Please.. Give Me Your Love

Cast :

Cho Kyuhyun

Lee Sungmin

Other casts

Genre: Drama, romance, hurt.

Warning: Yaoi! Boy x Boy! Typos!

Rate : T for this chapter (bisa berubah sesuai jalan cerita)

FF ini milik saya, siapapun tidak berhak menjiplak seenaknya. Do not copas without my permission ok! If you don't like my fics, you can leave this fic NOW! Semua cast hanya milik Tuhan, saya hanya meminjam nama mereka. Jika ada yang tidak suka, anda bisa langsung pergi tanpa perlu merepotkan diri untuk mengebash/menghina tulisan apalagi semua tokoh di sini.

Bila ada kesamaan ide cerita, tempat dan alur yang 'mungkin' saja ada yang sama, itu adalah kebetulan/ketidaksengajaan. Semua orang bebas memiliki ide, bukan? Bahkan mungkin saja idenya sama. Tetapi ini adalah murni FF milik saya, semua jalan cerita dan adegan milik pemikiran saya. Cerita ini terinspirasi dari seorang teman author saya yang sekarang sudah tidak aktif lagi menulis.

Summary: Cinta yang bertepuk sebelah tangan, kebencian yang mendalam hingga berpaling padamu pun tidak – itu lebih menyakitkan dari apapun. Bagaimana kehidupan yang dialami Kyuhyun dan Sungmin bila itu terjadi? Mereka bahkan tidak pernah membayangkan akan mengalami hal seperti itu. Kyuhyun yang sudah lama mencintai Sungmin dan Sungmin yang sangat membencinya terlebih ketika mereka dipaksa menikah.

.

Aku tidak menginginkan apapun selain dirimu dan cintamu. Bisakah.. sekali saja biarkan aku merasakan bagaimana dicintai oleh orang yang kucintai? –

~VincentCho96~

~OoO~

Sebelumnya semua tampak baik-baik saja sebelum seseorang meneriaki semua orang karena tidak setuju tentang pendapat yang menurutnya menyulitkannya.

"Tidak! Tidak! Kalian jangan seenaknya! Tidak ada yang bisa mengatur hidupku selain aku! Jangan membuatku muak dengan semua ini!" teriaknya menggema. Semua orang begiu tegang ketika mendengar teriakan nyaringnya, bahkan sudah banyak yang melirik aneh mereka.

"Shht, Sungmin-ah tenangkan dirimu. Jangan seperti ini, kau tidak malu pada keluarga Cho? Mereka yang sedang menjamu kita." Ucap pria paruh baya padanya. Sungmin langsung menggeleng tidak terima. Ia tidak peduli lagi rasa malu karena ini menyangkut masa depannya. Ia sudah mengalah untuk mau diajak ke pertemuan membosankan ini tapi apa yang ia dapat? Mereka semua – keluarganya dan keluarga Cho dengan seenaknya menjodohkannya. Ini hidupnya maka tidak ada seorangpun yang bisa mencampuri masalah masa depannya.

Keluarga Sungmin hanya mengembuskan napasnya sambil meminta maaf karena merasa tidak enak sudah membuat kekacauan di depan keluarga terhormat seperti keluarga Cho.

"Kalian yang seharusnya jangan seperti ini, aku sudah punya pilihan sendiri jadi jangan main menjodoh-jodohkan aku!" ucap Sungmin lagi.

"Hhhh, maaf tuan Cho. Anakku memang selalu seperti ini, biarkan.."

"Tidak apa-apa, tuan Lee. Aku akan seperti itu bila diposisiya." Sungmin yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Orang tua memang suka berbasa-basi. Sungmin benar-benar tidak suka dengan perjodohan ini, ia bukan lagi hidup di zaman kuno. Sungmin lalu mengalihkan pandangannya ke depan – seberang mejanya, tepat menghadap seseorang yang katanya akan dijodohkan dengannya. Seseorang itu balik menatap Sungmin tanpa kata, tapi ia juga tidak bisa bohong bila saat Sungmin menatapnya hatinya berdesir dan jantungnya berdebar. Pria yang ditatap Sungmin merasa kalau Sungmin tidak menyukainya, jelas dengan melihat kilatan kebencian di mata Sungmin.

"Heh, kenapa menatapku seperti itu?!" tegur Sungmin membuat pria itu tersentak.

"A..ah maafkan aku, Sungmin-ssi." Sungmin hanya berdecak malas mendengarnya.

Keluarga mereka masih dengan basa-basinya dan itu lebih membosankan lagi. Sungmin melirik sekilas jam tangan putihnya lalu melirik ke arah keluarganya.

"Kalau tidak ada yang penting lagi lebih baik aku pergi." Ucap Sungmin lalu hendak beranjak pergi sebelum seseorang menahannya.

"Kau tidak boleh pergi begitu saja, Sungmin-ssi. Itu tidak sopan." Sungmin hanya melirik sinis lalu menghempaskan tangan yang dipegang pria itu.

