Semua karakter Naruto dalam fict ini hanya milik Yang Mulia Masashi Kishimoto
Saya hanya rakyat jelata yang cuma bisa pinjem
.
Ide fict ini disponsori oleh lagunya Isyana Sarasvati "Tetap Dalam Jiwa"
.
AU/OOC
.
Sasuke x Sakura
.
Affogato
.
Kaki jenjang mulus tanpa noda sedikitpun melangkah keluar dari bandara Konoha yang padat. Rambut pink sepunggung terurai bebas tertiup angin musim gugur dengan harum parfum musim semi menjadi perpaduan yang tidak buruk. Koper kulit berwarna coklat tua menjadi teman Haruno Sakura yang sedang menunggu seseorang untuk menjemputnya.
"Sakuraaa" seru Ino sambil berlari menghampiri Sakura yang sedang menempelkan smarthphone di telinga kirinya.
"Kau lama sekali Pig, aku hampir menyerupai pohon-pohon musim gugur disini tau!" mereka tertawa bersama dan berpelukan lama setelahnya.
"Aku merindukanmu sangat sangat, kau tau? Selama kau tidak di jepang, rasa laparku dengan barang-barang branded menjadi berkurang", ya, Ino merupakan sahabat Sakura sejak kecil, dia bahkan bisa menghabiskan sepanjang hari untuk menginap di rumah Sakura, begitupun dengan Sakura.
"Aaa, kau memang seharusnya diet shopping Pig" dengus Sakura pelan.
"Uh, kau selalu saja begitu" dimenit-menit selanjutnya, hanya ada suara cempreng Ino yang mendominasi, seperti perkembangan kota konoha yang menjadi kota paling pesat pertumbuhannya di jepang, hingga kisah teman- teman kuliah mereka dulu.
"Oh ya, bagaimana kabar si Tuan datar yang sialnya tampan itu?" Sakura langsung menegang mendengar sebutan itu.
"Sasuke maksudmu?" tanya Sakura.
Ino merotasikan matanya "who else, sweety?" Sakura sedang mencari jawaban yang tepat saat ini
'oh tuhan' batin Sakura,
"dia..
..baik" jawab Sakura pada akhirnya, Ino yang mendengarnya pun hanya mengangguk singkat tanpa menoleh ke arah Sakura.
.
.
"Sudah sampai, maaf Sakura, sepertinya aku tidak bisa menemanimu saat ini, Ayah menyuruhku kembali karena beberapa urusan di boutique" ucap Ino yang ikut membantu menurunkan koper Sakura dari dalam mobilnya
"Maaf" lanjutnya.
Sakura tersenyum lembut kearah sahabat cerewetnya "Tidak apa Pig, aku bisa sendiri….dan terimakasih telah meluangkan waktumu yang padat itu hanya untuk menjemputku". Ino reflek memeluk Sakura dengan mengangguk terharu
"Apapun untukmu" lanjut Ino sambil melepas pelukannya,
"Mm, sabtu ini bagaimana kalau kita keluar?" suara Ino dari dalam mobil,
"Boleh" jawab Sakura.
"Oke, waktu dan tempatnya akan aku kirim melalui pesan" sahut ino,
"Bye Bye sakuraa" dan Sakura ikut melambaikan tangannya saat mobil Ino mulai meninggalkan halaman rumah keluarga Haruno.
Sakura melangkah mendekati pintu besar ber cat putih gading tersebut. Sebelum membukanya tiba-tiba saja pintu itu terbuka dengan kasar dan menampakkan seorang laki-laki berumur tiga puluhan berjas hitam dengan dasi kupu-kupu yang bertengger rapi di sekitar kerah kemeja putihnya…
Sempurna!
.
.
Sakura tersentak ketika tiba- tiba dia mendapat pelukan yang begitu erat dari orang berbeda,
"Sakura-chan, akhirnya kau pulang setelah sekian lama, aku merindukanmu asal kau tau" ucap Itachi Uchiha yang semakin berumur semakin berkarisma.
"E..eh Itachi-nii, haha aku juga merindukan semuanya" ucap sakura kemudian.
"itachi, hentikan kelakuanmu itu, kau membuat imoutoku ketakutan" seru sulung Haruno yang sejak tadi ingin memeluk Sakura tapi tertunda dengan kedatangan Itachi yang tiba-tiba.
"Ughh, kau selalu saja berlebihan Sasori" Itachi mendengus sambil berlalu melewati Sasori yang tidak beranjak dari tempatnya pertamakali membuka pintu.
"Hai adik kecil, kau semakin cantik" Sasori tersenyum lembut kearah Sakura,
"Sasoriiii" Sakura berlari kecil untuk memeluk kakak yang paling disayanginya itu.
"Kukira kau sibuk, jadi aku menyuruh ino untuk menjemputku, jangan marah ya" sergap Sakura saat melihat kakaknya akan bertanya panjang lebar.
.
.
