Matchmaking Akakuro
Dislaimer : Fujimaki Tadatoshi
Author : Au
Halo minna-san….
Saya kembali dengan cerita yang aneh ini, semoga kalian suka. Sebelumnya saya terimakasih banget buat para senpai-tachi yang udah review di ff akakuro saya yang pertama banget.. itu bikin saya sangat semangat banget sehingga menghasilkan cerita yang absurd ini.
Happy Reading ^_^
Prolog
Pagi yang cerah matahari mulai naik dari ufuk timur. Beberapa orang sudah bangun memulai aktivitasnya paginya termasuk pemuda berkulit putih dengan surai birunya, Kuroko Tetsuya. Kuroko memulai paginya dengan sarapan pagi yang dibuatkan ibunya, lalu pergi berangkat kerja. Ia hanya bekerja sebagai Editor dan Guru tk. Di Tokyo sulit untuk mencari pekerjaan yang cocok untuknya. Awalnya ia hanya seorang editor karya sastra, namun belum lama ini ibunya menawarkan pekerjaan sabagai Guru tk. Karena bekerja sebagai Editor tidak memerlukan waktu penuh di kantor jadi tak ada masalah jika ia menerima tawaran ibunya.
Kuroko berjalan cepat di trotoar yang ramai akan lalu lalang tiap orang, langkah kakinya melambat mendapati kerumunan orang didepannya. Dengan hawa keberadaan yang tipis ia memasuki kerumunan itu, matanya melebar melihat pria parubaya yang tergeletak di trotoar.
"o ji san.."
Hembusan nafas pelan keluar sebelum senyum terukir dibibir pemuda heterokromatik itu. Matanya menatap pasang mata dihadapannya.
"Kerja bagus, rapat hari ini selesai"
Setelah sampai di ruang kerjanya Akashi Seijuuro pemuda heterokromatik itu menatap ponselnya yang sedari tadi jalannya rapat terus bergetar disakunya. Alisnya mengeryt melihat nama yang tertera di ponselnya.
'ada perlu apa dia menelfon ku' batin Akashi.
Baru ia akan menekan layar hijau, hendak menelfon balik si penelfon, panggilan masuk muncul dari telepon rumahnya. Tanpa menunggu lama ia segera mengangakatnya.
"Halo"
"Tuan muda.. Akashi-sama pingsan di trotoar dan sekarang ada di rumah sakit" Suara maid di ujung telepon terdengar cukup panik.
"Heh.. pingsan di trotoar? Sekarang dia ada di rumah sakit mana?" Akashi heran mendengar ayahnya pingsan di trotoar, tapi di enyahkannya dulu pertayaan-pertanyaan di pikirannya tersebut.
"Tokyo Green Hospital"
"Huh.. baiklah aku akan kesana"" ia menutup panggilannya, lalu mencari kontak lain di ponselnya. Begitu panggilan tersambung, suara yang tak asing menyapa pedengarannya.
"Lama sekali kau menelfonku nanodayo. Ayahmu pingsan di trotoar.."
"Aku baru selesai rapat, ayahku ada disana?"
"Ya dan K.."
"Ya aku akan pergi kesana, simpan ceritamu nanti"
Akashi pun beranjak pergi. Setidaknya mengetahui dokter pribadi keluarga Akashi itu ada disana tidak membuat Akashi begitu khawatir.
Akashi masuk ke sebuah ruangan dengan nuansa putih yang cukup luas. Akashi menghampiri satu-satunya ranjang luas yang diatasnya terbaring pria parubaya disana.
"Seijuuro.."
"O tou san apa yang.."
"Aku sudah menemukan calon menantuku"
"Heh.."
Tok..tok..
"Summimasen" Akashi menoleh ke asal suara, suara yang tak asing di telinganya.
"Tetsuya.."
"Itu dia calon menantu ku"
To be continue
Preview next chapter..
"Tetsuya tidak akan menikah denganku tou san. "
"Seijuuro.. aku ini mutlak"
…
" Bukankah jika masalah pernikahan kita bisa mencari jalan keluarnya.. aku percaya jika ayah Akashi-kun hanya sedang kelelahan sehingga berkata seperti itu.
"Ya… kau benar. Kita akan mencari jalan keluar."
…
_
Bagaimana..bagaimana… aneh tidak? _
Review ya ^_^
