TRANFORMED OF LOVE

Author : Oh Yoo Ra

Genre : drama, romance, Hurt/Comfort, angst

Rate : M

Cast : Lee Sungmin a.k.a Lee Sungmin

Kim Ki Bum a.k.a Kim Ki Bum

Choi Siwon a.k.a Choi Siwon

Summary :

Sungmin adalah seorang gadis periang dan baik hati tetapi sifatnya berubah 180 menjadi gadis yang dingin dan penutup, karena keadaan keluarganya lah yang merubah sifat sungmin tersebut. tetapi semua itu berubah ketika ia dewasa dan menemukan pria yang dapat menembus hatinya yang sedingin batu es dan membuatnya jatuh cinta. Siapakah pria yang beruntung itu? Akankah cintanya terbalaskan atau malah bertepuk sebelah tangan?

Disclaimer : Mereka bukan punya saya tetapi cerita ini milik saya, FF ini saya buat dari fans untuk fans.

WARNING : GenderSwitch ( GS ), Typo (s), kosa kata yang berantakan.

Anyeonghasaeyo chingu

.

.

.

.

.

.

.

.

.

## CHAPTER 1 ##

"eomma jangan tinggalkan aku, aku tidak ingin sendiri dengan appa saja" pinta yeoja kecil kepada ibunya "apa eomma sudah tak sayang lagi dengan minnie eoh?" lanjut yeoja kecil yang bernama minnie tersebut kepada orang yang sudah mengandungnya dan yang sangat ia sayangi tetapi ibunya sama sekali tidak menjawab satu perkataanpun yang dilontarkan oleh anak sematawayangnya itu, bukannya menjawab ibu tersebut memilih pergi meninggalkan minnie yang terus menangis dan memohon kepada ibunya untuk tidak pergi.

"eomma jangan pergi.. "pintanya lagi

"eomma aku mohon jangan tinggalkan akuuuu.."

"EOMMA... EOMMA..EOMMA.."

SUNGMIN POV

" EOMMAAA..." aku terisak karena aku sangat takut dengan kejadian yang bahkan aku tidak mau mengingatnya, tetapi mimpi itu terus datang saat aku sedang merindukan eommaku

"hiks.. hikss apa eomma tidak merindukanku? Kenapa hanya aku saja yang merindukanmu hiks.. hiks.." aku terus menangis dalam diam didalam flatku yang kecil. Setelah lama aku menangis aku lebih baik melanjutkan tidurku karena besok aku ada jam pagi untuk kuliahku.

_ KYUMIN _

NORMAL POV

Dipagi yang cerah ini seorang gadis sedang mengayuh sepedanya menuju tempatnya menuntut ilmu, ya gadis itu adalah Lee Sungmin atau teman – temannya memanggil sungmin itu sedang mengayuh sepeda dengan kecepatan sedang karena ia berangkat sangat pagi untuk kekampusnya, sungmin tak pernah berangkat untuk kuliah menggunakan bus bahkan saat ia masih sekolah iapun mengendarai sepedanya untuk berangkat kesekolahnya, oleh karena itu sepadanya adalah benda yang paling berharga baginya karena itu adalah benda yang ia beli sendiri dengan uang tabungannya dari hasil bekerja paruh waktu saat ia masih sekolah menengah pertama.

Sungmin sudah biasa untuk hidup mandiri sejak kejadian yang menimpa keluarganya ia menjadi manusia yang mandiri dan dingin, karena saat usianya 10 tahun ia ditinggal oleh ibunya yang lebih memilih hidup dengan laki – laki lain daripada dengan ia dan appanya, sejak kejadian itu appa sungmin jatuh sakit dan sakit parah sampai appanya memutuskan untuk keluar pekerjaannya karena ia merasa sudah tidak mampu lagi untuk melakukan aktivitas seperti biasanya, appa sungmin sering keluar masuk rumah sakit karena banyak rumah sakit yang tdak mau menerimanya karena alasan uang, karena semakin parah penyakit appanya sungmin terpaksa menjual rumah mereka untuk membiayai rumah sakit sang appa dirawat.

Tetapi saat sudah mendapat rumah sakit yang menerima sang appa, karena keteledoran tim medis harus membuat sang appa meninggal dunia, dan itu membuat sungmin merasa tak punya siapa - siapa lagi, pada akhirnya sungmin dititipkan dipanti asuhan dekat rumahnya setelah ia berumur 12 tahun ia memutuskan untuk keluar dari panti asuhan tersebut dan mencari flat dan perkerjaan yang bisa membiyai hidupnya sendiri.

Tak butuh 30 menit ia sudah sampai kampus yang bernama Yonsei University, sungmin adalah salah satu dari sekian banyak mahasiswa yang beruntung dapat berkuliah di universitas urutan ke 535 se-dunia. Sungmin memarkirkan sepedanya ditempat khusus sepeda, setelah memarkirkan sepedanya sungmin berjalan menuju kelasnya, sepanjang perjalannyanya kekelasnya yang berada di lantai 2, sungmin harus menerima tatapan aneh dari mahasiswa yang ia lewati, karena sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu membuat sungmin tidak merasa yang aneh dari dirinya ia tetap melanjutkan perjalannya menuju kelasnya tersebut.

Sesampainya dikelas sungmin langsung memilih tempat duduk yang berada dibelakang dekat dengan jendela. Tanpa sungmin sadari ada seseorang yang menghampirinya

"bolehkan aku duduk disampingmu?" tanya seseorang yang tadi menghampirinya, sungmin hanya menengok ke arah orang yang mengajaknya bicara tersebut dan langsung kembali kegiatan semulannya yaitu menatap ke arah luar jendela yang menghubungkan dengan taman universitas tersebut.

