Ketemu lagi di author yang baru main di fandom Code Geass dengan pair Suzalulu! Ok, Laviran desu! Hm… Ide cerita kali ini sedikit maksa. Tapi, saya harap, kalian bisa menikmatinya dan terima kasih sudah menyempatkan diri main di fic saya ini.
Ok, selamat membaca dan semoga anda senang dengan fic yang saya buat ini! Kritik dan saran, saya persilahkan di kotak review. Kritik yang membangun yang saya sangat butuhkan untuk menjadi pembelajaran di selanjutnya. Ok, kita mulai saja!
Disclamer: CLAMP, Sunrise.
Warning: Rada OOC, AU, cukup banyak typo.
Terinspirasi dari: (manga) SKIP BEAT!
Become Your Bodyguard
Chapter 1
(SUZAKU POV)
"Arrigatou Gozaimasu!"
Seruanku setiap orang selesai membayar sesuatu yang ia beli dari tokokku…
Ya, aku Suzaku Kururugi, seeorang remaja berumur 17 tahun yang sedang berkerja sambilan disebuah toko makanan cepat saji yang terkenal di Tokyo. Kururugi… Mungkin kalian tidak asing dengan namaku. Ya, bukannya bermaksud untuk sombong. Tetapi, aku adalah anak dari Kururugi Genbu, seorang bangsawan dari Kyoto.
Tapi, karena aku ingin sekolah di salah satu SMA bergengsi di Tokyo, aku rela meninggalkan kota kelahiranku itu dan pindah ke Tokyo. Tetapi, karena aku sudah pisah dengan satu-satunya orang tua yang telah membesarkanku itu, aku harus berusaha kerja untuk mendapatkan uang. Hitung-hitung… Belajar mandiri… Ya gak?
"Suzaku! Waktunya gantian!" seru temanku.
Temanku yang berambut biru itu mendekatiku dan menyuruhku untuk pergi. Ya, jam sudah menunjukan pukul 4 sore dan waktunya kami gantian. Aku mengangguk dan pergi ke ruang belakang untuk ganti baju. Kuambil seragam sekolahku dan kukenakan dengan seragam putihnya yang tidak dimasukan kedalam celana dan membiarkan almater sekolahku yang tidak terkancing. Ya, bagaimana lagi… Ini style-ku. Terserah aku donk…
Aku berjalan menelusuri jalanan kota Tokyo yang cukup ramai. Tapi, yang sekarang kutuju bukanlah apartemenku tetapi, tempat kerja sambilan yang kedua, toko CD. Sesampai di toko CD, aku langsung membuka almater dari sekolah yang cukup terkenal di Tokyo dan menggantinya dengan celemek. Kebanyakan orang akan kaget jika melihat seragamku ini karena ini seragam yang berasal dari sekolah terkenal. Dan, semua orang berpikir 'Lho? Bukannya dia berasal dari Asfhord Academy? Kenapa dia kerja sambilan di tempat seperti ini?'.
Bukannya mau sombong. Tetapi, aku tidak meladenin ucapan orang-orang itu. Mereka pikir, setiap orang yang masuk di Asfhord Academy itu adalah orang mampu. ITU TIDAK BENAR! Contohnya, aku salah satu orang yang biasa-biasa aja. Tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Walau aku keturunan bangsawan dari Kyoto yang bernama 'Kururugi', itu tidak membuatku bangga! Aku masuk ke akademi tersebut dengan nilai yang kudapatkan saat tes masuk! Percaya atau tidak, nilai tes aku mencapai nilai 39, 35 dan itu nyaris sempurna, kan? Rinciannya, Bahasa Jepang 10,00, Bahasa Inggris 9,80, matematika 9,75, dan IPA 9,80. Itu asli, lho!
Mereka bilang, aku seorang pembual? Aku masuk karena aku membeli nilai? Oh, kalian mau menghancurkan nama baikku? Tapi, maaf. Kalau niat kalian seperti itu yaitu menghancurkan nama baikku, aku tidak yakin kalian akan selamat dunia dan akhirat!
Ok, daripada aku mengomel sendiri, lebih baik aku berkerja kembali. Sesampai di gudang, aku mengeluarkan stok CD yang habis di tempatnya berada. Aku membawanya dan memasukan ke rak. CD itu termaksud best seller untuk bulan ini. Aku juga bingung, kenapa disebut best seller padahal suaranya gak teralu bagus. Disebut gak teralu bagus juga, kurang meyakinkan, nih.
