Title : My Bad Boy
Part : 1/?
Cast : Sungmin, Kyuhyun, Jessica, Kangin, Leeteuk, etc
Rated : T semi M
Genre : Romance, Family, AU, Mpreg
Author : DEALOV
FF INI MILIK SAYA
Warning: Yaoi, Shonen-ai, Boys Love, BoyXBoy, Typo(s) bertebaran, Gaje, Alur membosankan, OOC besar-besaran. Mpreg.
Summary: "Apakah kata "Benci menjadi cinta" akan berlaku untukku?"
Don't Like Don't Read !
\(^_^\)\(^_^)/(/^_^)/
Terlihat namja manis yang sedang berguling-guling diatas ranjangnya. Dia sesekali menggembungkan pipinya sesekali karena bosan.
Bagaimana tidak bosan namja manis yang bernama lengakap Lee Sungmin atau yang biasa dipanggil Sungminnie yang terkenal Bad Boy hanya berguling-guling tidak jelas diatas ranjangnya. Bila biasanya dia pergi ke club bersama teman-temanya untuk bermain-main.
Namun entah kenapa teman-temanya belum menghubunginya untuk mengajaknya berkumpul.
"Press the reset, press press the reset, reset reset" terdengar nada dering yang menandakan telfone masuk di Iphone Sungmin. Dengan senyum sumriang Sungmin segera mengangkat telfone tersebut.
"Oke. Aku akan segera kesana," ujar Sungmin mengakhiri telfone tesebut. Dengan segera Sungmin mengganti pakaiannya dengan pakaian modisnya lalu Sungmin dengan segera menyambar kunci mobil yang diletakkan di meja yang ada di kamarnya.
Sungmin dengan tergesa-gesa menuruni anak tangga dan melewat ruang tamu begitu saja tanpa henghiraukan kedua orang tuanya yang tersenyum melihat kelakuan Sungmin.
Sungmin menarik pintu kayu yang terdapat banyak ukiran yang menambah kesan mewah pintu tersebut. Sungmin mengerucutkan bibirnya kesal ketika tidak dapat menarik pintu tersebut. Dengan langkah yang dihentak-hentakkan dia kembali berjalan keruang tamu menghampiri kedua orang tuanya yang tersenyum manis terhadapnya.
"Eomma Appa berikkan aku kuncinya," ujar Sungmin merajuk. Walaupun Sungmin terkenal bad boy namun tetap saja dia akan merajuk terhadap kedua orang tuanya bila menginginkan sesuatu.
Namja cantik yang dipanggil eomma itu hanya tersenyum, "ada apa chagi?" tanya namja cantik itu.
"YA eomma jangan memasang wajah seolah tidak mengetaui sesuatu," ujar Sungmin.
"Jaga bicaramu Lee Sungmin," ujar namja tampan yang sedari tadi berdiri disamping namja cantik tersebut.
"Maaf eomma," ujar Sungmin namun detik berikutnya dia kembali merajuk.
"Eomma berikan kunci pintunya. Aku ingin pergi bersama teman-temanku," ujar Sungmin sembari mengeluarkan puppy eyesnya.
"Kenapa kau tidak memintanya kepada kepala pelayan eoh? Bukanya kau biasanya akan memaksa kepala pelayan untuk memberikanmu kunci itu?" tanya namja cantik itu sambil tersenyum jail.
"Aku yakin pasti eomma dan appa sudah mengambilnya," ujar Sungmin.
"Kau memang pintar. Jadi sekarang kau kembali ke kamar atau kau akan kehilangan semua barang-barangmu," ujar namja tampan tersebut dengan nada memerintahnya.
Sungmin mendengus kesal namun dia juga tidak berani melawan appanya. Dia masih memikirkan hidupnya. Bagaimana tidak? Bisa saja appanya mengambil semua kartu kreditnya dan menarik fasilitas mobil dan lain-lainnya.
Sungmin tidak mau menjadi gelandangan-menurutnya-. Hei sejak kecil Sungmin dibesarkan dikeluarga yang berada. Dia tidak bisa hidup tanpa fasilitas-fasilitas yang mewah. Karna appanya bukan tipe orang yang akan main-main dengan ucapannya.
Sungmin berjalan kekamar dengan menghentakkan kakinya dan membanting pintu kamarnya dengan kencang.
"Apa kita tidak keterlaluan Kanginnie?" tanya namja cantik tersebut.
