Tittle: Going Crazy (Find Me Hankyung!)
Cast:
- Tan Hangeng
- Kim Heechul
- Choi Siwon
- Dll (males nyebutin satu-satu) #dicekek
Length: 2 Shoot
Warning: YAOI, MPREG, TYPO BERTEBARAN DAN BERSERAKAN (padahal mata udah 4)
a/n: MARI PARA HANCHUL DEFENDER TERIAKAN HANCHUL IS STILL ALIVE! Sebagai Hanchul Author Only ane membuat FF ini khusus untuk ulang tahun koko Hankyung.
Ah sebelumnya mohon menyiapkan kantong kresek atau wajah musuh kalian di hadapan kalian karena FF ini SANGAT LEBAY =..= (ane sempet malu pas baca ulang) untuk menampung muntah kalian. Kkkkkkkkkkkk~ #dicekek
Okeh this is it!
.
.
"Kau tahu? Akhir-akhir Heenim bertingkah aneh." Hankyung menyeruput kopinya yang tadi tersuguh di meja.
Siwon yang duduk tepat di depannya mengangkat sebelah alisnya. Ia meletakan cangkirnya yang sudah kosong. "Kenapa begitu?" Tanya Siwon penasaran.
Hankyung menarik napas sebentar. Matanya tertuju pada lalu lalang orang-orang yang keluar masuk di café tersebut. Café yang baru didatangi oleh mereka siang ini. Hankyung meletakan tangannya di atas meja sebagai penopang dagunya. Ia mendesah pelan.
"Akhir-akhir ini Heenim jarang sekali manja, Ia jadi sangat perhatian dan yang lebih mengerikan lagi sifat moody-nya berubah seratus delapan puluh derajat." Terang Hankyung.
"Bukannya itu bagus?"
"Itu sama sekali tidak bagus Choi Siwon!" Hankyung mengangkat kepalanya. "Seorang Kim Heechul yang kucintai berubah seratus delapan puluh derajat. Laki-laki yang bisa menyenangkan diriku karena sifat moody-nya. Tiap kali aku pulang kantor semua masalahku pasti hilang bahkan hanya dengan melihatnya bertengkar dengan Heebum." Lagi-lagi Hankyung mendesah.
"Semua itu hilang. Akhir-akhir ini ia menyambutku, meletakan tas kerjaku, membukakan dasiku. Bahkan memasak untukku, apakah itu sangat aneh dan tidak masuk akal?" Lanjut Hankyung dengan nada yang sangat lesu.
Siwon menatap teman kerjanya dengan tatapan aneh. "Kau? Kau gila."
"Iya! Aku memang gila! Gila karena mencintai seorang Kim Heechul yang banyak orang bilang memiliki tingkah alien, gila karena mencintai seorang laki-laki dan gila karena menghamili laki-laki itu." Hankyung menarik-narik rambutnya seperti orang yang tengah putus asa.
Siwon mencoba menangkan Hankyung yang menurutnya akan melakukan hal gila lain setelah ia melakukan hal gila seperti berteriak-teriak seperti orang gila di tempat umum seprti ini yang menyebabkan mereka harus menerima tatapan aneh dari semua pengunjung café tersebut.
"Yah! Bukan begitu maksudku, aku tahu kau sangat mencintai Heechul dan menggilainya, tapi bisa tidak kau menghentikan aksi gilamu ini, karena kita sudah dilirik semua pengunjung café disini."
Hankyung memandang Siwon dengan tatapan memelasnya yang sontak membuat Siwon ingin menghajar wajahnya. "Jangan menatapku seprti seorang gadis seprti itu, aku ingin meninju wajahmu saat ini juga." Bentak Siwon.
Mendengar hal itu Hankyung pun segera mengubah cara tatapnya pada Siwon. Sekali lagi ia menarik napas berat. "Semenjak kehamilannya, Heechul berubah drastis."
Memang, Hankyung dan Heechul merupakan pasangan 'suami istri', walaupun mereka berdua sesama pria, namun perasaan mereka terikat satu sama lain sejak pertama kali mereka bertemu di taman hiburan. Semenjak saat itu mereka jadi sering bertemu dan puncaknya Hankyung melamar Heechul dua tahun lalu.
