WIN ACADEMY
Prolog 1 : Student Council and Baseball Club
Main Cast : WINNER x IKON x GOT7 x DAY6
Other Cast : uh… banyak jadi tidak bisa ditulis satu-satu
Genre : AU, School Life, Frienship, YAOI/Boys Love
Pairing : masih rahasia ahhahahahah
©ferro2408 (2016)
.
.
.
WIN Academy, terdiri dari sekolah jenjang SD (WIN Elementary School) – SMP (WIN Junior High School) – SMA (WIN High School) satu kompleks di kota Seoul. Semua jenjang dikenal sebagai salah satu sekolah yang cukup ternama di Seoul. Mengesampingkan profil mengenai WIN Academy yang cukup baik, kehidupan siswa di dalamnya –terutama di jenjang High School tidak berbeda seperti siswa di sekolah lainnya. Mereka juga menjalani kisah-kisah ala remaja yang kadang terlalu berlebihan seperti drama-drama yang ada di televisi. Hal menarik lainnya dari kehidupan sekolah adalah masa-masa penggolongan, kelompok, atau kasta (kasar sekali ya?) yang membedakan jenis-jenis siswa. Misalnya masuk golongan siswa hits ala-ala Boys Before Flower, atau siswa cupu yang lebih suka berdiam diri di kelas. Ada lagi siswa yang ambisius di bidang akademik dan memilih aktif di kesiswaan, atau siswa yang berprestasi di bidang olahraga sehingga terkenal sebagai atlet andalan sekolah. Mungkin juga kalian bisa menemukan golongan spesifik seperti golongan cupu yang tidak terlalu pintar karena mereka adalah kawanan otaku, atau golongan biasa yang tidak biasa karena punya 'profesi' sebagai fangirl atau masternim –mereka berbeda golongan lain karena mereka punya bahan pembicaraan yang spesial sendiri.
Tentu saja di WIN Academy berlaku hal seperti itu. Secara tidak langsung, siswa-siswa di sini digolongkan sesuai tempat mereka masing-masing. Tiap golongan punya masalah, kebiasaan, dan kesehariannya sendiri-sendiri. Diantara banyak golongan-golongan yang ada, mari kita fokus ke golongan yang akan menjadi tokoh utama cerita ini.
Pertama, yaitu golongan yang bisa saja popular, bisa saja tidak. Bisa saja terlihat keren, bisa saja terlihat cupu. Golongan itu adalah para pengurus Student Council di WIN High School…
"Ini proposal dari siapa?"
Satu ruangan berukuran 6x6 meter yang awalnya hanya diisi dengan suara-suara gesekan kertas sekarang ternodai dengan suara laki-laki yang berat-agak serak disertai intonasi keheranan. Laki-laki itu sekarang duduk tegak ujung meja sembari memegang satu bundle kertas.
Satu orang di sebelah kanannya merespon, "Itu milik klub baseball terkait persetujuaan biaya perlengkapan latihan karena mereka akan mengikuti lomba 3 bulan lagi. Tadi aku yang menerimanya dari manajer klub. Rencananya akan diambil sore ini…"
Lelaki yang bertanya tadi –yang ternyata bernama Kang Seungyoo, Ketua Student Council di WIN High School itu mendengus pelan, "Jinwoo Hyung, lain kali bilang dari awal… Kalau begini kan aku harus membaca proposal nya dengan terburu-buru"
Kim Jinwoo, siswa tingkat tiga yang menyandang sebagai sekertaris Student Council itu cemberut lucu, "Huh, aku sudah bilang padamu tadi, Seungyoon! Aku bilang dengan jelas kalau proposal itu harus segera kau periksa, dan kau hanya bilang 'oke-oke' sembari terburu-buru membuka laptop!"
"Uh… benarkah?" Seungyoon menggaruk kepalanya pelan, merasa malu dan sedikit bersalah karena sudah menegur Jinwoo, "Maafkan aku, hyung. Aku akhir-akhir ini kurang bisa fokus…"
Salah satu suara cempreng yang berasal dari pojok ruangan ikut menginterupsi, "Banyak-banyak makan ikan laut dan jangan cuma makan ramyeon sama micin saja! Istirahat yang cukup pula. Sibuk bukan berarti kau selalu makan makanan yang tidak sehat dan mengabaikan istirahat…"
Seungyoon mendongak, melihat ke arah lelaki jangkung yang sedang memandanginya khawatir, "Terimakasih, Seunghoon hyung… akan ku ingat-ingat nasihat mu."