Orang tadi mengajaknya bicara hanya tersenyum mendapat respon dari sungmin, tetapi ia tetap duduk di samping sungmin.

*KRING *KRING... Tanda jam pertama mata kuliah dimulai tak lama seorang dosen datang menerangkan materi yang akan dibahanya.

SKIP TIME **

Tak terasa waktu mata kuliah pertama sudah selesai sekarang waktunya mereka untuk istarahat atau pindak kelas lain untuk mengikuti mata kuliah selanjutnya, tetapi tidak dengan sungmin ia memilih untuk ke perpustakaan untu menunggu mata kuliahnya yang kedua karena baru akan di mulai sehabis makan siang.

Sebelum ia pergi ada yang mencegatnya dan menahan tangannya untuk berhenti

"hey, tunggu kau mau kemana? Sepertinya kau buru-buru sekali bahkan kita belum berkenalan, perkenalkan namaku Kim Kibum tapi kau bisa memanggilku Kibum, kau siapa?" Respon yang diberikan oleh sungmin masih sama yaitu diam dan pergi begitu saja tanpa menjawab satupun perkataan Kibum. Kibum yang mendapat respon tersebut membalasnya dengan seyumannya.

Tanpa Kibum sadari ada seseorang yang berjalan kearahnya dengan seyuman diwajahnya,

"hey, apa yang membuat kau tersenyum dengan manisnya di siang harini? Apa ada laki – laki yang kau kagumi?" merasa ada yang mengajak bicara ia segera melihat kesamping kanannya dan tersenyum kembali saat tahu siapa orang tersebut dan meresponnya

" eoh siwonnie, kau mengagetkan ku saja kau tadi bicara apa? maaf aku tak mendengarnya." Iya orang yang menghampiri kimbum adalah siwon tepatnya Choi Siwon ia adalah Namjachingu Kibum, mereka sudah berpacaran saat mereka masih duduk dibangku menengah atas, saat itu siwon adalah sunbe nya kibum walau haya terpaut 2 tahun tidak membuat mereka merasa ada perbedaan umur mereka

" seserius itukah kau memperhatikan orang sampai – sampai orang yang ngajakmu bicara tidak mendengarnya?"jawab siwon dengan nada yang dibuat sebal

"sungguh aku benar tidak mendengarkan mu, jeongmal mianhae aku sungguh menyesal" sesalnya jujur ia takut namjachingunya akan marah padanya karna tidak mendengarkan perkataannya itu.

"yaampun chagi aku hanya bercanda, kenpa kaus seperti ini eoh?"

" habisnya kau, aku kan hanya tidak menjawab perktaamu saja kau malah kesal, aku kan hanya sedang memikirkan sesuatu." Kesalnya

"mianhae chagi aku tidaka kan mengulanginya lagi, oh iya kau memangnya sedang memikirkan apa sampai – sampai kau senyum – senyum sendiri tadi?" tanya siwon lagi karna pertanyaan yang sebelum dijawab oleh kibum membuatnya penasaran apa yang menyebabkan yeojachingunya diam tersebut

" eoh tadi ada seorang mahasiswi yang sekelas denganku tetapi dari tadi dia tak pernh bicara satukata pun dan saat aku inin berkenalan dengannya ia pergi begitu saja tanpa menjawab perkataanku" jelasnya

"lalu kenapa kau tersesnyum saat diperlakukan seperti itu harusnya kau kesal dengannya bukan tersenyum kepadanya" merasa ada yang aneh dengan kibum seharusnyakan kibum kesal dengannya bukan tersenyum kepada orang yang mendiamkan yeojacingunya itu pertanyaan itulah yang memenuhi otak siwon saat ini.

"aku juga tidak tau, tiba tiba saja aku tersenyum padanya karena selama pelajaran tadi berlangsung aku sempat beberapa kali melirik kearahnya, dan saat aku melihat ke arah matanya ada terselip seseorang yang rapuh dan ada beban yang selama ini ia sembunyikan kepada orang lain dengan sikapnya yang pendiam dan mungkin dingin dan sebab itu aku tersenyum saat ia perlakukan seperti itu, aku berfikir bahwa ia butuh sendiri dan tidak mau diganggu oleh orang lain. Jadi aku biarkan ia pegi begtu saja tanpa menjawab perkataanku" jelasnya mengapa ia bersikap sepert itu tadi

" eoh jadi karna itu kau berdiri dari tadi disini dengan senyum sendirian seperti orang gila" ejeknya dan sukses mendapat hadiah pukulan dari kibum.

*PLAK*

" ya appo chagikau kejam sekali denganku"

"habisnya kau mengatakanku seperti orang gila, memangnya akalau aku orang gila kau mau berpacran denganku eoh?" kibum kesal karene ia dikai orang gila oleh namjachingunya itu

"baiklah baiklah maafkan aku, sebaiknya kita pergi dari sini karna kelas kau selanjutnya akan segera dimulai" ajak siwon untuk meninggalkan kelas tersebbut mengingat sebentar lagi kelas kedua kibum akan dimulai setelah jam makan siang, sedangkan siwon akan dimulai pukul 2 siang nanti.

"baiklah aku juga harus menyiapkan pelajaran untuk nanti" mereka langsung meninggalkan ruangan tersebut menuju perpustakan untuk menunggu waktu pelajaran dimulai.