Entah setan dan godaan dari mana Hankyung yang awalnya adalah laki-laki normal yang masih menyukai seorang wanita bisa jatuh cinta pada Heechul yang notabenenya adalah seorang laki-laki. Hankyung jatuh cinta pada mata Heechul saat mereka pertama kali saling menatap.
Hankyung juga menyukai sifat Heechul yang spontan karena sifat Heechul yang spontan seperti itu bisa membuat hidupnya lebih berwarna dibanding hidupnya sebelum mengenal Heechul.
Awalnya keluarga Hankyung menentang hubungan mereka. Bahkan ayah Hankyung memerintahkan dirinya untuk segera pulang ke Cina dan jangan pernah berhubungan lagi dengan Heechul. Hankyung menentangnya dan tetap nekat melanjutkan hubungannya dengan Heechul.
Hingga suatu hari Hankyung nekat melamar Heechul yang sudah tidak memiliki orang tua sendirian. Dengan bermodalkan uang dari hasil pekerjaannya sebagai animator di Korea, Hankyung menikahi Heechul dan membawanya ke rumah yang ia beli dengan hasil keringatnya di sebuah kawasan perumahan sederhana di pinggiran kota Seoul.
Dua tahun mereka hidup sebagai pasangan 'suami istri' dalam waktu dua tahun itu pulalah Hankyung sering membawa Heechul untuk pulang ke rumah orang tuanya di Cina, meminta restu dari mereka. Walaupun respon yang diterima mereka hanyalah hinaan dan cercaan, namun semua itu berubah saat suatu hari Heechul mengeluh pusing di kepalanya dan ia juga terus-terusan muntah, terutama di pagi hari.
Saat Heechul dibawa untuk memeriksakan keadaannya, keajaiban terjadi. Heechul yang memang hanya seorang laki-laki biasa entah kenapa diberikan sebuah anugrah oleh Tuhan, yaitu ia diberi sebuah rahim untuk bisa menumbuhkan sebuah janin di dalam sana.
Hankyung begitu gembira saat dokter memvonis Heechul kalau saat itu Heechul tengah mengandung tiga bulan. Heechul yang seorang laki-laki sekaligus 'istrinya' tengah mengandung tiga bulan? Mengandung buah cinta mereka? Sungguh sebuah mukjizat.
Dengan tekad yang kuat, akhirnya Hankyung membawa Heechul kembali ke rumah orang tuanya di Cina beberapa bulan yang lalu untuk memberitahukan kepada orang tuanya bahwa saat ini Heechul tengah mengandung anaknya.
Awalnya keluarga dan orang tua Hankyung syok setengah mati dan menganggap ucapan Hankyung adalah bualan belaka. Namun Hankyung yang bersikukuh bahwa Heechul benar-benar hamil menyuruh mereka untuk memeriksakan Heechul ke dokter setempat untuk membuktikan kalau benar memang Heechul tengah hamil atau tidak.
Lima orang dokter telah didatangi oleh kedua orang tua Hankyung, bahkan tiga orang tabib tradisional telah mereka kunjungi dan jawaban mereka tetap sama yang menyatakan Heechul benar tengah mengandung seorang anak. Buah cinta Hankyung dan Heechul.
Akhirnya setelah dua tahun mereka berdua tidak mendapat restu, kini keluarga besar Hankyung telah merestui hubungan mereka. Bahkan beberapa bulan terakhir ini ibunya Hankyung sering mengunjungi Heechul. Bahkan, ayahnya Hankyung memerintahkan Hankyung untuk inggal dan menetap di Cina bersama dengan Heechul setelah anak mereka lahir.
"Aku benar-benar rindu pada Heechul yang dulu Siwon, kau tahukan sifat Heechul?" Hankyung memandang Siwon.
Siwon yang mendengar pertanyaan Hankyung memutar bola matanya. "Yeah!" Jawabnya singkat.
