"Mengakulah Sasuke!"
Disclaimer: Naruto punya Masashi Kishimoto
Warning: OOC, Typos, AU. Don't like? Don't read.
Happy Reading
Tak ada hal yg membuat Sasuke lebih berdebar-debar selain saat bertatapan dengan Hinata, saat berpapasan dengan Hinata, saat 1 kelompok Conversation pada pelajaran bahasa inggris dgn Hinata hingga Kakashi sampai berulang kali memperbaiki kalimat yang salah diucapkan oleh Sasuke karena tidak konsen, saat...ya saat saat yang menyangkut denagn Hyuuga Hinata membuat sasuke deg degan tidak karuan. Sasuke mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai oleh gadis bersurai indigo tersebut, Hinata yang menyukai warna ungu, Hinata yang menyukai kelinci, Hinata yang menyukai es krim rasa vanilla, Hinata yang menyukai film film komedi romantis, Hinata yang memilih anggur daripada melon sebagai buah favoritenya, Hinata yang selalu bersemu dikala berbicara dengan lawan jenis, Hinata yang selalu bicara tergagap dikala gugup (?) Hinata yang lembut dan masih banyak lagi yang Sasuke tahu tentangnya.
Seperti biasa kelas 2-1 di Konoha Gakuen selalu ramai dan gaduh setiap pagi, tapi itu tak lantas membuat Sasuke ternganggu akan aktifitas paginya yang tentu saja menyenangkan bagi dirinya sendiri, berulang kali mata onyx itu menatap intens kepada sekumpulan gadis-gadis yg duduk dikursi paling depan, atau lebih tepatnya Hinata, ya Hinata diantara Ino, Tenten dan Sakura tatapan matanya lebih mengarah kepada gadis Hyuuga tersebut, sesekali juga ia mengalihkan pandangan matanya kearah jendela dengan wajah yang sedikit memerah—ah.. sepertinya Sasuke sedang membayangkan sesuatu yang membuat jantungnya berdebar keras
"Teme"
"..."
"Heh, Teme"
"..."
"Ternyata.. Kau juga bisa membayangkan sesuatu yang bukan-bukan dengan ketiga gadis itu yaa"
"A-apa yang kau bicarakan Dobe!" Kata-kata Naruto barusan membuatnya reflek berbalik menatap si kuning yang kini sudah duduk disebelahnya
"Ada apa dengan mu Teme? Akhir-akhir ini ku perhatikan kau selalu memperhatikan ketiga gadis itu lalu mengalihkan tatapanmu keluar jendela dengan muka memerah, pasti kau sedang mebayangkan Yang asyik-asyik ya?" Naruto memasang tampang mesum lalu menyeringai kecil yang membuat Sasuke merasa tertangkap basah akan aktifitas yang akhir-akhir ini ditekuninya
"Sial! Ternyata dia memperhatikan ku" Batinnya. Sasuke lupa bahwa dia memiliki sahabat yang cukup kepo seperti Naruto
"Aku benarkan, Teme? Ternyata aku bisa membaca raut wajah orang ya, hahaha"
"Percaya diri sekali kau Dobe"
"Eh? Jadi salah ya?"
"Hn"
"Jadi apa yang kau pikirkan Teme?"
"..." Sasuke tak menjawab, ia malah mengusir Naruto untuk kembali ketempat duduknya karena Kakashi—guru Bahasa Inggris sudah masuk ke kelas tepat jam 8.30, terlambat 30 menit dari waktu masuk kelas yang sebenarnya.
Seperti biasanya perpustakkan Konoha Gakuen selalu sepi pada jam istirahat hanya beberapa siswa yang terlihat membaca disana termasuk Sasuke, sudah beberapa hari ini dia sedang tidak mood untuk bergabung dengan Naruto dan teman lainnya yang sedang asik membahas Game edisi terbaru dari salah satu permainan favorite mereka. Sasuke masih sibuk memilih-milih buku yang ingin dibacanya pada rak paling ujung perpustakaan sampai mata onyx nya menangkap sosok familiar yang akhir-akhir ini selalu memenuhi benaknya
"Hinata.."
Flashback
Sore hari yang hujan diakhir musim semi. Sasuke melirik arloji yang melingkar dilengan kirinya, 5.30pm, ia yang baru saja selesai mengikuti ujian susulan Biologi tampaknya sedang bersiap untuk pulang. Ya~ kalau saja 2 hari yang lalu dia tidak sakit mungkin sekarang dia tidak akan menjadi siswa yang pulang paling terakhir. Sasuke berjalan dikoridor sembari mengambil payung lipat yang ada di tasnya, ia melihat ada siswa lain yang masih menunggu hujan reda diteras gedung utama. Ternyata Sasuke bukan menjadi siswa terakhir disekolah ini.
