.Happy Read.
Ost op: Catch The Moment (LiSA)
¤Uchida Tokugawa¤
-Present-
.Naruto belong's Masashi Kishimoto.
Naruto © Kishimoto M.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Summary: Aku hanya terlalu lelah dengan semua ini, Impian? Cinta? Harapan? Persahabatan? Semua hal tersebut indah pada awalnya namun memuakkan pada akhirnya, bahkan terkadang aku sering tertawa miris mengingat semua hal yang kulakukan selama ini tentang impian dan ambisi bahwa 'tidak akan mengubah jalan ninjaku' , semua hanyalah kebahagian semu yang memuakan percayalah bahwa seorang Uzumaki Naruto bahkan bosan dengan hal yang bernama impian dan ambisi.
.
.
.
Chapter I (Batas)
Konoha after Shinobi war.
Suara bising para warga yang berlalu lalang mulai membangun kembali desa yang sempat hancur sebagian akibat terkena mugen Tsukoyomi milik Kaguya waktu itu dan juga beberapa bulan ini keadaan Elemental Nation sudah mulai berangsur angsur baik bahkan banyak kabar membahagiakan dari setiap pelosok desa Shinobi terdengar keseluruh penjuru desa mulai dari Darui serta Chojuro yang diangkat menjadi Raikage dan Mizukage menggantikan pemimpin terdahulu dan juga tak lupa bahwa Konoha juga mengangkat Hokage ketujuh tahun ini, siapakah Hokage tersebut? Apakah kalian berfikir Uzumaki Naruto sang pahlawan perang Shinobi yang menjadi Hokage?
Awalnya aku juga berfikir seperti itu namun percayalah bahwa kenyataan lebih menyakitkan dari sebuah impian semu belaka, sahabatku Uchiha Sasukelah yang diangkat menjadi Hokage ke 7, sempat shock memang diriku mengetahui hal tersebut namun apa daya aku hanyalah seorang shinobi terbuang sejak awal aku berada didunia ini, mengingat perlakuan mereka sejak aku terlahir didunia ini dan sampai akhirnya diriku diakui oleh mereka terkadang membuatku tertawa miris tentang permainan takdir dalam hidupku ini.
Diriku mulai muak akan seluruh takdir dalam hidupku ini, mengingat tingkahku dulu yang suka koar koar tentang menjadi seorang Hokage dan juga percakapanku yang panjang lebar saat berhadapan dengan Nagato maupun Obito dulu malah seperti sebuah tamparan keras pada wajahku jika melihat takdirku sekarang, terkadang aku berpikir diriku yang dulu terlalu naif dan juga perkataan Neji saat menjadi lawanku diujian chunnin dulu adalah benar kenyataannya bahwa takdir seseorang tidak ada yang bisa merubahnya meskipun sekuat apa dirimu bertindak pada akhirnya garis takdirmu akan kembali kegaris awal sebab semua itu sudah menjadi kehendak Kamii-sama dan kami yang hanya mahluk ciptaanya tidak akan bisa merubahnya.
Dan sekarang yang bisa kulakukan hanya berdiam diri menikmati takdir yang sudah tertulis dalam hidupku dalam damai, tidak bertingkah konyol seperti dulu mengelu elukan posisi Hokage kepada setiap orang karena kenyataan lebih menyakitkan dari pada impian dan itu sudah kurasakan berkali kali dalam hidupku.
Tap!
"N-naruto-kun!"
Aku sempat tersentak kecil saat mendengar sebuah panggilan lembut khas seorang wanita dari arah belakangku dan juga aku tahu persis suara siapa ini, kemudian dengan pelan aku menoleh memandang seorang wanita cantik dan anggun bersurai indigo yang selama ini kalian tahu bahwa wanita tersebut sangat menggilaiku bahkan aksi heroiknya yang menyelamatkanku saat invasi Pain membuatnya semakin terkenal seantero Konoha bahwa gadis ini sangat menyukaiku namun jika kalian berpikir bahwa gadis tersebut adalah pasangan hidupku sekarang maka jawabanya adalah salah, bukankah sudah kubilang bahwa kenyataan lebih menyakitkan dari pada sebuah impian? Yap betul sekali bahwa kenyataanya gadis dihadapanku ini adalah istri orang, ya dirinya sudah menjadi istri dari sahabat ninja seperjuanganku Inuzuka Kiba.