Setelah acara berpelukan pagi tadi, sakura langsung menuju kamarnya untuk melepas rindu pada ruangan yang didominasi pink tersebut. Hingga ia tertidur pulas ketika Sasori berpamitan untuk keluar pada malam hari dengan Itachi karena urusan pekerjaan.
Keesokan harinya sakura telah bersiap untuk sarapan dengan sasori yang masih terlelap dengan posisi yang tidak elitnya.
"Sasori bangun, ayo sarapan" ajak Sakura dengan menepuk pipi mulus kakak berambut merahnya itu.
"Ngghh, nanti" tolak sasori dengan mata terpejam.
'sepertinya kebiasaanmu belum berubah, oke baiklah aku akan mengeluarkan jurus andalan' batin sakura.
.
Akhirnya Sakura duduk dengan bangga dengan sasori didepannya.
"Hentikan senyum mengerikanmu itu" seru Sasori dengan wajah super sebalnya, ini karena kejadian beberapa saat lalu. Ketika Sakura menggelitik Sasori hingga terjungkal ke lantai kamar tidur, dengan sangat terpaksa Sasori yang berwajah sebal terbangun dari tidur imutnya, dan langsung menuju kamar mandi.
"Kau lebih imut jika marah Sasori" Sakura tartawa geli melihat kakaknya yang semakin sebal diseberang meja makan itu.
.
.
Hari ini Sakura hanya ingin bersantai, setelah kepergian Sasori ke salah satu perusahaan milik keluarganya, Sakura memutuskan untuk menyusuri ruangan kerja kakak nya itu. Ruangan yang memiliki sofa empuk didekat jendela merupakan favorit Sakura. Dulu ketika Sasori sibuk berada diruang kerjanya, Sakura dengan setia menemani Sasori hingga larut malam sambil membaca buku genre favoritnya. Sofa yang dulu sengaja dibeli sasori untuk Sakura agar dia nyaman membaca buku didekatnya tidak berubah sedikitpun, bahkan tidak ada debu yang menempel
"Sepertinya Sasori selalu merawatmu ya"
sambil mengusap lembut kain sofa favoritnya itu. Sakura kemudian mengambil asal salah satu buku yang berada di rak buku ruang kerja Sasori dan duduk disofa dengan menghadap jendela ber cat putih gading. Ketika melihat buku yang diambilnya, tiba-tiba Sakura teringat sesuatu, buku berwarna ungu tua dengan tulisan timbul berwarna merah muda tua yang memiliki tebal kurang dari 500 halaman, membuat Sakura mengingat seseorang. Buku yang didapat saat hari kelulusannya dari Fakultas Kedokteran Universitas Jepang itu merupakan salah satu benda favoritnya dulu,
dan sekarang…
entahlah.
Hah orang itu
'apa kabar dia sekarang'
.
"Uchiha Sasuke" Itachi dengan santainya memasuki ruangan yang dimana perabotnya serba hitam dan terkesan dingin. Ruangan yang sangat maskulin sekaligus mengerikan, benar begitu Itachi?
"ck, ada apa Itachi?" sahut sasuke asal, "lihat, kau semakin tidak sopan" balas Itachi dengan raut wajah yang dibuat-buat.
"Jika tidak ada yang penting kau bisa pergi dari sini" ucap Sasuke tanpa mengalihkan perhatiannya dari dokumen-dokumen dimejanya.
"Ck, kau ini. Santailah sedikit, diluar udara sangat bagus untuk minum…. Milkshake?" Itachi mendudukan dirinya di salah satu sofa ruang kerja sasuke. Sedangkan Sasuke tidak menggubris ocehan Itachi, dia masih sibuk dengan dokumen laporan perusahaan yang semakin tidak masuk akal.
Itachi?
Saat ini dia sedang menikmati Milkshake yang dipesannya melalui sekertaris Sasuke beberapa waktu yang lalu.
"Cepat habiskan minumanmu, dan pergi dari sini" sungut Sasuke saat melihat sang kakak dengan sengaja memperlambat gerakannya yang sedang menikmati minuman bayi itu.
"Kau bahkan seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya" balas Itachi dengan meletakkan cangkir kosongnya.
"Baiklah aku akan kembali ke kantorku, sebenarnya aku kesini hanya untuk memberitahumu sesuatu", Sasuke yang mendengar itu langsung mengehentikan kegiatannya.
"Kemarin, gadis musim semimu kembali" sebelum pintu ruang kerja sasuke tertutup, suara itachi kembali terdengar
"Dia semakin cantik, dan
dewasa"
Blam
Pintu kokoh yang berwaran coklat kehitaman itupun tertutup
Sasuke?
Ah sepertinya dia sudah tidak tertarik dengan dokumen-dokumen itu.
.
.
.
"Kau pulang"
ucap Sasuke lirih, dan melihat keluar jendela yang menampakkan langit sore konoha
.
.
Tbc
AN:
Saya anak baru, ospekin dong senpaii