"Benar yang dikatakan Kyuhyun, Sungmin-ah. Kalau kau masih memiliki kesopanan tetap duduklah di sini sampai selesai." Kali ini ibu Sungmin yang menegurnya. Tidak ada yang bisa ia lakukan lagi selain duduk kembali di tempatnya. Lagi-lagi Sungmin mendengus kesal. Mengapa semua orang di sini begitu senang mengaturnya? Jujur saja Sungmin tidak suka orang-orang yang mencampuri urusan privasinya termasuk keluarganya.

"Maka cepatlah selesaikan semua ini." Ucapan Sungmin membuat semua orang kecuali Kyuhyun tersenyum. Sungmin bahkan menyesali ucapannya yang ternyata membawanya kesebuah keputusan mutlak yang ia tidak bisa bantah lagi. Saat itulah ia merasa hidupnya hancur, semua orang ternyata sudah merencanakan perjodohan ini jauh-jauh hari dan tidak hanya itu saja, yang lebih parahnya adalah...

"Kau tidak akan bisa merasakan kemewahan, pendidikan, atau kerja di manapun bila kau menolak perjodohan ini Sungmin." Ucapan orang tua Sungmin yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya, dan ia menyesali pernah menjadi anak mereka saat ini. Sungmin bahkan tidak peduli dengan ekspresi shocknya kali ini, ia benar-benar seperti tertimpa beban yang beratnya berton-ton.

Kedua keluarga itu hanya menatap Sungmin khawatir, takut-takut terjadi seseuatu yang tdak mereka inginkan. Termasuk Kyuhyun yang memandang Sungmin cemas, sesekali ia menggigiti bibir bawahnya ketika menatap Sungmin. Sungmin yang ditatap hanya diam tidak bersuara apalagi berteriak seperti tadi.

"Sungmin-ah? Kau dengar apa kata ayah dan ibu kan?" tanya ayahnya. Sungmin memandang ayah dan ibunya bergantian tidak percaya, apa kesalahan besar yang telah dibuatnya hingga mereka semua tega melakukan ini padanya? Sungmin selalu berusaha dan memberikan kebanggaan terbaik untuk keluarganya tapi apa yang ia dapat kali ini?

Tidak bisakah sekali saja ia merasakan apa itu bebas dan memiliki pilihan sendiri untuk hidupnya? Permintaan yang sederhana itu bahkan tidak diberikan untuknya dari orang yang selama ini ia cintai – orang tuanya.

"Apa aku tak salah dengar? Kalian berniat menjualku?" kekecewaan sudah tak bisa ia bendung lagi, ia menganggap orangtuanya hanya menginginkan keuntungan melewati perjodohan sialan ini. Apa ini balasan yang ia dapat?

"Tidak, tentu saja tidak Sungmin-ah. Kami sudah merencanakan ini sebelum kau sekolah. Apalagi ini wasiat dari almarhum kakek dan nenekmu, Sungmin." Ucap ayahnya lagi tapi itu tidak membuat Sungmin lebih baik. Sungmin sudah tidak tahan lagi dengan apa itu sopan santun dan ia tidak peduli semua keluarganya mendapat malu karenanya, maka ia langsung pergi tidak mempedulikan teriakan semua orang yang memanggilnya.

"Kyuhyun! Tolong kejar Sungmin!" Perintah ayahnya yang langsung ia sanggupi. Semua orang yang berada di restaurant ini sudah memandang kedua keluarga itu dengan tatapan yang berbeda, tapi keluarga Lee dan keluarga Cho sudah tidak peduli lagi. Mereka saat ini mencemaskan Sungmin yang bisa saja melakukan hal-hal yang tidak mereka inginkan mengingat Sungmin adalah orang yang nekat.

"Kita akan tetap menikahkan mereka." Ucap tuan Lee kepada keluarga Cho.

"Ayolah, yeobo Sungmin masih belum tenang biarkan dia beberapa waktu untuk menerimanya."

"Sungmin tidak akan pernah mau menerima bila sudah tidak menyukai sesuatu, sayang." Keluarga Cho yang melihat kedua orangtua Sungmin yang berdebat segera menyela.

"Kami tidak apa-apa bila menundanya beberapa waktu lagi."

"Tidak, kita tidak akan menundanya lagi. Lagi pula apa yang bisa menjamin akan terjadi sesuatu hal buruk pada anak itu?" keputusan tuan Lee kali ini tidak bisa dibantah lagi, semua langsung diam memikirkan pemikiran mereka.

~oOo~

"Sungmin-ssi! Tunggu jangan.."

"Berhentilah mengikutiku!" bentak Sungmin tanpa berbalik menatap Kyuhyun. Kyuhyun tentu tidak mau menuruti apa yang Sungmin mau lagipula ayahnya menyuruh untuk menyusul Sungmin. Kyuhyun kali ini tidak bersuara seperti tadi tapi tetap mengikuti kemana arah Sungmin pergi dari belakang.