Menyakitkan memang melihat gadis yang sudah mulai kau cintai malah menjadi milik orang, memang gadis yang bernama Hinata ini sudah bersikeras menolak acara perjodohan dirinya dan ninja anjing tersebut bahkan aksinya sangat nekat waktu itu, Gadis dihadapanya ini menyelinap kerumahnya dan memohon sambil menangis agar kubawa pergi keluar desa kemudian menikah dan hidup bahagia selamanya namun semua itu kutolak dengan halus dengan alasan mencegah konflik dikonoha dan juga demi keselamatanku sih, bayangkan saja diriku bisa diburu satu klan Hyuga dan Inuzuka perkara membawa kabur mempelai wanitanya dan akhirnya pernikahan antara dua klan tersebut terlaksana dengan khidmat namun tidak ada yang mengetahui bahwa sifat kelam seorang Hinata Hyuga yang menikah dengan orang yang tidak dicintainya akan seperti apa? Seperti yang kalian lihat sekarang.
"A-aku membawakan Naruto-kun makan siang untuk kita berdua" Ucap Hinata pelan bagaikan bisikan yang mengalun lembut memasuki pendengaran Naruto, dirinya berpikir Hinata sekarang bagikan seorang Istri yang baik kepada suaminya namun kenyataanya semua ini adalah kesalahan, Hinata selalu bersikap acuh dan biasa terhadap suaminya Kiba dan bersifat keterbalikanya jika dihadapan Naruto.
"Hinata" Panggil Naruto pelan membuat perhatian Hinata yang sedang menyusun sajian makanan dihadapan Naruto menghentikan kegiatannya dan menoleh menatap Naruto yang juga menatapnya serius.
"Hentikan semua tindakanmu ini Hinata, semua ini salah, kau sudah mempunyai suami dan tidak sepantasnya kau berperilaku seperti ini" Ucap Naruto datar membuat Hinata terdiam sesaat kemudian menunduk meremas ujung kain bajunya.
"J-jadi Naruto-kun tidak suka jika aku mendekati Naruto-kun?" Bisik Hinata pelan hampir menyerupai bisikan namun masih terdengar sangat jelas dipendengaran Naruto.
"Bukan seperti itu Hinata, kau it-!"
"Jadi kenapa Naruto-kun?! Kau tau bahwa diriku hanya mencintaimu?" Ucap Hinata yang entah mendapat keberanian dari mana memotong ucapan Naruto sambil memandang dalam iris aquarime redup milik Naruto.
"Hinata ingatlah bahwa ka-!"
"Aku tidak peduli Naruto-kun, suami yang kuharapkan untukku dan juga ayah dari anak anaku hanya kau Naruto-kun!"
Dan kali ini Naruto bungkam tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun akibat perkataan Hinata yang terlampau berani mengungkapkan perasaanya dihadapanya sekarang, dirinya hanya bisa menatap prihatin Hinata yang mulai menangis dihadapanya dan dengan perlahan sebelah tanganya mulai terulur menuju pucuk surai indigo Hinata kemudian mengelusnya pelan.
"Jangan seperti itu Hinata, pikirkanlah perasaan Kiba juga" Ucap Naruto pelan dan hanya gelengan pelan yang dikeluarkan Hinata sebagai balasan membuat Naruto mendesah lesu karena kekeras kepalaan Hinata.
"Baiklah baiklah terserah dirimu Hinata" dan akhirnya hanya kata kata itu yang bisa Naruto keluarkan, dirinya tidak akan bermonolog panjang lebar seperti dulu karena menurutnya hal tersebut hanya membuang buang energi dan alangkah lebih baiknya kalau dirinya mengikuti garis takdir yang sudah tertulis dalam hidupnya dengan tenang, dan akhirnya dirinya makan siang masakan Hinata dengan tenang.
OoO
Duar!
Duar!
Tap!
Tap!
Cklek!
"Hokage-sama, penyusup telah mengalahkan seluruh pasukan yang anda kirim dan sekarang sedang menuju mansion Hyuga" Ucap sosok Anbu bername tag Tora kepada Hokage bersurai darkblue siapa lagi kalau bukan sang Uchiha tunggal, Uchiha Sasuke yang hanya menggeram pelan saat mendengar laporan dari anbu dihadapanya, dirinya berpikir apakah perdamaian sejati itu tidak ada? Konoha baru saja damai beberapa bulan pasca perang dunia shinobi 4 dan sekarang sudah ada musuh baru dengan kekuatan aneh menginvasi hampir sebagian Konoha, dirinya sebagai Hokage akan melindungi Konoha.