"Lupa bawa payung, hn?"
"I-iya.." Mata lavender itu reflek menoleh kearah Sasuke "Sasuke-Kun"
"Ayo" Sasuke siap menerobos hujan dengan payungnya, ia mengajak Hinata untuk ikut pulang bersama,
"Ano..." Hinata masih berdiri ditempatnya
"Hujan sampai malam. Apa kau tidak lihat ramalan cuaca tadi pagi?"
"Gomen, a-aku tadi pagi terburu-buru. T-tapi.. Arah rumahku dan rumah Sasuke-Kun berlawanan.. aku hanya akan merepotkan Sasuke-Kun.."
" Ck. Sudahlah, ayo" Sasuke tau tak ada yang menjemput Hinata karena Hyuuga Neji kakak sepupu yang overprotektif itu sedang terkapar diranjang rumah sakit sejak sehari yang lalu. Well, dengan segudang kegiatan dan kurang istirahat serta pola makan yang tidak teratur ternyata cukup sukses membuat Neji terserang tifus.
"A-arigatou.."
Hinata menjajarkan langkah kakinya dengan Sasuke, hujan yang cukup deras membuat pakaian mereka sedikit basah terkena tempias air hujan yang jatuh melalui tepian payung. Sunyi, tidak ada obrolan diantara mereka, hanya suara pantulan air hujan yang mengiringi langkah kaki keduanya
.
.
"Arigatou Sasuke-Kun, a-ano.. M-maukah kau m-mampir sebentar u-untuk minum t-teh..? B-bajumu basah.." Ujar Hinata ketika sudah sampai didepan rumahnya, Hinata memainkan kedua ujung telunjuknya, gugup. Ia ingin berterimakasih pada Sasuke yang sudah repot repot mengantarnya.
"Mungkin lain kali saja" Sasuke ingin segara sampai dirumah oleh karena itu ia menolak ajakan Hinata.
"Um..begitu ya.. t-tapi m-maukah S-Sasuke-Kun mengunggu s-sebentar?"
"Hn"
Hinata segera berlari kecil menghindari hujan dan memasuki rumahnya, lalu tak lama kemudian ia keluar dengan payung ungu muda bercorak ditangan kirinya dan botol air minum ditangan kanannya
"I-ini untuk S-Sasuke-Kun, teh jahe. B-bisa menghangatkan t-tubuh, S-Sasuke-Kun baru s-sembuh s-sakit.. J-jadi a-aku tidak m-mau Sasuke-Kun s-sakit lagi"
Sasuke tak langsung mengambil botol yang disodorkan oleh Hinata, ia menatap gadis itu sebentar hingga yang ditatap menundukkan kepala dengan wajah memerah.
"Arigatou.. Ja." Masih dengan wajah datarnya Sasuke meraih botol berisi teh jahe tersebut, kemudian berlalu.
Hinata masih memandangi Sasuke yang berjalan menjauh, tanpa ia ketahui Sasuke sedang tersenyum simpul memandang teh jahe pemberiannya.
.
.
End of flashback
Bel berbunyi 3 kali tanda usainya kegiatan belajar mengajar di Konoha Gakuen. Terlihat dikoridor kelas 2-1 Naruto dan Sakura berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang bersama.
"Ne sakura-Chan, apa kau merasa aneh dengan sikap Sasuke akhir akhir ini?" Naruto membuka percakapan
"Maksudmu? Aneh bagaimana? Dia aneh jika ikut ikut bertingkah bodoh sepertimu Naruto"
Naruto mengerucutkan bibirnya tidak terima dengan perkataan Sakura
"Sepertinya Lee benar benar menyita perhatian mu, Sakura-Chan" Perkataannya barusan membuat Naruto sukses dihadiahi bogem mentah oleh Sakura
"Itaiiiiiii Sakura-Chan" Naruto memegangi kepalanya, bogem Sakura hampir membuatnya gegar otak ringan
"Jangan bicara sembarangan jika kau masih peduli dengan kepalamu Naruto!" Sakura menggeram dengan tangan yang masih terkepal. Ia paling tidak suka kalau Naruto menyangkut pautkannya dengan si Alis tebal yang selalu bersemangat itu. "Tokorode.. Sasuke kemana ya?" Mood Sakura kembali seperti semula kalau dia sudah mengingat Sasuke. Mereka bertiga selalu pulang bersama karena letak rumah yang bersebelahan satu sama lain.