"Ck! Kau tuli, ya? Kau benar-benar membuatku kesal!" Tak tahan lagi Sungmin langsung berbalik dan kembali membentak Kyuhyun. Kyuhyun tentu kaget tapi ia bisa mengatur ekspresinya. Kyuhyun tidak mempedulikan bentakan Sungmin dan kembali mengikuti Sungmin dari belakang. Sungmin yang merasa masih diikuti menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap nyalang Kyuhyun.

"Sebenarnya apa maumu?" tanyanya.

"Aku hanya memastikan keselamatanmu." Jawab Kyuhyun balas menatap Sungmin.

Sungmin mendengus tidak suka. Apa Kyuhyun di perintah keluarganya untuk menyusulnya? Hhh bahkan kemanapun ia ingin pergi tetap saja tidak bebas.

"Jangan membuang waktumu, Kyuhyun-ssi. Aku tahu kau tipe orang yang disiplin waktu jadi jangan menghamburkan waktu berhargamu hanya untuk mengikutiku! Lagi pula kau pikir aku tidak bisa menjaga diri, begitu?" itu adalah ucapan terpanjang yang pernah Kyuhyun dengar darinya. Kyuhyun memikirkan alasan apa yang cocok agar pria di hadapannya ini setidaknya tidak mengusirnya.

"Hmm.. aku sedang tidak sibuk saat ini Sungmin-ssi, jadi itu tidak masalah lagi pula.."

"Dan itu masalah untukku!" Ucapan Kyuhyun terpotong oleh bentakan Sungmin. Kali ini mungkin Kyuhyun harus lebih bersabar mengadapi Sungmin. "Lagi pula apa untungnya mengikutiku, hah?!" lanjut Sungmin sebelum Kyuhyun membuka suaranya lagi.

"Sebentar lagi kita akan menikah, jadi tidak ada salahnya bukan jika calon suamimu menyusulmu?" Kyuhyun tidak tahu ucapannya barusan telah menambah kekesalan Sungmin, dan ia merutuki bibir bodohnya yang asal berucap.

Sungmin melotot tidak senang mendengarnya, ia mencengkeram kerah milik Kyuhyun sambil mengumpat.

"Sialan, kau. Jangan. Harap. Aku. Mau. Menikah. Dengan. Pria. Sepertimu! Kali ini kau membuatku benar-benar kesal! Kau tahu? Gara-gara kau orang tuaku merenggut masa depanku!" ucap Sungmin dengan penuh penekanan. Wajahnya bahkan sudah memerah menahan amarah yang bisa kapan saja meledak. Kyuhyun tidak melawan juga tidak membalas perkataan Sungmin yang kasar, tapi Kyuhyun hanya tersenyum tipis. Sungmin yang melihatnya langsung melepas cengkeramannya dan langsung berbalik meninggalkan Kyuhyun.

"Kau manis sekali bila marah seperti ini. Kau tahu? Berapapun usahamu untuk menolaknya, perjodohan tetap akan dilaksanakan." Ucapan Kyuhyun barusan membuat langkah Sungmin kembali terhenti, namun ia tidak berniat berbalik. Sungmin mengepalkan kedua tangannya menahan kesal.

"Kalau begitu, jangan harap kau mendapatkan apapun dariku! Sampai matipun aku benar-benar membencimu!" setelahnya Sungmin benar-benar pergi tidak lagi mempedulikan Kyuhyun yang diam mematung di tempat.

"Sebenarnya apa salahku, Sungmin?" lirihnya.

~oOo~

"Wowow.. ada apa denganmu, sayang. Wajahmu kusut sekali." Seseorang di ruangan itu menegur Sungmin yang tadi sempat membanting pintu keras-keras. Untung saja hanya ada mereka berdua di sini, jadi tidak perlu malu bila ada yang mendengarnya.

"Mike, rasanya kepalaku mau pecah!" Sungmin langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa yang ada di ruangan ini tanpa perlu malu.

"Ada apa sebenarnya?" Mike mendekat dan duduk di samping Sungmin. Sungmin menatap Mike sekilas lalu memejamkan matanya.

"Mereka benar-benar tega padaku." Rengek Sungmin. Mike mengerutkan alisnya bingung.

"Hei, katakan yang jelas."

Sungmin langsung mendudukkan dirinya dan langsung menghadap ke arah Mike.

"Berjanjilah kau tidak akan meninggalkanku apapun yang terjadi, kau tahu betapa aku mencintaimu." Ucap Sungmin yang terdengar ambigu namun Mike hanya menganggukkan kepalanya.

"Mike, berjanjilah!"

"E..eh? iya, sayang." Mike memeluk Sungmin sambil mengatakannya. Sungmin dengan senang hati menerima pelukan itu.

"Kau belum menjawab pertanyaanku. Ada apa?" untuk kesekian kalinya Mike kembali bertanya membuat pelukan mereka terlepas dan itu membuat Sungmin kecewa.