_ KYUMIN _

KIBUM POV

Sesampainya kami di perpustakaan, keadaan perpustakan cukup ramai oleh mahasiswa ntah mereka untuk mencari tugas mata kuliahnya atau hanya untuk menghilangkan bosan setelah belajar dengan berbagiai macam buku tersebut.

Saat aku sedang memilih buku apa yang aku ingin baca, tak sengaja aku menangkap sileut seseorang yang aku pernah temui, ah diakan perempuan yang aku ceritakan kepada siwon sebaiknya aku dekati kembali siapa tau iaakn berbicara padaku walau hanya satukata pun.

Saat aku hampiri dia ia sedang serius membaca buku, aku sengaja mengambil tempat duduk didepannya agar aku bisa leluasa mengajak berbicara. Saat aku lihat kenapa matanya tidak melihat buku yang sedang ia baca hanya dibiarkan terbuka seperti itu, tetapi mtanya sedang melihat kearah lain walau masih menundunk tapi aku tahu bahwa ia benar benar tidak melihat buku yang berada dibawahnya itu, seperti ada yang dipikirkannya tapi apa yang dipirkannya sampai sampai ada orang didepannya yang sedang memperhatikannya.

Dengan keberanian ku aku menyentuh tangannya yang sedang ia gunakan untuk menyanggah kepalanya tersebut, dan benar saja ia sedang melamun terbukti saat aku menyentuh tangannya ia terkaget dan langsung menoleh kearahku dengan wajah datarnya itu, ia kembali menunduk dan membaca buku tersebut, responku tetap sama yaitu tersenyum kepadanya, kali ini aku harus tau namanya gadis didepanku, ini adalah kesempatanku untuk berkenalan dengannya.

"Kalau boleh tau siapa namamu?" kataku sambil berbisik kepadanya karena atau tau diri bahwa aku sedang berada diperpustakaan yang melarang untuk berisik, dia masih tetap saja diam dan tidak menjawab pertanyaanku, aku mencoba lagi kali ini aku menyentuh tangannya lagi dan bertanya

"siapa namamu? Kau masih ingat akukan?" dan kali ini ia hanya menatapku saja aku terus berusaha untuk mendapatkan namanya saja aku melakukan berbagai cara yaitu dengan cara menanyakan "siapa namamu" sampai aku membuat note untuk menanyakan hal yang sama tapi tak ada satupun pertanyaan yang dijawab olehnya bahkan saat aku emberi note ia hanya mengambilnya dan melirikku saja dan saat aku ingin menanyakan sekali lagi ada mahasiswa yang mengampiri kami

" Lee Sungmin kau dipanggil oleh Ahn seonsaengnim dikantornya sekarang" kata mahasiswi yang menghampiri kami dan aku lihat orang didepanku mulai membereskan buku dan pergi, oh ternyata orang yang terusku tanyai itu bernama Lee Sungmin nama yang manis seperti orangnya. Akhirnya aku tau namanya sekarang tidak sia sia aku duduk disini dan sabar menunggu ia berbicara, tak lama siwon datang menghampiriku

" kau kenapa chagi senyum senyum sendiri seperti itu?" tanya siwon pada ku karena pernasaran kenapa aku senyum – senyum sendiri

" eoh, kau tau wonnie yang membuatku senyum senyum seperti ini adalah akhirnya aku tahu nama orang yang sedari tadi kita bicarakan." Kataku kepada siwon

"maksudmu perempuan yang membuat kau tersenyum juga di kelas tadi?" tanya siwon

"yap benar dan kau tau siapa namanya... namanya adalah Lee Sungmin" kataku dengan nada yang sangat senang seperti orang yang baru saja mendapat kabar yang sangat bahagia.

"Kau tau darimana kalau ia bernama Lee Sungmin?" tanya siwon padaku ternyata ia masih belum percaya padaku

"kau tanya aku dapat darimana?... Karena tadi ada mahasiswi yang menghampiri kami dan berkata bahwa lee sungmin itu dipanggil oleh ahn seonsaengnim untuk ke ruangannya." Kataku menjelaskan kejadian tadi

"kau bilang lee sungmin dipanggil Ahn seonsaengnim?... Bukannya Ahn seonsaengnim itu adalah tetanggamu chagi?" tanya siwon, oh iya Ahn Seonsaengnim kan memang tetanggaku kenapa aku lupa,

"oh iya kenapa aku sampai lupa, kalau aku berterangga dengan Ahn Seonsaengnin" kataku sambil menepuk dahiku ah pabboya

NORMAL POV

Sedangkan ditempat lain sungmin yang berada di ruangan Ahn seonsaengnim "Anyeonghaseo seonsaengnim anda memanggil saya?" tanya sungmin kepada Ahn soengsaengnim sesaat sesudah ia masuk keruangan Ahn Seonsaengnim sebagai dosen ilmu keperawatan, ya Sungmin adalah mahasiswi keperawatan bukan tanpa alasan ia menjadi salah satu mahasiwi keperawatan.

