Black Pearl

Lu Han, Oh Se Hun, Kim Jong In.

Other cast : Park Chan Yeol, Byun Baek Hyun, Kim Jong Dae.

.

.

.

Oh Pheonix present

.

.

.

.

.

Kyunghee University, atau biasa disebut 'Kampus anak berbakat'. Tempat dimana para mahasiswa dan mahasiswi yang pintar bermain musik, pandai menyanyi serta lincah menari ada disini.

Ditaman kampus, seorang gadis berparas cantik sedang bersandar disebuah pohon rindang. Earphone musik dan novel tebal yang tak pernah lepas darinya, seorang bad girl handal yang tenar bukan hanya karena suka mempermainkan pria ataupun karena dia adalah adik kandung dari Park Chanyeol –sang pemain musik tampan yang dikagumi seluruh mahasiswi-, namun karena dia juga seorang Queen of Dancer dikampus ini.

"Chagiyaa, kau memutuskan ku secepat ini?!" seorang pria berkata tidak terima pada Park Luhan, si The Queen yang sedang menjalankan hobinya.

"Kau tidak terima?" tanya nya acuh.

"Kau tidak bisa melakukan ini padaku!" ujar lelaki itu.

Kali ini, Luhan benar-benar menghentikan aktivitas nya dan menoleh pada lelaki yang sudah menjadi 'mantan' kekasih nya itu.

"Tentu aku bisa, dengarlah Jun-ssi, aku hanya menjadikanmu bahan taruhan ku. Apa perlu ku ulangi? Ah~ tentu kau mendengarnya kan? Sekarang pergilah, kau menganggu ketenanganku." Ujar Luhan santai, seolah semua itu hanya seperti membalikkan telapak tangan. Namja itu diam penuh emosi, tangannya mengepal penuh amarah, matanya memerah menahan sesak, 'benar-benar gadis ini' batinnya. Ia pergi dengan sejuta dendam yang tak mungkin ia balas, mengingat gadis itu adalah salah satu aset berharga dikampus ini, dan juga adik kandung Park Chanyeol.

"Menyakiti hati laki-laki lagi?" tanya Chanyeol setelah lelaki itu pergi, Luhan hanya menyeringai sinis.

"Berhentilah bermain-main dengan laki-laki, Lu. Donghae tidak akan suka sikapmu yang seperti ini." Ujar Chanyeol kesal.

"Berhentilah menyebut nama nya, oppa! Dia saja meninggalkan ku sekarang." Balas Luhan, ia jelas menahan tangis sekarang, mengingat orang yang ia sayangi telah pergi setahun yang lalu.

~Flashback~

"Chagi, apa kau lapar?"

"Ya, oppa, kau mengajak ku berputar-putar tapi kau tidak mengajakku makan." Ujar Luhan renyah, ia dan Donghae tertawa bersama dalam mobil, namun tiba-tiba Donghae tidak bisa mengendalikan mobilnya.

"Oppa, kenapa ini?" tanya Seung Yoon panik,

"Aku tak tau, Lu. Rem nya tidak mau berfungsi!" ujar Donghae tak kalah panik.

"Oppa awas!"

CIIITTTTT

BRAKKK !

Tak bisa dihindarkan, tabrakan pun terjadi, Luhan dan Donghae sama-sama kritis dan langsung dilarikan kerumah sakit.

"Dimana aku?" tanya Luhan lirih.

"Kau sudah bangun? Syukurlah..." Chanyeol berdesis lega,

"Oppa, mana Donghae? Apa yang terjadi?" tanya Luhan, Ia memijit kepalanya yang terasa pening.

"Kau dan Donghae mengalami kecelakaan, Donghae masih belum sadarkan diri.." jawab Chanyeol pelan,

"Aku ingin bertemu dengannya, oppa."

"Akan kuantar,"

Luhan datang ke kamar rawat Donghae ditemani Chanyeol, saat Ia membuka pintu, ada seorang lelaki duduk menghadap Donghae dan memegang tangannya.

"Nuguya?" tanya Luhan.

Lelaki itu menoleh dan sedikit terkejut,

"Sehun-ah?" Chanyeol berseru kaget,

"Yeol?" namja yang dipanggil Sehun itu pun tak kalah kaget,

"Sejak kapan kau ada disini?"

"Sejak aku mendapat kabar Donghae kecelakaan, aku langsung terbang ke Korea." Jelas Sehun.

"Oh iya, ini adik ku, Park Luhan, dia kekasih Donghae."

Baik Luhan maupun Sehun hanya saling memandang dan memasang senyuman tipis satu sama lain.

*1 minggu kemudian*

Luhan masih terdiam dihadapan pusara yang bertuliskan 'Lee Donghae'. Ia masih belum bisa percaya, Donghae meninggalkannya? Padahal Ia dan Donghae telah berencana menikah setelah mereka lulus kuliah.

"Oppa, kau tega sekali padaku." Luhan menangis didepan makam Donghae,

"Lu.." Chanyeol memegang bahu Luhan yang bergetar hebat, "Ayo kita pulang."