Aku melihat cover albumnya dan tertera namanya Schneizel…
Ini orang… Sebenarnya, tidak ada masalah aku dengannya. Tetapi, keinginanku untuk mebalas apa yang dia lakukan dulu saat aku kecil, rasanya aku ingin menendangnya! Ok, apa yang telah dia lakukan padaku? Dia melakukan hal yang tidak senonoh! Seperti, menceburkanku ke sungai yang dalam, memperlakukanku seperti seorang pembantunya, dan parahnya ya, dia memperlakukan seperti seorang pembantu itu, hingga musim dingin kemarin! Gara-gara itu, aku hampir dianggap penghianat oleh keluarga Kururugi kalau saja aku tidak memberikan alasan kalau aku bersekolah di sekolah bergengsi!
Hh… Sampai sekarang, aku masih memikirkan… Bagaimana caranya balas dendam padanya, ya?
Siapa yang tidak sakit hati! Orang yang telah mengorbankan semua sewaktu kecil bahkan, bisa dibilang 'masa kecil kurang bahagia' hanya dinggap sebagai bunga. Bunga yang menyediakan madunya untuk lebah tetapi saat madunya sudah diambil, bunga itu dibiarkan hingga layu. Ah, Suzaku, kau kok menjadi galau begini sih?
Aku hanya bergumam. Kusimpan CD itu di rak dengan sedikit tenaga. Tiba-tiba, seseorang berdiri di belakangku. "Anu… Itu CD kak Schneizel kah?"
Aku menjawab dengan kesal. "Ya! Ini CD album terbaru dari Schneizel. Jika kau membelinya, kau akan mendapatkan bonus po-"
Aku menengok kearah orang yang bertanya di belakangku. OMG! Aku shock! Penampilannya, seperti seorang terrorist! Ya, dengan penutup mulut di wajahnya, kacamata tebal, topi, jaket tebal berkerah tinggi dan serba hitam. Dia ngapain kemari?
Lalu, tadi dia nyebut artis menyebalkan ini dengan embel-embel 'kak'? Ah, jangan-jangan… Dia adiknya Schneizel?
Tatapanku sudah sangat amat shock. Tapi, raut wajah orang yang mengaku sebagai adik schneizel hanya terdiam. Aku tidak bisa melihat bagaimana reaksinya di balik kacamata hitam nan tebalnya itu. Mungkin, dibalik kacamata itu, dia tertawa. Tetapi, kalau tertawa, kenapa tidak ada suara cekikikkan dari balik maskernya?
Dia membuka kacamatanya dan menarik maskernya. Terlihat kulit putih porselennya dan mata ungu yang cukup menawan dan lembut. Ah, aku ingat orang ini! Dia adalah, LELOUCH LEMPER-
BRAAAKKK
Mulutku dibekap olehnya dan aku terjatuh di lantai dengan tubuhnya yang duduk diatasku. Dia kesal dan menyuruhku untuk diam. "Ssstt… Jangan sebut namaku disini! Kau tahu akibatnya, kan? Dan lagipula, aku mau mengoreksi, namaku bukan Lelouch Lemper! Namaku, LELOUCH LAMPEROUGE!"
Ucapannya penuh dengan tekanan. Tiba-tiba, para remaja cewek, menengok kearah aku dan Lelouch. Tentu, mereka mendekati kami dengan cepat. Ah, bodohnya dia! Dia bilang jangan sebut namanya besar-besar, kok malah dia yang mengucapkannya dengan penuh penekanan? Kali ini, siapa yang salah?
Lelouch yang mulai bingung dan panic, hanya bisa menoleh. Ujung-ujungnya, dia bangun dari atas tubuhku dan membantuku berdiri. Tapi, apa yang dilakukannya kemudian? Ya, dia menjadikanku tameng untuk membombardir kerumunan para cewek yang mungkin, fans fanatiknya.
BUUUMMM….
BUUUMMMM….
BUUUUUMMMMMM…
Akhirnya, setelah keluar dari kerumunan orang, kita masuk kedalam ruang ganti bagi para karyawan. Sudah jelas tertulis, 'HANYA KARYAWAN YANG BOLEH MASUK' dan hari ini kejadiannya adalah, 'HANYA LELOUCH LEMPER DAN TAMENGNYA YANG BOLEH MASUK. AWAS, TAMENG GALAK!'. Hello? 'awas tameng galak'? Emang, aku bulldog apa?