Pertama karena Sungmin adalah salah satu mahasiswa yang mendapatkan Beasiswa karena sungmin adalah siswa yang cerdas dan mendapatkan peringkat 1 dalam waktu 3 tahun secara berturut – turut, yang kedua karena ia ingin menjadi perawat yang bisa menjaga dan merawat orang yang sakit karena saat appa nya sakit dan terpaksa di rawat dirumah sakit perawat yang menangangi appanya tidak berprofeional karena sang perawat salah mengasih obat kepada appanya dan salah dalam menyuntikkan cairan yang seharusnya tidak diberikan kepada appanya dan dari keteledoran perawat tersebut membuat sang appa kejang – kejang dan membuat sang appa meninggal dunia, dari kejadian itu sungmin ingin menjadi perawat yang menyelamatkan pasien dan membuat pasien itu sembuh bukannya meninggal seperti appanya dan sungmin bertekat untuk tidak ada yang bernasib sama seperti appanya, cukup sang appa saja yang mengalami seperti itu. Dan Ahn seonsaengnim adalah satu satunya orang yang bisa melihat sifat asli sungmin karena bantuan Ahn seonsaengnimlah sungmin bisa masuk kesini melalu beasiswa.

"eoh sungmin kau sudah datang? Silahkan duduk dulu ada yang ingin aku bicarakan kepadamu" kata Ahn Seonsaengnin kepada sungmin yang masih berdiri di ambang pintun tersebut

"nde seonsaengnim" jawab sungmin lalu ia melangkah ke sofa kecil yang hanya bisa diduduki 2 orang saja didepannya ada sofa single dan meja kicil berbentuk lingkaran yang berada di samping pintu, tak lama Ahn seonsaengnim melangkah kesofa single tepat didepan sungmin dan membawa amplop berwana putih tersebut, lalu Ahn Seonsaengnim meletakkan di atas meja yang berada didepannya, amplop tersebut terdapat lambang rumah sakitnya di pojok kanan atasnya.

"bukalah" titah Ahn Seonsaengnim kepada sungmin untuk membuka ampolop yang dibawa ahn seonsaengnin. Dan sungminpun menurutinya walaupun ada raut kebingungan darinya tetapi ia tetap membuka ampolop itu dan mengeluarkan isi yang berada di ampolop dan membacanya, sesaat muka sungmin berubah dari bingung menjadi terkejut dan sukses membulatkan matanya ia langsung menoleh kearah Ahn seonsaengnim untuk meminta penjelasan dari isi kertas terebut.

"nde selamat ya sungmin, padahal kau belum lulus tetapi kau sudah akan menjadi perawat di Asan Medical Center, bukannya itu adalah rumah sakit yang kau sangat inginkan sungmin?" kata Hn seonsaengnim kepada sungmin bahka ia mengucankanya dengan senyuman di wajahnya

"wae kenapa kenapa kau diam saja? Kau tidak suka dengan berita tersebut?" kata Ahn seonsaengnim lagi karen tidak ada tanggapan dari orang yang berada didepannya, bahkan ia masih saja diam dan tidak ada ekspresi ia senang dan bersyukur

" ah, bukan begitu seonsaengnim aku sangat suka dengan berita ini, tetapi kenapa harus aku yang terpilih mejadi perawat disana, bahkan aku tak pernah mengirim apapun kesana?" tanya sungmin dengan penasaran seingatnya ia tak pernah mengirim apapun yang berabau ia ingin berkerja disana ia hanya mencari informasi seputar rumah sakit itu saja tak lebih, bahkan sungmin tidak mengharapkan lebih ia bisa bekerja disana karena ia tahu bahwa ia tak mampu untuk mejadi perawat disana hanya orang orang pintarlah yang dapat berkerja disana, pikir sungmin.

"memang kau tidak melakukan apapun, tapi akulah yang mengirim semua nilaimu kepada yayasan untuk merekomendasikan kau menjadi bagian dari mereka, bukannya kau sangat menginginkan untuk menjadi perawat disana?" jelas Ahn seonsaengnim menjawab kebingungan sungmin selama ini.

"nde tapi bagaimana seonsaengim tahu kalau aku menginginkannya?" tanya sungmin karena seingatnya tak ada satupun orang yang tahu kalau ia bercita cita untuk menjadi perawat di rumah sakit terbesar di Korea itu.

"aku tak sengaja melihat buku harianmu dan sempat tertinggal disini dan membaca dibagian belakang buku itu dari situlah aku mulai mengirim profilmu dan nilai nilaimu dari sekolah menengah atas, mianhae sebelumnya telah lancang membuka buku harianmu" ucap Ahn seonsaengnim sedkit menyesal.

"tak apa seonsaengnim aku yang harus berterimakasih kepadamu karena kau telah mewujudkan cita – citaku, aku yang seharusnya minta maaf sekali lagi karena kau banyak sekali membantuku, sekali lagi aku minta maaf dan terimakasih banyak seonsaengnim" ucap sungmin dengan tulus, sebenarnya ia tdak enak hati dengan Ahn seonsaengnim karena dari awal ia masuk ke universitas ini ia selalu mendapat bantuan dari Ahn seonsaengninm mulai dari beasiswa, tes kejurusan, sampai yang sekarang ini adalah mebantu sungmin menjadi perawat di Asan Medical Center dan ia benar benar menginginkan bekerja disitu, sungmin sudah menganggap Ahn seonsaengnim adalah pamannya sendiri walau Ahn soensaengnim terbilang dosen yang galak tapi bagi sungmin ia adalah malaikat penolongnya.

