Hi, readers ^^ Welcome in 'Sahabat Cinta Pengorbanan Benci Kematian'

Summary : My Friend be My Love. Aku merasa aku mencintainya, tetapi aku kenapa perasaan ini baru datang saat aku sudah menjalin kasih bersama orang lain, apa yang harus benih cinta dalam persahabatan.

Disclaimer : All Naruto characters by Masashi Kishimoto san

Rate / Genre : T / Hurt/Comfort and Friendship

Author Note : Re-publish, semoga bisa lebih baik dari sebelumnya. CANON, semi-CALENGE, typo, OOC.

Nami_Present

.

3

.

2

.

1

.

Camera

.

Rolling

.

Action

.

Sahabat Cinta Pengorbanan Benci Kematian

.

Chapter 1 : My Friend be My Love

.

Konoha Gakure, sebuah desa ninja yang hebat dipimpin oleh seorang hokage. Desa yang tersembunyi seperti definisi shinobi merupakan orang yang bergerak secara tersembunyi begitulah ninja. Perasaanpun haruskah juga secara tersembunyi.

"Konnichiwa Uzumaki-sama" sapa seorang penduduk yang berpapasan dengan seorang pemuda berambut orange jabrik itu. "Konnichiwa" jawabku sambil tersenyum. Hal ini sudah menjadi kebiasaanku, sebagai seorang Rokudaime aku sangat senang setiap hari penduduk menyapaku. Lalu yang paling menyenangkan selain cita – citaku menjadi hokage... "Naruto-kun" seorang gadis berambut pink menghampiriku sambil tersenyum.

"Sakura-chan kau sudah siap ayo makan siang" kataku padanya sambil menggandeng tangannya. "Maafkan aku Naruto, aku sudah makan siang tadi karena ada banyak tugas, jadi mungkin untuk kali ini kau makan sendiri" kata Sakura padaku sambil melepas peganganku perlahan, jelas tersirat penyesalan dimatanya. Aku hanya tersenyum, sebenarnya aku sudah cukup kecewa karena khir – akhir ini kekasihku Sakura menjadi sedikit aneh dan hubungan kami semakin merenggang saja.

Akhirnya aku pergi meninggalkan tempat bekerja Sakura, Rumah Sakit Konoha memang sejak dua bulan lalu ia sudah menjadi medis-nin tetap di Rumah Sakit itu sehingga sejak itu pula ia berhenti menjadi ninja yang menjalankan misi sampai keluar desa. Sejak meninggalnya Tsunade.

Keesokan harinya di Konoha...

Siang itu sangatlah cerah, di gerbang Konoha gakure terlihat tiga shinobi kembali dari misinya. Ketiganya terlihat sangat lelah akan tetapi mereka tetap terlihat bersemangat.

"Akhirnya kita berhasil hahaha.. TADAIMA KONOHA" seru seorang diantaranya yang menunggangi anjing ninja sambil bernarsis ria.

"Hn" ninja yang satunya lagi hanya diam dan berjalan beriringan dengan mereka.

"Hei Hinata apa kau sudah mengucapkan selamat pada si Naruto itu dia kan sudah berhasil sekarang ?" tanya ninja yang sedang menunggangi anjing tersebut.

"Eh itu belum kalau Kiba bagaimana?" jawab si kunoichi yang berambut indigo panjang bermata levender tersebut.

"Belum" jawab Kiba yang sedang menunggangi anjing ninja yang biasa dipanggil Akamaru itu.

"Bagaimana kalau kita mengucapkannya sambil melapor hasil misi kita kali ini ?" usul si ninja Jonin berbaju penuh tutup.

"Baiklah, bagaimana Hinata apa kau setuju ?" tanya Kiba pada Hinata yang berjalan disampingnya.

"Iya aku setuju ayo kita cepat bergegas ke menara hokage " kata Hinata bersemangat.

"Wah sudah lima bulan kita tak disini rindu rasanya, kau pasti merindukan si rambut orange itu kan Hinata ?" goda Kiba pada temannya itu.