"Hh… Disini aman!" lega Lelouch.
Aku bertanya dengan sinis. "Heh, kau! Jangan mentang-mentang kau artis, kau seenaknya memperlakukanku seperti ini!"
Lelouch berdecak kesal. "Apa? Tapi, ini semua juga gara-gara-"
Ucapan Lelouch terhenti saat melihatku. Kenapa? Apa dia kaget karena kancing kemejaku yang sudah terbuka hingga setengah dada? Ah, maaf ya, ini akibat dari kau menarikku secara kasar dan menggeretku layaknya tas geret yang biasa dipakai oleh wisatawan.
"Ini… Kamu, orang Kyoto?" tanyanya.
Hah? Tahu darimana aku orang Kyoto? Setahuku, kita baru pertama kali bertemu deh disini! Kenapa kau dengan semudah itu menyimpulkan kalau aku adalah orang Kyoto? Err… Tapi, benar juga sih dengan apa yang diucapkannya.
Dia menarik kalung yang kukenakan. "Kalung ini… Kalung ini terbuat dari batu yang hanya bisa ditemukan di-"
Ucapan Lelouch terhenti saat dia melihat wajahku. Jarak dari wajahku ke wajahnya kurang lebih hanya 2 jengkal. Wajahnya terlihat cantik apabila dipandang dari jarak dekat. Ya ampun… Mata ungunya itu yang membuat penampilannya menjadi begitu cantik.
Tapi, aku masih penasaran, kenapa dia memperhatikanku sebegitu dekatnya dan sebegitu kagetnya. Setelah puas memandangi wajahku, dia memalingkan wajahnya dan aku hanya mengangkat alisku dengan heran.
"Ah, maafkan aku, Suzaku!"
Aku ternganga. Kok, dia bisa tahu namaku? Aneh! Aku kan belum memberitahukan namaku padanya. Tapi, keherananku malah disambut dengan tawa olehnya. Dia tertawa terpingkal-pingkal. Aku yakin, di perutnya ada yang menggeletik hingga dia tertawa seperti orang gila.
"Gak sopan menertawakan orang tanpa alasan yang jelas!" kesalku.
Lelouch menjawab kekesalanku dengan paksa. "Ahaha… Ma… Maafkan aku… Suzaku!"
Lelouch memandangku. "Ah? Ternyata kau tidak berubah ya!"
Aku heran. "Tidak berubah? Maksud?"
Lelouch hanya tersenyum. Tiba-tiba, sebuah lagu dengan judul cruel angel/'s thesis opening Neon Genesis Evangelion berbunyi dari arah kantong celana Lelouch. Lelocuh mengeluarkan sumber lagu tersebut yang berupa sebuah HP. Dia membuka covernya dan berbicara di depan HP itu.
"Haru!"
Aku memandangi Lelouch yang sedikit panik dengan teleponnya. Wajahnya sedikit khawatir. Aku melihat kantung matanya yang cukup tebal. Aku menduga, kalau dia kurang istirahat mengingat dia artis yang terkenal…
Ah? Aku belum menceritakannya ya? Orang yang berada di depanku ini adalah seorang artis terkenal dengan peringkat 2 paling ganteng. Aku bukannya orang yang suka ngegosip, tapi teman-teman satu perkerjaan, kelas, dan tetangga di apartemenku selalu membicarakan hal ini setiap hari. Saking bosennya, aku ingat persis apa hobinya, nama lengkapnya, makanan favoritenya, karirnya, bahkan ukuran pakaian pun aku tahu! Tapi, bukan berarti aku ini adalah stalker ya…
Lelouch Lamperouge yang berada di depanku ini adalah seorang actor ternama karena kegantengan dan kepiawannya beraksi di depan lensa kamera. Selain seorang actor, dia adalah seorang cover boy. Lihat saja, banyak sekali majalah-majalah yang berisi promosi suatu merek terkenal dengan modelnya LELOUCH LEMPER.
