You who are Near but Far Away

Warning: YAOI, mellow, gaje, typos, tidak jelas dan kekurangan lainnya.

Rated: T

Pair: Krisbaek (GS), krisho

Disclaimer: Story ARE MINE, no plagiarism is allowed. Kesamaan dengan ff yang lain adalah unsur ketidaksengajaan.

#a/n: maaf ya, yang my high school love story ku discontinue, peminatnya sedikit soalnya T_T ( padhl kusuka ff itu). Trims yang sudah meriview n mendukung sampai sekarang ^^

.

.

.

~^^happy reading ^^~

#Don't be silent please #

.

.

* STARTS!*

" noona! Cepat bangun! Nanti kita terlambat sekolah nih!"

Joonmyeon, siswa kelas SMA 1 SM high school itu menarik bedcover yang setia tergulung nyaman pada tubuh kakak perempuan satu-satunya itu dengan sekuat tenaga, namun apa daya kakaknya yang pemalas itu malah menarik kembali bed covernya dan melanjutkan tidurnya, mengabaikan adiknya yang berusaha membangunkannya sejak 10 menit yang lalu.

" yaaa… babi pemalas, kalau kamu tidak bangun juga akan aku tarik paksa ke sekolah dengan memakai piyama teddy bear seperti ini" Sebuah suara berat yang sangat dikenal Joonmyeon serta kakak perempuannya, Baekhyun, membuat perempuan itu reflek bangkit dari tempat tidurnya dengan rambut acak-acakkan.

" Kriss! Jangan masuk ke kamar perempuan pabbo! wahh! Sudah jam berapa ini?!" suara melengking Baekhyun sudah menjadi sarapan sehari-hari, gadis itu segera mengecek alarm yang terpasang di sampingnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 7.25. Jelas ia tidak akan sempat bila ia harus mandi lagi, dengan keadaan panik Baekhyun berdiri dan mengobrak abrik lemari pakaiannya untuk mencari undies dan seragam sekolahnya.

" ngapain kalian berdua masih disini? Aku mau ganti baju" Baekhyun mendorong kedua tubuh lelaki berbalut seragam sekolah yang masih berdiri di dalam kamarnya dengan sedikit kasar. Joonmyeon manut-manut saja sih keluar, sedangkan Kris, lelaki yang sudah dapat dikatakan sebagai sahabat baik mereka, malah tertawa cekikikan melihat kelakuan Baekhyun yang terlihat lucu " apa? Kamu tidak mandi lagi? Setidaknya cebok kek…jorok sekali"

Sedangkan Baekhyun menatap Kris dengan tatapan tak percaya, mulut mengangga mendengar kalimat vulgar yang terlontar dari sahabat masa kecilnya itu " dasar cabul! Tidak usah kamu ajar aku juga tahu! Aku akan melakukannya setelah gosok gigi nanti, sekarang keluarr dari kamarku para makluk yadong!"

BLAM!

Masih belum berhenti cekikikan, Kris malah semakin usil menggoda Baekhyun dari luar kamar " behanya ingat diganti ya, jangan pakai yang norak, tercetak tuh nanti!"

"shasgjhalgdglsgls#&?! $&!"

Mengabaikan suara ribut yang cempreng dari dalam kamar Baekhyun, Kris dengan santai berjalan ke bawah, dimana kedua orang tua Baekhyun dan Suho sudah mempersiapkan sarapan untuk kedua anaknya, sedangkan Joonmyeon mengekori di belakangnya. Lelaki jangkung itu menyomot satu buah sosis berbalut roti milik Baekhyun dan dimasukkan setengah ke dalam mulutnya.

" hyung… usil banget deh… Baekhyun noona kalau sudah marah bisa peka gendang telingaku" Joonmyeon ikut-ikutan memasukkan sarapan miliknya dengan lahap, namun dengan kedua mata sayunya yang terus mengekori sejengkal demi sejengkal wajah tampan yang kini menjilat-jilat jarinya.

Kris hanya tertawa santai membalasnya " haha.. tapi justru disitulah letak lucunya Baekhyun, Joon. Kalau serumah dengan Baekhyun pasti seru, aku tidak akan pernah bosan"

" serumah yah…." Pikir Joonmyeon kecut. Lelaki yang lebih kecil dua tahun dari Kris itu hanya menampilkan senyuman tipis namun fana.

Setiap hari…

Joonmyeon harus menelan bulat-bulat kepahitan atas rasa cemburu dan sakit hati yang terus tertoreh pada hatinya.

Kris, lelaki yang diam-diam disukainya itu, selalu tertawa bebas tiap ia mendengar nama kakak perempuannya.

Tatapan elang itu selalu berubah menjadi teduh ketika membicarakan kakak perempuannya.

Joonmyeon tahu Kris sudah lama jatuh kepadanya….

Begitu juga Baekhyun… tidak pernah seharipun kakak perempuannya berhenti membicarakan Kris, pujaan hatinya, kepadanya. Tentang bagaimana kerennya Kris saat melakukan three shot, atau pidato berbahasa englishnya dengan accent kebarat-baratannya yang membuat Baekhyun fangirling.

Tinggal masalah waktu bagi kedua manusia yang saling mencintai itu untuk bersatu.

Sampai saat itu tiba, maka perasaan Joonmyeon pada Kris tidak akan berarti lagi, tidak peduli betapa dalam perasaan Joonmyeon kepadanya.

Betapa lamapun Joonmyeon menunggu, ia sadar ia tidak akan pernah membuat Kris berpaling kepadanya…

Kris tidak pernah menatapnya.

Cintanya akan selamanya bertepuk sebelah tangan.

Karena dia seorang laki-laki.