"Haah entahlah, akhir akhir ini dia seperti sedang memiliki kesibukan sendiri, aku saja tidak bersamanya sejak jam istirahat tadi" Naruto masih mengusap usap kepalanya yang sedikit benjol
"Sou ka.." Sakura mengangguk anggukkan kepalanya tanda mengerti "Dia sedikit terlihat aneh, bukankah sudah beberapa hari terakhir ini Sasuke tidak bergabung bersama kalian saat jam istirahat?" lanjut Sakura, sepertinya ia mulai menyadari apa yang dikatakan Naruto tentang Sasuke
"Ne Sakura-Chan, aku kan sudah bilang tadi, tapi kau malah menjitakku" Gerutu Naruto
"Tch! Siapa suruh kau menyangkut pautkan aku dengan si Alis tebal itu!"
"Habisnya kau bilang aku bodoh sih"
"Kalau kau memang bodoh Naruto!" Sakura tetap bersikeras mengatai teman kuningnya itu bodoh walaupun kemarin baru saja Naruto mendapatkan nilai tertinggi dikelas untuk pertama kalinya pada mata pelajaran Biologi—terdengar mustahil memang, tapi Kerja keras Naruto—les private setiap hari dengan Orochimaru-Sensei tidak sia sia, tentunya ada faktor lain dibalik itu, Minato menjanjikan akan membelikannya playstation 4 jika dia mendapatkan nilai sempurna pada mata pelajaran biologi mengingat saat kenaikan kelas kemarin nilai Biologinya dibawah standar ketuntasan.
Back to story
"Aa! Bukankah itu Sasuke?!" Naruto melihat Sasuke saat mereka melewati gerbang sekolah
"Eh? Kenapa dia kearah sana? Seharusnya kan dia lewat sini" Sakura menunjuk jalan yang biasa mereka lalui untuk pulang, arah timur.
"Kiba, Lee, Hinata, Shino..."
"Kenapa kau malah menghitung nama nama teman sekelas, heh?" Sakura tidak mengerti
" Aku lagi mengingat ingat teman kita yang selalu pulang lewat sana" Naruto menunjuk jalan yang sedang dilewati Sasuke, arah barat. Berlawanan dari arah jalan pulang mereka bertiga "Apa Sasuke akan kerumah Kiba? Atau Shino? Atau Lee? Atau Hinata? Tapi buat apa?" Lanjut Naruto
"Mungkin dia punya urusan lain, kita ikuti saja dia"
"Waah... Ayo! Sepertinya aku akan menjadi detektif" Serunya bersemangat
"Jangan berisik bodoh" Sakura menarik tangan Naruto untuk mengikutinya segera.
Sasuke tak tau hal apa yang membuatnya melakukan hal ini—mengikuti Hinata saat pulang sekolah tanpa sepengetahuan gadis itu. Sasuke berpikir bahwa ia ingin memastikan Hinata sampai dirumah dengan selamat—melihat cara berjalan Hinata yang terlihat sedikit tidak seimbang—oh sejak kapan Sasuke menjadi manusia yg sangat peduli dengan orang lain. Bukan, bukan ingin memastikan keadaan Hinata, tapi ia ingin jalan jalan sesekali melewati arah yang berlawanan dengan rumahnya, hmm pergolakan batin Sasuke, sepertinya ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia memang sengaja mengikuti gadis Hyuuga tersebut.
Disisi lain, Hinata berjalan sendirian dengan tangan yang mendekap erat buku buku—Hinata gila membaca, setiap hari ia meminjam beberapa buku dari perpustakaan. Pikirannya melayang entah kemana, Ia tidak terlalu meperhatikan sekitarnya.
"BRUUK" Hinata dengan sukses jatuh berlutut setelah menabrak tong—tempat sampah besar didepannya. Hinata meringis kesakitan, buku bukunya berserakan.
Sasuke yang melihat itu buru buru menghampiri Hinata
"Daijoubu?" Tanya nya dengan nada sedikt cemas, walaupun sebenarnya Sasuke khawatir tapi ia tidak bisa berekspresi seperti orang khawatir—sedikit gengsi adalah pemicunya, Lalu ia membantu Hinata berdiri
"Daijoubu desu. Arigatou. Eh?" Hinata sedikit kaget setelah mengetahui siapa yang membantunya berdiri "S-Sasuke-Kun..? K-kenapa?" Hinata tergagap
"Kau harus hati hati lain kali. Jangan tidur sambil berjalan" Sasuke menyerahkan buku buku yang berserakan kepada Hinata sambil berbicara asal asalan tapi penuh nada sindiran.