"Tidak mau!" pekik Luhan keras, Ia masih menangis sesenggukan didepan makam kekasihnya, Ia masih belum bisa menerima takdir Tuhan yang ditujukan padanya, namun selama apapun Ia bertahan, toh akan tumbang juga. Ia jatuh pingsan karena kelelahan. Dan Chanyeol bersumpah itu terakhir kalinya ia melihat Luhan menangis.

~Flashback End~

"Kau ini," Chanyeol mendengus kesal, namun Ia mengakui kebenaran ucapan Luhan.

"Sudahlah, oppa, aku ada kelas." Luhan berjalan meninggalkan Chanyeol.

.

.

.

.

Selepasnya Chanyeol bertemu dengan Luhan, ia pun bergegas masuk kekelasnya dan langsung mengambil tempat duduknya seperti biasa. Kelasnya begitu berisik dan ramai akan bunyi alat musik dan suara merdu memenuhi ruangan. Contoh nya Chanyeol, yang langsung memainkan gitarnya.

"Selamat siang, anak-anak." Songsaenim Jang memasuki ruangan yang tiba-tiba mendadak sepi. "Hari ini kita kedatangan mahasiswa baru, dia pindahan dari Jepang dan sangat berbakat. Mari masuk," ujar Songsaenim Jang mempersilahkan.

Kelas mendadak ramai kembali, karena mahasiswa itu seorang laki-laki, dan cukup menandingi ketampanan Chanyeol.

"Sehun?" Chanyeol berdesis heran,

"Annyeong hasimikka, Oh Sehun imnida, kalian bisa memanggilku Sehun."

"Kau bisa berbahasa Korea?" tanya seorang gadis berambut pirang dengan heran.

"Aku memang orang Korea, hanya saja aku disekolahkan di Jepang.." jelas Sehun kalem.

"Baiklah, Tuan Oh, silahkan duduk.." ujar Songsaenim Jang.

"Terima kasih, Songsaenim.."

.

.

.

.

.

"Kau benar-benar pindah?" tanya Chanyeol saat mereka berada dikantin.

"Kau tak suka aku pindah?!" Sehun balik bertanya dengan bulgogi yang penuh dimulutnya.

"Aniya, aku senang sekali kau kembali ke Korea," ujar Chanyeol.

"Ehm, Chanyeol, bisa antarkan aku nanti ke makam Donghae?"

"Aku juga mau mengunjungi nya, akan ku ajak adikku nanti.."

"Adik?"

"Kau lupa? Adikku, Park Luhan."

"Ah," Sehun menepuk jidatnya sendiri, "Aku ingat, kekasih Donghae kan?"

"Ya." Chanyeol sedikit tersenyum miris.

.

.

Sementara itu, ditempat yang sama namun hanya terhalang beberapa meja. Luhan dan teman-temannya juga sedang berkumpul dan menikmati makan siangnya.

"Lu, siapa laki-laki yang sedang bersama Chanyeol oppa mu itu?" salah satu teman Luhan bertanya seraya menunjuk ke arah Sehun dan Chanyeol berada.

Luhan menoleh kearah yang dimaksud oleh temannya, dahinya berkerut mencoba menebak siapa lelaki itu.

"Seperti nya aku pernah melihatnya.." batin Luhan

"Luhan!" teman Luhan mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Luhan yang sedang melamun.

"Ah, ya?" Luhan sedikit terkejut dengan teriakan temannya.

"Kau kenal tidak?"

"Tidak."

"Bagaimana kalau kita bertaruh lagi?" Baekhyun, teman Luhan yang lain mengusulkan dengan senyum mengembang.

"Ah, aku setuju, sepertinya dia akrab dengan kakak mu."

Luhan hanya termenung menanggapi teman-temannya.

"Otthoke?" tanya Baekhyun.

"Baik, asal dua kali lipat dari biasanya." Jawab Luhan.

"Tidak masalah.." ujar Baekhyun, Luhan beranjak dari tempat duduknya dan berlalu pergi.

.

.

.

.

.

"Lu, kau tidak ada kelas lagi kan?" tanya Chanyeol setelah jam kelasnya berakhir.

"Tidak ada."

"Hari ini, oppa ingin mengunjungi Donghae, kau ikut kan?"

"Iya," jawab Luhan, "Kajja,"

"Tunggu dulu.."

"Apalagi, oppa?" Luhan memutar bola matanya malas.

"Maaf aku membuatmu menunggu, Yeol. Kajja.." Sehun tiba-tiba datang merangkul Chanyeol disambut dengan senyuman lesung pipit lelaki itu.

"Tidak apa-apa. Ayo, Lu." Chanyeol dengan segera menarik lengan Luhan yang masih terpaku.

"Ada apa, Lu?" tanya Chanyeol, Sehun juga ikut menoleh kearah Luhan.

"Siapa kau?" Luhan malah bertanya pada Sehun.

"Ye?" Sehun dan Chanyeol saling berpandangan bingung, "Aku Oh Sehun.. kita pernah bertemu dirumah sakit satu tahun yang lalu, ingat?" Sehun mengulurkan tangannya diringi senyuman badboy nya mampu memikat wanita, namun tidak bagi Luhan. Ia bahkan tidak menyambut uluran tangan namja itu.

