Chapter 1

SMA Teitan kelas XI-B

"Oi Shiho, ayo ke kantin ! istirahat 15 menit jangan di sia-siakan ! aku dengar mereka menjual makanan baru ! mau ya?" ajak pemuda bernama Shinichi kepada perempuan yang sedang membaca buku.

"Tidak, terima kasih" jawab perempuan berambut pirang kecoklatan pendek yang dipanggil Shiho tersebut sambil tetap membaca bukunya tanpa mengalihkan pandangannya

"Ayolah Shiho-chan~ aku ingin mencobanya bersama mu…." Kata shinichi

"Baik, aku ikut kalo kamu berhenti memanggilku Shiho-chan. Apalagi dengan nada menjijikkan begitu" jawab shiho pasrah sambil menutup bukunya

"Oke, ayo kita ke kantin !" kata shinichi sambil menarik tangan shiho. Dengan kecepatan luar biasa, shinichi berhasil menyeret shiho ke kantin dalam waktu kurang dari 2 menit dengan jarak yang lumayan jauh.

"Huft !...kamu…hah…..mau….hah…membunuhku….hah….ya?...hah" kata shiho dengan nafas tersendat-sendat

"Hehehe, lupakan saja kejadian aku menarik tanganmu ta—" ucapan shinichi langsung terpotong

"Menyeretku" kata shiho membetulkan perkataan shinichi

"Yah, baiklah…. Terserah kamu. Bagaimana kalo ku traktir menu terbaru? Kalo tidak salah namanya Mapo tofu"

"Yah, boleh lah. Hitung hitung biaya nafas yang terbuang karena kamu menarikku" jawab shiho dengan wajah datar

"Ba-san ! aku pesan dua mapo tofu dan dua es teh ya !" teriak shinichi ke penjaga kantin

"Baik, ini pesanannya" kata penjaga kantin setelah mengambil dan memberikan pesanan detektif SMA itu.

"Hei, setua tuanya penjaga kantin, kurasa pendengarannya masih bagus tanpa kamu harus teriak teriak begitu " kata shiho setelah shinichi sampai di meja mereka sambil membawa pesanannya di nampan.

"Hehehe…. Sudahlah, ayo dimakan" kata shinichi

"Ittadakimasu~" kata shiho dan shinichi berbarengan. Bedanya shinichi mengatakan nya dengan nada ceria sedangkan shiho dengan nada datar, sesaat suasana tenang sampai shinichi berteriak

"PEDAS !" teriaknya yang langsung menyambar minumannya, padahal baru suapan pertama. Shiho pun hanya meliriknya sebentar, kemudian melanjutkan makannya.

"Hei shiho ! kamu manusia bukan sih? Masa kuat makan makanan pedas kayak gini?!" Tanya shinichi sambil menunjuk mapo tofu milik nya dengan mulut memerah karena pedasnya

"Aku kan memang suka pedas. Gak kayak kamu yang suka manis, lain kali kalo mau beli makanan dilihat dulu nama makanannya yang jelas" kata shiho dengan tenang sambil tetap memakan mapo tofu nya. Shinichi langsung menyambar buku menu yang tersedia di meja fan mencari nama mapo tofu. Begitu menemukannya, matanya langsung terbelalak

"Apa ini? Super spicy mapo tofu?!" kata shinichi. Sebagai pecinta makanan manis, lidahnya tidak biasa makan makanan pedas.

"Hihihi…" shiho hanya terkikik melihat ekspresi shinichi yang menurutnya sangat aneh itu.

"Cih ! terlalu pedas, aku gak mau makan makanan ini lagi !"

"Terus mau kamu apakan makanannya?" kata shiho sambil mengelap mulutnya dengan tenang tanpa terlihat kalau makanan itu sebenarnya sangat pedas

"Entahlah, mungkin akan kubuang" kata shinichi sambil berdiri membawa piringnya ke tempat sampah

"Tunggu ! sini berikan padaku !" cegah shiho sesaat sebelum makanan itu jatuh ke tempat sampah

"Kamu masih lapar? Tidak disangka porsi makan mu banyak juga…" kata shinichi sambil memberikan piringnya pada shiho.

Saat shiho sudah memegang piring itu dia langsung mengatakan sesuatu pada penjaga kantin, penjaga kantin mengambil piring dari tangan shiho, tidak berapa lama kemudian penjaga kantin memberikan bungkusan plastic pada shiho. Saat shiho kembali ke mejanya untuk menghabiskan minumnya, shinichi yang dari tadi memperhatikan dari jauh langsung bertanya

"Hei, untuk apa kamu membungkus makanan pedas itu? Memang di rumahmu tidak ada makanan?" Tanya shinichi beruntun

"Biasanya aku memasak sendiri, tapi terkadang malas juga. Jadi kubawa saja makanan ini daripada dibuang" jawab shiho sambil meminum tehnya

"Kamu memasak sendiri? Orang tua mu kemana?"

"Orang tuaku di swiss. Kakakku di London. Aku tinggal sendiri. Kadang kadang sahabatku dating untuk menemaniku" kata shiho sambil mengaduk ngaduk minumannya

"EEHH? Dari Smp aku sudah kenal kamu,kok gak pernah tau kalo kamu tinggal sendiri?"