Siwon memang tahu betul sifat Heechul, karena entah kebetulan dari mana Siwon bisa mengenal Heechul yang ternyata bekas teman semasa SD Siwon. Siwon jadi teringat kembali masa kanak-kanaknya dulu yang sempat salah sangka dan mencintai seorang anak laki-laki lain yang tak lain adalah Kim Heechul.
Saat itu Heechul adalah kakak kelasnya yang selalu datang menolongnya saat teman-teman Siwon mengolok-oloknya hanya karena ia adalah anak orang kaya. Heechul selalu ada buat Siwon dulu. Siwon sangat mengagumi Heechul dan entah kenapa tiba-tiba saja perasaan cinta dan suka tumbuh di hati Siwon.
Siwon sering sekali mengajak Heechul untuk main kerumahnya. Dan Siwon baru mengetahui bahwa Heechul sebatang kara saat Ia mengundang Heechul di pesta ulang tahunnya. Semenjak saat itu Siwon makin mencintai Heechul dan bersumpah akan melindungi Heechul. Ia yakin Heechul adalah orang yang ditakdirkan bersamanya.
Namun ternyata takdir berkata lain. Siwon diperintahkan oleh ayahnya untuk mengambil pendidikan di Prancis. Dengan berat hati dan terpaksa Siwon meninggalkan Heechul. Semenjak itu Siwon tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Heechul.
Sekembalinya ke Korea setelah bertahun-tahun lamanya ia belajar di Prancis, Siwon bekerja di salah satu anak perusahaan animasi milik ayahnya dan bertemu dengan Hankyung. Siwon syok saat tahu Heechul sudah dimiliki oleh orang lain dan terlebih lagi orang lain itu adalah teman kerjanya, dan ada sebuah berita yang lebih mengejutkan lagi yaitu Heechul kini tengah mengandung.
Awalnya Siwon ingin sekali membunuh Hankyung karena telah merebut cinta pertamanya yang membuat seorang Choi Siwon yang kaya, tampan dan ramah menjomblo hingga saat ini. Namun, Heechul yang ternyata pun masih mengingat dirinya menjelaskan kalau ia sangat mencintai Hankyung dan rela mati deminya. Mendengar hal tersebut Siwon mengurungkan niat gilanya untuk menghabisi nyawa Hankyung. Ya, memang sudah takdir kalau Heechul hanya untuk Hankyung dan Hankyung hanya untuk Heechul.
Siwon menepuk-nepuk pundak Hankyung. "Kau tahu? Dari sebuah majalah yang pernah kubaca, kalau wanita sedang hamil sifatnya bisa berubah. Mungkin itu keinginan bayinya."
"Tapi Heechulkan bukan wanita? Dia itu laki-laki." Sanggah Hankyung. Ia menyingkirkan tangan Siwon dari pundaknya dan menatap Siwon dengan tatapan bingung.
"Tapi Heechul bisa hamil, apa bedanya?" Jelas Siwon. "Dia hamil anakmu, seharusnya dia hamil anakku." Ucap Siwon.
Hankyung memukul lengan Siwon. "Apa yang kau bicarakan hah? Apa kau masih mengharapkan Heechul? Langkahi dulu mayatku. " Seru Hankyung garang.
"Tenang dulu sobat, aku hanya bercanda." Seru Siwon kikuk. Jujur saja ucapannya tadi tidak bercanda dan ia memang berniat untuk merebut Heechul kembali.
"Aku tahu kau tidak mungkin bercanda kalu menyangkut hal itu." Cibir Hankyung. Siwon yang mendengarnya hanya bisa tertawa.
Akhirnya setelah beberapa saat Siwon berhenti tertawa dan kembail fokus dengan pembicaraannnya. "Ngomong-ngomong berapa usia kehamilan Heechul."
Hankyung berpkir sebentar. "Mungkin baru akan memasuki bulan kesembilan."
"Itu artinya sebentar lagi kau akan menjadi ayah. Ayah yang baik tak seharusnya risau saat mengetahui perubahan sikap 'istrinya' seperti itu." Jelas Siwon.
Hankyung mengangguk-angguk. "Kau ada benarnya walaupun ucapanmu tidak nyambung sama sekali." Hankyung melihat jam tangannya. Waktu sudah menunjukan pukul satu siang. Kini saatnya ia harus kembali dengan rutinitasnya.