"Ti... tidak ko A... Aku hanya" elak Hinata berblushing sambil menunduk untuk menyembunyikan malu.

"Kau ini Hinata.. dari dulu tetap gagap dan mengelak..." goda Kiba pada gadis berambut biru tergerai itu.

"Bagaimana jawabannya Naruto tentang pernyataanmu waktu itu Hinata, sejak melawan Pain?" tanya Shino.

"Eh i... itu belum " jawab Hinata menjadi gelisah.

"Dasar payah kenapa kau tidak mengatakannya lagi ?" kata Kiba dengan entengnya sambil menepuk Hinata di bawahnya.

"Aku ti... tidak bisa mungkin Naruto memang tak menyukaiku" jawab Hinata dan wajahnya yang bersemangat menjadi menyedihkan dan beraura susah.

"Hei yang semangat dong, kau ini" sekarang pemuda bertato segitiga terbalik di kedua pipinya itu turun dari Akamaru dan mendekati Hinata sambil bergaya tumbs Gai-sensei dengan sinar taringnya tentu saja.

"krucuk krucuk"

"Suara apa itu ?" tanya Shino.

"Kiba ?" tebak Hinata pada Kiba yang tadinya berpose narsis tiba – tiba saja meringkuk malu sambil memegangi perutnya.

"He he he aku lapar, ayo kita mampir ke Ichiraku dulu kita kan sudah lama tak kesana" ajak Kiba setelah tertawa garing, ia kembali menunggangi Akamaru dan pergi ke kedai Ichiraku.

Ketiga shinobi Konoha itu memasuki kedai yang terlihat tak terlalu ramai, hanya terlihat dua orang saja.

"Kak Ayame pesan 4 ramen porsi jumbo ya" kata Kiba yang sampai duluan di kedai, kemudian kembali pada kedua temannya berada. Kemudian saat mencari dimana Akamaru menunggunya ia melihat Naruto sudah berjubah hokage sedang makan siang bersama Sakura.

Naruto belum mengetahui tim 8 itu sudah kembali, sehingga hal itu dimanfaatkan Kiba untuk menghampiri kedua temannya dulu dan mengajak mereka ke arah Naruto untuk mengucapkan selamat sekaligus melapor misinya.

"Hei Naruto ! eh maaf Rokudaime kami tim 8 mengucapkan selamat atas keberhasilanmu." kata Kiba bercincong sambil menepuk pundak Naruto.

"Selamat ya Naruto , Selamat ya !" ucap Kiba sekali lagi sambil menjabat tangan Rokudaime itu, yang kemudian diikuti Shino dan Hinata.

"Ngomong – ngomong Sakura kau juga ada disini? Jangan – jangan kalian ..." goda Kiba sampai Sakura berblushing. Hinata hanya diam menunduk lalu ia ditepuk Shino untuk segera duduk daripada membengong – bengong sambil berdiri tak baik kan.

"Tentu saja aku dan Sakura –chan sedang kencan, masa sedang kejar – kejaran .. hehehe" potong Naruto sambil memeluk Sakura dengan tangan kanannya sambil tertawa nyengir. Sakura hanya diam menunduk menyembunyikan rasa malu yang merona di kedua pipinya. Tim 8 hanya tersenyum menanggapinya lalu Kiba yang masih berdiri segera mengambil tempat duduk diantara Naruto dan Hinata. Jadi posisi mereka dari kiri ke kanan Shino-Hinata-Kiba-Naruto-Sakura.

'Naruto berkencan dengan Sakura padahal perasaanku waktu itu belum dijawab apa dia telah melupakannya padahal kan masih beberapa bulan saja, bodohnya aku ini jelas aku tahu kalau Naruto tak mungkin mencintaiku tapi kenapa aku masih saja mengharapkannya. Hinata bodoh' pikir Hinata dalam hati sambil pundung depresi.

"Hei Hinata jangan pundung begitu kau ini tersenyum dong, kalau seperti itu seperti nenek - nenek saja" bisik Kiba pada Hinata.