_ KYUMIN _

Hari sudah menampakkan sang rembulannya yang siap menyinari bumi dengan cahayanya yang indah, cahaya lampu berbagai macam mulai memperindah kota seoul yyang masyarakatnya masih lalu lalang di sekitar jalan seoul yang ramai, tetapi tidak membuat seorang gadis itu menikmati dunia luarnya ia masih nyaman berada diruangan bahkan sudah tidak ada orang lain selain dirinya karena mata kuliahnya sudah berakhir sejak dua jam yang lalu, tetapi yeoja itu tetap dikelas itu sambil terus memandangi surat keputusan itu, betapa bahagiannya ia karena impiannya menjadi perawat akan terwujud dan yang lebih mmbuat ia tambah bahagia adalah ia akan menjadi perawat di rumah sakit ke satu dikorea dan itu memang impiannya juga untuk menjadi perawat disana. Senyumannya tak pernah luntur saat ia memandangi surat tersebut bahkan ia sempat membaca berulangkali untuk mengakininya bahwa ia tidak bermimpi atau salah membacanya. Tanpa yeoja itu sadari ada yang berjalan ke arahnya bahkan ia langsung duduk di samping yeoja itu.

"sungmin-ssi?" kata orang itu sambil menyentuh tangan sungmin, ya yang berada dikelas sedari tadi adalah sungmin, sungmin segera menoleh kekanan tepat orang itu duduk, walau sempat kaget tapi sungmin bisa menutupi dengan wajah dinginnya itu, saat itu juga sungmin memutuskan untuk pergi dan tak membalas ucapan orang tersebut.

"sungmin-ssi, tunggu!" kata kibum mencegah untuk sungmin pergi bahkan kibum menahan tangan sungmin untuk tidak pergi tepatnya tidak menghindarinya

"tunggu sebentar, kenapa kau selalu menghindariku? Apa kau tidak mau berteman denganku?"tanya kibum pada sungmin yang kini sudah menatapnya dengan wajah dinginnya

"memang aku tidak ingin berteman dengan mu!" jawab sungmin dengan nada dinginnya

"tetapi aku ingin berteman denganmu, boleh ya?" tanya kibum lagi

"aku tidak butuh teman"

"wae? Tapi aku ingin berteman denganmu"

"aku tidak suka mempunyai teman"

"aku suka punya teman apalagi temannya itu adalah kau sungmin-ssi, pokokya kita adalah teman dan kau tidak boleh menolaknyalagi titik.."final kibum karena jujur ia merasa kesal dengan sungmin yang masih berusaha menutupinya dengan wajah datarnya itu

"kalau begitu ayo kita pulang sudah hampir malam tidak baik perempuan cantik seperti kita pulang malam – malam seperti ini, kajja" aja kibum sambil mengait tangan sungmin untuk pergi dari kelas dan pulang, sebenarnya sungmin ngin sekali melepas kaitan tangan itu tetapi kibum mengaitkan sedikir keras jadi sulit untuk sungmin melepasnya. Sesampainya mereka diparkiran ada yang sedari tadi menunggu mereka di depan mobil mewahnya itu. Sesampainya didepan mobil yang sedari tadi disandarkan oleh seseorang tanpa kesal dengan salah satu dari dua wanita yang menghampiri mereka

"kau lama sekali sih" kesalnya sambil membuka pintu mobil bagian belakang

"mianhae" kata kibum kepada siwon sambil memasang wajah tanpa dosanya

"ayo sungminnie kita masuk" bukannya menjawabnya sungmin pergi begitu saja, melihat itu kibum langsung mengejar sungmin dengan berlari dan menahan tangan sungmin

"tunggu, kau mau kemana ayo kita pulang bersama, kali ini aku mohon tidak ada penolakan darimu, aku hanya takut kau tidak aman dalam perjalanan pulang dan lagi pula cuaca malam ini sedang tidak baik aku juga takut kau akan sakit nantinya,ikut dengan kami pulang ya sekali saja" kibum terus memohon kepada sungmin untuk ikut pulang bersama kibum dan juga siwon, karna merasa tidak ada respon akhirnya kibum memaksa sungmin ikut dengannya dengan sedikit menarik tangan sungmin yang masih ada di genggamannya dan dengan terpaksa sungmin ikut pulang dengan mereka, siwon yang melihat itu hanya mengelengkan keplanya sambil tersenyum dengan perilaku kibum yang ingin sekali berteman dengan yeoja aneh menurut siwon. Dalam perjalanan tidak ada satupun percakapan didalamnya sampai siwon menanyakan alamat rumah sungmin

"kau tinggal dimana sungmin-ssi?"tanya siwon kepada sungmin melalui kaca

"turunkan saja aku didepan sana"kata sungmin datar

"aku tau disana tidak ada satupun rumah atau flat, hanya ada gedung tua yang tidak terpakai"kata siwon, kibum yang mendengarkan perkataan siwon segera melihat yang ditunjuk oleh sungmin tersebut dan yang dikatakan siwon benar tidak ada satupun rumah maupun flat yang dekat dengan bangunan tua yang sudah tidak terpakai itu.

"katakan saja kami benar – benar akan mengantarkanmu, kamikan temanmu sungmin-ssi"kata siwon lagi kali ini ia berbicara tetap melihat kedepan.

"benar yang dikatakan siwon sungminnie kitakan teman kenapa kau harus menutupi dari kami?"