"Biarkan aku memelukmu lebih lama, Mike!" rengeknya lagi, Mike hanya memutar bola matanya. "Oke, oke akan ku katakan." Akhirnya Sungmin menyerah untuk mulai menceritakan apa saja yang di alami beberapa jam yang lalu. Mike yang mendengarnya sesekali mengerutkan alisnya tanpa mau menanggapi. Sungmin menceritakan bagaimana teganya orang tuanya menjodohkannya bahkan mengancamnya. Mike tetap diam mendengarkan sampai Sungmin selesai bicara. Sungmin memandang ekspresi apa yang akan diberikan kekasihnya ini setelah mendengar ceritanya barusan, tapi tidak ada tanda-tanda kemarahan atau apapun pada Mike. Bahkan wajahnya datar tidak menunjukkan ketertarikan.

"Bagaimana ini Mike? Apa yang harus kita lakukan?"

"Kau harus menerimanya." Akhirnya Mike merespon dengan ucapannya tapi itu malah membuatnya shock. Apa? Menerimanya? Segampang itukah Mike mengatakannya?

"Ka..kau memutuskan aku?" Sungmin menggeleng tidak percaya.

"Tunggu, sayang dengarkan penjelasanku dulu. Maksudku adalah kita tetap akan menjalin hubungan meski kau sudah menikah nanti. Kalau kau sampai menolaknya itu lebih buruk lagi, Sungmin. Ku yakin saat itu kita benar-benar berpisah karena orang tuamu itu." sejenak mereka terdiam dalam pikirannya masing-masing setelah penjelasan Mike berakhir.

"Mike, itu terlalu sulit untukku. Aku tidak mencintainya! A..aku hanya mencintaimu." Rasanya benar-benar sakit ketika kekasihmu sendiri menyuruhmu untuk menikahi orang lain seperti ini. Bagaimanapun menikahi orang yang sama sekali tidak dicintai itu tidak akan pernah membuatnya bahagia.

Mike menggenggam kedua tangan Sungmin sambil menatap kedua matanya lembut. Ia tahu ini sangatlah berat bagi mereka terlebih untuk Sungmin, tapi tidak ada jalan lain lagi.

"Sungmin, pikirkanlah masa depan kita. Kau hanya perlu menikahinya dan tetap bersamaku. Ku yakin bila kita berjuang bersama kita bisa melewatinya. Percaya padaku."

"Tidak bisakah kita kabur saja? Aku.."

"Sungmin, kau tahu bahwa keluargamu bukanlah keluarga sembarangan yang tidak bisa melacak kemana kau kabur bila kau melakukan itu, bahkan mereka mungkin tahu kalau kau sedang bersamaku saat ini." Sungmin menunduk mendengarnya, ini bukan jawaban yang ia inginkan. Ia hanya ingin kekasihnya bisa memperjuangkannya dengan cara lain.

"Kita bisa melakukannya, Sungmin, percayalah padaku." Ucap Mike penuh keyakinan. Sungmin mendongak menatap Mike sambil menahan air matanya. Apa ia harus melakukan apa yang dikatakan Mike? Tapi jika ia tidak tidak melakukannya, Mike benar-benar akan dipisahkan darinya. Sungmin akhirnya memantapkan hatinya. Ya, ini demi hubungannya dengan Mike – pria yang selama lima tahun ini menjadi kekasihnya. Mungkin inilah jalan yang harus ia ambil.

"Baiklah, Mike." Jawaban final Sungmin akhirnya terlontar, kemudian keduanya saling berpelukkan sambil tersenyum.

"Ya, kau pasti bisa melakukannya." Mike tersenyum sambil sesekali mengecup pelipis Sungmin.

~oOo~

Akhirnya dengan keputusan Sungmin yang sukses membuat keluarganya terheran sekaligus senang luar biasa, hari dimana pernikahan Kyuhyun dan Sungmin terlaksana dengan penuh kemeriahan. Semua berbahagia karena Sungmin menerima perjodohan ini. Keluarganya dan keluarga Cho akhirnya bisa menjadi satu keluarga dekat sekarang. Semua teman-teman masa SMA hingga satu kampusnya turut menghadiri pesta pernikahan Kyuhyun dan Sungmin.

"Hei, sob! Aku tidak menyangka akhirnya kau menikah juga. Jangan terlalu lama bolos kuliah setelah ini, ya. Sebentar lagi kau kan lulus, Kyuhyun." Seorang teman laki-laki Kyuhyun menghampiri Kyuhyun dan Sungmin dengan senyum jahilnya. Sungmin yang melihatnya hanya memasang senyum terpaksa tidak seperti Kyuhyun yang tersenyum bahagia.

"Wow, Min. Kau menawan sekali malam ini." Tidak lama kemudian teman-teman Sungmin berdatangan untuk mengucapkan selamat dan do'a yang bahkan hanya di amini Kyuhyun. Sungmin hanya tersenyum menanggapi semua orang yang menyapanya tanpa mau mengucapkan sepatah katapun.

