Take a break, Asano by Fuyuhime Akane (Akane iro)

Disclaimer : AnKyou / AssClass pastinya bukan punya saya~

Genre : Romance nan ambigu

Rating : T... atau mungkin T+

Pairing(s) : AsaKaru

Warning :

Bahasa sesuka hati, alur cerita amburegul emeseyu, sampai bumi dihancurin Koro-sensei pun akan tetap OOC selaloe, typo(s), dan bumbu dapur lain.

Fanfic ini mengandung unsur boys love atau yaoi atau homo atau maho atau humu, yang merasa tidak sanggup membaca silakan tekan tombol 'back' atau tanda x dipojok kanan atas.

Selamat membaca~

.

.

.

.

.

"Asano-kun."

Ucapan bernada menggoda keluar dari bibir si merah, membuat bahu pemilik nama bergidik. Dan tentu saja, Karma―sang pemanggil―merasakannya, toh ia sedang memeluk Asano yang sedang duduk di meja belajar dari belakang dan bergelayut manja.

Panggilannya tidak direspon.

"Gakushuu-kun."

"...apa?"

Jawaban bernada malas, seolah-olah panggilan Karma tidak penting.

"Hm, bukan apa-apa."

Oh, ternyata memang tidak penting.

"Kalau begitu, jangan ganggu aku."

"Ayolah, hari ini hari anniversary kita. Haruskah kau berkutat seharian dengan bukumu?"

"Besok ada ulangan, dan aku bukanlah tipe orang yang pemalas dan tidak belajar ketika ulangan akan tiba, meskipun sudah pasti kalau aku yang akan menjadi yang terbaik."

Karma menahan diri untuk tidak menonjok wajah―sok―tampan kekasihnya, karena jelas-jelas perkataan barusan bertujuan untuk menyindirnya.

"Take a break, Asano-kun. Aku tahu tadi malam kau sudah lelah mengurusi urusan OSIS dan semacamnya. Kita habiskan hari ini berdua saja... Ke taman bermain, atau bioskop. Kau 'kan bisa belajar nanti malam."

Asano memutar kursinya menyamping agar bisa menatap langsung mata lawan bicaranya, membuat tubuhnya ikut menyamping. Karma terpaksa melepas pelukannya. "Ada apa, Akabane? Kau cemburu hanya karena sebuah buku?"

Tawa mengejek pemuda berambut strawberry blonde itu membuat Karma kesal sendiri. Meskipun sudah berstatus sebagai sepasang kekasih, mulut mereka tetap tidak bisa berhenti menghina satu sama lain.

"Aku tidak bisa belajar nanti malam," Asano memutar kursinya lagi, kembali menghadap buku penuh dengan deretan kata bahasa Inggris. "Nanti malam 'kan, acara anniversary kita."

Karma mengernyitkan dahi. "Acara?"

"Ya. Di atas kasur."

Sialan kau, batin Karma miris.

Kalau memang acara anniversary-nya melakukan 'itu', kenapa tidak sekarang saja?

Dengan pikiran mesum itu, Karma menarik kursi yang di duduki Asano secara paksa, membuat kursi beserta tubuh ace kelas A itu menghadapnya. Belum sempat memaki Karma, bibirnya terlebih dahulu dibungkam oleh bibir sang ace kelas E.

Setelah beberapa menit bermain lidah, kedua belah bibir itu terpisah karena masing-masing pihak memerlukan oksigen.

"...kurasa kau benar," suara bariton Asano memecah keheningan. "Aku butuh sedikit istirahat."

Karma tertawa penuh kemenangan. "Dan mungkin, 'permainan ranjang' bisa sedikit menyegarkanmu."

Tidak perlu ada jawaban lagi, seringai setan dari keduanya saja sudah cukup mengartikan semuanya. Setelah kalimat Karma, yang terdengar di ruangan yang cukup luas itu hanyalah suara dua insan yang tengah bercinta sambil memanggil nama satu sama lain.

.

.

.

.

.

A/N :

Aku... aku ga tau mau ngomong apa #duesh. Hanya sebuah bentuk pelampiasan... Ini OOC banget yha, pendek banget pula. Ngetik ini jam 1 malam karena ga bisa tidur. Saya makhluk nokturnal(?) Jadi segala kelebihan mohon dimaafkan dan segala kekurangan mohon diterima saja apa adanya #LHO

That's all, Akane's out.