"Jangan diingat saja dong," Lee Seunghoon, sang General Advice dari Student Council itu mendengus, "Dilakukan juga. Toh tak ada ruginya kan? Kita semua tahu kalau kau terlalu bekerja keras semenjak terpilih menjadi ketua."
"Iya-iya hyung…"
"Percuma, hyung… Seungyoon ini kan tipe laki-laki yang tak mau dinasehati," sekarang seseorang di sebelah kiri Seungyoon angkat biacara dengan nada mengejek, "Biarkan saja sampai dia kapok sendiri… hahahahaha!"
Seungyoon menoleh dengan wajah kesal, "Ya, ya, ya! Dasar maknae kurang ajar! Kau mengharapkan aku sakit, eoh? Satu lagi, kau itu lebih muda dariku jadi panggil aku dengan 'hyung' atau 'sunbae'!"
Sang maknae, Bendaharadari Student Council, Nam Taehyun hanya berdecak, "Yang mengharapkan dirimu sakit itu ya kamu sendiri, bukan aku! Aku tidak pernah menyuruhmu untuk meninggalkan makan dan tidak istirahat, bodoh! Lalu, aku tidak sudi memanggilmu dengan kata 'hyung' karena kau tidak cocok lebih tua dariku! Mengurus diri sendiri saja tidak becus, ck ck ck…"
Seungyoon mengeram kesal. Ingin rasanya ia meninju wajah Taehyun hingga tak berbentuk. Sayang sekali, Seungyoon tidak bisa melakukannya karena dia adalah ketua Student Council yang menjunjung tinggi perdamaian.
"Cih… un-"
Kalimat sumpah serapah Seungyoon kepada Taehyun terputus begitu ia mendengar pintu ruangan Student Council yang terbuka. Di balik pintu terlihat seorang siswa berkulit agak tan, seragam sedikit berantakan, dan berambut acak-acakan sembari membawa sekantung makanan di tangannya sedang berjalan santai ke kursi di depan meja Seungyoon.
"Nih, aku bawakan roti tawar satu pack dengan sekotak susu cokelat," siswa itu menaruh katong makanan di meja Seungyoon, "Nggak usah nolak. Aku tahu kau belum sarapan, bodoh. Aku tak mau mengurusi semua kertas-kertas itu kalau kau sakit."
"Tapi …"
'kruyuuuuuk'
Semua orang di dalam ruangan tersebut hanya hening memandangi Seungyoon dengan pandangan tidak enak. Sedangkan Seungyoon hanya meringis awkward sembari mengusap perutnya pelan.
"Kau tidak lapar, tapi perutmu menangis minta jatah," Mino mendengus, "Ck, sudahlah makan saja! Cuma roti sama jus saja kok… bahkan kau bisa memakannya sambil memeriksa proposal!"
Seungyoon memandang Song Mino, sang Wakil Ketua dari Student Council dengan tatapan pasrah, "Oke-oke akan ku makan sekarang… Terimakasih, Mino!"
"Hm," Mino hanya mengangguk sekali sembari merebut beberapa proposal lain di meja Seungyoon, bermaksud membantunya untuk memeriksa.
Taehyun menyeringai licik, "Akhirnya mau makan juga kau. Ah, jangan-jangan kau mau karena gratis ya, hum?"
"Diam kau, maknae sialan!"
"Seungyoon, jaga biacaramu!" tegur Jinwoo
"Rasain! Dari pada kau ketua imbisil yang tidak cocok jadi ketua!"
"Kau juga, Nam Taehyun!" sekarang giliran Taehyun yang ditegur Jinwoo
"Hei, hei!" Seunghoon menginterupsi sembari memijat pelipisnya yang pening, "Bisa tidak sih kalian berhenti bertengkar sehari saja, huh?"
"TIDAK!" jawab Seungyoon dan Taehyun bersamaan.