"Panggilkan Naruto untuk menghadap kepadaku!" Perintah Sasuke datar dan dengan anggukan sang anbu langsung shunsin dari hadapan Sasuke.
Tidak sampai beberapa menit anbu tersebut kembali kehadapan Sasuke bersama seorang pria bersurai pirang seumuran denganya siapa lagi kalau bukan Uzumaki Naruto yang sekarang menatap datar kearah Sasuke.
"Ada apa Sasuke?" Tanya Naruto datar yang dibalas Sasuke dengan tatapan heran karena biasanya sahabat pirangnya ini yang akan bertindak paling pertama jika ada hal yang membahayakan konoha, namun sekarang entah mengapa Naruto bersikap acuh seolah tidak terjadi apa apa.
"Bantu aku mengusir mahluk tak diundang didistrik Hyuga" Ucap Sasuke membuat Naruto menatapnya beberapa saat kemudian mengangguk pelan.
"Kita berangkat sekarang"
"Hm"
Wusssh!
oOo
Wussh!
Tap!
"Naruto-kun!"
Naruto dan Sasuke yang baru sampai didistrik Hyuga menggunakan Shunsin langsung disuguhkan dengan pemandangan rumah hancur hampir diseluruh penjuru dan juga Naruto yang langsung mendapat sebuah pelukan erat dari Hinata yang memeluk Naruto saat kedatanganya disertai isakan membuat Sasuke hanya menatapnya datar, sebab dirinya tidaklah bodoh untuk mengerti perasaan sang gadis Hyuga tersebut terhadap sahabat pirangnya.
"Hinata?" Ucap Naruto datar membuat Hinata mendongak menatap Naruto yang juga menatapnya dengan pandangan seolah mengatakan 'ada apa?'
"Hanabi telah diculik oleh pria tersebut Naruto, kumohon bawa dia kembali" Mohon Hinata yang masih memeluk Naruto erat.
Naruto sempat melebarkan kedua iris aquarimenya sesaat ketika mendengar kalimat Hinata barusan membuat dirinya mengingat kenangannya dulu disaat dirinya membuat janji hidupnya dengan Sakura untuk membawa Sasuke pulang kekonoha.
Naruto hanya mengelus surai indigo Hinata pelan sebagai balasan dari perkataan Hinata beberapa saat yang lalu, dirinya tidak akan membuat janji yang mungkin jika dirinya dulu akan mengatakan 'Serahkan kepadaku Hinata, aku akan membawa adikmu kembali' namun untuk sekarang ia tidak akan membuat sebuah janji sembarangan karena semua itu mempunyai konsekuensi dan dirinya yang sekarang hanya mau mulai menata hidupnya dengan damai dan menikmati apa yang ada.
"Sasuke bisakah kau lacak keberadaan Hanabi?" Ucap Naruto sambil mengabil sobekan dari baju milik Hanabi yang tertinggal direruntuhan distrik Hyuga kemudian memberikanya kepada Sasuke.
"mungkin masih bisa terlacak" Balas Sasuke datar sambil menatap sobekan kain baju Hanabi menggunakan mata Sharinnengannya dan dengan ajaibnya tercipta portal tepat disebelah Sasuke.
"Sasuke! Naruto!"
Kedua ninja Rival tersebut mengalihkan pandanganya menatap para rekan ninja seangkatanya mulai berdatangan menuju kearahnya.
"Hinata-chan apa yang terjadi?" Ucap Kiba khawatir yang baru datang bersama Akamaru ketempat tersebut, namun hanya gelengan pelan yang dikeluarkan Hinata sebagai balasan atas pertanyaan Kiba barusan.
"Tidak apa apa Kiba-kun" Balas Hinata pelan memandang Kiba sesaat kemudian kembali menunduk, sedangkan Naruto yang melihatnya hanya acuh dan kembali memandang kearah Shikamaru yang melangkah mendekatinya.
"Naruto apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Shikamaru.
"Entahlah Shika aku hanya sedang ingin beristirahat diapartementku lalu datang anbu yang mengatakan diriku dipanggil Sasuke kemudian diriku beserta Sasuke datang kesini dan semua ini terjadi" Jelas Naruto membuat Shikamaru mengerutkan dahinya karena jawaban yang menurutnya aneh dari seorang Uzumaki Naruto jika menyangkut desa Konoha.
