Assasination Classroom ©Matsui Yusei
Warning: Kemungkinan uhuksedikituhuk OOC, Crack Pair! KaruAsa #smirk, Typos, DLL
Genre: Family, Romance DLL
.
Tidak Ada yang Sempurna by Leomi no Kitsune
Don't Like Don't Read!
.
.
.
.
.
.
Happy Reading Minna ^_^
.
.
.
.
Prolog
Plak!
Asano Gakushu hanya terbelalak seketika. Dapat dirasakan panas menjalar di bagian kiri wajah, menimbulkan rasa nyeri. Namun hal tersebut bukanlah perhatiannya, hatinya bahkan lebih sakit dibandingkan dengan pipi yang telah menjadi korban.
"Sebagai seorang ayah aku kecewa padamu Gakushu"
Gakushu, sudah lama sekali seorang Gakuho tak memanggil namanya. Ironis, nama tersebut terlantun pada suasana seperti ini.
Asano hanya terdiam membisu. Masih shock atas kejadian yang menimpanya beberapa detik lalu. Sedangakan seseorang yang mengaku sebagai 'ayah' menatapnya dingin, lebih membekukan dari pada biasanya.
Keheningan merajai. Aura menyesakkan menyelimuti ruang kepala sekolah.
Asano masih kukuh tak mau membuka mulut. Nyalinya untuk sekedar berbicara telah hilang, bahkan untuk menjelaskan atau memberi alasan atas kekalahannya dalam peringkat rangking 1 oleh Akabane Karma. Ya ayahnya murka karena hal sepele tersebut. Tentu saja sepele baginya, namun untuk ukuran tuan Asano Gakuho itu merupakan hal yang memalukan dari putranya.
"Cukup keluar dari ruangan ku sekarang" kepala sekolah smp Kunugigaoka kembali duduk dan focus pada berkas pekerjaannya, tak menghiraukan anak yang masih berdiri kaku di hadapan mejanya. Tersadar Asano pun perlahan keluar ruangan namun sebelum sampai menutup pintu terdengar-
"Jangan membuatku malu lagi"
-lalu pintu tertutup tidak membalas sedikitpun perkataan ayahnya.
…
Posisi ke dua
Tamparan
'Sebagai seorang ayah aku kecewa padamu Gakushu'
Sebegitu burukkah ia dimata ayahnya?
Berjalan dengan kepala menunduk bukanlah ciri khas seorang Asano Gakushu, akan tetapi pengecualian untuk hari ini dan Sakakibara Ren khawatir ketika melihatnya.
"Asano-kun?" langkah Asano berhenti, ia pun mendongak melihat orang yang memanggil namanya.
"Ren…" kelu. Berbicara di depan sahabatnya saja untuk sekarang terasa sulit.
Sakakibara melangkah maju menghampiri Asano, dalam pandangan walaupun yang terlihat adalah muka datar nan dingin seorang ketua osis ini, namun sebagai sahabat Sakakibara bisa melihat semuanya begitu jelas. Mata yang agak berkaca-kaca serta ada lebam di pipi. Dia sudah bisa menebak apa yang terjadi.
Tangannya perlahan membungkus tubuh didepannya secara hati-hati. Memberi isyarat agar Asano bisa mengandalkan dirinya sebagai sandaran akan kejamnya dunia.
"Ren-"
"Sssttt menangislah. Jangan ragu kau membutuhkannya sekarang. Mungkin laki-laki tak pernah boleh menangis, tapi kau juga seorang manusia yang punya hati kan Asano-kun?"
Isak tangis pun keluar dari bibir Asano walaupun lirih dan hanya Sakakibara yang mendengar, serta pundak yang basah akibat air mata.
Beruntung disana keadaan lorong sepi. Akan sangat menarik perhatian saat seorang ketua osis memperlihatkan kelemahannya, walaupun hal tersebut kini sedang tidak terpikirkan oleh sang Ace kelas 3 A.