Di pesta ini semua orang tampak berbahagia, termasuk pria yang kini telah resmi menjadi suaminya satu jam yang lalu. Sungmin bahkan tidak menikmati pesta ini sama sekali, yang dia inginkan adalah segera menemui Mike dan memeluknya erat-erat.

Memikirkan Mike, tiba-tiba hatinya sakit. Sampai saat ini Mike belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Ia takut kalau Mike meninggalkannya karena pernikahanya ini.

"Ah, tidak, tidak. Jangan berpikir seperti itu." gumam Sungmin sambil menggelengkan kepalanya. Kyuhyun yang melihat kelakuan Sungmin mengerut bingung. Ada apa dengan Sungmin?

"Sungmin, ada apa?" tanya Kyuhyun.

"Tidak ada." Jawab Sungmin singkat tanpa balas memandang Kyuhyun. Jujur saja ia malas melihat wajah Kyuhyun berlama-lama, lebih baik ia melihat para tamu yang tengah berbincang-bincang di ruangan besar ini.

"Kalau kau lelah, kita bisa pergi dari sini."

"Ku bilang tidak apa-apa." Kyuhyun hanya menghela napasnya mendengar jawaban dingin dari Sungmin. Kyuhyun harus terus bersabar lagi, ia yakin cepat atau lambat Sungmin akan segera luluh padanya. Memikirkan ini Kyuhyun jadi mengingat peristiwa satu jam yang lalu di mana Sungmin yang panik tidak mau ia cium, Sungmin bahkan mengancam akan kabur bila Kyuhyun melakukannya. Pada akhirnya Kyuhyun hanya mengecup dahi Sungmin dan itu hanya beberapa detik.

Sesekali Kyuhyun melirik kearah Sungmin yang kelihatannya seperti sedang mencari seseorang. Kyuhyun mengikuti semua pandangan yang Sungmin berikan ke seluruh penjuru ruangan tapi ia tidak menemukan jawabannya. Apa teman Sungmin yang sedang dicarinya? Tapi teman-temannya sudah ada di sini, ataukah seseorang yang mungkin lebih dekat dari itu? sahabatkah? Oh mungkin saja.

Sungmin benar-benar merasa cemas sekarang, bagaimana tidak? Kekasih yang sangat ingin ia temui tidak menampakkan dirinya padahal beberapa hari lalu mereka berjanji akan bertemu di hari pernikahan Sungmin. Sungmin tidak memedulikan tatapan penasaran dari Kyuhyun juga semua pertanyaan pria itu, yang ada di kepalanya saat ini adalah dimana Mike kekasihnya itu? rasanya ia ingin segera pergi saja dari tempat ini dan ingin menemuinya.

"Sungmin-ah, Kyuhyun-ah." Kali ini Sungmin menoleh mendengar namanya dipanggil seseorang dan itu ibu mereka ternyata – Ny. Lee dan Ny. Cho. Kyuhyun langsung menerima pelukan dari keduanya begitupun dengan Sungmin.

"Aku benar-benar masih belum percaya kalian akhirnya menikah." Ucap ibu Sungmin langsung disetujui ibu Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun dan Sungmin tersenyum.

"Ah sepertinya malam ini para tamu akan semakin banyak, ya? Apa kalian tidak lelah?" kali ini ibu Kyuhyun berucap. Bila dilihat memang benar para tamu seperti tidak ada habisnya berdatangan. Dan ini semakin membuat Sungmin tidak nyaman. Bagaimana tidak? Ia harus berdiri menyambut tamu yang datang padanya selama berjam-jam? Astaga ia tidak menyangka bila resepsi pernikahan yang ia alami akan separah ini.

"Ah, benar kalian pasti lelah kan?" tanya ibu Sungmin kemudian.

"Tidak apa-apa, bu." Jawab Kyuhyun sopan sedangkan Sungmin hanya mendecih pelan. 'sok sekali dia, bilang saja kalau ini sangat melelahkan' ucap Sungmin dalam hati.

"Jangan bilang tidak apa-apa, dari wajah kalian kami tahu kalau kalian sangat lelah. Hhh kalian bisa istirahat sekarang tidak apa-apa kok. Para tamu biar kami yang mengurus." Ucap ibu Sungmin lagi. Sungmin yang mendengarnya tentu senang, akhirnya ia bisa istirahat dan mencuri waktu untuk menghubungi Mike.

"Apa tidak apa-apa? Kami..."

"Ya, aku memang sangat lelah bu. Ini benar-benar melelahkan!" ucapan Kyuhyun terpotong oleh ucapan Sungmin. Kedua ibu yang melihatnya tersenyum maklum, Sungmin memang seperti itu. Kyuhyun hanya menggaruk belakang kepalanya merasa tidak enak tapi jujur saja ia juga lelah dan ingin segera tidur.