Namja yang di panggil Kangin hanya menghel nafasnya, "mungin kita keterlaluan. Tapi kita lebih keteraluan lagi bila membiarkannya menjadi anak yang urakkan," ujarnya sambil mengusap kepala istrinya yang bernama Leeteuk.
…:::…
Sungmin membanting tubuhnya dikasur empuknya setelah dia membanting pintu dengan tidak elitnya. Masa bodo dengan orang rumahnya.
"AKHH! KETERLALUAN!" teriaknya dan tentu saja tidak akan didengar orangtuanya karna kamarnya kedap suara.
Sungmin memajamkan matanya namun detik berikutnya dia tersenyum ketika angin menerpa wajahnya. Matanya langsung terbuka dan menatap jendela dengan mata berbinar-binar.
Sungmin berlari kearah balkon kamarnya senyum seketika memudar ketika dia melihat kebawah, "aku baru menyadari bahwa lantai 2 sangat tinggi," gumam Sungmin.
Namun Sungmin sudah terlanjur nekat. Dia mengikat kain-kain menjadi sutu tali yang panjang lalu diikatnya di besi pembatas. Perlahan Sungmin turun menggunakan kain tersebut.
Sungmin meniup tanganya yang sedikit memerah karna digunakan untuk mencengkrang kain tersebut agar dia tidak terjatuh.
Sungmin langsung menunduk ketika dilihatnya Kangin dan Leeteuk yang sedang berjalan mendekati jendela. Sungmin dngan cepat merangkak.
Sungmin tersenyum puas ketika dilihatnya mobilnya yang ditaruh begitu saja tanpa pengawasan ketat. Sungmin mengendap-endap menghampiri mobilnya bagaimanpun banyak pelayan yang berkeliaran.
Sungmin menutup mobilnya dengan sepelan mungkin. Setelah sampai dimobilnya dia tersenyum senang dan mengejek beberapa pelayan yang lewat di dekat mobilnya. Hei Sungmin tidak sebodoh itu, tentu saja kaca mobilnya mengguanakan kaca film jadi tidak bisa terlihat dari luar.
Sungmin mengeluarkan Iphonenya lalu mencari nomor security di kontaknya dan menghubunginya sembari menyalakan mobilnya. Beberapa karyawan terjatuh karna kaget mobil tersebut tiba-tiba bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa di bilang normal.
"Buka gerbangnya!" perintah Sungmin dengan nada memerintah.
"Tapi tuan muda, tuan besar me…"
"Kau tidak lihat mobilku berjalan dengan cepat? Apa kau mau aku mati konyol karna menabrak gerbang itu?" ujar Sungmin menyela ucapan penjaga tersebut. Penjaga tersebut hanya diam dan membuat Sungmin kesal.
"Kau kira aku main-main?" ujar Sungmin mengakhiri telfonenya dan menambah kecepatan mobilnya.
Dan security tersebut mau tidak mau segera membuka gerbang tersebut. Dia tidak mau dituduh membunuh majikannya.
Sungmin melewati gerbang tersebut dengan cepat dan satu tangannya yang dilambaikan keluar jendela dengan senyum puasnya.
~KYUMIN~
Telihat Sungmin sedang menari-nari tidak jelas di atas meja Bar tersebut. Dia telah membuka jaketnya karna merasa panas, tanpa menyadar tatapan lapar para namja yag berstatus seme itu.
Sungmin memegang gelas berisi wine dan sesekali meneguknya sambil menari-nari. Hingga lebih dari 3 jam Sungmin akhirnya duduk di sofa karna kelelahan. Sungmin terus meracau tidak jelas karna efek terlalu banyak minum.
Sahabatnya yang melihat hanya terkikik geli mendengar ucapan Sungmin yang seperti merajuk.
"Kau mendapatkan julukan Bad Boy tapi kau sangat suka merajuk," gumam namja tersebut sambil tersenyum dan mengelus kepala Sungmin.
Sungmin yang mendapatkan perlakuan lembut tersebut justru memeluk namja tampan tersebut, "Hae~~ Kau tidak akan memarahiku seperti mereka kan?" racau Sungmin.
Donghae hanya tersenyum dan mengangguk, "tentu saja tidak."
"Sudah malam kita pulang ne! Tidak baik namja kecil sepertimu berkeliaran tengah malam," ujar Donghae usil.
"YA! Aku lebih tua darimu. Dan kau kira aku anak kecil?" ujar Sungmin ngambek dan Donghae hanya terkikik kecil mendapatkan respon Sungmin.
