Title : Squ Mencari Ibu
Genre : T gara-gara bahasa
WARNING : Dipenuhi adegan-adegan najis nan nahyong bin ajaib yang bakal ngebuat kalian semua eneg baca, dan nyelempar apapun ke Author. OOC, typo, gaje, mungkin shounen-ai
Syn : Inilah oleh-oleh gue abiz nyasar ke kota orang, sendirian, stress, gak punya duit
Tsuna : Yang masih belum terontaminasi kata-kata berbahaya dan harus disensor…
Syn : CEPET BALIK! GUE KAGAK MAU NULARIN! Tapi kalau mau tertular silakan!
Tsuna : Disclaimer by Amano-sensei
==========================================================/==========================================================================
Squalo, hanya Squalo. Seorang lelaki berambut perak panjang nan lurus dan indah. Dia bertubuh tinggi dan berotot tapi sekaligus langsing. Dialah seorang model shampoo, itulah yang dipikirkan orang-orang yang pertama kali melihatnya. Sayangnya sekalipun banyak sekali orang yang memintanya menjadi model shampoo baik yang merek dalam ato luar negeri tak ada satupun yang didapatkannya. Hal itu karena…
"Permisi nona, rambut anda begitu indah. Maukah anda menjadi model iklan shampoo kami?"tanya Mr. A orang yang ingin menjadi manager Squalo.
"ELO IDIOT YA! GUE DILIAT DARI LANGIT KETUJUH PUN GUE COWOK! ELO MINGGAT SEKARANG JUGA ATO GUE SATE!"
Begitulah, Squalo selalu saja menghardik orang yang ingin merekrutnya. Tapi meski orang itu tahan dibentak, tetap saja dia tak tahan berada di dekat Squalo. Kenapa? Itu adalah rahasia umum. Jadi semua orang tahu. Elo belum? Gini deh gue bilangin. Hal itu karena…
"Permisi, nona yang berambut perak disana siapa ya namanya?"tanya Mr. B salah satu orang yang tertarik ama rambut Squalo ke salah satu penduduk disana.
"Siapa mas? Oh itu, dia cowok mas,"jawab seorang penduduk sana. Sebutlah Ibu X
"Apa? Cowok? Wah, salah tuh. Cowok mana mungkin miara rambut panjang nan halus kayak gitu."
"Idih mas ini nggak percaya juga. Banyak lho mas yang nyangka dia cewek,"celutuk Ibu yang lain. Kali ini panggillah Ibu ini ibu Y
"Ibu kenal?"
"Wah, nggak kenal lagi mas. Squalo itu udah jadi bahan gossip warga dari orok."
"Dari orok? Kenapa memang?"
"Dia yatim piatu mas, nggak ada yang mau ngerawat dia,"jelas Ibu X
"Kasihan ya." Mr. B sedikit sentiment.
"Tapi lebih baik, jangan dekat-dekat mas!"suruh Ibu yang laennya lagi. Sebut saja Ibu Z.
"Anak yatim piatu kok nggak boleh di deketin bu. Nggak baek." Eh, Mr. B malah nyeramahin ibu-ibu sono.
"Iya sih, kita semua juga tahu."
"Terus kenapa masih dilakuin? Orang tua angkatnya galak ya bu?"
"Boro-boro orang tua angkat. Sekali dideketin aja ntuh anak udah nyembur."
"Nyembur?"
"Iya, dia marah-marah melulu. Tapi bukan itu aja."
"Bukan itu aja?" Mr. B pun mulai ikutan ngerumpi.
"Iya, Mas bukan itu aja!"
"Karena nggak ada orang tua angkat yang tahan serumah ama dia. Akhirnya dia tinggal di kebun mas."
"Kebun? Benar-benar kebangetan."
"Eh, mas! Mau kemana?"
"Nyamperin dia! Biar saya bawa dia! Jadi dia nggak perlu tinggal di kebun."
"Eh? Mas! MAS!"
"Waduh, keburu deh tuh orang."
"Ya… ya…" Ibu Z menatap orang itu menghampiri Squ. "Ya~ pingsan deh tuh orang."
"Padahal kita mau bilang hal yang terpenting." Ibu X terlihat suram.
"Iya, kita kan belum bilang kalau Squalo itu tidurnya di kebun Pete. Jadi setiap hari tubuhnya bau Pete. Udah gitu dia tiap kali laper langsung makan Jengkol di kebun sebrang."
Tapi, anda salah! Jika menganggap hanya itu saja kemampuan seorang Squalo untuk membuat pingsan orang. Masih ada hal laen.