"Kalau begitu istirahatlah di lantai atas, ya. Di sana ada kamar kalian berdua, kalian tidak perlu khawatir kami akan menjaga privasi kalian. Untuk malam ini kalian bisa bersenang-senang." Ucap ibu Kyuhyun sambil mengedipkan sebelah matanya, Sungmin hanya tertawa kikuk melihatnya.

"Terima kasih, bu. Kami ke atas dulu." Ucap Kyuhyun.

"Tunggu." Sebelum Kyuhyun dan Sungmin pergi ibu mereka mencegah. Ibu Kyuhyun memberikan dua gelas minuman yang terlihat seperti jus kepada Kyuhyun dan Sungmin. Mau tak mau mereka menerimanya.

"Ibu tahu kalian juga pasti kehausan, ini ibu bawakan minuman untuk kalian. Lagipula di lantai atas tidak ada minuman dingin, daripada kalian harus repot-repot turun untuk minum lebih baik kalian minum dulu kan?" Kyuhyun dan Sungmin mengangguk dan mengucapkan terima kasih pada ibu Kyuhyun tanpa tahu kedua ibu mereka tersenyum tipis seperti sedang menyembunyikan sesuatu. Kyuhyun yang pertama menghabiskan minumannya lalu Sungmin yang hanya menghabiskan tiga perempatnya. Entah mengapa setelah meminumnya mereka malah semakin lelah dan ingin segera tidur.

"Terima kasih, bu. kami ke atas sekarang."

"Ya, tentu. Selamat bersenang-senang!" itu ibu Kyuhyun yang bilang setelah Kyuhyun dan Sungmin menghilang di balik tangga.

"Aku jadi tidak sabar, Hana-ya. Semoga anakmu melakukannya dengan baik!" ibu Sungmin berseru senang membuat ibu Kyuhyun tertawa.

"Tentu anakku bisa melakukannya, dia pria sejati hhh." Kedua ibu itu terus berbincang tanpa tahu sedari tadi suami mereka memperhatikan sambil menggeleng.

"Lihatlah istri kita, mereka bersemangat sekali."

"Hhahah, tapi aku senang dengan apa yang mereka lakukan tadi." Keduanya langsung tertawa setelah ayah Kyuhyun bicara seperti itu. Ternyata ibu dan ayah sama saja.

Semua orang benar-benar senang atas pernikahan Kyuhyun dan Sungmin terutama keluarga mereka yang ternyata telah membuat rencana yang tidak diketahui anak mereka – Kyuhyun dan Sungmin.

~oOo~

"A..apa? hanya satu kamar?!" pekik Sungmin ketika mereka sampai di lantai atas di mana kamar mereka berada. Kyuhyun hampir menutup telinganya karena pekikkan Sungmin.

"Ya mau bagaimana lagi, di sini tidak ada ruangan lagi. Sofa pun tidak ada di sini."

Kyuhyun melangkah masuk ke kamarnya lebih dulu tanpa memedulikan ekspresi Sungmin. Memangnya apa yang harus dipermasakahkan? Mereka sudah resmi menjadi suami-istri. Kyuhyun menahan senyum ketika melihat ekspresi Sungmin yang menurutnya lucu itu.

"Mau sampai kapan kau di sana? Ayo masuk!" Sungmin langsung menatap horror kearah Kyuhyun. Apa? Masuk dan satu ranjang dengan pria itu?

"Ja..jangan bercanda, di sana hanya ada satu ranjang! Jangan harap aku mau satu ranjang denganmu!" ucap Sungmin sambil menggeleng cepat.

"Kenapa? Kita kan sudah menikah. Lagipula kita sama-sama pria jadi kau tidak usah khawatir." Dengan entengnya Kyuhyun mengatakan itu tanpa memedulikan perubahan ekspresi Sungmin.

"Kau tidak mengerti! Aish" ucapan Sungmin membuat Kyuhyun mengerut bingung. Tidak mengerti bagaimana?

"Sudahlah, kalau tidak mau ya tidak usah tidur. Aku mau mandi." Dengan cueknya Kyuhyun langsung melenggang masuk ke kamar mandi. Entah mengapa rasanya badannya panas hingga berkeringat seperti ini, padahal belum ada empat jam mereka di bawah tadi.

Sungmin yang melihatnya hanya menahan kesal, mau tidak mau ia masuk ke kamar mereka. Kyuhyun benar-benar menyebalkan, ia merasa pria yang menikahinya tidak peka sama sekali padanya. Meskipun sudah menikah bukan berarti ia mau tidur satu ranjang dengan Kyuhyun bahkan dengan Mike ia tidak pernah tidur satu ranjang. Memikirkan Mike membuat Sungmin sadar untuk segera menghubungi Mike. Sungmin merogoh saku celananya untuk mengambil handphone nya, ia tidak sabar untuk menelpon kekasihnya. Namun, belum sempat untuk menekan tombol dial Kyuhyun tiba-tiba muncul di balik pintu kamar mandi yang baru Sungmin sadari ternyata berada tepat di mana Sungmin berdiri saat ini. Kyuhyun hanya memakai handuk yang mengikat pinggangnya dan toples di hadapan Sungmin tanpa mau malu. Melihatnya sontak membuatnya terkejut hingga handphone yang dipegangnya hampir terjatuh.