Oh? Kalian pasti bertanya, kenapa aku memanggil Lelouch dengan sebutan 'lemper'? Ya, bukannya cemburu ya… Tapi, bagaimana rasanya kalau kalian punya pacar dan pacarnya itu rela memutuskan cowoknya hanya gara-gara dia menggemari Lelouch dan ingin menikah dengannya? Kalian pasti sakit hati kan? Eh? Bukan berarti aku orang yang diputusin ya! Itu terjadi pada teman-teman cowok di sekolahku. Kalau aku sih merasa single-an itu, serasa terbang ke langit ketujuh, bertemu dengan paus besar dan disiram air yang segar. Ups… Aku bukan korban iklan!
Yah, hanya gara-gara perasaan kesal itu, aku memanggilnya 'lemper'. Untung, orang yang bersangkutan tidak marah.
Lelouch melihatku setelah menutup layar HP-nya. Dia tersenyum ala orang SKSD. "Kalau begitu, aku pulang dulu ya, Suzaku!"
"AH? I… Iya…"
Lelouch memakai kacamata hitamnya kembali dan pergi dari tempatku terduduk. Dia tersenyum. "Ah, sampai jumpa lagi Suzaku! Jika ada waktu, aku akan bermain denganmu seperti dulu lagi! Bye!"
Aku terdiam melihat kepergian Lelouch. Dia pergi hanya meninggalkan sepatah kata yang membuatku bingung. Kayanya, ada maksud tertentu deh darinya. Aku pun memutuskan untuk kembali ke toko dan membereskan masalah yang diakibatkan olehnya disana.
Sesampai di toko, seorang perempuan langsing dengan rambut hijau panjang yang berkilau, jaket hitam dan hot pants putih, mendekatiku. Aku tidak bisa melihat warna matanya yang ada di balik kacamata hitamnya itu. Tapi, akhirnya dia membuka kacamata hitamnya. Wajahnya terlihat cantik sekali.
"Apa anda melihat Lelouch?" tanyanya.
Aku terdiam. Aku curiga, jangan-jangan perempuan ini adalah kenalan Lelouch atau mungkin dia orang yang menelepon Lelouch tadi. "Errr... Tadi, dia pergi lewat pintu belakang!" ucapku.
Perempuan itu menghela napas. "Hh… Bisa gawat nih!"
Aku memiringkan kepala karena heran. Perempuan itu tersenyum. "Jangan heran begitu! Saya bukanlah orang jahat! Saya Cecillia! Nick name C.C dan saya adalah manager-nya Lelouch! Salam kenal errr... Kururugi-san?"
Nih orang! Dia tahu namaku darimana lagi? Hari ini, sudah 2 orang yang tahu akan namaku tetapi, aku merasa kalau aku tidak pernah memberitahukan ini sebelumnya kepada 2 orang tersebut. Parahnya lagi, aku baru bertemu mereka beberapa detik sebelum dia memanggilku dengan namaku. Apa yang terjadi di dunia ini? Apakah, PBB telah membocorkan data-data pribadiku pada orang di seluruh dunia? Suzaku… Kau menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin deh!
"Anu, Kururugi-san… Apakah anda yakin?" ragu C.C
Aku mengangguk. Buat apa aku berbohong pada suatu hal yang jelas-jelas terjadi di depan mataku?
C.C dengan cepatnya mengeluarkan HP-nya dan memencet sebuah nomor dari sebuah kontak. Setelah dipencet, dia mendekatkan HP-nya dan menunggu balasan dari seberang. Selama 1 menit menunggu, tidak ada yang menjawab. C.C yang panik, menutup HP-nya dan menyuruh... "Tolong, antarkan saya hingga tempat terakhir anda melihat Lelouch!"
Wah? Kok jadi pada panik begini? Memang, ada apa dengan si lemper?
(LELOUCH POV)
Celingak-celinguk kebingungan. Ya, hanya itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku tidak tahu jalan pulang. Aku tidak tahu ini dimana. Yang jelas, aku hanya tahu, kalau aku ini sekarang tersesat di Tokyo! Tidaaakkk… Sejauh mata memandang, yang kulihat hanyalah gedung-gedung tinggi dan kerumunan orang.
Lelouch! Kau harus tenang! Tenang dan pusatkan pikiran…
Apa yang harus kau lakukan! Jika saat tersesat, yang harus kau lakukan adalah…
MENELEPON C.C!
Aku mengeluarkan HP-ku dan memanggil seseorang atas nama C.C. Ya, dia adalah seketarisku. Errr… Kalau di dunia artis, mungkin… Manager, ya?