Jinwoo dan Seunghoon mendengus pasrah setelah mendengar adu mulut part 2 dari Seungyoon dan Taehyun. Sedangkan Mino hanya bisa menahan tawa melihatnya. Dua-duanya memang masih seperti bocah tengil, suka bertengkar karena masalah sepele.
Keributan kecil itu masih berlangsung hingga seseorang mengetuk pintu ruang Stundent Council dengan perlahan. Sebagai wakil Seungyoon –sang ketua yang sekarang masih adu mulut, Mino berinisiatif untuk mempersilahkan orang yang mengetuk untuk masuk.
"Masuk!" teriak Mino
Dilihatnya seorang siswi masuk dengan wajah khawatir, "Maaf saya menganggu… tetapi saya disini membawa pesan urgent kepada Ketua Student Council, Kang Seungyoon sunbaenim…"
Seungyoon mengerutkan keningnya heran, "Urgent kenapa? Ada masalah serius?"
Siswi itu menggeleng, "Maaf saya tidak tahu… tetapi kepala sekolah mencari sunbaenim sejak tadi pagi dengan ekspresi marah-marah. Saya dipesan oleh beliau untuk menyuruh sunbaenim ke ruangannya..."
"Hah?" Seungyoon masih kebingungan. Ada apa gerangan kepala sekolah mencarinya sembari marah-marah begitu?
"Uh… beliau bergumam tentang Festival… saya tidak tahu jelasnya tetapi sunbaenim sebaiknya ke ruangan beliau," siswi itu melihat Seungyoon dengan khawatir, "Sekarang juga."
Apa? Festival?
'… Shit!' Seungyoon menepuk keningnya. Akhirnya ia teringat satu masalah besar yang tidak sengaja ia lupakan. Sepertinya ia benar-benar harus mengurangi konsumsi ramyeon dan jajanan bermicin supaya tidak berakhir menjadi siswa pelupa dan idiot, "Baiklah aku akan kesana sekarang!"
.
.
.
Dari golongan pengurus Student Council yang ternyata sedikit freak itu, mari kita beralih ke golongan kedua. Golongan yang seharusnya bisa hits namun karena terlihat tidak aktif dan tidak niat, nama mereka menjadi tidak terlalu dikenang oleh siswa-siswi WIN High School. Golongan itu adalah golongan Klub Baseball.
.
.
.
Suara lantang pukulan baseball bat dengan bola baseball meramaikan latihan Klub Baseball WIN High School siang ini. Matahari yang bersinar cukup terik tidak membuat anggota klub baseball menurunkan semangatnya untuk latihan hari ini. Sebenarnya para anggota baseball WIN High School bukan tipe ambisius, rajin lomba, dan rajin latihan seperti klub sebelah (uh… klub basket dan sepak bola di sini lumayan beken lho). Namun, berhubung klub mereka tidak sengaja didaftarkan mengikuti lomba baseball untuk High School se-Seoul, mau tidak mau mereka harus berlatih. Mau mundurpun tidak bisa karena mereka harus membayar denda yang cukup besar.
Tunggu, tidak sengaja?
Yeah, benar tidak sengaja. Maksud tidak sengaja ini adalah nama klub mereka didaftarkan oleh 'oknum-tak-bertanggung-jawab' dan tanpa sepengetahuan para pelatih dan pemain. Untung saja, mereka tahu info tersebut seminggu lalu dan pertandingannya masih 4 bulan lagi.
"BASEBALL CLUB, FIGHTINGGG! Masih ada sepertiga tahun lagi untuk latihaaan!"
Teriakan cempreng di tepi lapangan membuat semua pemain berhenti sejenak dan menoleh ke sumber suara. Ekspresi mereka tidak bisa diartikan, karena terlihat emosi yang campur aduk. Ada rasa senang, kesal, gemas, heran, pusing, capek, dan sebagainya di mixer sampai berbusa sehingga menghasilkan ekspresi yang aneh dari para pemain. Sebenarnya ekspresi tersebut bukan tanpa alasan. Bagaimana tidak senang dan gemas jika ada seorang sunbae unyu menyemangati kalian? Bagaimana tidak kesal dan capek kalau ternyata sunbae unyu ini adalah sumber dari permasalahan mereka alias si 'oknum-tidak-bertanggung-jawab' itu? Apa lagi, si oknum ini bilang 'sepertiga tahun' sehingga terkesan latihan neraka mereka masih lama sekali (padahal ya tetap 4 bulan).