Hinata hanya tersenyum yang dibuat – buat malah seperti err aneh sekali. 'Hie malah senyum kayak gitu hiii jadi ngeri' batin Kiba menyesali perktannya barusan.

DEGH

'Perasaan apa ini, apa aku... ah tidak tidak mungkin kan' perasaan gundah menghinggapi Naruto saat melihat Hinata yang kelihatan depresi dan senyuman Hinata yang sungguh mengerikan. Lalu ia coba pikiran – pikiran aneh itu.

"4 Ramen jumbo, selamat menikmati" kata Ayame sambil menghidangkan keempat ramen itu lalu ia bingung hanya ada 3 orang disana dan "maaf yang satu?" tanya Ayame pada Kiba yang memesannya tadi. "Untuk Akamaru" jawab Kiba sambil menunjukkan anjingnya yang sedang mengunggu diluar. "Piringnya diganti saja kak" saran Hinata pada Ayame yang sedang bimbang. Ayame pun mengangguk tanda setuju.

"Bagaimana misi kalian ?" tanya sang Rokudaime setelah beberapa detik Ayame kebelakang akan menggantin piringnya.

"Berhasil meskipun sampai menghabiskan waktu 6 bulan karena misi S kali ini sangat rumit" jawab Shino singkat.

"Ya begitulah tim 8 telah meningkat apalagi Hinata dia sudah tidak lemah lagi, ya kan Hinata! Hei Hinata! " membuyarkan lamunan Hinata sahabat kecilnya itu.

"Eh a... ada apa Kiba ...?" jawab Hinata terbata – bata mendongak ke arah Kiba yang memandangnya khawatir.

"Kau ini sudahlah... lupakan" jawab Kiba agak cemberut.

"Ah Gomenasai Kiba maaf aku tak mendengarkanmu" respon Hinata sambil berbungkuk – bungkuk di hadapan sahabatnya itu.

"Haha kau ini payah sekali Hinata, aku kan hanya bercanda" jawab Kiba dengan tertawa penuh kemenangan.

"Kiba-kun, awas ya !" ancam Hinata agak kesal.

DEGH

'Apa Hinata tadi bilang Kiba..k.. kun apa mereka? Ah aku ini kenapa aku terus memikirkan hal bodoh ini' pikir Naruto tambah ragu dan sedikit salting.

"Sudahlah Hinata-chan cepat makan ramenmu kelihatannya sudah agak dingin" kata Kiba sambil mengelus rambut Hinata yang masih cemberut di hadapannya.

DEGH

'apa aku bilang tadi ah kelepasan aku ini, Kiba bodoh bodoh bodoh humph' pikir Kiba yang langsung salting sambil memakan ramennya.

'Kiba apa.. apa aku telah aha ha tidak tidak mungkin kan Hinata aku ini kenapa mesti kelepasan di depan Kiba huh dasar ini kan gara – gara aku kesal sama Naruto tapi apa yang kulakukan aku malah akan menyakiti hati Kiba jika seperti ini' pikir Hinata agak blushing saat kata hatinya berkata Kiba atau mulutnya berkata Kiba kun, sambil makan ramennya.

'Apa apa yang terjadi apa yang terjadi diantara Kiba dan Hinata, eh kenapa aku yang harus memikirkannya aku kan juga tahu mereka bersahabat sejak kecil seperti aku , Sakura dan Sasuke. Apa aku sebenarnya... ah tidak kan Naruto bisa – bisa Sakura sakit hati aku tak boleh melakukan ini Sakura sudah pernah sakit hati saat Sasuke pergi meninggalkan desa tapi kapan kau akan pulang dasar Sasuke. Dan dimana kah aku harus menaruh cintaku apa aku memang menyukai Hinata chan eh aku kelepasan dalam hati Hinata tidak mungkin kan tolong katakan padaku.' Pikir Naruto yang tanpa disadari sejak tadi terus menatap Hinata dengan tatapan kasih sayang dan di kedua pipi tan Rokudaime pun berlushing kemerah mudaan.

Tak ada yang menyadari hal itu kecuali...