"mianhae"jawab sungmin singkat dan dingin

"gwenchanayo sungminnie" jawab kibum sambil memeluk sungmin dari samping dengan sayang

"berhenti disana" tunjuk sungmin pada sebuah bangunan tak jauh dari mereka secara tiba - tiba

"kau serius?" tanya siwon mengakinkan

"nde kali ini aku serius, kalau tak percaya kalian bisa ikut"kata sungmin dengan dinginnya

"baiklah"kata siwon mengalah

Taklama mereka berhenti didepan bangunan yang bertingkat, setelah itu sungmin segera turun disusul oleh kibum, karena tau kibum menikutinya ia tidak mengucapkan terimakasih, ia terus berjalan dan menaiki tangga yang menghubungkan dengan flatnya yang berada dilantai tiga, setelah itu ia langsung mencari kunci rumahnya yang berada ditasnya dan membuka pintu flat tersebut, kibum ikut masuk kedalam flat sungmin

"tempatmu nyaman sekali sungminnie, kapan kapan aku bolehkan main kesini lagi?" "Karena hari ini sudah malam jadi aku tidak bisa berlama lama disini, tapi aku pasti akan kesini kembali dan kita mengobrol bersama, ottae? Sampai jumpa sungminnie" kata kibum yang mulai melangkah keluar dari flat sungmin

"kibum-ssi... gomawoyo"kata sungmin datar, kibum hanya mennjawab dengan anggukan dan senyamannya yang manis. Setelah kibum benar benar pergi sungmin memilih masuk dan memilih untuk tidur karena ia merasa hari ini adalah hari yang melahkan baginya.

_ KYUMIN_

Sejak malam itu kibum dan sungmin mulai akrab satu sama lainnya walupun sungmin masih menampakkan wajah datarnya dan sikap angkuhnya kepada semua orang tetapi tidak dengan kibum, ia selalu menampakkan wajah aslinya dan sikap aslinya kepada kibum, hanya kepada kibum, jujur karena kibumlah yang meminta sungmin bersikap seperti itu jika bersamanya, hanya bersamnya. Jika mereka sedang bersama siwon sungmin akan bersikap seperti biasanya walau kadang ia menampakkan sifat aslinya kepada siwon.

Seperti sekarang ini mereka sedang menikmati senja disebuah kafé tidak jauh dari kampus mereka, mereka saling mengobrol walau hanya dua orang tepatnya yang sering mengobrol, seorang yang berada di depan mereka lebih memilih membaca buku untuk bahan referensinya untuk sarat kelulusannya, hanya sesekali menanggapi obrolan dari dua orang didepan dengan senyuman atau terkadang menjawab dengan seperlunya saja selebihnya ia gunakan untuk belajar.

"oh, ayolah sungmin inikan bukan dikampus yang setiap saat kau harus belajar terus" kata kibun yang jengah melihat sungmin terus belajar dimanapun mereka berada.

"memangnya salah kalau aku membaca buku bahkan dikafé sekalipun?" tanya sungmin kepada kibum

"ya tidak sih, tetapikan otakmu butuh penyegaran agar tidak lelah, otak pun butuh istirahat seperti halnya manusia yang membutuhkan istirahat" jawab kibum, dengan mengalah sungmin menutup bukunya dan memasukkan kedalam tasnya, ia tidak ingin berdebat dengan kibum karena ia akan kalah dan sungmin tahu setiap perkataan kibum tidak boleh ada yang membatahnya karena kibum sangat keras kepala, bahkan siwonpun tak berani membantah perkataan kibum.

Hening, tak ada yang berniat untuk memulai percakapan lag, mereka sibuk dengan kegiatan masing masing, tiba – tiba "oh ya , sebentar lagi hari kelulusan kau tak berniat membuat acara, seperti perayaan kelulusan begitu sungminnie?" kata kibum yang berhasil memecahkan keheningan diantara mereka bertiga.

"ah.. untuk apa aku merayakannya, bagiku hari kelulusan sama saja dengan hari – hari biasanya" jawab sungmin walau ia sempat kaget karena berkata dengan secara tiba – tiba.

"tapikan hari kelulusan kali ini berbeda dengan yang lainnya, sehabis dari sini kau benar – benar menjalani yang namanya masa depan, kalau kemarin kau hanya baru menentukan masa depan" kata kibum

"bagaimana kalau kita berlibur saja bertiga?"usul siwon

"ya aku setuju, ide yang bagus wonnie"kata kibum yang menyetujui usul dari siwon

"bagaimana sungmin apa kau setuju?"tanya siwon kepada sungmin

"akan aku pikirkan kembali"jawab sungmin yang masih ragu dengan usul yang si ajukan oleh siwon tersebut.

"baiklah" jawab siwon walau ada sedikit kekecewaan didalamnya.

_ KYUMIN _

** 3 MINGGU KEMUDIAN **

Tak terasa hari kelulusan yang mereka tunggu akhirnya tiba juga, dengan menggunakan baju toga membuat mereka merasa bangga dan sekaligus bahagia memakainya, orang tua yang datang menyaksikan kelulusan sang anak juga merasakan yang sama yaitu antara bahagia, senang, dan terharu karena anak mereka telah lulus dan mendapat gelar yang diinginkannya. Acara kelulusan itu dilaksanakan disalah satu hotel bintang lima diseoul, tibalah acara yang ditunggu – tunggu yaitu pembacaan kelulusan dan mahasiswa yang mendapatkan nilai tertinggi, sang MC telah membacakan nama – nama mahsiswa yang lulus pada hari ini, dan berlanjut pada pebacaan nama mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi dari masing – masih fakultas.