Katakan 'halo~~~~' kepada Kim Jinhwan, manager alias 'Pahlawan' alias 'The-Super-Amazing-Most-Valuable-Player-for-this-Month' (hei, tentu saja ini maksudnya sarkasme, okay?!). Dia adalah siswa yang berbadan mungil, berambut hitam lembut pendek, berwajah unyu dihiasi dengan mole dibawah mata kanan, dan memiliki otak yang cemerlang. Status tingkat tiga ternyata tidak membuat dirinya menyerah untuk membangun prestasi baseball WIN High School yang sempat membuat kepala sekolah mempertimbangkan pembubaran klub tersebut.
Yah, akhirnya ia mengorbankan waktu santai para pemain klub. Hei, menurut Jinhwan, tindakannya tidak salah kok! Ngapain ikut klub kalau pada akhirnya cuma santai saja?
Salah satu pemain, dengan normor punggung 1, seorang kapten klub dan seorang catcher, berdiri dan membuka masker yang dipakai catcher sehingga memperlihatkan wajah tampan tapi lusuh nan berminyak, "Hyungggg! Masih lama kah istirahatnyaa?!" teriaknya, terdengar desperate.
Jinhwan di pojokan itu tersenyum, "5 menit lagi, captain!"
Sang kapten mendengus, lalu besiap untuk latihan kembali. Beberapa terikan nyaring dan suara pemukul masih bergema hingga akhirnya peluit tanda istiharat ditiup oleh Jinhwan. Semua pemain langsung berjalan meninggalkan posisi mereka dan memilih mendekati Jinhwan di pinggir lapangan. Belasan botol minum dingin dan beberapa kotak plastik berisi lemon madu di atas bench sudah disiapkan oleh Jinhwan sejak dimulainya latihan. Tak lupa seperangkat P3K disiapkan pula di pojok ruangan. Semua pekerjaannya sudah selesai, dan Jinhwan sekarang hanya sumringah dengan puas sambil melihat para atlet duduk beristirahat di lapangan.
"Hyung~ aku hausss!"
Pemain dengan nomor punggung 4 berjalan lemah menuju Jinhwan yang ada di pinggir lapangan. Nafas nya terengah-engah, berkeringat, dan memandang Jihwan melas.
"Ne, ne… ini minumlah," Jinhwan memberikan sebotol minuman dingin kepada pemuda di depannya, "Istirahatlah! Kalian sepertinya akan pulang lebih cepat karena pelatih masih mencari perlengkapan lomba dan aku akan mengurus surat kalian di Student Council~"
Semua pemain yang mendengar kata 'pulang-cepat' bersorak sangat riang dalam hati (mereka sudah kehabisan tenaga untuk bersorak dengan tubuh mereka). Akhirnya bisa pulang cepat setelah hampir seminggu penuh harus pulang saat langit sudah gelap. Jinhwan yang menyadari ekspresi super bahagia para pemain hanya bisa mendengus lucu. Toh hampir semua pemain masih mau berlatih keras mengesampingkan ketidarelaan mereka untuk mengikuti lomba.
Sang Kapten berdiri kemudian mendekati Jinhwan, "Jinhwan hyung, ada satu masalah yang harus aku bicarakan padamu," bisiknya lirih dengan nada khawatir.
"Uh, ada apa Hanbin-ah?"
Kim Hanbin, sang Kapten klub baseball yang baru-baru ini terpilih sejak klub ini terdaftar mengikuti lomba. Jangan tanya kenapa baru terpilih saat lomba, karena pada dasarnya klub baseball amat tidak niat sehingga memilih kapten saja ditunda hingga berbulan-bulan. Hanbin adalah kapten klub baseball termuda dan terambisius. Awalnya, Hanbin hanya anggota casual yang ikut klub karena bosan dirumah. Namun semenjak terpilih menjadi kapten tim, ia menjadi 'sedikit' semangat untuk memimpin tim yang 'sedikit' menyedihkan ini. Sekali lagi, jangan tanya mengapa Hanbin yang terpilih (padahal dia cuma siswa angakatan pertama) karena memang tidak ada yang bersedia ditunjuk menjadi kapten.