"Aku sudah membuka portal menuju para penculik tersebut dan portal ini tidak bisa bertahan lama, penjelasan bisa diakhir nanti Shika" Ucap Sasuke datar menatap Shikamaru yang mengangguk mengerti, "Aku dan Naruto akan mengejar para penculik tersebut dan kuperintahkan kalian untuk menjaga Konoha selama kami pergi" sambung Sasuke dan dibalas anggukan seluruh shinobi yang berada disana.
Sasuke kemudian menoleh menatap Naruto kemudian mengangguk kecil mengisyaratkan untuk berangkat sekarang dan Naruto yang mengerti tatapan Sasuke barusan mengangguk kemudian melesat memasuki portal yang diciptakan Sasuke, diikuti Oleh sang Hokage dibelakangnya.
Tap!
Sasuke dan Naruto yang baru keluar dari dalam portal milik Sasuke terdiam sesaat memandang sebuah istana megah yang berada tidak jauh dari hadapan mereka.
"Hanabi berada didalam sana" ucap Naruto yang sedang dalam mode sannin membuat Sasuke mengangguk pelan kemudian melesat menuju gerbang istana tersebut bersama Naruto dibelakangnya.
Beberapa menit mereka berdua memasuki istana tersebut namun tidak ada satupun penjaga dalam istana sebesar itu, sampai akhirnya Naruto dan Sasuke disebuah aula tengah istana tersebut dan tidak jauh didepan mereka terdapat sebuah pintu raksasa.
"Didalam sana Sasuke" Desis Naruto pelan kemudian melangkah mendekati pintu tersebut.
Krieet!
Prok!
Prok!
Naruto dan Sasuke yang baru memasuki ruangan tersebut memasang posisi siaga saat mendengar suara tepuk tangan seseorang dan terlebih orang tersebut tidak terdeteksi oleh mode sannin Naruto sedari tadi.
"Kuucapkan selamat atas keberhasilan kalian mengejarku kemari wahai reinkarnasi Ashura, Indra"
Tepat tidak jauh dari posisi Naruto dan juga Sasuke berdiri munculah seorang pemuda bersurai hijau toska dengan mata byakuganya menatap Naruto dan Sasuke datar.
"Perkenalkan namaku Toneri keturunan Hamura saudara Hogoromo sang Rikudo sannin" Ucap pemuda yang bernama Toneri tersebut pelan kemudian menatap Sasuke dan Naruto bergantian sesaat, "Jika kalian mencari gadis dari klan Hyuga tersebut dia ada disana, kalian boleh mengambilnya kembali" Sambung Toneri sambil mencetikkan jarinya membuat sebuah tirai yang berada tidak jauh dari tempatnya terbuka menampakkan seorang gadis dengan perban yang menutupi matanya sedang tertidur.
Sasuke mengeraskan pandanganya kearah Toneri sehabis menatap sosok Hanabi barusan, dirinya tidak bodoh saat melihat mata Hanabi yang terperban menandakan bahwa kedua byakuganya telah diambil oleh Toneri, sedangkan Naruto hanya menatap datar kearah Toneri.
Wussh!
Set!
Toneri hanya tersenyum kecil saat merasakan dinginnya pedang Kusanagi milik Sasuke yang sedang menempel dilehernya sekarang dan sang pelaku penodongan yaitu Sasuke hanya menatap datar kearah Toneri.
"Akan kuambil Byakugan tersebut dengan cara apapun" Desis Sasuke dan hanya tawa pelan yang dikeluarkan Toneri atas perkataan Sasuke barusan.
"Jangan menganggap matamu sudah spesial Indra, sebab mataku ini bukanlah Byakugan melainkan Tessaigan" Ucap Toneri pelan dan diakhir kalimatnya dirinya sudah menghilang dari hadapan Sasuke.
Wussh!
Tep!
Braak!
"Jangan lengah Sasuke"
Sasuke yang sempat lengah kembali sadar saat Toneri yang menghilang dari hadapanya terkena pukulan tongkat Gedoudama milik Naruto yang sekarang sudah memasuki mode Ashura.
Naruto yang memukul Toneri barusan hanya menatap datar kearah reruntuhan pilar istana tempat terlemparnya pemilik mata Tessaigan tersebut.