"Ayo, sudah jam satu." Seru Hankyung sambil menyenggol tangan Siwon yang entah kenapa bersikap aneh. Dari tadi dia terus memandangi satu titik. Hankyung mengikuti arah pandang Siwon dan menemukan seorang laki-laki manis yang tengah sibuk menyiapkan minuman di balik meja bartender.
Hankyung memutar bola matanya dan tersenyum penuh kemenangan. Sepertinya Siwon musuh besarnya dalam memperebutkan Heechul telah menemukan seseorang di sini. Tak salah ia mengajak Siwon untuk makan siang ke café ini.
"Apa kau mau kemari lagi besok?" Tanya Hankyung membuyarkan lamunan Siwon.
Siwon agak sedikit kikuk. Ia mengusap pelan tengkuknya, hal yang basi dan akan dilakukan oleh seseorang yang ketangkap basah melakukan hal yang tidak ingin orang lain ketahui, pikir Hankyung. "Ti– tidak, bukan begitu." Jawab Siwon bingung.
"Bukan begitu apanya?" Goda Hankyung. "Aku kan hanya bertanya kepadamu apakah kau besok mau datang ke café ini lagi, hanya itu saja kok, kau hanya perlu menjawab iya atau tidak."
"Iya, besok aku mau datang kesini lagi." Jawab Siwon.
"Okehlah, tapi karena apa?" Goda Hankyung lagi. Entah kenapa ia jadi ingin terus-terusan menggoda rival cintanya ini.
"Itu karena–" Siwon bingung mencari alasan. Namun, pandangan matanya terhenti saat melihat secangkir kopi Hankyung yang belum habis. "Karena kopinya enak." Seru Siwon cepat. "Ya, karena kopi disini sangat enak, emngingatkanku dengan kopi di Perancis."
"Kurasa sama saja." Cibir Hankyung. "Ah sudahlah ayo, kita pulang. Kau sebagai bos tidak mencontohkan hal yang bagus pada bawahanmu." Seru Hankyung.
-ooOoo-
"Hankyungie~" Panggil salah seoranng pria mungil yang selalu memakai pernak-pernik pink yang selalu melekat ditubuhnya seperti anting-anting, gelang, kalung ataupun pin.
"Iya~" Hankyung menoleh pada orang tersebut. "Sungminnie, ada apa?" Tanya Hankyung.
Sebenarnya jarak umur Hankyung dan Sungmin terpaut beberapa tahun, bahkan dengan Siwon. Tapi karena peraturan aneh yang dibuat oleh Siwon bahwa orang-orang animasi harus terus muda, Siwon membuat peraturan agar semua orang menganggap umur mereka sama dan rata. Jadi tidak ada hyung atau dongsaeng di perusahaan ini. Mungkin bagi yang baru masuk di sini akan terasa aneh namun seiring berjalannya waktu semua orang terbiasa memanggil satu sama lain tanpa embel-embel seperti itu.
"Ah, begini Hankyungie, aku ditugaskan oleh Siwon untuk pergi ke Jepang namun–" Ucapan Sungmin terhenti. Ia memainkan ujung kaosnya.
"Ada apa? Ayolah bicara saja." Seru Hankyung tak sabar.
"Bagaimana ya cara memintanya." Lirih Sungmin tapi masih bisa terdengar jelas oleh Hankyung.
"Anu, itu, apakah kau bisa menggantikanku untuk pergi ke Jepang." Seru Sungmin setelah tadi beberapa saat Sungmin hanya diam sambil menggigiti bibir bawahnya.
"Jadi itu, memangnya ada urusan apa sampai kau minta tolong padaku?" Hankyung melepaskan pensil yang tadi terselip di telinga kanannya.
"Kyuhyun, kau tahu Kyuhyun kan?" Tanya Sungmin. Hankyung mengangguk. "Kyuhyun ingin melamarku, jadi…" Ucapan Sungmin terhenti kembali.
"Baiklah, aku tahu. Aku juga pernah mengalami hal yang sama sepertimu." Sambung Hankyung.