"Dia akan ikut kita, oppa?" kali ini Luhan bertanya pada Chanyeol tanpa menoleh dan menunjuk hidung Sehun dengan jarinya.

"Iya, kenapa?" tanya Chanyeol heran,

"Aniya.." jawab Luhan dan langsung mendahului dua lelaki didepan nya masuk ke mobil.

Sehun yang melihat pemandangan itu hanya menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Aku salah bicara?" tanya Sehun, Chanyeol hanya mengangkat bahu sebagai jawaban.

"Ayo." Ajak Chanyeol.

Dimobil, Luhan memasang earphone ditelinga nya dan membuka novel tebalnya. Ia terlihat damai duduk dibangku belakang.

.

.

.

.

"Halo, oppa, kau baik-baik saja?" tanya Luhan pada sebuah nisan putih, Ia memang telah sampai di pemakaman dan menaruh bunga mawar putih dimakam itu, makam Lee Donghae.

"Annyeong, Donghae-ya.." sapa Chanyeol.

"Hai sobat. Aku datang.." ujar Sehun sembari tersenyum sendu.

Mereka semua berkumpul dipusara Donghae, memanjatkan doa masing-masing kepada orang yang sama.

"Oppa, kuharap kau selalu senang.." ucap Luhan pelan, disertai satu butiran bening yang lolos dari matanya.

Luhan segera menghapus air matanya dengan kacau, lalu tersenyum, "Aku sudah berjanji pada mu untuk tidak menangis lagi," ucapnya lagi sembari tersenyum.

Chanyeol hanya menatap Luhan dengan tatapan sendu, disaat seperti ini Ia melihat Luhan yang sebenarnya. Manja, penuh senyum saat seperti apapun.

Sehun juga memperhatikan Luhan dengan tatapan yang lain, Ia teringat akan kata-kata Donghae yang memintanya menjaga Luhan.

~Flashback~

"Sehun-ah.."

"Ya?"

"Bolehkah aku meminta satu permintaan padamu?" Sehun sedikit mengerutkan kening mendengar ucapan Donghae. Saat ini, Donghae memang sudah sadar. Namun Luhan dan Chanyeol tidak mengetahui nya, karena Donghae sendiri yang meminta Sehun merahasiakannya dari Luhan dan Chanyeol.

Sehun menggenggam tangan Donghae, "Kau ingin meminta apa dari ku?" tanya Sehun menunjukkan senyuman nya,

"Aku mohon, tolong jaga Luhan untuk ku."

DEG !

"Jangan bercanda, Donghae-ya. Kau pasti bisa menjaganya lagi." Ujar Sehun menyemangati temannya itu.

"Aku rasa aku tidak bisa menjaga nya lagi, aku mohon berjanjilah padaku, Sehun-ah, gantikan posisi ku dihatinya.."

"Yang benar saja! Sudahlah kau masih sakit jangan terlalu cerewet." Dengus Sehun.

FlashbackEnd

"Jadi inikah sebabnya kau meminta ku menjaga gadismu, Donghae-ya? Baiklah, aku akan menjaganya, dan menggantikan posisimu dihatinya." tekad Sehun dalam hati.

Ia melihat senyum tulus yang diberikan Luhan untuk Donghae, walaupun dengan air mata.

"Akan kupastikan kau takkan menangis lagi, Park Luhan.." ujar Sehun dalam hatinya.

"Ayo pulang, Lu.." ajak Chanyeol memecah keheningan, Luhan menghapus air mata nya dan kembali tersenyum pada kakak kandung nya itu.

"ya, oppa." ujar Luhan.

"Sehun-ah, kajja.."

"Ya." Sahut Sehun, "Aku pulang dulu, Donghae-ya.." Sehun menoleh kearah pusara Donghae dan tersenyum tulus untuknya, lalu kembali melangkahkan kakinya menyusul Luhan dan Chanyeol.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continue..

Sebelumnya, HAAAAIIIIII.. berapa lama pheo menghilang? Lama ya? Dan tiba-tiba menuliskan kata hiatus di ff yang sedang on going.

Mohon maaf, maaf sekaliiii, untuk sementara, ff yang sedang on going akan hiatus sampai pheo kembali mendapat pencerahan. Pheo sedang diserang penyakit mematikan yakni "kehilangan imajinasi", dikarenakan skripsi dan ujian yang bertubi-tubi.

Pheo tau ff pheo gak sebagus ff author lain yang lebih senior dan lebih jago pulak.. tapi pheo berharap secercah harapan pheo yang takkan pernah terwujud yang tertuang dalam ff ini akan menjadi pelipur lara para readers yang mungkin kehabisan stok membaca. Hehe

Pheo berterima kasih banyak untuk semua yang sudah mengikuti dan membaca karya-karya pheo, terima kasihhhhhhhhhhhh..

Tenang, pheo akan tetap menyelesaikan ff yang sedang on going, terutama "Lie To Me" nya KyuMin.

Untuk sementara, nikmatin selingan HunHan dulu yyaaaaa..

Sampai ketemu, annyeooonggg

.

.

Oh Pheonix 2017