"kejutan yang bagus Ashura"
Naruto yang mendengar suara dari arah atas kemudian menatap bagian langit langit istana dan terdapat Toneri yang berdiri disalah satu pilar disana sambil menatap Naruto datar.
"Sasuke kau ingat saat melawan Madara yang menggunakan Limbo?" Ucap Naruto pelan sambil melirik Sasuke yang juga menatap kearahnya sesaat kemudian dibalas anggukan pelan, "Kita gunakan cara tersebut untuk melawan Toneri" Sambung Naruto pelan.
Sing!
Dengan perlahan ditangan kanan Naruto mulai tercipta sebuah Rasenshurikken dengan aksen lambang awan pasir Shukaku, sedangkan ditangan kanan Sasuke juga mulai tercipta percikan listrik berwarna hitam yang semakin lama intensitasnya semakin besar.
"Sekarang!" Ucap Naruto sambil mengarahkan Rasen shurikkennya kearah Sasuke begitu pula sebaliknya yang Sasuke lakukan, sedangkan Toneri hanya menatap bingung kedua reinkarnasi Ashura dan Indra tersebut.
Set!
Blaar!
Toneri melebarkan matanya terkejut saat tiba tiba dirinya dengan otomatis terpindah tepat ditengah antara Sasuke dan Naruto yang sedang mengarahkan teknik mereka masing masing dengan Toneri sebagai sasaranya.
Zruut!
Naruto dan Sasuke terkejut saat melihat kedua jutsu orginal milik mereka mengurai menjadi asap saat akan mengenai Toneri yang hanya tersenyum kecil.
Tap!
Toneri tersenyum kecil sambil memegang masing masing tangan Naruto dan Sasuke dengan kedua tanganya.
"Kuakui bahwa serangan barusan itu terasa sakit bahkan jika aku terlambat sedikit saja mungkin kalian telah berhasil membunuhku" Ucap Toneri pelan namun dengan perlahan sebuah aura hijau toska mulai menguar dari tubuh Toneri sampai menyelubungi seluruh tubuhnya bagaikan mode bijuu milik Naruto, "Mari kita tingkatkan level pertarunganya" Sambung Toneri yang sedang dalam mode Hamura.
Set!
Blaar!
Naruto dan Sasuke terpental dengan kuat kearah yang berbeda saat Toneri membuat sebuah gelombang kejut kasat mata dalam intensitas besar bahkan bangunan disekitarnya ikut terkena dampaknya.
Tap!
"Bangkitlah dan lawan aku wahai reinkarnasi Indra&Ashura" Ucap Toneri sambil menatap kearah tempat Naruto dan Sasuke terpental tadi.
Naruto dan Sasuke dengan perlahan mulai bangkit sambil menatap Toneri yang menatap mereka dengan pandangan meremehkan.
Ctik!
Toneri mencetikkan jarinya dan dengan ajaibnya muncul sebuah hologram disampingnya menampakkan bulan dan bumi.
"Kalian harus cepat mengalahkanku kalau tidak maka dunia kalian akan hancur dan seperti kalian lihat bahwa bulan sedang bergerak menuju bumi sekarang" Ucap Toneri sambil menyeringai membuat Naruto dan Sasuke melebarkan kedua iris mereka saat melihat bulan yang akan jatuh kebumi.
"Cih" desis Sasuke pelan sedangkan Naruto hanya menatap datar Toneri.
Poft!
Suara kepulan asap yang tercipta disamping Naruto menampakkan sebuah replika bushin miliknya yang menatap bingung kearah Naruto asli.
"Ada apa boss?" Tanya sang bunshin.
"Kembalilah kekonoha menggunakan Hariashin kekunai yang kugantung dikamarku dan beritahu Shikamaru bahwa bulan akan menabrak bumi" perintah Naruto dibalas anggukan sang bushin yang kemudian menghilang dengan kilatan kuning dari hadapan Naruto.
"Nah kita akhiri sekarang Toneri" Desis Naruto datar sambil mengalihkan pandangannya kearah Toneri yang menatapnya datar juga, dan dengan cepat Naruto sudah menghilang dari tempatnya awal dan berada disamping Toneri bersiap memukulnya menggunakan tongkat rikudonya namun dapat Toneri hindari dengan melompat kesamping akan tetapi dengan cepat gedoudama milik Naruto dengan cepat membungkus salah satu kaki Toneri kemudian melemparkannya dengan kuat menuju Sasuke yang sudah menggunakan mode Susanoonya.