"Sungmin? Oh ku kira kau tidak akan masuk." Ucap Kyuhyun sambil mendekat. Sungmin dengan reflex mundur selangkah ketika Kyuhyun semakin mendekatinya. Entah mengapa melihat Kyuhyun yang setengah telanjang seperti ini membuatnya gugup sekali.

"K.. kau tidak jadi mandi?" Tanya Sungmin membuat langkah Kyuhyun berhenti. Dalam jarak kurang dari satu meter ini Sungmin bisa melihat Kyuhyun yang menatap Sungmin dengan ragu.

"Ya, tadinya sih begitu. Tapi.." Sungmin memandang penasaran dengan apa yang akan selanjutnya Kyuhyun katakan.

"Kurasa ada yang rusak dengan showernya dan.. kau tahu? Airnya panas sekali tidak ada air dingin!" perkataan Kyuhyun membuat Sungmin mengerut bingung.

"Ruangan semewah ini masih saja ada yang rusak?" Sungmin memastikan apa yang Kyuhyun katakan dengan melihat langsung ke kamar mandi dan ternyata Kyuhyun tidak bohong. Sungmin menghela napasnya sejenak lalu berbalik menghadap Kyuhyun yang menatapnya bingung.

"Apa?" tanya Kyuhyun.

"Kalau begitu pakai kamar mandi di luar saja. Aku akan turun ke bawah untuk mandi." Setelah mengucapkan pendapatnya Sungmin berniat untuk keluar kamar tapi ia urungkan karena Kyuhyun memegang lengannya. Sungmin mengerut bingung. 'ada apalagi?' pikirnya. Ketika Sungmin berbalik menghadap Kyuhyun ia bisa melihat tatapan berbeda dari mata Kyuhyun. Entah ia tidak mengerti mengapa kali ini Kyuhyun menatapnya seperti itu, apa ada yang salah dengannya?

"Apa?" tanya Sungmin dingin.

"K..kau mau meninggalkanku seperti ini?" Sungmin tambah bingung mendengarnya. Kyuhyun semakin mendekat ke arah Sungmin dengan tatapan yang entah sejak kapan terlihat sedang menahan sesuatu dan itu membuat Sungmin takut.

"A.. apa maksudmu?! Aku harus segera turun." Sungmin melepaskan pegangan Kyuhyun di lengannya dan segera meraih knop pintu, tapi pintu tidak bisa terbuka dan itu membuatnya panik. 'Aish! Sejak kapan pintunya tertutup?!' jeritnya dalam hati.

"A.. apa ini? Kenapa terkunci?!" Sungmin menarik hingga menggedor-gedor pintunya namun usahanya sia-sia. Kyuhyun yang melihatnya hanya diam tidak membantu, lagipula ia tidak berniat untuk keluar kamar.

Sungmin menoleh menatap Kyuhyun yang balik menatapnya dengan tajamnya, sungguh dalam keadaan seperti ini Sungmin merasa ia seperti wanita yang sedang terjebak bersama seorang pria brengsek. Sungmin merasa usahanya sia-sia karena pintu tidak kunjung terbuka, bahkan ia berteriakpun tidak ada yang datang menolongnya. Tiba-tiba ia teringat apa yang ibu Kyuhyun dan ibunya katakan juga minuman yang di berikan pada mereka berdua. Mengingatnya membuat tubuhnya menegang.

'Jangan katakan kalau ia dan Kyuhyun telah dikerjai' batinnya.

Sungmin menggeleng panik ditambah ketika melihat tatapan Kyuhyun yang seperti ingin memakannya seperti itu.

"Kenapa Sungmin?" tanya Kyuhyun dengan suara rendahnya – membuat ia merinding seketika.

Sungmin meneguk salivanya tidak menjawab pertanyaan Kyuhyun. Sungmin membelakangi Kyuhyun yang menatapnya sedari tadi, ia masih menarik-narik knop pintu meski ia tahu itu akan sia-sia saja.

Perlahan Kyuhyun mendekat ke arah Sungmin dan ketika telah sampai tepat di belakang Sungmin Kyuhyun mengusap bahu Sungmin pelan. Sungmin langsung menegang di buatnya hingga ia tidak sadar handphone yang sedari tadi di genggamnya terjatuh membentur lantai. Ketika Kyuhyun mengelus bahunya, entah mengapa ia merasa ada sengatan samar merambati tubuhnya dan ia merasakan tubuhnya memanas.

'Sial! Ini pasti ulah ibu.' Umpatnya dalam hati.

