#FanfictFES #Sensitive! #MikanGeunSuk

| Sensitive! | SasuSaku | T | Family | Naruto by Masashi Kishimoto | Semi-Canon | Original story by Mikan desu .

.

.

.

Semenjak kehamilan di perut sang istri membesar, Sasuke selalu menjadi pihak yang salah. Tak peduli apapun yang dia lakukan.

Seperti kisah hari ini...

Sasuke yang bertugas menjadi suami siaga bermaksud membuatkan sarapan bagi istri tercintanya yang masih tertidur lelap akibat kelelahan. Sasuke membuat omellet daging cincang dengan segelas susu coklat hangat. Ini pertama kalinya bagi Uchiha satu itu memasak bagi orang lain.

Puas dengan hasil kreasinya, Sasuke membangunkan sang istri, Sakura. Kemudian menyajikan hasil kerja kerasnya berkutat selama 2 jam di dapur hanya untuk membuat omellet ke hadapan sang istri tercinta.

Namun begitu melihat hasil masakan suaminya, Sakura justru menangis tersedu-sedu.

"Aku kasihan pada ayam yang diambil telurnya. Pada sapi yang diperah susunya..." ujar wanita pink itu disela sedu sedan tangisannya.

Sasuke nyaris tersedak dengan perkataan sang istri. Apa sih maksudnya Sakura sok dramatis seperti ini.

"Sasuke-kun belum mandi ya? Kok hari ini agak... bau." Kata Sakura lagi sambil membuat gerakan menjauh dari sang suami. Sasuke dengan tidak elit-nya mengendus tubuhnya sendiri. Wangi kok, seperti biasanya. Apa jangan-jangan hidung sang istri yang bermasalah?

"Ini rasanya terlalu asin,Sasuke-kun..." Hanya satu suapan, kemudian wanita itu menaruh lagi sendok makanannya.

"Aku mau tidur lagi..." Ujar Sakura sambil merebahkan tubuhnya kembali dan membalik badannya membelakangi sang suami.

Sasuke hanya bisa terdiam dengan semua tingkah laku sang istri. Lelaki tampan berambut raven itu tak mampu marah pada istri tercintanya. Biarkan saja Sakura berbuat semaunya seperti dulu dia menyusahkan sang istri dengan mengikuti semua keegoisannya.

"Oyasumi..." Sasuke mengecup puncak kepala sang istri sekilas namun Sakura mendorongnya menjauh.

"Nggak mau iihh... Sasuke-kun bau!" Omel sang istri sambil menutupi kepalanya dengan bantal.

Sasuke mengalah, Uchiha satu-satunya itu akhirnya pergi membersihkan tubuhnya kembali. Kemudian pria yang menjabat sebagai ketua Anbu pasukan khusus dibawah pengawasan langsung Hokage itu mendapat pesan agar segera datang ke markas.

"Sakura, aku pergi dulu. Ada panggilan darurat dari Hokage." Pamit Sasuke pada sang istri yang sedang tidur-tidur ayam.

"Mau kemana?"

"Ke kantor Hokage,"

"Bohong! Kau janjian dengan gadis cantik kan?!" Teriak wanita merah muda itu. Sasuke langsung sweatdrop.

"Karena aku sekarang gendut dan tidak cantik lagi, makanya kau tidak mau dirumah menemaniku!" Tangan wanita itu terkepal kuat, kemudian...

"SHANAARROOO- Baka Sasuke-kun!" Pukulan maha dahsyat menghancurkan dinding kamar pasangan itu seketika.

"Tu-tunggu Sakura..." cicit Uchiha itu gemetar saat sang istri memelototinya dengan tatapan berhawa membunuh.

Karena takut Sakura akan bertindak nekat, Sasuke terpaksa menggunakan genjutsunya untuk menenangkan sang istri tercinta.

Saat sang istri lebih tenang, Sasuke memeluknya erat dalam hangatnya dekapan.

"Sasuke-kun... jangan pergi! Aku mau Sasuke-kun disini!"

Sasuke mengecup kening Sakura sambil membelai helaian merah muda itu lembut.

"Aku tidak akan kemana-mana, nyonya Uchiha."

.

.

.

Sementara itu di kantor Anbu dan Hokage keributan kecil terjadi karena Sasuke sang ketua belum juga datang,

"Dasar Teme sialan!"

.

.

.

THE END-

====000000======

Terimakasih sudah me mmbaca crita ndak jelas ini. Semoga suka :)