"Sekarang Sasuke" ucap Naruto membuat Sasuke yang sudah membidik Toneri melepaskan panah amaterasunya.
Wussh!
Trank!
"Apa!" Sasuke terkejut saat melihat panah Susanoonya menabrak sebuah penghalang transparan ditubuh Toneri dan hanya bisa menyebabkan keretakan kecil dibagian dada Toneri yang tersenyum kecil kearah Sasuke.
"Kerja bagus Sasuke" Desis Naruto pelan membuat dirinya ditatap bingung Sasuke dan Toneri akibat perkataanya barusan namun pandangan bingung Sasuke langsung buyar saat melihat Naruto menghilang menggunakan Hariashin kehadapan Toneri kemudian memukul bagian dadanya yang retak perisanya dengan kuat bahkan sampai menyebabkan udara disekitarnya retak bagaikan kaca pecah.
Wussh!
Blaar!
Toneri merasakan sakit disekujur tubuhnya bahkan dirinya yakin bahwa seluruh organ dalamnya hancur akibat pukulan super kuat dari Naruto barusan.
"Ugh! B-bagaimana bisa?" desis Toneri sambil menahan rasa sakit disekujur tubuhnya bahkan dirinya sempat muntah darah beberapa kali, sedangkan Naruto hanya menatap datar Toneri yang tidak berdaya dibawahnya.
Set!
Ctak!
Ctak!
"Mungkin diriku yang dulu akan sedikit kasihan kepadamu Toneri namun untuk sekarang adalah sebuah kesalahan besar untuk bertemu dalam sebuah pertarungan denganku Toneri" Ucap Datar Naruto yang mulai mengluarkan beberapa tongkat Rikudo dari jubah cakra ashuranya kemudian menusuk seluruh titik cakra Toneri.
Jleb!
Jleb!
"Argh!"
Suara rintihan Toneri yang mengalun indah ditelinga Naruto saat menusuk seluruh titik pergerakan Toneri persis seperti yang dilakukan Pain saat melawan Naruto dulu, sedangkan Sasuke hanya menatap Naruto dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Apa yang terjadi denganmu Naruto" Bisik Sasuke pelan saat melihat Naruto yang sekarang sedang mengambil kedua byakugan Toneri.
"Sasuke kita kembali" Ucap Naruto membuat Sasuke buyar dari lamunannya dan membalas perkataan Naruto dengan anggukan kemudian dihadapanya tercipta sebuah portal dan Sasuke langsung melompat memasukinya sedangkan Naruto sudah hilang dengan kilatan kuning menuju kunai Hariashin miliknya dikonoha.
Set!
"N-naruto?" Ucap para Rokie saat melihat kedatangan Naruto yang secara tiba tiba dihadapan mereka dan disusul Sasuke setelahnya.
"Apakah berhasil?" Tanya Shikamaru yang terlebih dahulu telah sadar dari kekagetan akibat kedatangan Naruto yang tiba tiba.
"Untuk mahluk itu kita berhasil Shika tapi untuk yang satu ini belum" Ucap Naruto sambil menatap langit dimana bulan dengan bebasnya sedang bergerak menuju kearah bumi.
Naruto yang merasa bahwa kali ini mesti akan sulit dengan cepat dirinya menuju alam bawah sadarnya untuk menemui partnernya sedari kecil sang Kyuubi no yoko.
"Kurama!" panggil Naruto nyaring yang sekarang berada disebuah gerbang merah raksasa membuat sang penghuni membuka matanya menatap Naruto.
"Ada apa Gaki?" Balas Kurama pelan masih dalam posisi tidurnya sambil menatap Naruto.
"Kau akan kukeluarkan habis ini Kurama dan tolong lindungilah seluruh warga desa dengan chakramu" Ucap Naruto membuat Kurama menatapnya bingung karena penyaluran cakra seharusnya cukup dengan Naruto yang mengeluarkannya dan tidak harus sampai dirinya keluar.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Kurama yang sekarang sudah dalam posisi duduk sambil menatap serius kearah Naruto.
"Bulan akan menabrak bumi dan kau tahukan mahluk apa yang tersegel ditengah inti bulan tersebut? Aku bukanya menyangkal akan tetapi jika Kaguya kembali terlepas aku tidak tahu hal buruk apa lagi yang akan terjadi" Desis datar Naruto, "Jadi kumohon untuk kali ini Kurama lindungilah Konoha selagi aku menghentikan bulan dengan mode Rikudo" sambung Naruto sambil menatap Kurama serius yang dibalas anggukan pelan Kurama.