Donghae kemudian membopong tubuh Sungmin keparkiran. Donghae sedikit kesulitan ketika Sungmin yang sedari tadi menari-nari.
Donghae mengambil kunci mobil Sungmin di kantung jaketnya lalu membuka pintu mobil Sungmin. Tangan Donghae terhenti membuka pintu ketika Sungmin menahan tangannya.
"Aku bisa pulang sendiri!" ujar Sungmin sambil menarik kunci mobilnya.
"Tapi kau sedang mabuk minnie," ujar Donghae.
"Aku baik-baik saja," ujar Sungmin.
"Kau yakin?" tanya Donghae.
"Aish sana kau pergi ikan," ujar Sungmin sambil mengerucutkan bibirnya dan mendorong Donghae supaya menjauh.
Sungmin memasukki mobilnya dengan sempoyongan dan menyalakan mobilnya.
Sungmin mengendarai mobilnya selayaknya orang mabuk denga salah memasuki jalur. Untung sekarang sudah larut sehingga sudah lumayan jarang mobil yang berkeliaran.
.
.
Dilain sisi terlihat seorang yeoja cantik yang sedang membawa beberapa pelastik belanjaan. Yeoja itu tampak selesai berbelanja kebutuhan makanan di super market yang buka 24 jam.
Yeoja itu mengambil Iphonenya di saku mantelnya ketika dirasakan Iphonenya bergetar.
Dia tersenyum senang ketika dilihatnya nama Oppanya yang tertera di layar Iphonenya.
"Yeobseo," ujar Jessica.
"YA! Kenpa kau lama sekali eoh? Kau tidak tau oppa menghwatirkanmu?" hardik namja disebrang sana dengan nada yang terdengar sangat khawatir.
"Maaf Hae oppa membuatmu khawatir. Aku sedang dalam perjalanan pulang," ujar yeoja bernama Jessica itu menyesal karna membuat oppanya yang bernama Lee Donghae khawatir.
Jessica menyebrang jalan dengan masih asik mengobrol dengan kakaknya. Dia tidak menyadari mobil yang berjalan dengan ugal-ugalan tersebut.
"BRUKKK" terdengar suara hantaman yang sangat keras membelah kesunyian malam tersebut.
Sang pengendara mobil yang mabuk-Sungmin- tidak sadarkan diri karna kepalanya terbentur kemudi dan membuat kepalanya mengeluarkan darah. Sedangkan yeoja yang ditabraknya –Jessica- tergeletak di jalan dengan darah yang keluar dari kepalanya dan hampir sekujur tubuhnya.
Kantung belanjaan dan Iphonenya terlempar begitu saja, membuat namja yang sedang bertelfone ria dengannya berteriak tidak jelas.
…:::…
Disebuah rumah sakit terihat namja kelinci mulai terbangun ketika mendengar suara seseorang yang sedang marah-marah. Sungmin memijat kepalanya yang terasa berdenyut-denyut.
Aktifitasnya terhenti ketika tanpa sengaja dia memegang luka di keningnya yang sudah diperban dan membuat dia meringis pelan. Matanya membelalak ketika mengingat kejadian dimana dia menabrak pejalan kaki yang sedang melintas dihadapannya.
"Anda bercanda kan? Tidak mungkin adik saya menginggal. Akan saya bayar berapa saja yang kau minta asal anda dapat menghidupkannya," terdengar suara namja yang terdengar frustasi.
Sungmin yang mendengar suara ribut dari sebelah [N/B: mereka hanya dibatasi oleh gordeng] ingin segera melihat. Namun langkahnya terhenti ketika dilihatnya tanggannya yang diinfus.
"AKH!" teriak Sungmin ketika menarik selang infuse ditangannya membuat darah keluar dari tanggannya. Dokter tersebut yang mendengarkan suara teriakkan segera menyibakkan gorden pembatas ruangan tersebut.
"Apa yang anda lakukan Sungmin-ssi? Anda seharusnya diam saja dan istrirahat anda baru saja mengalami kecelakaan mobil," ujar Dokter tersebut.
Kyuhyun menatap tajam Sungmin ketika mendengar kecelakaan mobil dan Sungmin hanya bisa menundukkan kepalanya menghindari tatapan Kyuhyun.
"Kecelakaan mobil? Apa dia yang menabrak adik saya?" tanya Kyuhyun dengan nada dingin. Dokter tersebut hanya menganggukkan kepalanya.