.

.

.

Kedua mata Joonmyeon melirik ke samping, menatap pandangan menyakitkan itu dengan wajah sendu. Bagaimana tidak sakit? Melihat lelaki yang disukainya bermesraan dengan kakak kandungnya sendiri. Kris dengan iseng sesekali mengayuh sepedanya lebih kencang sedangkan Baekhyun terpekik sebentar dan reflek memeluk tubuh tegap itu lebih kencang, setelahnya ia akan menarik helai rambut Kris dari belakang, yang dibalas dengan permintaan maaf namun senyum lebar dari pemuda tampan tersebut.

Seandainya Joonmyeon dilahirkan menjadi perempuan, apakah ia lebih mempunyai kesempatan berboncengan dengan Kris hyung. Apakah ia diberi kesempatan untuk memeluk punggung hangat itu dari belakang dan berkelakuan manja tanpa menjadi bahan pembincangan oleh orang-orang di luar sana. Lalu apakah Kris akan memperlihatkan gummy smile yang sama kepada Baekhyun padanya.

" Joon! Awas di depanmu!"

Joonmyeon yang dari tadi tidak fokus pada jalanan itu tidak sempat mengerem hingga dirinya terjungkal di atas aspal setelah roda sepedanya menabrak sebuah tiang di depannya. Kris yang panik pun memberhentikan sepedanya serta Baekhyun yang berlari ke arahnya kemudian membantunya berdiri.

" Joonie kamu tidak apa-apa? Ya ampun, tanganmu terluka!" Baekhyun meringis menatap lengan kanan adiknya yang terkelupas dan berdarah, sedangkan Joonmyeon reflek menarik kembali tangan kanannya " aku tidak apa-apa noona. Ini cuma luka kecil"

" sepedanya bagaimana?" tanya Baekhyun saat Kris membantu menaikkan sepeda Joonmyeon yang tergeletak.

" sepertinya tidak apa-apa… Joon apa sebaiknya aku memboncengmu saja? Kamu daritadi tidak fokus. Kalau sampai terjadi apa-apa bahaya banget tahu tidak." Kris menjitak pelan kepala Joonmyeon, yang kini menurunkan pandangannya dari wajah Kris yang terlihat agak kesal bercampur khawatir, merasa agak bersalah tentunya.

"m..maaf… hyung.."

"ya sudah aku bawakan sepedamu Joonie, kamu boncengan sama Kris saja!" Baekhyun mengambil alih sepeda Joonmyeon dan segera menaikinya.

Joonmyeon menatap kakaknya dengan tatapan tidak percaya, kemudian beralih meneliti wajah Kris untuk mendeteksi adakah ekspresi tidak senang ato kecewa pada wajah tampan itu. Namun pujaan hatinya itu malah menaikkan poninya, ekspresi khawatir semakin terpancar jelas pada wajah bak model tersebut.

" kamu ini… ceroboh sekali. Lihatlah, wajahmu jadi ikut terluka kan… padahal wajahmu manis, kulitmu juga bagus sekali, kalau sampai membekas sayang sekali loh" Kris membelai satu garis kecil disampin mata kanan Joonmyeon dengan ibu jarinya.

Mungkin ini hanya salah satu perhatian Kris pada Joonmyeon layaknya abang kepada adiknya, namun perhatian kecil itu menimbulkan dentuman hebat pada hati Joonmyeon, bukan hanya dapat menatap wajah Kris dari jarak sedekat ini, namun juga ini pertama kalinya Kris membelainya—membelai wajahnya lebih tepatnya, menyentuhnya dengan lemah lembut, serta ini pertama kalinya Kris memujinya… manis.

" hyung bodoh! Jangan membuatku menaruh harapan kepadamu kalau orang yang kamu sukai itu noona… jangan membuatku berharap terlalu banyak" pikir Joonmyeon pilu. Betapa Joonmyeon ingin menekan perasaannya, namun hanya dengan perhatian kecil yang Kris berikan, itu mampu membuat benteng pertahanannya runtuh.

" kajja! Ayo ke sekolah, nanti aku akan obati lukamu di ruang UKS" Kris menepuk kursi penumpang di belakangnya, menitahkan Joomyeon untuk segera menaikinya.

Dengan ragu Joonmyeon duduk di belakangnya, menengadah untuk memperhatikan punggung lebar Kris yang selama ini hanya dapat ia perhatikan dari jarak jauh. Namun sekarang Kris membimbing tangannya untuk melingkar pada perutnya, segala yang Joonmyeon bayangkan selama ini akhirnya dapat ia raih, Joonmyeon dapat merasakan kehangatan yang mengalir dari punggung lebar yang ia peluk kini. Pelukannya makin kencang, ia tidak peduli bila Kris dapat mendengar detak jantungnya yang semakin menggila karena bau pheromone orang yang disukainya. Lelaki manis itu perlahan membenamkan wajahnya pada punggung lebar itu dengan hati-hati agar Kris serta Baekhyun tidak menaruh rasa curiga terhadapnya, menumpahkan segala perasaannya dalam pelukan erat tersebut. Seandainya waktu dapat berhenti, Joonmyeon ingin seperti ini selamanya, menyentuh dan merasakan kehangatan pujaan hatinya bukan hanya melihatnya dari kejauhan, bukan hanya memamerkan senyum palsu sedangkan hatinya terus menerus berdarah.

Hyung, Lihatlah aku,

Aku selalu mencintaimu.. hyung

TBC/ END?

Tiba-tiba kepikiran aja sih pas teman ngomongin GS vs yaoi in real life, terus nongollah ide cliche ini :v yahhh emang iseng aja sih buat ff ini.