"selanjutnya saya akan membacakan nama-nama mahasiswa yang mendapatkan nilai tertinggi selama 8 semester berturut-turut, meraka adalah Kim Ra Neul fakultas Ekonomi Bisnis, Jung Dong Woon fakultas kedokteran, Cha Min JI fakultas Hukum, Sa Dong Jun fakultas Teater, Kang Seo Yoon fakultas Psikologi, Lee Sungmin fakultas Keprawatan, Choi Ji Min fakultas Design Grafic, Kim Ha Eun fakultas Sastra Jerman, Kim Ji Ho fakultas Hubungan Internasional, Jung Ra Na fakultas Perminyakan, Min Ji Hae fakultas Matematika, Go Seo Yeon fakultas Keuanangan Negara, Nam Do Yoon fakultas Progermer, Oh Ha Yoon fakultas Akutansi, berikut nama-nama yang sudah disebutkan silahkan naik keatas untuk diberi penghargaan dari Yonsei University" setelah sang MC memepersilahkan para mahasiwa yang disebut untuk naik dari diberi kenang-kenangan dan penghargaan untuk mahasiswa pintar salah satunya adalah Lee Sungmin, ya sungmin berhasil menjadi mahasiswa yang berpertasi di kampusnya dan mewakili fakultas sebagai mahasiswa pintar.

Setelah itu acara ditutup dengan perayaan yang diadakan dihotel itu juga tepatnya di atap hotel yang sudah disulap menjadi sangat meriah semuanya menkmati dengan penuh kebahagiaan.

_ KYUMIN _

Setelah lulus sungmin mengisi waktunya dengan mempelajari semua tentang Asan Medical Center walau ia sering mencari dan mempelajari semua tentang Asan Medical Center tetapi ia merasa masih ada hal yang belum ia tau dari ruamh sakit no.1 dikorea itu.

*KRING...KRING...KRING*

Saat sedang seriusnya tiba – tiba handphone sungmin berdering tanda ada panggilan masuk, saat ia lihat siapa yang menelefonnya ia tak tau sebab nomer tidak ia ketahui dengan penasaran ia menerima panggilan tersebut.

"yeoboseyo" kata sungmin

"yeoboseyo, benarkah ini dengan Lee Sungmin-ssi?"

"nde dengan saya sendiri, maaf tapi ini dengan siapa ya?"

"nde sungmin-ssi sebelumnya mohon maaf kami dari Rumah sakit Asan Mendical Center ingin memberitahukan anda bahwa mulai lusa nanti anda sudah mulai bekerja sebagai perawat bagian Unit Gawat Darurat"

"mwo anda tidak bercandakan... tapi kenapa bisa secepat ini?"

"nde karena kami memang sudah menunggu anda untuk bergabung dengan kami, lebih cepat lebih baik" "kami takut anda sudah melamar kerumah sakit lain, maaf tidak memberitahukan anda sebelumnya, dan nanti petugas kami akan mengantarkan seragam dan keperluan anda ketempat tinggal anda...saya akhiri sungmin-ssi sekali lagi selamat bergabung dengan kami, anyeong"

"nde gamsahamnida"

SUNGMIN POV

"nde gamsahamnida" jawabku mengakhiri percakapan tersebut, ya tuhan ini sungguhankan, aku tak bermimpi, aku menyubit tanganku untuk mengakinkannya.

"appo" lirihku dan rasanya sakit ini nyata dan itu artinya lusa aku sudah menjadi perawat itu adalah nyata, aku senang sekali jadi tidak sabar untuk menunggu lusa, dan tadi ia bilang bahwa ada seseorang yang mengantarkan pakaian ku kesini berarti aku tidak perlu kesana untuk mengambil seragamku atau aku tidak perlu berangkat hari pertamaku dengan pakaian bebas seperti lainnya, ah aku senang sekali.

*TOK..TOK..TOK*

Ada seseorang yang mengetuk pintu flatku, karena penasaran akhirnya aku membuka pintu flatku

"Nugu?"tanyaku kepada seseorang yang mengetuk pintu

*SRET*

"Anyeong benarkah ini kediaman nona Lee Sungmin?" tanya seseorang dengan setelan jas tersebut

"nde saya sendiri ada yang bisa saya bantu?" jawabku

"begini apakah anda sudah mendapat kabar bahwa anda sudah mulai bekerja lusa nanti di Asan Medical Center sebagai perawat Unit Gawat Darurat?" tanyanya padaku apakaah ia yang ditugaskan oleh orang yang menelefonku tadi ya

"nde baru saya diberitahu oleh seseorang" "apakah anda petugas diutus untuk mengantarkan barang untukku?" tanyaku memastikan

"nde benar saya diberi tugas untuk mengantarkan seragam dan perlengkapan lainnya dan ini kunci untuk anda" ternyata dugaanku benar, dan ia menyerahkan beberapa katung kepadaku dan sebuah kunci

"kunci apa ini?" tanyaku

"ini kunci asrama anda nona, anda akan menepati asrama yang sudah disediakan oleh yayasan, kalau sudah tidak ada pertanyaan lagi saya pamit untuk kembali lagi, anyeong nona sungmin-ssi"pamitnya kepadaku sambil menunduk aku membalsanya dengan menunduk

"anyeong, gamsahamnida" jawabku dan ia benar benar pergi dari hadapanku lalu aku memasukkan semua barang – barang itu kedalam flatku dan menaruhnya di atas meja belajarku, aku teringat kunci yang petugas beri kepadaku, katanya tadi kunci ini adalah kunci asrama berarti aku akan menepati asrama nantinya, dan aku harus meninggalkan flat ini, sebaiknya aku mulai mengemasi barang barangku untuk aku bawa keasrama baruku.