Naruto yang merasa Kurama bersedia membantunya kemudian keluar dari alam sadarnya dan melihat para Rokie yang menatap dirinya terlebih Hinata yang berada disampingnya.
"Hinata ini punya Hanabi" Ucap Naruto sambil memberikan sebuah tabung kaca berisi kedua mata Hanabi yang tadi dirinya ambil dari Toneri membuat kedua mata Hinata berembun haru karena penglihatan adiknya akan kembali Normal, Hinata akan memeluk Naruto namun diurungkanya saat sebuah tangan menghentikan gerakannya dan saat melihat pemilik tangan ia melihat Naruto yang menatapnya sambil tersenyum kecil.
"Hargailah perasaan Kiba, aku ingin melihat sifat Hinata yang pemalu dan menghargai perasaan orang lain" Bisik Naruto pelan kemudian berbalik menatap kearah Sasuke yang berada disampingnya.
"Sasuke" panggil Naruto membuat sang empu menoleh menatapnya, "Aku akan mengkuchiyose Kurama untuk melindungi seluruh warga Konoha dan bisakah kau melapisi Kurama dengan Susanoo milikmu agar mereka semua aman" lanjut Naruto membuat Sasuke menatapnya terkejut.
"Apa yang sebenarnya kau rencanakan Naruto?" Ucap Sasuke datar membuat Naruto mengalihkan pandanganya menatap bulan yang sudah semakin dekat menuju bumi.
"Aku akan menghentikan bulan dan kemungkinan terburuknya jika aku gagal maka mahluk tersebut akan kembali lepas" Jelas Naruto membuat seluruh ninja yang berada disana tersentak kaget.
"M-maksudmu Kaguya?" Ucap Sakura terbata dibalas anggukan pelan Naruto membuat seluruh Rokie terdiam.
"Tapi bagaimana dengan keselamatanmu Naruto? Jangan membodohiku dengan bilang kau tidak akan kenapa apa Naruto, menghentikan sebuah bulan membutuhkan tenaga besar bahkan dengan mode Ashuramu itu tidak akan cukup" Ucap Sasuke panjang lebar membuat Naruto memandangnya datar sesaat kemudian menghela nafas pelan.
"Kesalamatanku tidaklah penting untuk sekarang, yang utama kita harus menyelamatkan desa" Desis Naruto pelan.
"Jangan egois Naru-!"
"Lakukan saja Sasuke!"
Kalimat Sasuke terhenti akibat Naruto yang memotong perkataanya sambil menatapnya dengan datar membuat dirinya akhirnya mengangguk pelan.
'Kuchiyose no Jutsu!'
Pofft!
Suara Naruto yang menghentakan telapak tanganya ketanah sambil mengucapkan mantra pemanggil membuat sebuah ledakan asap, Setelah asap mulai menipis terlihatlah sosok musang orange raksasa dengan kesembilan ekornya yang melambai lambai.
"Kurama cepatlah salurkan chakramu dan juga Sasuke akan melapisimu dengan Susanoonya" Ucap Naruto yang berada dalam mode Ashura disamping Kurama.
"Aku tidak perlu bantuan bocah Uchiha itu Gaki" Desis Kurama sambil menatap benci Sasuke karena saat pertarungan terakhir dulu antara Naruto&Sasuke bocah Uchiha tersebut dengan seenaknya menggunakan para bijuu membuatnya membenci Sasuke.
"Kumohon untuk kali ini buang jauh jauh kebencian dan keras kepalamu Kurama" Ucap datar Naruto dibalas dengusan sang Bijuu.
Kemudian dengan cepat Naruto langsung melesat kelangit menuju bulan dengan mode Rikudonya.
Saat sudah sampai dihadapan bulan yang sedang jatuh bebas kemudian Naruto menyebarkan seluruh Gedoudamanya kesisi setiap bulan untuk mengurangi kecepatan gravitasi jatuhnya dan dengan jubah cakra yang semakin membesar intensitasnya dirinya langsung menahan bulan kemudian dengan perlahan mendorongnya kambali menuju orbitnya.
Braaak!
"Ugh! Sial" desis Naruto yang merasakan bahwa cakranya dengan perlahan mulai terkuras akibat mendorong sebuah pelanet.