Sudah 1 menit! Tidak ada jawaban dari C.C. dan parahnya lagi, saat aku melihat layar HP-ku, sinyalnya kosong! Padahal ini di tengah kota, kok bisa kosong! Benar-benar… Provider yang kugunakan, jeblok!
Aku duduk di pinggiran sebuah toko dan melihat ke layar LCD yang besar. Hh… Kota Tokyo ini memang pusat di Jepang. Liat aja kalian di sekelilingku! Orang kantoran, pelajar, preman, bahkan cosplayer berlalu-lalang. Lalu, toko-toko yang dari barang buat rumah hingga barang elektronik, sedia disini. Lalu, layar besar ini biasa digunakan untuk iklan dan trailer sebuah lagu atau film.
Saat aku melihat ke layar, tiba-tiba seseorang yang muncul di layar besar itu adalah orang yang tidak ingin kulihat walau aku memanggilnya dengan sebutan 'kakak'. Ya, dia Schneizel! Dia! Ngapain dia ada di layar besar begitu?
Ah? Aku baru ingat… Dia kan ngeluarin album baru! Jelas aja kalau promosinya hingga layar tancap begini. Setelah iklan Kak Schneizel berakhir, tibalah trailer sebuah film romance dan angst. Aku kaget melihat trailer itu. Kenapa kaget? Itu kan, trailer dari film bioskop pertamaku dimana aku menjadi pemain utama laki-laki.
Cerita yang dibawakan adalah cerita dimana cinta 2 orang manusia yang terhalang karena sebuah masalah Negara. Ya, 2 orang itu memang berasal dari Negara yang berbeda dan saling perang. Diam-diam, mereka menjalin hubungan yang bisa dikatakan special. Tiba saat dimana, sang pria harus mati karena melindungi sang perempuan yang nyaris dibunuh oleh pengawalnya sendiri akibat dianggap penghianat.
Bagaimana? Gak rame kan? Hh… Aku gak yakin ini film bakal masuk hits mengingat, ceritanya teralu pasaran. Ya gak?
Aku melihat langit yang sudah hampir berubah warna menjadi oranye. Ah, ternyata sudah sesore ini aku pergi. Hari ini adalah hari full libur yang diberikan oleh pemimpin agensi yang mengontrakku. Alasannya, "Gak baik kalau kau kecapean". Padahal, umurku kan sudah 17 tahun! Kenapa dianggap anak kecil sih?
Tiba-tiba, dari sebelah kananku, ada yang menepuk pundakku. "Hei!"
Aku terdiam.
"Mau main ama kakak gak?"
Hei! Nih orang SKSD banget, sumpah! Jijik tahu gak sih! Apa-apaan itu, bau alcohol dari mulutnya! Lagipula, kau orang yang suka sakaw ya? Iiiihh… Amit!
Aku mendorong tubuhku untuk menjauhinya. Ternyata, disisiku yang satu lagi, temannya sudah duduk dengan nyaman. Oh tidak! Mati aku! Aku dikepung ama 2 orang gak jelas ini!
"Hei, kenapa takut? Kakak gak bermaksud jahat kok!" ucap si A.
Tanganku digenggam dengan dia dan kecupannya menempel di punggung tanganku. Hueeeekkk! Singkirkan bau alcohol itu dari tanganku!
"Haduh… Tanganmu halus sekali! Kau pasti cewek yang sangat cantik di balik masker dan kacamata ini…" rayu si B.
Iiiihhh! Amiiiitt!
Si A menarikku untuk berdiri dan memasuki sebuah gang kecil dan gelap. Aku tidak bisa mengelak karena kekuatanku kalah dengan mereka. Padahal, aku kan cowok… Kenapa bisa kalah dengan mereka? Seburuk itukah aku di bidang fisik? Setelah sampai di gang yang ternyata banyak teman-temannya –sekitar 4 orang sih- yang sudah menunggu, mereka langsung berdiri dan mendatangiku. Didoronglah tubuhku hingga membentur tembok.
"Sial! Apa yang-" gumamku.
Kacamata dan topiku dilepas oleh salah satu bawahan dari orang gak jelas yang menarikku kemari. Setelah kebongkar kedokku, mereka terpesona. "Dia… Dia Lelouch Lamperouge? Aktor yang terkenal itu?"
