Naruto © Masashi Kishimoto. Ditulis hanya untuk hiburan.

Confusing drabble.

#16InoFicsChallenge2016

#16 [Danzo, Shishui Uchiha, Ino Yamanaka, Tobirama Senju]

.

.

.

.

.

.

.

"Kuakui, kau cukup tangguh menembus lapisan pengawalku."

Perban, kursi roda, ketenangan; Kombinasi mematikan dari sosok mafia berpengalaman.

"Tapi pistol tak pernah mempan padaku."

Bayangan hitam di belakang menggeram. Sepasang netra gelap memandang penuh kebencian. Moncong pistol terangkat.

"Omong kosong."

Masih tak bergeming, bahkan menoleh pun tidak. "Cobalah."

Satu pelatuk ditarik.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Terang.

Tapi tak benderang.

"Hn, sudah kuduga, kau akan menemuiku."

Tirai tersingkap, cahaya memudar, kegelapan mulai menghampiri.

"Baguslah jika kau tak terkejut. Aku kemari hanya untuk menuntaskan semuanya."

"Sayang, masih terlalu cepat seratus tahun, Nak."

"Begitukah?"

Satu pelatuk kembali ditarik.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Samar.

Di antara suramnya bayang-bayang.

"Kau memanfaatkannya."

"Kau pantas mendapatkannya."

"Dari sepasang bayi muda yang baru belajar jalan?"

"Kheh, Jangan samakan."

"Kau bahkan tak lebih baik darinya, Anak Muda."

"Tidak baik sesumbar, Kakek Tua. Semut pun tahu, kelumpuhanmu hanyalah tipu daya."

Satu kendali diambil alih. Putaran kemudi melambat. Akhir semakin dekat.

Di luar, sirine meraung-raung.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kedua mayat ditemukan sudah dalam kondisi seperti ini."

Mata tajam inspektur menyorot penuh selidik pada kedua jasad yang saling tindih.

"Dugaan sementara, mereka saling menyerang hingga sama-sama terbunuh."

Baret luka dan lebam di tubuh mereka seharusnya menjelaskan semuanya.

"Tak ditemukan sidik jari lain selain milik tuan rumah."

Satu deheman dan instruksi tegas.

"Hn, tunggu hasil dari tim forensik keluar."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Kembali gulita. Pelita enggan menyala.

"Apa aku melakukannya dengan baik?"

Sambutan awal sesuai dugaan.

"Apa aku melakukannya dengan baik?"

Tungkai kaki silang menyilang.

"Apa aku melakukannya dengan baik?"

"Tidak begitu baik," akhirnya ia bersuara, sebelum mengubahnya menjadi bisikan, "Kau justru melakukannya terlalu sempurna."

Dagu tegak tengadah. Iris memicing pongah.

"Lantas kau akan menangkapku?"

"Ya. Kau harus kupenjara."

Satu pagutan untuk memulai babak baru.

.

.

.

.

.

.

.

.

Ihiks drabble absurd yang baru saya ketik di hape setelah gonta-ganti format gegara ga bisa pegang laptop orz. Maap untuk segudang kekurangannyaaa #plak

Dan makasih banyak bagi yang nyempetin mampir kemari ataupun ke fict-fict abal sebelumnya, juga review, fave (dan follow). Akan segera saya balas review-nya xoxo

#16FictIn16DaysForChallenge2016

#AkhirnyaSelesaiJuga

#AbalPunTakApa

"It's not a matter of can or can't, I'm doing it!"