'Naruto kau..? Apa hatimu telah menyadarinya bahwa Hinata..., Kami-sama apa aku salah apa aku terlalu egois. Sasuke aku merindukanmu Sasuke-kun, eh... oh.. untung saja aku tak bilang di kenyataan ini kan lamunanku. Naruto aku tak boleh mengecewakanmu aku harus bisa melupakannya dan belajar menerima cintamu itu tapi ini sulit, aku tak bisa semakin melupakannya semakin banyaklah kerinduanku padamu Sasuke-kun.' Pikir Sakura yang masih terdiam dari beberapa menit yang lalu yang tak bergeming sedikitpun tetap memandang kosong.

HENING Begitulah suasananya hingga semuanya menghabiskan ramen masing – masing.

"Kenyangnya.." kata Kiba puas sambil membersihkan pinggir mulutnya dengan kedua telapak tangannya.

"Baiklah kali ini aku yang traktir kalian karena cita – citaku telah berhasil" kataa Naruto sambil membayar.

"Arigatou Naruto" jawab semuanya serentak

Mereka semua berjalan beriringan Shino-Naruto-Sakura-Hinata-Kiba menunggangi Akamaru.

Tiba – tiba...

'aku harus mencari tahun ini segera' batin Naruto kemudian ia menghadap Sakura "Sakura chan aku pergi duluan ya, ayo Shino" Berpamitan pada kekasihnya tersebut sambil mencium pipinya tanda perpisahan 'cup' lalu berlari menggandeng Shino.

'Naruto, he kenapa aku tidak kesal seperti tadi' pikir Hinata setelah melihat adegan ciuman itu.

'Maafkan aku Hinata, aku memang egois seharusnya ciuman itu untukmu seorang.' Kata Sakura dalam hatinya.

"Kalau begitu aku pergi duluan ya ada banyak pekerjaan di rumah sakit Jaa-ne" pamit Sakura pada Hinata dan Kiba juga Akamaru yang masih berjalan beriringan.

"Jaa" jawab mereka kompak.

"Guk" jawab Akamaru

Semuanya pun berpisah kini tinggal Kiba dan Hinata saja. Akamaru dimana ? Akamaru mengunjungi teman lamanya tak lain adalah anjing- anjing Kakashi yang lama tak dijumpainya, anjing kan bisa kangen.

Hening

Mereka berdua hanyut dalam pikiran masing – masing.

Ke arah Naruto yang masih mengandeng paksa ninja serangga itu hingga sampai di perempatan gang yang jauh dari Ichiraku.

"Hei lepaskan tanganku Rokudaime sama" tegur Shino sambil menarik paksa tangannya.

"eh Gomen" Naruto menunduk meminta maaf karena ia langsung saja menarik paksa Shino.

"Ada apa memangnya sampai berlari mengajakku seperti itu memangnya ada kepentingan denganku. Apa ada misi rahasia ?" mata Shino bersinar berkaca – kaca di balik kacamata hitamnya.

"Itu sebenarnya aku hanya ingin tahu... eh maksudnya itu aku... eh tunggu dulu jangan sampaikan ini pada siapapun oke apa kau bisa menyimpan rahasia? Tapi pokoknya orang lain tidak boleh tahu apalagi Kiba, Sakura maupun Hinata. Apa kau bisa kupercaya untuk menyimpan rahasia ini Shino?" kata naruto sedikit berbisik.

"Baiklah cepat apa yang ingin anda tanyakan Rokudaime sama ? Aku ingin cepat pulang capek sekali" semangat Shino seakan pudar karena ia tahu akan kemana percakapan itu.

"E begini apa yang sebenarnya terjadi e bukan bukan itu hubungan kau tahu kan Kiba dan Hi Hi.." Naruto mencoba menanyakannya akan tetapi seakan bibirnya sulit digerakkan, suaranya seperti tercekat ketika menyebut nama gadis itu.

"Hinata ? begitu saja sudah gugup" Shino menebak, Naruto segera mengangguk.