Sungmin berhenti menggedor pintunya dan diam di tempat –tidak berbalik apalagi menoleh ke arah Kyuhyun. Ia merasa benar-benar bodoh sekarang, ia bahkan membiarkan Kyuhyun memeluknya dari belakang dan ia tidak melawan sama sekali. Sungmin merasa tubuhnya merespon perlakuan Kyuhyun padanya, ia bahkan sempat memejamkan mata ketika Kyuhyun menciumi perpotongan lehernya. Hampir saja Sungmin mengeluarkan suaara anehnya ketika Kyuhyun menggigit kecil leher sebelah kirinya.

'Astaga, apa yang harus kulakukan?' batin Sungmin.

Kyuhyun yang merasa Sungmin tidak melawan sama sekali langsung membalikkan tubuh Sungmin ke arahnya, ia menatap ke dalam mata Sungmin dengan tatapan bergairah. Astaga ia bahkan belum pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, ia merasa ada yang aneh pada dirinya.

"Sungmin." Panggil Kyuhyun dengan suara rendahya membuat Sungmin menatap ke arahnya dengan tatapan yang sama sepertinya. Sungmin masih bergeming dan itu membuat Kyuhyun berani melakukan hal yang lebih berani. Kyuhyun bahkan menggiring tubuh Sungmin ke ranjang dan segera menindihnya. Kedua matanya bahkan tidak pernah lepas untuk menatap Sungmin.

Sungmin merasa jantungnya berdebar ketika ditatap seperti itu oleh Kyuhyun dan itu semakin membuatnya gugup luar biasa.

"A.. apa yang kau lakukan?" lirih Sungmin sambil membalas tatapan Kyuhyun. Kyuhyun merendahkan wajahnya hingga hampir tidak ada jarak dengan Sungmin.

"Kurasa kau tahu apa yang dilakukan sepasang suami-istri, Sungmin-ah." Jawab Kyuhyun sama lirihnya. Sungmin masih belum mengerti apa yang dikatakan Kyuhyun barusan, ia merasa tatapan Kyuhyun mengunci dan menghipnotisnya begitu dalam. Entah mengapa dengan jarak sedekat ini membuatnya tidak mampu bernapas dengan benar bahkan ia sama sekali tidak melawan diperlakukan seperti ini oleh Kyuhyun. Apa ia sudah tidak waras? Tapi tubuhnya tidak bisa berbohong karena nyatanya ia menginginkan Kyuhyun saat ini. Ia bahkan melupakan kalau orang tua mereka yang telah mengerjai mereka dengan memasukkan sejenis obat perangsang ke dalam jus mereka tadi.

Sungmin tidak mampu menjawab lagi karena tanpa persetujuannya Kyuhyun telah mengunci bibirnya. Mau tidak mau Sungmin pasrah mendapatkan perlakuan itu, sepertinya malam ini Sungmin menyerah dengan egonya sendiri.

Sepertinya malam ini adalah malam penuh gairah bagi mereka berdua, mereka sudah tidak peduli lagi tentang ego masing-masing karena yang mereka butuhkan saat ini adalah memuaskan satu sama lain. Malam yang panas pun mereka lakukan di hari pertama mereka menikah. Entah apa yang akan terjadi setelahnya, mereka tidak mau memikirkan itu saat ini karena nyatanya tubuh mereka benar-benar harus terpuaskan untuk malam ini.

Kita lihat apa yang akan terjadi setelah mereka sama-sama sadar esok harinya. Apa salah satu dari mereka tetap mempertahankan egonya atau malah luluh karena penyatuan mereka malam ini? Yang pasti hanya Tuhanlah yang mengetahuinya.

~OoO~

I didn't think i'd get over you easily but
is it selfish of me to hope you are the same
?

~OoO~

T.B.C/END?

Hai hai! Bertemu lagi dengan saya, heheeh. Tuh saya baru buat FF baru lagi , nggak tahu mungkin tambah nggak seru atau gimana tapi jujur lagi pengin nulis yang beginian (?). Tadinya saya mau publish semua FF lama dulu baru yang baru, tapi ya salahkan otak saya yang lagi mentok haha xD. Entah kenapa ide untuk cerita baru ada terus tapi yang lama tiba-tiba mentok -..- . tapi gimana tanggapan kalian tentang FF satu ini? Jelek, ya? Atau mungkin membosankan? Pasti banyak typo :3.

Saya nulis FF satu ini sangat semangat loh, apalagi gara-gara Kyuhyun code kemarin membuat saya tambah gila! *reader: Emang #plak! Hahaha

Yo wes, ditunggu komentarnya, ya. Mau dilanjut atau langsung saya hapus aja? Ayo dong saling kasih semangat! ^^ sumbangkan review kalian kali aja dari sana saya dapat ide dan langsung nulis lagi, apalagi hanya melihat komen kalian semangat saya langsung naik! :D

Btw, untuk FF lain terutama FF fav. saya yang Lunar Eclipse di next habis lebaran, ya? Saya belum pede publish yang itu soalnya. Masih banyak yang harus ditambah dan dikurangi, takutnya kalian kecewa kalau saya publish terburu-buru gitu.

See you next chapter~~! 3 u all!

~VincentCho96~

04/07/2015