Awalnya, mereka kaget. Tetapi, tak lama kemudian, mereka menyeringai licik dan mengeluarkan aura tidak enak disekitar sana. Tiba-tiba, wajah salah satu bawahan dari si AB –Si A dan Si B-, mendekati leherku. Dia berdesah dan mengeluarkan udara hangat sehingga leherku geli.
"Walau kau cowok, kau cantik juga!"
WHAT THE…
Apa yang kau katakan! Aku cowok lho! C-O-W-O-K! Kau gak liat? Secantik apapun, aku ini adalah cowok! Jangan-jangan, kalian mau me-raep-ku lagi?
Kecemasanku semakin memuncak karena banyak tangan nakal yang mengelilingi tubuhku. Tidak! Tenaga mereka tidak bisa kulawan! Memang… Jika cowok bilang begini, akan terkesan lemah. Tetapi, aku tidak bisa menahannya lagi! SIAPAPUN, TOLONG AKU!
BRAAAAKKKK
"Lelouch!" seru seorang cewek yang tidak asing bagiku dari ujung gang dimana aku digiring tadi.
Aku menoleh. "C.C?"
C.C terlihat kaget. Bagaimana tidak kaget! 6 orang aneh memaksaku untuk… Ya, kalian tahu apa, sedang meraba-raba tubuhku yang tertutup jaket tebal.
"Kalian! Apa yang kalian lakukan?" marah C.C.
Jelas dia marah, actor yang seharusnya ia jaga, ditemukan dalam keadaan 'bahaya' seperti ini. Errr... Aku tidak tahu, kalau perkerjaan seorang manager, harus menjaga orang yang harus ia manager-kan. Ya, tapilah, dia kan yang bertugas memonitor apa yang terjadi pada atasannya. Ah, sudahlah… Marah disaat seperti ini hanya buang-buang waktu.
"Mau apa kau, nona cantik? Kau mau ikut bermain, hah?" ucap si A.
C.C yang kesal, tidak bergerak dari tempatnya. Si A malah tersenyum dan mendekati C.C. "C.C! pergi!"
"Hoo… Jadi namamu, C.C ya? Hm… Nama asing ternyata! Dan, kau semakin cocok untuk jadi santapanku!" seru si A sambil berusaha menggapai tubuh C.C.
Sebelum sempat menggapai C.C, si A kaget duluan. Ya, tendangan dari kaki mulusnya C.C mendarat di pipi kanan si A. Si A pun terjatuh setelah sebelumnya wajahnya menabrak tembok. Teman-teman si A yang ikut geram, melancarkan pukulannya. Mereka melepaskan genggamannya padaku dan berlari untuk menyerang C.C.
C.C memasang tatapan tajam. Dan hebatnya lagi, saat teman-teman si A berbondong-bondong menyerang C.C di gang yang sempit ini –ya, seukuran gang di Amerika deh. Gak teralu sempit untuk menyerang berbondong-bondong kan?-, C.C terus menendang mereka satu persatu hingga tumbang. Huh, kalian menganggap remeh managerku ya! Dia mempunyai kekuatan setara Dan 2 di karate, tahu!
Setelah semua tumbang, C.C tersenyum dan mengibaskan rambut hijaunya yang tetap berkilau di gang yang lumayan gelap ini. "Hh… Sudah kusuruh kau untuk belajar bela diri, eh~ kamunya gak mau!" kesalnya.
Aku hanya tersenyum sambil membersihkan debu-debu yang menempel di jaketku. "Huh… Aku tidak ada waktu untuk begituan!"
Tiba-tiba, aku mendengar suatu yang bergerak dari belakang C.C. Ya, ternyata si B terbangun setelah ditendang oleh C.C. Dia menodongkan pisau dari belakang C.C. Aku yang kaget, menarik C.C kearahku untuk menghindari serangan itu.
Dan, apa yang terjadi permisa?
Dari belakang C.C, muncul seseorang yang menendang pipi kanan si B dengan spin kick-nya. Oww… Pasti sakit! Itu kan pipi yang ditendang oleh C.C tadi.
Si B terjatuh. Dia berlari keluar dari gang itu sambil menahan rasa sakit di pipinya itu. Bersama teman-temannya, dia kabur. Tapi, sebelum kabur, aku melihat wajah ketakutan akan rasa dendam yang besar darinya. Memang, orang yang menendang dia itu siapa?
"Kau tak apa, C.C-san, Lamperouge-san?"