"Kau kira aku sudah kalah heh Ashura?"
Naruto yang sedang berkonsentrasi menahan bulan tersentak kaget ketika mendengar suara Toneri dari arah sampingnya yang menatapnya dengan seringai kecil.
"Kau-!"
Braak!
"ugh"
Naruto tidak menyelesaikan kalimatnya saat dengan tiba tiba Toneri menghantamnya dengan tinju berlapis chakra membuatnya melesak kedalam bulan bahkan dataran bulan yang awalnya datar sampai menjadi hancur akibat tubrukan Naruto.
"Kau telah berani mengambil mata berhargaku Ashura dan sekarang adalah saat pembalasanya!" Teriak Toneri nyaring kemudian melepas jubahnya menampakkan tubuh toples dengan sebuah aksara kanji didadanya dan menjalar keseluruh tubuhnya, "Kita akan mati bersama Ashura!" sambung Toneri sambil menyeringai.
Naruto yang keluar dengan perlahan dari reruntuhan kemudian menatap Toneri dan aksara kanji diseluruh tubuhnya dengan waspada.
Sriing!
Pola yin&yang yang terdapat didada Toneri bersinar terang membuat Naruto menyipitkan matanya dan dengan tiba tiba seluruh permukaan bulan juga mulai bercahaya.
"Hahaha musnahlah Ash-!"
Zruuuuut!
Deg!
"Tekanan Chakra ini"
Naruto melebarkan matanya saat merasakan rembesan chakra disekitarnya, dirinya sangat tahu chakra milik siapa ini dan bukanlah pertanda baik jika pemilik chakra ini bangkit kembali.
Sedangkan dihadapan Toneri sekarang sedang melayang sesosok wanita bersurai putih panjang menjuntai mencapai kakinya sedang memegang dada Toneri.
"Kuucapkan terimakasih karena melemahkan segel yang mengekangku wahai keturunan Hamura namun niatmu yang akan membunuh Ashura sangat salah selama aku masih hidup" Desis wanita tersebut datar sambil menatap Toneri dengan kedua Byakuganya yang aktif.
Dikonoha Sasuke menegangkan tubuhnya saat merasakan tekanan energi mahluk yang sudah disegelnya bersama dulu kini telah bangkit kembali entah karena apa.
"Cih Kaguya" desis Sasuke pelan.
Sedangkan Naruto yang melihat ibu dari chakra telah bangkit kembali hanya mendecih karena ini sudah diluar perkiraannya namun perhatian Naruto teralihkan saat merasakan sebuah benda merayap ditanganya dan ketika menoleh dirinya dapat melihat Zetsu hitam yang berada ditanganya.
"Tenanglah Naruto ,untuk saat ini aku dan ibu berada dipihakmu" Ucap Zetsu cepat saat melihat Naruto mengaktifkan segel matahari ditangan kanannya, sedangkan Naruto mengerutkan keningnya ketika mendengar perkataan Zetsu.
"Apa maksudmu?" Tanya Naruto.
"Penjelasan nanti saja biar ibu yang menjawabnya dan untuk sekarang sebaiknya kau bantu ibu, sebab kau tau bahwa ibu menggunakan hampir seluruh chakranya untuk melepaskanku dan dirinya dari segel yang mengekangnya dan oleh karena itu mata ketiga ibu tertutup sekarang" Jelas Zetsu membuat Naruto terdiam sesaat kemudian mengangguk kecil.
Wusssh!
"Kaguya!"
Wanita bersurai putih yang sedang memegang dada Toneri tersebut menoleh saat dipanggil Naruto yang berada tidak jauh dibelakangnya.
"Aku tidak tahu apa rencanamu yang sebenarnya namun untuk sekarang aku akan membantumu" Ucap Naruto pelan yang dibalas senyuman kecil Kaguya.
"Tentu Ashura"
"A-aku tidak akan kalah!" Teriak Toneri membuat Naruto dan Kaguya langsung kembali menatapnya dan dengan tiba tiba cahaya yang bersinar didadanya semakin terang begitu pula seluruh cahaya dibulan.
Sriing!
"Sial!"
Blaaar!
¤TBC¤
.Dont Like Dont Read.
END OST: Nagareboshi (Shooting star)
.THANKS FOR READ FIC UCHIDA.
.Mirai Wa Aka Belong's Uchida Tokugawa.
.Keep calm and read fic Uchida tokugawa.
-SAYONARA-