_ KYUMIN _

Tak terasa hari ini yang aku tunggu – tunggu akhirnya tiba juga, sekali lagi aku menautkan diriku didepan kaca dan menarik napasku dalam dalam, jujur aku gugup sekali tetapi inilah pilihanku aku tidak boleh mundur, fighting !

Setelah ku rasa sudah siap aku mengambil barangku dan meninggalkan flatku, aku mengunci pintu flatku dan memberikan kepada pemilik flat yang aku tinggali, setelah mengucapkan terimaksih aku putuskan untuk pergi menuju tempat kerjaku, aku harus menaiki bus untuk sampai ditempatku bekerja, jarak dari flat ku yang lama dengan rumah sakit membutuhkan waktu 45 menit jadi aku putuskan untuk mengunakan bus. Setelah ku turun dari bus aku melangkahkan kakiku masuk rumah sakit tersebut dan menanyakan pada resepsionis dimana aku harus menemui bagian Unit Gawat Darurat

"permisi maaf, dimana saya harus menemui kepala perawat bagian UGD?" tany sungmin kepada resepsionis tersebut

"apakah kau yang bernama Lee sungmin?"tanya resepsionis kepadaku

"nde benar"jawabku

"kau sudah ditunggu oleh dokter Kang diruangannya" kata resepsionis "dan ini ruangan dokter Kang"dan resepsinis tersebut menyerahkan secarik kertas kepadaku

"nde gamsahamnida' jawabku, lalu aku putuskan untk pergi keruangan dokter Kang yang ada dilantai empat, dari denah yang aku lihat dinding dekat meja respsionis tadi bahwa lantai empat andah tempat semua ruangan para dokter, aku langsung menuju lift untuk naik kelantai empat.

Sesampainya di lantai emapat aku mencari ruangan 4011 yaitu ruangan dokter Kang tersebut, setelah aku menemukannya segera aku ketok pintu kaca tersebut.

*TOK...TOK...TOK..*

"silahkan masuk" jawab seseorang dari dalam aku yakin itu adalah dokter Kang

*NORMAL POV*

"Silahkan masuk" sungmin langsung masuk kedalam ruangan tersebut

"Lee Sungmin-ssi silahkan duduk" dokter Kang mempersilahkan sungmin duduk tanpa ia bertanya untuk memastikan bahwa sungmin benar dirinya karean dokter Kang sudah pernah melihat sungmin difoto saat Ahn seonsaengnim menunjukkannya, lalu ia malangkahkan kakinya menuju sofa single yang berada disudut ruangan dengan sungmin yang ada didepannya hanya dibatasi dengan meja kecil berbahn kaca.

"kau belum keasramamu?"tanya dokter Kang kepada sungmin karena ia masih membawa tasnya kesini

"belum, karena aku tak tahu asramanya dimana"jawab sungmin dingin, ya sungmin masih bersikap dingin, dan itu tidak membuat dokter Kang kaget karena dokter Kang sudah pernah diberitahu oleh Ahn Seonsaengnim tentang kepribadian sungmin.

"baiklah kau tinggal saja barangmu disini aku akan menyuruh petugas untuk membawa barangmu ke asrama mu, dan kau ikut aku sekarang" perintah dokter Kang kepada sungmin.

Dokter Kang keluar dari tuangannya disusul oleh sungmin, sampai di depan ruangan yang ternyata adalah UGD tempat sungmin bekerja, setelah mereka masuk dokter Kang menyuruh semua berkumpul untuk memperkenalkan sungmin kepada yang lainnya

"perhatian semuanya kita kedatangan perawat baru disini ia baru saja lulus dari Yonsei university dan ia akan menjadi perawat dibagian ini, sungmin-ssi perkenalkan namamu"perintah dokter Kang kepada sungmin untuk memperkenalkan dirinya

"anyeonghasaeyo jaeiraemeun Lee Sungmin imnida" ucap sungmin kepada semua yang ada di sana dan tidak lupa dibarengi dengan membungkuk. Dan semua menyambut sungmin dengan senang hati.

_ KYUMIN _

Tak terasa sudah 3 minggu lee sungmin menjadi perawat hari – hari sebelunya ia merasa baik – baik saja walaupun banyak dari perawat yang tidak menyukai sungmin karena sikap sungmin masih sama seperti biasanya dingin dan sombong, tak membuat ia mundur ia sudah terbiasa tidak memiliki teman. Ia masih bisa melakukan aktivitsnya seperti biasanya.

Saat ini sungmin sedang memeriksa perkembangan pasien yang kemarin datang karena kecelakaan, setelah selesai ia menaruh laporan perkembangan pasien di tempatnya yaitu diantara kasur dan sandaran kaki tmpat tidur pasien saat ingin membalik dan berjalan menuju meja para perawat ia tak sengaja menabrak seseorang membuat ia terjatuh dan terduduk dilantai ruang UGD tersebut.

"aww" rintih sungmin

"maaf aku tak sengaja, biar kuba-" ucap orang telah menabrak sungmin terputus terganti dengan mereka berdua saling menatap satu sama lain.

TBC

Terimasih untuk readers yang udah sempetin baca FF pertama yang saya buat, mohon maaf kalau ceritanya kurang bagus dan menarik karena saya baru pemula jadi masih banyak cerita yang membosankan, sekali lagi terimakasih dan mohon maaf chingu.

Sampai jumpa lagi dichapter selanjutnya... anyeong chingu... jangan lupa tinggalkan jejak ya...