Mata besar Sungmin membulat sempurna. Senyum sumringah terkembang di bibirnya. "Kau baik sekali Hankyungie~" Sungmin meraih tangan Hankyung dan menggenggamnya. "Aku akan bilang pada Siwon dulu." Setelah berbicara seperti itu Sungmin langsung kabur menuju ruangan Siwon.
Hankyung kembali fokus pada pekerjaannya. Namun, saat matanya tidak sengaja melihat kalender meja yang berdiri tepat di samping komputernya, Hankyung menepuk dahinya sendiri. Dia baru ingat atau lebih tepatnya baru sadar kalau kehamilan Heechul sudah memasuki bulan kesembilan dan dia pernah berjanji pada Heechul untuk terus menemaninya, bahkan sampai saat persalinannya.
Hankyung buru-buru melesat menuju ruangan Siwon. "Siwon, aku ingin bicara." Seru Hankyung cepat saat berhasil membuka pintu ruangan Siwon.
"Pasti kau mau membatalkan janjimu pada Sungmin kan?" Senyum licik terkembang di bibir Siwon.
"Yah! Kau tahukan kehamilan Chullie sudah memasuki usia sembilan bulan." Seru Hankyung memelas.
Siwon menggeleng penuh kemenangan. "Tidak bisa Hankyungie, kau harus tatap pergi ke Jepang selama dua minggu dan itu sudah keputusanku sebagai bosmu. Okeh!" Siwon mengedipkan sebelah matanya. "Kalau urusan Chullie kau bisa meminta bantuanku atau Jungsu, bagaimana bagus bukan usulanku?"
Hankyung cemberut. "Bagus bagaimananya? Chullie bisa mengamuk padaku." Seru Hankyung pasrah. Ia menghempaskan dirinya ke sofa empuk di depan meja Siwon.
Siwon menghampiri Hankyung dan ikut duduk di sebelahnya. "Kau bilang sifat Heechul berubah? Berdoa saja semoga Heechul bisa merubah sifatnya saat kau bilang akan pergi ke Jepang selama dua minggu." Seru Siwon dengan nada mengejek yang sangat terasa, bahkan Hankyung bisa merasakan ejekan tersebut.
Hankyung meninju tangan Siwon. "Tapi kan tetap saja." Hankyung mendesah frustasi.
"Aku masih bisa mendekati Chulliemu itu, selagi kau pergi kan?" Goda Siwon.
Hankyung yang mendengar ucapan Siwon tidak naik darah, ia tahu Siwon hanya menggodanya saja. Namun menurutnya, ia tetap harus membalas ucapan Siwon dengan sebuah tinju yang tepat mendarat di pipi kiri Siwon. Memang tidak terlalu keras namun cukup untuk membuat Siwon jatuh terjengkang.
"Jangan macam-macam denganku Choi Siwon." Hankyung bangkit dari duduknya sambil cemberut. Melihat hal itu Siwon yang maish duduk anteng dibawah setelah jatuh terjengkang menerima tinju dari Hnakyung tertawa terbahak-bahak.
"Ah, aku tahu apa kau perlu kukenalkan pada bartender di café tadi? Kalau tidak salah sih namanya Kim Kibum." Seru Hankyung. Siwon terbelalak kaget mendengar hal itu, ia buru-buru bangkit berdiri.
"Kau tahu?" Tanya Siwon sambil menumpukan dirinya di lengan Hankyung.
"Kau berat!" Hankyung melepaskan tangan Siwon yang tadi melingkar di lengannya. "Tahu dong, aku kan bisa membaca matamu, ah iya. Sepertinya Kibum itu terkenal di café itu, jadi harus cepat-cepat mendapatkannya." Hankyung lalu pergi melenggang tanpa memperdulikan Siwon yang sedang manyun-manyun.
"Hankyungie~ mintakan aku nomornya!" Teriak Siwon saat melihat Hankyung menghilang dibalik pintu ruangannya.
"Sip!" Terdengar samar-samar suara Hankyung dari luar ruangan Siwon.
