BoBoiBoy milik Animonsta Studios
Semua karakter disini adalah pinjaman, tidak ada keuntungan yang saya ambil disini.
Lari!
Lari!
Terus saja lari!
Karena kau tidak mungkin menang melawan dia...
Hanya kalimat itu saja yang sejak tadi terngiang di telinga pemuda bertopi dino itu. Ia masih ingat dengan jelas, pesan terakhir Tok Aba sebelum ajalnya. Kini, bocah yang bernama BoBoiBoy itu hanya bisa menuruti pesan Atoknya, mengingat yang dikatakan atoknya benar.
Sebenarnya BoBoiBoy tidak tahu seberapa kuat orang dimaksud Atoknya itu. Meskipun begitu, ia tidak mau bernasib sama dengan Atoknya.
Kini, Boboiboy sedang tersesat di dalam sebuah gedung tua. Pada awalnya, ia merasa aman dari kejaran orang itu. Namun, setelah ia mendengar suara langkah kaki dan melihat bayangan pemuda berambut raven –yang sebenarnya meupakan pembunuh yang dimaksud Tok Aba, Boboiboy hanya bisa melanjutkan pelariannya
Waktu demi waktu berlalu. Entah sudah berapa lama Boboiboy berlari dari kejaran pembunuh itu. Yang pasti, ia sudah sangat kelelahan 'menjelajahi' gedung itu. Saat ia menghadap ke depan, pemandangan yang sama sekali tidak diharapkan malah muncul. Jalan buntu! Pekiknya dalam hati. Namun, setidaknya ia bisa beristirahat sebentar. Toh, mungkin saja pembunuh itu tidak berhasil menemukanku, pikirnya.
"Akhirnya kutemukan juga," Boboiboy tersentak kaget saat mendengar suara itu. Saat ia menoleh ke belakang, terlihat seorang pemuda berambut raven ungu menggunakan kacamata. Pemuda itu mengambil senjatanya, sambil menyeringai lebar. Boboiboy hanya bisa bergidik ketakutan mengetahui pembunuh itu hanya berjarak beberapa meter lagi darinya.
Pemuda itu berjalan mendekat pada Boboiboy. Langkah pemuda itu, semakin lama, rasanya semakin cepat saja. Ia bersiap untuk menikam targetnya. Di saat pemuda itu sudah semakin mendekat, pemuda itu –
.
.
.
.
Justru terjatuh karena terpeleset.
"CUT!" Terdengar seruan dari sang sutradara, "hei, Fang! Kenapa kau harus terpeleset saat hendak mempraktekkan adegan pembunuhannya!" Gopal, sang sutradara langsung memarahi pemuda 'pembunuh' itu.
"Hei! Aku terpeleset karena lantainya li –" ucapan Fang langsung diputus oleh Ying sama kesalnya dengan Gopal. "Alasan! Lihat, kasihan Boboiboy harus mengulang aktingnya!" Sergahnya.
Sementara itu, Boboiboy yang tengah diberi minum oleh Yaya hanya tersenyum tipis. Setidaknya, ini tidak terjadi di dunia nyata, batinnya.
End
Hai pembaca! Huh, rasanya seneng banget harapan saya bisa terkabul. Akhirnya saya bisa menulis! (Hah?!)
Saya mau minta maaf, karena kurang memuaskan. Maklum, amatiran. Karena itu, tolong di review, ya! Biar makin semangat dan terus berkembang!