"Oh hanya itu kalau itu sih semua shinobi dan kunoichi para ninja seangkatan kita sudah tahu semuanya, masa kau tidak tahu bodoh sekali kau ini?" sambil tertawa kecil Shino menjawab santai.

"Sudahlah jangan begitu, semuanya? Maksudmu?" tanya naruto semakin penasaran.

"Baiklah akan ku beritahu, tapi apa kau sudah menjawab pernyataan Hinata waktu itu ?" tanya Shino mulai serius lagi.

"Pernyataan? Pernyataan apa, Bagaimana?" tanya Naruto kembali dengan bodohnya sambil mengingat – ingat.

"Kau memang bodoh ya... ckck yang itu saat melawan Pain, sudah ?" Shino membantu sahabatnya itu mengingatnya.

"Oh ya iya aku ingat... belum ... aku lupa" jawab Naruto lesu.

"Kau ini memang masih sama seperti dulu jika begini.." Shino semakin kecewa pada Naruto.

"Sudahlah cepat bagaimana perasaan diantara mereka" kata Naruto melanjutkan pertanyaannya tadi yang sempat dialihkan.

"Cinta itu rumit" jawab Shino singkat nan tegas.

"..." Naruto hanya bengong ia sangat bingung apa maksudnya.

"Begini saat Hinata menunggu jawabanmu dan dalam misi itu mereka semakin akrab,aku bisa menebak bahwa Kiba memang mencintai Hinata meski dia harus rela... ya kau tahu kan? Hinata sejak dulu sudah menyukaimu mungkin sekarang sudah menjadi cinta... dan aku bisa tahu, ini sangat menyakiti Kiba karena dia juga sudah menyukai Hinata sejak kami masih pertama kali masuk tim 8. Aku sangat ingat itu, lalu bagaimana denganmu ?" perjelas Shino pada Naruto.

"Aku sebenarnya sudah berpacaran dengan Sakura, tapi rasanya ada yang aneh akhir – akhir ini dengan hatiku saat ini. Ternyata begitu ya, tapi Lee dia juga sedikit kecewa teryata yang dipilih Sakura adalah aku setelah ditinggalkan Sasuke." jawab Naruto tenang akan tetapi terlukis jelas di wajahnya Rokudaime itu sedang gelisah.

"Begitu ya, Sasuke ... sudah lama dia menghilang dan menjadi missing nin" jawab Shino.

"Lalu bagaimana perasaan Hinata-chan saat ini apa dia dia..." tanya Naruto lebih mendetail lagi.

"Hei Rokudaime kau ini tadi Sakura biasa saja sekarang Hinata pakai suffix chan segala, payah kau, aku juga tidak tahu hal itu kau tanyakan sendiri padanya saja" jawab Shino santai pada Naruto.

"Uh untunglah hanya ada kau disini kalau tidak.." Naruto tolah – toleh sampai ia seperti ditusuk pedang dan disambar petir.

"Kalau tidak kenapa ? Rokudaime ?" tanya Lee dari arah belokan yang lain, ada seringai lebar di wajahnya.

Naruto dan Shino menoleh dua detik kemudian...

"HUWAA~!" Naruto sangat terkejut sampai ia hampir terkena serangan jantung tiba – tiba.

"Konnichiwa !" sapa Lee, Neji dan Tenten serempak sambil menghampiri Naruto dan Shino.

Belum sempat ada jawaban sang Hyuuga maju beberapa langkah...

.

To Be Contiued

.

Thank's for reading my story...

Cuplikan Chapter 2 :

"Konniciwa Hinata san!" Sapa balik sang Rokudaime sama pada sang gadis yang sedang berdiri agak membungkuk menyapanya tadi."Sore yang indah bukan, Hinata !" Naruto mencoba menghangatkan suasana.

Apakah yang akan dilakukan Neji Hyuuga pada Rokudaime orange itu ?

Takdir apa yang mempertemukan Naruto dan Hinata kelak ?

Jawabannya hanya di Chapter 2 : All Answer For Love

Arigatou minna-san ^^

Review ? Douzo ^^