TITTLE : THE TIME
Cast : - Oh Sehun
- Xi Luhan ( GS )
- Oh Yi Fan
Length : Chaptered
Genre : Sad, Romance, Drama
Rate : T aja dulu :p
Sebenarnya ini bukan ff pertama saya, saya pernah iseng menulis sebuah ff. Tetapi hanya untuk konsumsi pribadi hehe. Baru kali ini berani publish. Mohon dimaklumi jika banyak typo dan ceritanya amburadul
SELAMAT MEMBACA^^
Ini hanya masalah waktu..
Dalam sepanjang hidupku, aku selalu dikejar oleh waktu
Bahkan bisa hadir dalam setiap detiknya membuatku sangat bersyukur
Dari semua kesakitan yang Tuhan berikan padaku, aku akan menerimanya
Dan dari semua kelebihan yang Tuhan berikan padaku. Aku berharap 'semua' itu adalah waktu.
Walaupun yang kutahu, tak ada yang bisa melawan waktu..
Sinar matahari senja menerpa wajah putih pucat namja yang kini tengah berdiri di bibir pantai. Garis rahangnya tegas, sorot matanya sangat tajam menandakan sebuah keyakinan. Namun, tubuhnya sangat kurus. Entah memang kekurangan lemak pada tubuhnya, atau memang ia terlalu tinggi sehingga kadar daging yang ia punya tak cukup untuk membalut tubuhnya. Ia kini menatap matahari yang sebentar lagi akan kembali ke peraduannya. Seakan menantang pada semua bias mega yang menerpa tubuhnya. Sesaat ia memejamkan matanya, menikmati esensi angin yang tengah membelai bahkan memeluknya. Ia ingin tetap seperti ini. Kemudian dia tersentak, oh tidak.. Dia tidak boleh tetap seperti ini. Waktu yang dimilikinya akan terbuang percuma. Ia segera membalikkan badannya menuju seorang namja yang sedang berbaring di kap depan sebuah itu menutupi wajahnya dengan topi, ini cukup untuk mengistirahatkan semua sistem sarafnya.
" Hyung ayo kita pulang, sudah menjelang malam " seru namja putih pucat tadi sebelum ia membuka pintu mobil dan mendudukkan diri di jok samping pengemudi. Namja yang dipanggilnya itu hanya menggumam tak jelas dan bangkit melepaskan topi yang tadi bertengger menutupi wajah tampannya. Kalau diperhatikan sekilas, wajah mereka berdua mirip. Namun namja yang di panggil Hyung ini memiliki alis yang tebal. Itu adalah poin ketegasannya. Wajar wajah mereka mirip, mereka adalah kakak-beradik. Jika mereka tengah bersama, hanya satu kata yang bisa menggambarkan keduanya. Sempurna.
" Jangan lupa pakai sabuk pengamanmu, Sehun " Ucap Namja tadi setelah memasuki mobil dan menyalakan mesin. Sehun, Namja yang duduk disampingnya memutar bola matanya malas dengan sikap Hyungnya ini yang terkesan seperti Appanya.
" Kris Hyung, jebal... aku bukan anak kecil lagi " Kris hanya terkekeh mendengar gerutuan sang adik. Sehun tak pernah suka jika masih ada orang yang menganggapnya seperti anak kecil. Hell, dia sekarang sudah berumur 17 tahun, bukankah jika seseorang sudah mencapai umur tersebut ia sudah termasuk orang yang sudah melewati masa remajanya, masa remajanya telah sempurna, sudah bisa dikelompokkan dengan orang – orang dewasa. Atau apalah itu. Yang jelas secara konteks dia telah dinyatakan dewasa. Walaupun yang memperlakukan dia seperti itu hanya Appa, Eomma, dan Hyungnya saja. Tapi itu sangat menyebalkan menurutnya.
Mobil yang mereka kendarai mulai memasuki kawasan Seoul. Ibukota Korea Selatan yang penuh dengan semua keindahan yang ada didunia. Jam di dasbor mobil mennjukkan pukul 18.30. kurang lebih tiga puluh menit lagi mereka akan sampai di rumah mereka.
Mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah megah dengan gaya arsitektur ala yunani. Di dua sisi gerbangnya terdapat sebuah patung cupid, seorang anak kecil gembul yang memegang busur lengkap dengan anak panahnya. Patung ini mempunyai simbol jika siapapun yang masuk kedalam kediaman ini akan merasa jatuh hati dan nyaman. Namun patung ini sepertinya bukan hanya mitos yunani belaka, ia bekerja dengan sangat baik. Walau dari luar rumah megah ini menyiratkan sebuah keangkuhan, tetapi di dalamnya tercipta sebuah kehangatan keluarga.
" Kau masuklah dulu, aku ada janji dengan Luhan. Tolong sampaikan pada Appa dan Eomma" Ucap Kris sambil memerhatikan adik tampannya itu keluar dari mobil. Sehun hanya mengangguk sebagai jawaban. Ia memang namja yang irit bicara.
" Oke, aku pergi dulu. Annyeong.." Pamit Kris pada Sehun yang berdiri didepan gerbang rumahnya. Luhan, Kekasih hyungnya. Gadis tercantik kedua yang pernah ditemui oleh Sehun setelah Eommanya. Walaupun Sehun dan Luhan tak pernah berbicara banyak. Tetapi dari yang dia amati, Luhan adalah gadis ceria, dia akan memancarkan kebahagiaan di sekitarnya. Mata rusanya yang selalu berbinar lucu, sikapnya juga lembut. Sehun menghela nafas dan mulai memasuki rumahnya. Ia berpikir sungguh beruntung hyungnya memiliki kekasih bak malaikat seperti Luhan. Sedangkan dirinya? Ia tak pernah mengenal wanita lain selain Eomma dan Luhan dalam hidupnya. Entahlah, dengan waktu yang ia miliki, ia tak berani berkenalan dengan wanita lain. Ia takut akan meninggalkan sakit hati jika ia pergi nantinya. Sekali lagi Sehun menghela nafas.
###
Kris tiba di depan pintu sebuah apartemen. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, ia langsung menekan password yang sudah ia hafal diluar kepala. Sesaat memasuki apartemen tersebut, indera penciuman Kris seketika didera aroma mawar yang memabukkan. Aroma khas yeoja-nya. Yeoja yang telah ia pacari selama setahun ini. Ia sangat mencintai gadis bermata rusa tersebut. Apapun akan dilakukan untuk kebahagiaan kekasihnya ini.
" Baby, kau dimana? " kris mengedarkan pandangannya keseluruh ruang tamu milik Luhan. Namun ia tak menemukan kemana rusa kecilnya itu saat ini. Mungkin ia sedang bersiap di kamar. Kris melewati pintu kamar Luhan dan berjalan menuju dapur Luhan yang saat ini tengah gelap gulita. Baru saja Kris hendak menyalakan saklar lampu di balik dinding dapur. Tiba – tiba terdengar suara yang membuat jantungnya seakan copot.
"Chagiyaaaaaaaaaaaa "
TBC
Dengan tidak elitnya hehe…
Maaf kalau ceritanya bertele – tele
Lunny minta kritik dan saran, ne?
Gomapta J
Review juseyo ;;)