Ternyata, orang yang menolongku adalah seorang yang manis tapi tampan dengan mata hijaunya. Walau tampilannya sangata berantakan dan mengenakan celemek dengan lambang toko CD. Ya, dia adalah Suzaku.
Aku tersenyum dan membantu C.C bangun. "Aku tak apa! C.C?"
C.C mengangguk.
Aku tersenyum tenang dan menghela napas. Aku melihat Suzaku yang berdiri dengan tegak di depanku sambil memasang raut wajah khawatir. Aku menundukkan kepalaku. "Terima kasih, Suzaku!"
Suzaku hanya menggelengkan kepalanya. "Ti… Tidak usah terima kasih! Sudah merupakan kewajibanku sebagai manusia untuk saling menolong!" ucapnya sambil tersenyum.
Senyumannya terlihat sangat polos dan tenang. Aneh, padahal, dia tidak terlihat setenang ini saat dia masih kecil…
Ah? Aku baru ingat! Dia memanggilku 'Lamperouge-san'? Dia… Jangan-jangan lupa siapa aku lagi?
Suzaku menundukkan kepalanya dan tersenyum ke C.C. "Lamperouge-san sudah ditemukan! Kalau begitu, saya permisi ya!"
Sebelum Suzaku menghilang dari pandanganku, aku mencegatnya dengan memanggil namanya. "Suzaku!"
Suzaku menoleh. Aku tersenyum. "Kau bisa menyupir mobil?"
Suzaku mengangguk. "Lu… Lumayan!"
"Kau bisa bela diri?"
"Sedikit…"
Aku menyeringai dan berjalan kedepannya. Tanganku diangkat dengan maksud aku bersalaman dengannya. "Kalau begitu, maukah kau menjadi bodyguard-ku?"
(SUZAKU POV)
Bodyguard?
Aku menjadi pelindung actor terkenal ini? Tidak mungkin! Aku hanya seorang remaja biasa dari Asfhord Academy yang tidak mencolok dan biasa saja. Tetapi, senyuman Lelouch terlihat sangat bersinar dan penuh sinar pengharapan. Bahkan, perasaan dendam pada kakaknya pun, sekejap hilang. Inikah yang dinamakan senyum seorang actor?
Tidaaaakkk! Senyumannya mengerikan!
"Mau kan, Suzaku?" senyum dengan penuh maksud dibaliknya.
Aku tidak bisa menolak! Akhirnya, aku menggapai tangannya dan bersalaman sebagai tanda menerima aku menjadi bodyguard-nya.
"Terima kasih ya, Suzaku! Aku yakin kau akan melindungiku sekuat tenaga mengingat apa yang kau lakukan pada orang-orang gila tadi! Mohon kerja samanya, Suzaku Kururugi!" senyumnya.
Dia pun pergi meninggalkan aku yang masih mematung setelah bersalaman dengannya. C.C melewatiku dengan senyuman sinisnya. "Mohon kerja samanya mulai besok, ya! Kururu!"
Aku pun ditinggalkan sendiri di gang yang sepi itu. Aku masih membisu akibat ucapan 2 orang yang baru kutemui itu. Pertama, dia minta aku jadi bodyguard-nya. Kedua, dia memanggilku 'Kururu'. Yang membuat aku kesal, KENAPA NAMAKU MENJADI 'KURURU'?
Orz…
Kok aku jadi temperamental begini sih? Masa hanya gara-gara aku dendam dengan kakaknya yang bernama Schneizel ini? Ah? Mungkin kalian bertanya-tanya, apa hubunganku dengan artis seterkenal dia? Ok, dia dulu pernah main ke Kyoto dan menetap disana. Kebetulan, tempat menginapnya dekat dengan kuil Kururugi, tempat tinggalku. Aku bertemu dia saat dia mencari seseorang di hutan kecil sekitar kuil. Umur adiknya sih, katanya seumur aku. Orang yang mencari adiknya itu mempunyai rambut pirang dan bermata biru dan siapa bukan, dia adalah Schneizel.
Dia mencari adik laki-lakinya yang bernama… Ah, aku lupa! Ruru kalau gak salah! Tapi, aku gak yakin kalau dia punya adik dengan nama aneh begitu! Setelah mencari hingga sore, ternyata ada telepon yang menyambung ke HP-nya. Isi dari telepon itu adalah kalau adiknya sudah kembali dengan aman ke kediamannya. Terlihat dari kelakuan Schneizel setelah menutup telepon, bernapas lega.