Tak ada yang sadar walau keadan lorong sekolah sedang sepi, tetapi ada seseorang bermata merkuri melihat mereka berdua dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
'Itu si sombong ketua osis dan sekertarisnya kan?'
…
Kelas 3 E begitu hening seperti biasanya pada saat pelajaran Koro-sensi berlangsung. Namun, ada yang janggal. Semua manik di kelas yang mendapat julukan 'terbobrok' itu hanya melirik diam-diam kearah si pelaku pembuat suasana aneh ini. Aneh? iya karena tidak ada insiden ancaman pembunuhan sensei dikelas oleh si licik dan paling cerdas se smp Kunugigaoka itu.
Yang dilirik malah sibuk dengan dunianya sendiri. Melamun.
Brak!
"Karma-kun kau tak memperhatikan pelajaran?" nada manis namun mengancam di lontarkan si pembuat rencana menghancurkan bumi, bisa dilihat warna tubuhnya merah pertanda ia marah.
Mengedip. Karma tersadar dan matanya langsung menatap Koro-sensei.
"Ada apa sensei?" seisi kelas langsung menghela napas begitupun dengan sang guru. Nadanya itu lho, polos sekali.
"Apa yang Karma-kun pikirkan sampai mengabaikan pelajaranku?"
Karma kembali terdiam, ia ingat kejadian tadi pagi saat iseng mengunjungi gedung utama sekolah, dan pemandangan ambigu lah yang menyambut. "Tak ada yang aku pikirkan sensei, hanya bingung saja"
"Bingung?" senyum misterius pun muncul di bibir Karma.
"Iya bingung, dengan cara apa lagi aku membunuh mu" seketika tangan Karma mengayun secepat kilat, pada tubuh Koro-sensei dengan pisau anti senseinya. Yang menghindar secepat kilat menuju depan kelas kembali membuat Karma mendecih dan terkekeh senang.
Koro-sensei mengomel seketika tentang aturan pada saat pelajaran tak ada yang boleh menyerangnya, semua harus focus pada pelajaran. Karma mengabaikan omelan senseinya dan kembali melamun. Membuat murid kelas 3 E terheran akan tingkah tumben kalemnya seorang Akabane Karma.
Kenapa seorang Akabane Karma begitu memikirkan sekali acara pelukan Asano Gakushu dengan Sakakibara Ren?
…
"-aku mohon"
Karma menaikkan alis heran, walaupun ada sesungging senyum sinis terpatri di sudut bibirnya. Seorang angota five Virtuoso memohon padanya? Sungguh suatu keajaiban.
Menatap seorang Sakakibara Ren lekat-lekat, ingin mengetahui apa yang dipikirkan orang di depannya ini, "Beri aku penjelasan, apa untungnya bagiku?"
Hening.
Sakakibara Ren diam berusaha untuk memikirkan jawaban yang tepat.
"Tidak ada"
Hah?
"Kau bercanda?" Mood Karma seketika hilang untuk mempermainkan Sakakibara, ia merasa dirinya lah yang dipermainkan. "Ah-" seketika ide pun muncul,
"Baiklah aku menerimanya"
Sekarang Sakakibara menatap Karma dengan dahi mengerut, "Apa yang kau rencanakan?"
Karma menyeringai "Tidak ada"
"Jangan berbohong"
"Kau sendiri menyembunyikan sesuatu dariku. Impas kan?"
Sakakibara menghela napas, lalu menganggukkan kepala. Ia sudah tidak punya pilihan lain. Hanya mengandalkan insting serta naluri. Walaupun akalnya menolak bahwa ini adalah ide tergila yang pernah ia lakukan namun hanya untuk Asano Gakushu, dia akan melakukan apa saja.
"Deal?" Karma menyodorkan tangan, meminta kesepakatan dan Sakakibara menerimanya.
"Deal"
TBC
25-02-2016
Leomi