-ooOoo-
Hankyung dengan cepat melajukan mobilnya menembus jalanan Seoul yang sepi. Hankyung melihat jam kecil berbentuk kucing yang berdiri lucu di dashboard mobilnya. Hampir pukul dua belas malam. Heechul biasanya sudah tidur jam segini.
Mobil Hankyung memasuki pelataran rumahnya yang cukup asri. Hankyung memarkirkan mobilnya di tempatnya. Dengan cepat ia berjalan menuju pintu rumahnya. Hankyung memutar knop pintunya. Tidak terkunci. Dahi Hankyung berkerut bingung.
Hankyung buru-buru mendorong pintu besar itu. Gelap. Mungkin Heechul lupa mengunci pintunya, -pikir Hankyung. Hankyung kembali menutup pintu itu kemudian menguncinya. Hankyung terus berjalan menuju ruang tengah, dilihatnya tv masih menyala. Lagi-lagi Hankyung berpikiran Heechul lupa mematikan televisi. Dengan cepat Hankyung mematikan televisi itu.
Hankyung berjalan pelan menuju kamarnya, namun lagi-lagi dahinya berkerut mendapati pintu kamar yang terbuka dan lampu kamar tidak dimatikan. Hankyung terbelalak kaget saat menemukan Heechul yang sedang mengepak baju dan memasukannya ke dalam sebuah koper besar.
Hankyung mendekati Heechul yang masih belum menyadari kedatangannya. Heechul mengepak sambil bersenandung kecil. Ia duduk berselonjor di lantai. Nampaknya ia sedikit kesusahan saat menggerakan badannya. Perut buncitnya membuatnya susah bergerak.
Hankyung mengamati 'istrinya' itu sesaat. Heechul yang memakai baju hamil berwarna baby blue terlihat sangat cantik. Ditambah dengan rambut hitamnya yang telah memanjang melewati pundaknya. Kulitnya yang putih ditambah dengan bibir yang penuh dan kemerahan. Dimata Hankyung 'istrinya' itu kelewat sempurna walaupun sebenarnya dia adalah seorang laki-laki.
"Bidadari." Gumam Hankyung.
Hankyung berjalan mendekati Heechul. Ia memilih untuk duduk di sebelah Heechul. Bahkan sampai Hankyung duduk dan mengamatinya selama beberapa saat Heechul masih belum juga menyadari kedatangan Hankyung.
"Heechullie sayang kau sedang apa?" Tanya Hankyung sambil mengusap pipi Heechul perlahan.
Heechul yang kaget sontak menoleh. "Hankyungie~" Heechul buru-buru melepaskan headset yang sedari tadi terus menempel di telinganya.
"Kenapa belum tidur sayang? Ini sudah larut malam." Seru Hankyung lembut.
"Ah, begitukah? Kukira masih jam sembilan malam." Heechul mengedarkan pandangannya mencari jam dinding. Setelah menemukannya Heechul tersentak kaget. "Benar sudah tengah malam." Seru Heechul.
"Lalu kau kenapa mengepak baju-bajuku?" Tanya Hankyung saat melihat tumpukan-tumpukan bajunya yang berada di dalam koper.
"Begini sayang, tadi Jungsu menelponku katanya kau diperintahkan oleh Siwon untuk pergi ke Jepang selama dua minggu." Seru Heechul polos.
"Begitukah? Sudahlah honey, kau tidur saja. Ayo" Hankyung bangkit berdiri.
"Eum… Hankyungie~ apa kau bisa membantuku?" Tanya Heechul malu-malu.
Hankyung menoleh kebelakang. Melihat wajah Heechul yang tertunduk malu dan ada sedikit semburat merah di kedua pipinya. Benar-benar manis dan imut. Berbeda sekali saat Ia sedang marah. Tapi apapun itu Hankyung tetap menyukai semua raut wajah Heechul. Catat, SEMUA. Karena menurutnya Heechul-lah satu-satunya makhluk terindah yang bisa membuatnya jatuh hati.
"Ada apa sayang?" Tanya Hankyung sambil berjongkok di depan Heechul.
"Apa kau bisa membantuku bangun? Aku kesulitan." Seru Heechul malu-malu.