Dia tersenyum padaku yang lebih pendek darinya. Semenjak saat itu, kami dekat hingga musim dingin kemarin. Selama beberapa tahun ini, aku membantu dia menjalankan kegiatan di rumah karena dia sibuk pada jadwalnya yang padat. Tapi, yang membuatku dendam adalah, dia bilang pada manager-nya begini…
"Ah? Cowok yang sering ikut denganku? Ah? Darimana dia terlihat sebagai adikku? Jelas-jelas, adikku lebih ganteng darinya dan ada keturunan asingnya. Sedangkan dia? Hah… Dia hanya orang yang aku gunakan untuk mengurus segala keperluan sehari-hariku!"
Aku tahu, ternyata… Selama ini, aku melakukan hal yang salah. Ternyata, aku hanya menjadi pesuruhnya. Aku hampir membuang nama Kururugi hanya untuk ikut dengannya ke Tokyo? Gila! Jika aku tidak masuk ke Asfhord Academy, aku yakin hari ini… Bukan, detik saat kau bilang hal itu, aku sudah tidak ada di Tokyo! Hh… Sampai sekarang, aku bingung bagaimana membalaskan dendam kesumatku padanya. Aku ingin sekali dia merasakan apa yang kurasakan. Bagaimana rasanya disuruh-disuruh tanpa perikemanusiaan?
Huh… Rasanya amarahku keluar lagi.
Tapi, berkat Lelouch hari ini, aku akhirnya menemukan titik terang. Ada kemungkinan, berkerja sebagai bodyguard-nya Lelouch, membuka pintu untuk membalaskan dendamku pada Schneizel. Ah? Kalau bisa, aku masuk ke dunia entertainment deh!
Mulai besok, aku akan berkerja menjadi Bodyguard Lelouch sekalian belajar bagaimana berkerja di dunia entertainment! Ok, Let's Start! Wait me, Schneizel!
…
Ah, aku baru ingat! Hari ini, kenapa C.C dan Lelouch mengetahui namaku padahal aku belum memberitahukannya! Saat membenarkan celemek, aku merasa sesuatu yang aneh disekitar dadaku. Ternyata, di sebelah kanan dadaku, terdapat bordiran nama sebesar badge nama yang biasa digunakan di sekolah. Tertulis 'Suzaku Kururugi –Cashier-'.
AKU BARU SADAR! TERNYATA, MEREKA TAHU NAMAKU DARI SINI! KOK, AKU BARU SADAR SEKARANG? KAU KEMANA SAJA, SUZAKU?
*To Be Continued*
Author's note:
Wahaha… Akhirnya, fic maksa ini berhasil saya buat! Ok, ini fic hadiah untuk Kumorigetsuyoubi atau lebih akrab dipanggil di sekolah, Rin-chan! Sorry kalau hadiah ulang tahunmu ini berupa fic dari nee! Sorry ya kalau nee hanya bisa buat ini dan semoga, kau suka! Hohoho… Dan maaf kalau kecepetan 24 hari. ehehe XD
Lalu, fic ini juga dibuat untuk Erochimaruatau lebih akrab disapa di dunia cosplay, Rei. Ini bayarannya setelah kau meminjamkanku baju maidmu! Nanti, aku pinjam lagi! Ahai ahai…
Ok, sekarang, untuk kalian semua! Maaf ya kalau saya buat fic ini rada maksa. Habis, saya ingin membuat Lelouch itu menjadi seorang artis dan Suzaku itu adalah seorang artis yang akan baru memulai debutnya. Ini semua gara-gara aku membaca Skip Beat! Itu komik, sumpah! Gokil menurutku! Apalagi, pas karakter utamanya memakai kostum ayam! Gyahaha… Inspirasi!
Terima kasih bagi yang sudah membaca, dan jika berkenan, klik tombol mr. review di bawah ini jika mau review. Ehehehe… Semoga kalian bisa menikmati fic ini! Ok, salam dari Laviran! Ja'mata!
Oh… Maaf jika banyak typo… Tangan saya gatel karena pengen me-publish ini fic secepatnya. Sehingga, hanya waktu 2 hari, saya menulis ini. Mohon dimaklumi. Ehehe… *ditambah, beta reader saya tidak mengeditnya. Ehehehe*