"G-gomen ne.." Hinata malah meminta maaf "Harusnya aku melihat ada tong sebesar itu.." Lanjutnya
"Tanganmu berdarah" Sasuke mengeluarkan sapu tangannya, lalu meraih lengan Hinata dan membebat luka itu dengan saputangan setelah terlebih dahulu dibersihkan darahnya.
"A-arigatou S-Sasuke-Kun.. A-aku m-merepotkan mu" Hinata tergagap, wajahnya bersemu merah
"Hn" Sasuke mulai berjalan, Hinata mengikutinya
"Et..to... S-Sasuke-Kun k-kenapa p-pulang lewat a-arah s-sini?" Hinata bertanya hati hati takut menyinggung Sasuke
Sasuke mematung, ia lupa kalau tadi ia hanya mengikuti Hinata
"Aku ingin jalan jalan" jawab Sasuke. Wajah stoicnya menyembunyikan aura gugup yang mulai merambat. "Alasan apa itu" Rutuknya dalam hati, ia merasa tak menemukan alasan yang bagus
"Ooh.. a-aku kira S-Ssuke-kun ingin kerumah Shino-Kun.."
Sasuke tak menjawab—degup jantungnya meningkat drastis hingga ia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata.
"Kerumah Shino? Ngapain?" Ia hanya bisa membalas pertanyaan Hinata dalam hati. Hinata yang seolah maklum akan sikap Sasuke yang terkenal cuek hanya mengikutinya berjalan. Untuk kedua kalinya mereka pulang bersama.
" Hei naruto, kau lihat bagaimana Sasuke tadi saat menolong Hinata?" Sakura bebisik bisik pada Naruto, mereka masih mengikuti sasuke yang kini berjalan sendiri setelah melewati rumah Hinata
"Hm.. aku lihat. Walaupun Sasuke terlihat datar tapi sebenarnya dia khawatir dengan Hinata"
"Ya aku setuju. Sasuke tidak biasanya seperti itu terhadap perempuan kan—kau tau sendiri mungkin Cuma aku perempuan yang dekat dengan nya itupun karena kita bersahabat dari kecil" Sakura masih berbisik bisik, takut suara obrolannya dengan Naruto didengar oleh lelaki berambut raven tersebut. mereka masih menjaga jarak beberapa meter dibelakang Sasuke.
"Sasuke memiliki perasaan khusus kepada Hinata. Ya itu!" Naruto menarik kesimpulan
"Sasuke menyukai Hinata? Begitu?"
"Ya! Karena akhir akhir ini dia agak berbeda, aku tak sengaja memperhatikannya. Kau tau Sakura-Chan, Tadi pagi aku memergokinya sedang memperhatikan kalian, Kau, Ino, Hinata dan Tenten, tak lama kemudian wajahnya memerah. Kemarin juga seperti itu" Naruto menceritakan keanehan Sasuke yang dimaksudnya.
"Maksudmu, dia memperhatikan hinata diantara kami berempat?"
Naruto mengangguk "Lalu Sasuke sekarang lebih memilih perpustakaan daripada berkumpul dengan kami saat jam istirahat. Kau tau kan kalau Hinata kutu buku dan sering menghabiskan waktunya diperpustakkan sekolah?" Naruto masih memaparkan hasil penelitian tidak resminya tentang sasuke.
Sakura menyimak perkataan naruto sambil sesekali melirik sasuke yang ada didepannya
" Dan sekarang Sasuke sengaja mengikuti hinata pulang...hmm ya..ya aku mengerti" Gadis berambut pink tersebut mengangguk anggukkan kepalanya tanda setuju dengan Naruto.
"Hihihi ternyata tipe gadis yang disukai Teme itu seperti Hinata-Chan" Naruto terkikik geli
"Aku tidak bisa membayangkan seandainya mereka berpacaran, akankah lebih hening dari kuburan? Mengingat mereka adalah sama sama makhluk pendiam" Sakura menggumam pelan.
"Hmpftthh. Sakura-Chan... hahaa" Naruto tertawa tertahan
"Hei! Lihat itu" Sakura menunjuk Sasuke yang memasuki toko pernak pernik, yang membuat Naruto menghentikan tawanya.
Bersambung...
A/NSeorang Newbie dalam fandom Naruto yang sedang mencoba menghasilkan fiksi fiksi yang layak untuk dibaca, mohon bimbingannya ya Minna-San.. Maaf kalau masih jelek dan gak beraturan. Big thanks untuk Zocchsan yang penuh kesabaran udah ngbantuin aku. aku yang dulunya gak tau cara publish cerita di akun ini sekarang jadi tau :) makasih ya zo :))
RnR please ^_^
