tidak boleh protes!" bentak Ciel
"Mengerti, sya permisi" balas Sebastian seraya meninggalkan Ciel. 'Aku tetap merasa aneh setiap dia ada di dekatku' batin Ciel
Dan akhir siang hari milik sang Tuan Muda pun dia habiskan untuk memikirkan persaan anehnya terhadap sang butler
Jujur ini pertama kalinya saya bikin ff Kuroshitsuji *pout*
Kalau ada minna-san yang kurang suka sama ff saya, harap kritik dan saran yang membangun….