Perlahan aura Kyuhyun berubah dan sorot matanya juga menatap Sungmin dengan penuh kebenciannya.
"Maaf anda siapa?" tanya Sungmin takut-takut melihat tatapan tajam Kyuhyun.
"Apa kau tuli? Bukankah aku baru saja menanyai ke Dokter ini apa kau 'pembunuh adikku'?" ujar Kyuhyun dengan menekan kata pembunuh adikku.
Sungmin kaget dan meundukkan kepalanya karena merasa bersalah. Kyuhyun yang melihat Sungmin justru tersenyum sinis.
"Jangan kau pasang wajah tanpa berdosamu dihadapanku. Itu menjijikkan," hardik Kyuhyun. Perlahan air mata Sungmin turun membasahi pipinya. Donghae sama sekali tidak peduli dengan itu.
Sungmin melepaskan genggaman dokter di tanggannya. Dai berjalan dengan sempoyongan kearah rajang yang terdapat tubuh kaku seorang yeoja cantik.
Sungmin jutru tambah menangis melihat keadaan yeoja tersebut yang penuh dengan luka baretan di wajahnya.
Sungmin menangis sesegukkan dan jatuh terduduk di lantai. Dokter yang melihatnya segera berjongkok dan ingin membantu Eunhyuk berdiri namun tidak dihiraukan dengan Sungmin yang justru semakin menangis.
"Tidak perlu kau pasang wajah bersalahmu itu justru membuatku ingin muntah," hardik Kyuhyun tanpa menghiraukan Sungmin yang semakin menangis.
"Kau lebih baik pergi sebelum aku yang membunuhmu!" ujar Kyuhyun dingin. Sungmin yang merasakan aura kemarahan Kyuhyun segera bangun dan berjalan keluar dengan langkah yang sempoyongan.
~KYUMIN~
Diluar Sungmin menangis dengan sesegukkan dan menggenggam tangannya yang bergetar hebat.
"Kau pembunuh Lee Sungmin hiks hiks kau hiks sangat kotor," ujar Sungmin sesegukkan sambil meremas kedua tangganya.
"Boleh aku duduk disini?" terdengar suara lembut yeoja. Sungmin tidak menghirakannya dia masih asik dengan mengutuk dirinya.
"Annyeong oppa kau sendirian saja?" tanya yeoja itu dengan nada manisnya namun tetap tidak dihiraukan oleh Sungmin dan membuat yeoja tersebut mendengus kesal.
"Itu akibat kau tidak mendengar orang tuamu oppa! Lihat perbuatanmu sehingga menghilangkan nyawa seseorang," ujar yeoja tersebut. Sungmin mendengar ucapan yeoja tersebut tentu saja kaget bagaimana bisa yeoja ini tau masalahnya.
Sungmin menolehkan kepalanya kearah samping untuk menghadap yeoja tersebut, mata Sungmin sontak melebar melihat yeoja dengan pakaian gaun putih indahnya rambut blonde yang panjang dan wajah pucat yeoja itu yang tengah tersenyum kearahnya.
Sungmin ingin berteriak namun tubuhnya seakan kaku dihadapan yeoja tersebut yang tubuhnya transparan.
"Annyaeong oppa namaku Jessica. Aku adalah orang yang telah kau 'bunuh' dan kau harus 'taggung jawab'," ujar Jessica sembari menekan kata membunuh dan tanggung jawab.
Sungmin hanya diam terpaku perlahan Jessica mendekat kearah kuping Eunhyuk dan membisikkan sesuatu membuat Sungmin melebarkan matanya.
"Kau tidak mau?" tanya Jessica yang sekarang berganti dengan wajah dinginnya membuat Sungmin takut. Sungmin berteriak sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
…:::….
Kangin dan Leeteuk mempercepat langkahnya ketika mendengar suara teriakan Sungmin. Leeteuk segera memeluk Sungmin yang berteriak-teriak. Sungmin membuka matanya ketika mendengar suara Leeteuk dan dengan segera Sungmin memeluk Leeteuk dan bernafas lega.
Sungmin mengalihkan pandangannya kearah appanya yang sedari tadi diam. Tiba-tiba dari belakang Kangin muncul banyangan Jessica yang tersenyum manis kearah Sungmin sambil melambaikkan tanggannya dan membuat Sungmin kehilangan kesadarannya.
TBC