Hankyung tersenyum. Bukannya membantu Heechul bangun, Hankyung malah mengangkat tubuh Heechul dan menggendongnya dengan gaya pengantin. "Kau dua kali jauh lebih berat." Seru Hankyung.
"Begitukah?" Heechul menunduk sedih.
"Ah, kenapa kau jadi sedih?" Tanya Hankyung panik. Dengan perlaha ia menurunkan Heechul ke atas ranjang.
"Aku sedih sekaligus gembira hankyungie~" Dengan cepat Heechul memeluk Hankyung. Heechul memeluknya dengan sangat erat. "Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua, tapi aku takut aku tidak siap." Seru Heechul.
Hankyung mengelus-elus rambut hitam panjang Heechul yang terasa sangat lembut. "Kita pasti bisa menjadi orang tua yang baik untuk baby kita." Hankyung mengelus-elus pelan perut Heechul dan betapa kagetnya Hankyung saat perut Heechul merespon.
"Aww~" Ringis Heechul saat ia merasakan bayi yang berada di dalam perutnya bergerak dan menendangi perutnya.
"Kau tidak apa-apa sayang?" Tanya Hankyung khawatir.
Heechul menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, mungkin baby kita tahu ayahnya yang sedang mengelus perutku." Jawab Heechul.
Hankyung benar-benar menyukai dan menggilai Heechul. Apalagi Heechul yang sedang bersikap manis seperti ini. "Sayang, apa tidak apa-apa kalau aku pergi ke Jepang?" Tanya Hankyung.
Heechul menyandarkan kepalanya di dada bidang Heechul. "Tidak, memangnya kenapa? Toh, kau pergi untuk urusan pekerjaan bukan?"
"Tapi, biasanya kau selalu marah kalau aku melanggar janjiku."
"Janji apa itu? aku tidak ingat."
"Kau bahkan sering lupa." Hankyung mendesah pelan. "Tapi, apa tidak apa-apa kau kutinggal selama dua minggu ke Jepang?" Tanya Hankyung sekali lagi, mencoba meyakinkan Heechul.
"Aku tidak apa-apa, sungguh." Jawab Heechul mantap dan penuh keyakinan.
Hankyung menatap dalam mata Heechul. Rasanya sampai kapanpu Ia tidak akan pernah bosan bila menatap mata Heechul berlama-lama sebab, bahkan menatap wajah cantiknya. Rasanya makin hari makin terlihat cantik saja 'istrinya' ini.
"Aku mencintaimu Kim Heechul." Hankyung mendekatkan wajahnya ke wajah Heechul hingga mereka berdua bisa merasakan hembusan napas masing-masing.
"Aku akan selalu mencintaimu Tan Hangeng." Lirih Heechul membalas ungkapan cinta orang yang paling dicintainya.
"Aku jadi gila karenamu." Hankyung makin mendekatkan wajahnya mempertipis jarak antara wajahnya dan wajah Heechul. Hankyung mengecup pelan bibir yang selalu membuatnya kecanduan. Dilumatnya perlahan.
Heechul mengalungkan lengannya di leher Hankyung. Sedikit mendesah pelan. Tangannya mulai meremas-remas rambut hitam Hankyung saat ciuman mereka bertambah agresif dan lebih bernafsu. Tangan Hankyung pun mulai turun kebawah mengelus-elus perut buncit Heechul.
Setelah beberapa saat berciuman Hankyung melepaskan tautan bibirnya. Ia tersenyum kecil saat melihat benang-benang saliva yang memhubungkan bibirnya dengan bibir Heechul yang sedikit membengkak akibat ulanhya. Dengan perlahan ia mengusap bibir Heechul yang basah dengan menggunakan ibu jarinya.
"Ayo kita tidur, besok aku harus berangkat pagi-pagi sekali." Hankyung merebahkan tubuh Heechul dengan pelan, setelahnya Ia menyelimuti Heechul sampai ke atas dada. Dan memberikan kecupan selamat tidur di bibir dan juga perutnya. Dia terbiasa melakukan hal itu untuk dua orang yang dicintainya.
"Selamat tidur malaikatku." Bisik Hankyung.