Hanbin mendengus sembari melepas pelindung dada dan masker, "Begini hyung… sepertinya kita harus mengadakan open recruitment. Kita benar-benar tidak memiliki pitcher yang cukup kompetitif di lomba nanti…"
"Serius?" Jinhwan mulai khawatir, "Yuhyeong bagaimana?"
Merasa terpanggil, Song Yunhyeong, siswa angkatan kedua dengan nomor punggu 4 tadi menoleh dengan wajah innocent, "Kalian memanggilku?"
Hanbin melirik Yunhyeong sejenak, lalu mendengus untuk kesekian kalinya, "Tidak, hyung… Yunhyeongie-hyung lebih cocok menjadi outfielder karena larinya cepat dan cukup defensif dari pada menjadi pitche. Yunhyeongie-hyung kurang kreatif untuk lemparannya jadi aku ragu."
Yunhyeong cemberut lucu, "Uhh secara tidak langsung kau mengejekku, Hanbinnie!"
"Lah gimana dong hyung? Kalau kau jadi pitcher, lawan bisa sering home run!" sela Hanbin.
"Hm…" Jinhwan mengusap dagunya pelan, "Akan aku pertimbangkan… sepertinya kita memang butuh pitcher. Nanti aku juga akan bantu cari deh satu sekolah! Pasti ada..."
"Itu memang tugas mu hyung… kan Jinhwang hyung yang sudah menyeret kita dalam situasi begini," ejek Yunhyeong sambil menjulurkan lidahnya.
"Ya! Aku ini melakukan demi kalian dan klub kalian, tahu!" Jinhwan cemberut, "Harusnya kalian senang dong punya kesempatan menjadi siswa hits seperti geng yang isinya 4 orang ganteng itu dengan mengikuti lomba! Siapa tahu kalian bawa piala dan dipamerkan waktu festival nanti!"
"Iya iya hyung…" Yunhyeong hanya bisa angkat tangan. Imut-imut begini, Jinhwan cukup seram lho kalau sudah ngomel-ngomel begitu (salah satu alasan juga mengapa tidak ada satupun pemain yang bisa membantah Jinhwan mengenai lomba).
"Huh, geng itu ya?" Hanbin berdecih, "Cuma modal tampang begitu bisa hits… kesal juga..."
"Makannya bikin prestasi dong biar nggak kalah sama mereka!" ujar Jinhwan semangat, "Sudah, Hanbin tutup latihan hari ini ya! Jangan lupa beres-beres ruang klub dan segera mandi sebelum pulang! Yoyo~, setelah mandi ikut aku menemui Student Council dan menemui pelatih…"
"Ayee boss!"
"Okie dokie, Jinan-hyung~!"
.
.
.
TBC
A/N:
Halo kawan-kawan! ^^ perkenalkan aku Ferro… hihihi ini pertama kalinya aku menulis fanfic di FFN~ ahhahah… #nervous maaf ya kalau ceritanya agak terlihat mainstream. Tapi jangan khawatir, ini murni dari otak kecil ane kok lololololol
Disini, main cast nya adalah semua member cowok yang pernah muncul sebagai trainee di acara WIN : Who Is Next (2013). Nah pastinya member WINNER (Team A) dan member IKON (Team B) masuk. Lalu, trainee yang muncul sebagai cameo di ep. 4 ^^ GOT7 (JYP's Dance Team) dan DAY6 (JYP's Vocals Team). Hihihihi~ tapi tenang saja, member yang belum pernah muncul seperti Chanwoo, Jaebum, Jinyoung, Youngjae, dan Dowoon tetap ada juga ^^
Ngomong-ngomong, ini nanti ceritanya multichapter. Hahahha untuk saat ini aku Cuma bisa kasih prolog duluu dan update selanjutnya juga prolog~ biar pelan-pelan tapi pasti (?). Mohon review nya dan sarannya ya… jangan jadi silent readers _ jangan flame juga yaa (masih newbie qaqaaa). Ah ya, mohon maaf jika catatan saya kepanjangan heheheheh
Tengkyu~