"Cepat serahkan semua barang berharga atau mati!"ancam seorag preman berbadan nyangar yang lebih gede dibanding Squalo. Dia menekankan pisau lipat kea rah leher Squalo dari belakang. Tapi cowok itu bukannya takut dia malah yakin, orang yang ngerampok dia pasti lagi pilek parah gara-gara masih mau ndeketin dia dalam radius kurang dari 15cm. "Hmm, tapi sepertinya kamu boleh,"ujarnya penuh napsu abiz liat badan Squ yang termasuk bohai nan lebay.
"VOIII! ELO MAU MAMPUS YA UDAH TAO GUE COWOK MASIH MESUM! DASAR PREMAN BOTAK GARA-GARA PITAK! VOII! LEPASIN CEPET LEPASIN!" Dalam sekejap dia langsung memukul bagian terlemah dari seorang lelaki dan menginjak-injaknya dengan laknat. Dia langsung melucuti jaket si preman.
"JANGAN MBAK! JANGAN!" Preman merasa posesif sembari sakit. Eh? Emang bisa ya?
"APA LOE BILANG? MBAK! VOIII LOE KAGAK BISA NGELIAT GUE COWOK YA? MO MATI LOE?" Squalo semakin beringas melucuti pakaian ntuh preman sembari menginjak-nginjak tuh cowok dengan semakin laknaat.
"MBAK EH MAS JANGAN ITU SATU-SATUNYA MILIK…"
"VOI GUE KAGAK PEDULI, CEPET PERGI ATO GUE BUNUH LOE!"
"ENYAKKKK!" Dan SUKSES! Si preman lari terbirit-birit dengan hanya mengenakan kolor!
"VOII INI BONUS DARI GUE!"
DUAK!
Sebuah dahan pohon sukses nimpuk ke kepala si botak dan sukses membuatnya pingsan.
"Berani macam-macam ama Squalo, itu akibatnya!" Squ pun melengos pergi dengan membawa hasil dari rampasannya.
EITS! Tapi bukan Cuma itu aja tingkah Squalo. Dia juga punya berbagai perilaku menyimpang yang benar-benar menyimpang dari orang laen. Salah satunya...
"HOOIII!"seru seorang nelayan saat melihat seseorang berenang di tengah derasnya ombak.
"Che, ngapain juga sih tuh orang." Yap, orang yang diteriakin adalah siapa lagi kalau bukan Abang Squ. Dia berenangnya pake pakaian complete lho! Kalau Cuma pake kolor kan malu.
"BERBAHAYA! DISITU ADA HIUNYA!" Si nelayan nggak mau menyerah mencoba mengungkapkan kenyataan pada Squalo.
"Che, gue tau kok. Kita kan lagi pacaran.
Satu hal lagi yang tak boleh kalian semua lupakan.
"Terima kasih ya, tadi udah beliin aku makan,"ujar nona M. Lelaki di sebelahnya garuk-garuk kepala yang udah ketombean satu taun.
"Nggak dek, demi adek nggak…"
"KETEMU!"
"EALAH MAK!"
"KUNTILANAK!"
PLAK!
Dengan sukses Squ menonjok lelaki yang menyebutnya kuntilanak itu sampe pingsan. Dia menatap nona M yang udah mulai menggigil gara-gara ntuh makhluk mulai mengendus bungkusan yang dibawanya.
"Itu ayam ya?"
"I...iya…"
"Taroh disini lalu pergi!"
"MAKKKK!"
Begitulah hamper setiap waktu dia akan mengendus orang yang lewat di dekatnya. Dan apabila itu makanan kau akan dihabisi dalam sekejap kalau nggak langsung memberikannya. Tapi tentu saja semua hal yang sudah saya sebutkan di atas tidak malah menambah atau mengurangi hal-hal seperti itu yang terjadi di sekelilingnya. Tapi kebanyakan dia tambah korban jangan Tanya lagi.
Tapi, mau apalagi. Squalo, hanya Squalo. Dia sama sekali tidak tahu asal usulnya. Dia tinggal sendirian dari orok dan berusaha hidup dalam penuh penderitaan.
"Ibu, lihat!"seru seorang anak sembari memberikan origami burung ke ibunya.
"Wah, bagus sekali."
Cowok berambut perak yang baru saja memalaki pemalak itu menatap mereka berdua tajam. Dia ingat, apakah ada orang yang bisa dia panggil ibu? Rasa kesepian merasuki hati Squ.
"Ibu, aku akan mencarimu!"
==========================================================/==========================================================================
Syntia : Ah moo kayaknya pikiran gue lebih keren nan nahyong lagi deh.
Tsuna : Emm mungkin karena Syntia-san sulit untuk membuat apa yang terjadi terjadi, lho?
Syntia : Sudahlah, kayaknya gue harus terima kalau gue mungkin juga dame
Tsuna : EH?
Syntia : Kepada semua reader, please review ya! Tapi emang ada yang baca nih cerita gaje? Who knows
