Title : Love Without Marriage
Author : Initial D
Cast :
- Wu YiFan a.k.a Kris
- Kim Minseok
- Kim Jongin a.k.a Kai
- and others
Rating : K+
Genre : Family, Romance, Hurt/Comfort
Warning : GS, Gender-Switch, typo merajalela(?), OOC, don't bash, don't like don't read..
Don't CTRL+A - CTRL+ C - CTRL+V ..
Don't be plagiarism..
Summary : Mereka berdua saling mencintai, namun pada akhirnya mereka tak dapat bersatu karena satu hal.
- HAPPY READING -
- Seoul, South Korea
- Kim's Family House
- 07.30 KST
Minseok tersenyum senang ketika mengetahui anak semata wayang yang ia besarkan seorang diri itu mulai beranjak remaja. Usianya hampir genap enam belas tahun, namun semenjak ia dapat membuka matanya dan mulai melihat dunia, belum pernah sekalipun Jongin -anak Minseok- melihat paras dan rupa sang ayah.
"Eomma.." Seorang namja yang diketahui sebagai permata hitam berharga seorang Kim Minseok itu memulai langkah santainya menuju tempat di mana sang ibu yang melahirkannya ke dunia itu berada. Terduduk di ruang makan rumah sederhana milik mereka dengan raut wajah yang terlihat tengah memikirkan sesuatu. Sesuatu yang tak Jongin ketahui tentunya. "Eomma.." Namja tampan itu kini tengah berdiri tepat di sebelah sang Eomma. Mengecup kening ibunya lembut sebelum mendudukkan raganya ke salah satu kursi di ruang makan mereka. Jongin menatap sang Eomma lembut sebelum meraih tangan halus miliknya. Minseok tersenyum hangat.
"Ada apa Kai?" Tanyanya meremas lembut tangan sang anak. "Apa ada masalah?"
"Tidak.." Kai -Jongin- menggeleng pelan sebelum salah satu tangannya yang bebas terulur mengusap pipi sang Eomma penuh perasaan. "Bukankah justru harus aku yang bertanya pada Eomma? Ada apa dengan Eomma? Apa ada masalah?" Minseok terkekeh pelan.
"Tidak Kai.." Kai tertawa renyah sebelum akhirnya ia tersenyum hangat ketika bangkit dari duduknya.
"Benarkah?" Tanyanya memastikan.
"Ya.." Sang Eomma mengangguk penuh keyakinan dengan sorotan matanya yang bening. Kai tahu apa arti sorotan itu. Eomma tercintanya perlu kepercayaan darinya. Kai paham akan hal itu. Ia kembali tersenyum lembut.
"Baiklah kalau begitu.. Aku berangkat dulu ne? Jongdae Hyung menungguku.." Kai hendak melangkah. Namun sesuatu yang lembut menahan pergerakannya yang tegas. Ia menoleh ke arah Eomma tercintanya. "Ada apa Eomma?" Tanyanya. Minseok tersenyum tipis sebelum beranjak menuju meja di sudut ruang makan mereka.
"Berikan pada Jongdae ne?" Ucap Minseok lembut seraya mengulurkan sebuah tempat makan berukuran sedang yang telah ia persiapkan beberapa waktu lalu. "Pastikan kau berikan kotak makan ini pada anak itu.." Pesannya penuh perhatian. Untuk sesaat Kai terdiam. Entah mengapa ibunya sangat perhatian pada teman sekelasnya itu. Apakah kebaikan Eommanya itu adalah sebuah tanda balas karena pada dasarnya Jongdae yang notabene sahabat dekatnya itu menyukai sosok sang Eomma yang selalu disanjung oleh namja bertulang rahang tegas itu. Kai mengangguk pelan.
"E-Eomma.. Eomma tidak-"
"Tidak Kai.. Eomma mencintai Jongdae seperti anak Eomma sendiri.. Tidak lebih.." Potong Minseok cepat seakan ia tahu apa yang akan sang anak lontarkan padanya. Ia tersenyum hangat. "Hari mulai siang.. Cepat bergegas atau kau akan terlambat Tuan Kim.." Ingatnya terdengar tegas namun tetap lembut. Kai tersenyum simpul sebelum akhirnya mencuri kesempatan mencium pipi gembil sang Eomma sebelum akhirnya melesat ke dunia luar sana. Menuntut ilmu untuk membahagiakan sang Eomma tentunya. Dan juga meraih impiannya yang selama ini telah mendapat dukungan penuh dari sang Eomma.
.
- 07.40 KST
"Dae hyung!" Serunya lantang. Kecepatan lajunya perlahan mulai menurun seiring dengan semakin dekatnya sang objek yang telah menunggunya sejak beberapa menit lalu. Seorang namja yang mendengar namanya terpanggil menoleh ke sumber suara.
"Ya! Kai.. Kau lama sekali.." Ucapnya datar. Namja itu -Jongdae- memandang Kai sarkastik. "Apa yang membuatmu selama ini huh?" Tanyanya dingin ketika namja berkulit tan itu terhenti di hadapannya dengan napas yang masih tersengal sedikit.
"Apa yang membuatku lama adalah ini.." Jawabnya cepat seraya mengangkat sebuah kotak makan titipan Eommanya. "Eomma membuatkanmu kotak bekal dan sedikit membuatku menunggu untuk ini.." Lanjutnya. Seketika sorotan mata seorang Kim Jongdae berbinar.
"Benarkah?" Ucapnya. "Wooa.. Aku tak menyangka kalau ternyata Minseok Noona perhatian seperti itu padaku.." Lanjutnya. Kai meliriknya tajam.
"Hey Hyung.. Ingat.. Eomma itu menyayangimu Hyung.." Ucap Kai. "Hanya sebatas anak katanya.." Lanjut Kai kalem seraya melangkahkan kakinya kembali menuju halte bus terdekat dari tempat mereka berada.
"Be-benarkah?" Jongdae menghela napasnya pelan. Inilah akhirnya. Hatinya terasa terbelah dan hancur berkeping-keping. Ia masih membatu tak bergerak dari tempat awalnya. Merasa ada kejanggalan pada sahabatnya itu Kai menoleh dan masih mendapati sosok Kim Jongdae yang terdiam.
"Hyung.. Ayolah.. Setidaknya Eomma menyayangimu.. Sama sepertiku.. Anggap saja kau adalah Hyungku dan kita bersaudara mengingat nama kita sama.. 'Kim' dan 'Jong' ayolah.." Jongdae meliriknya sekilas sebelum mengangguk lemah. "Ayolah.. Aku tidak ingin terlambat.." Ucap Kai terdengar memelas.
"Saudara ya.." Bisik Jongdae lirih. "Tidak buruk.." Ia tersenyum simpul sebelum akhirnya memutuskan untuk menorehkan langkahnya dalam ketenangan.
.
- 10.45 KST
- Kim's Family House
Minseok telah berdandan rapi hendak menemui Suho, sang adik. Sebuah mini dress berwarna gelap yang kontras dengan warna kulitnya telah membalut tubuh rampingnya yang menawan. Sebuah makeup tipis nan natural telah menempel pada wajah cantiknya yang ramah. Ia telah siap dengan persiapannya. Ia melangkah menuju pintu utama rumahnya kemudian membuka pintunya cepat.
CKLEK
"Minseok.." Sontak mata indahnya membulat. Dengan segenap keberaniannya, ia mendongak.
"Wu YiFan.." Lirihnya.
To be continued or DELETE/?
- review juseyo
MONGGO~
a/n : mianhamnida author belum bisa update ff lain /bow/