"Kamu gak pernah tanya" kata shiho dengan tenang

"Iya juga ya, kita gak pernah pulang bareng sih, dari SMP kalo jam pulang kamu pasti hilang… biasanya kamu kemana kalo uda bel pulang sekolah?" Tanya shinichi antusias

"Ke tempat rahasia ku" jawab shiho dengan singkat

"Dimana? Aku boleh kesana?" kata shinichi

"Boleh saja"

"Benarkah?! Kapan?" Tanya shinichi semangat

"Kapan kapan" kata shiho sambil tersenyum lebar

"Ahh… Shiho-chan~—"

Kringg….kring….

Belum sempat shinichi mengeluarkan godaannya, bel masuk sudah memotong perkataan. Shinichi yang kesal karena tidak dibolehkan ke tempat rahasia shiho langsung menjatuhkan kepalanya ke meja kantin, tanpa disadari shiho sudah pergi meninggalkan shinichi di kantin. Beberapa detik kemudian shinichi baru menyadarinya

"Oi, Shiho ! chotto matte yo~" teriak shinichi setelah sadar sepenuhnya. Sampai di kelas shinichi langsung duduk di depan bangku shiho

"Kenapa tadi gak ngajak aku balik ke kelas?" Tanya shinichi pada shiho yang melanjutkan membaca bukunya yang tadi sempat tertunda karna shinichi menarik—menyeret—tangan shiho ke kantin

"Buat apa? Barangkali aku bisa liat di headline koran 'detektif SMA shinichi kudou dihukum berdiri di lorong karena terlambat' " kata shiho menoleh ke shinichi lalu melanjutkan membaca bukunya

"Cih, awas kau ya…" kata shinichi sambil men-dethglare. Tapi tentu saja itu tidak mempan untuk Ice Queen Teitan

KRIET….

Terdengar suara pintu terbuka. Kelas langsung hening seketika. Masuk seorang guru berwajah galak sambil membawa buku setebal 3 cm dan sebuah map.

"Anak Anak ! buka buku matematika halaman 79 !" kata guru tersebut tanpa basa basi. Di dalam kelas hanya terdengar bunyi kertas yang dibolak balik, setidaknya hingga ada suara.

"Maaf saya terlambat pak…." Kata seorang pemuda berambut pirang di depan pintu kelas

"Ahh….. kamu akhirnya datang juga. Ini hari pertama sekolah kenapa terlambat?!" Tanya guru laki laki yang galak itu

"Saya tersesat waktu perjalanan menuju kemari pak" jawab pemuda itu tenang

"Baik, anak anak…. hari ini ada murid baru, perkenalkan dirimu !" kata guru itu dengan tegas

"Namanya saya Saguru Hakuba, umur 17 tahun. Pindahan dari SMA Harvard di inggris. Saya seorang detektif" kata pemuda bernama saguru itu

"Baik, ada yang mau bertanya?" Tanya guru itu dengan suara keras

"Saya pak, saguru golongan darahnya apa?"

"Kamu asalnya darimana?"

"Sudah punya pacar belum?"

"Tinggal dimana?" dan serentetan pertanyaan lain dari para siswi yang tertarik pada saguru pada pandangan pertama. Saguru agak kerepotan menjawab pertanyaan mereka. Ketika pertanyaan mereka mulai melenceng seperti 'jadilah pacarku' dan sejenisnya, pak guru menyuruh saguru duduk di sebelah shiho yang sedang melihat ke luar jendela.

"Baik anak anak ! kita lanjutkan pelajarannya…" kata pak guru

"Hai, namaku saguru" katanya saat dia sudah duduk di sebelah shiho

"Ya aku tahu, kamu sudah menyebutkannya di depan tadi" jawab shiho dingin sambil tetap melihat keluar jendela

"Dan namamu siapa,nona?" Tanya saguru

"Siapapun tidak ada hubungannya denganmu kan?" jawab shiho dengan cueknya tanpa mengalihkan pandangannya. Setelah itu saguru tidak mengatakan apa apa lagi.

Kring…..kring….

Bel berbunyi menandakan waktunya makan siang, semua anak langsung membereskan bukunya begitu juga dengan pak guru.

"Shiho ! kamu antarkan hakuba-san mengelilingi sekolah !" kata pak guru di ambang pintu

"Tapi…" belum sempat shiho menyelesaikan kata katanya pak guru sudah memotongnya

"Aku tidak menerima penolakan !" kata pak guru kemudian pergi meninggalkan kelas. Shiho langsung berdiri dan hendak pegi ke kantin kalau saja tidak ada yang menahan lengannya

"Mau kemana kamu?" Tanya orang yang menahan lengan shiho, yang ternyata saguru

"Kantin, ada masalah?" kata shiho dingin

"Kamu harus mengantarkan aku keliling sekolah kan?" Tanya saguru

"Ah, benar juga ! suzuki-san, kesini sebentar" panggil shiho sambil melambaikan tangannya pada cewek berambut coklat pendek yang memakai bando.

"Ada apa miyano-san?" Tanya cewek berambut coklat bernama Suzuki sonoko saat sudah berada di depan shiho

"Begini Suzuki-san…. Tadi pak guru menyuruhku mengantar kan hakuba-san, tapi aku ada urusan. Bisakan kamu menggantikanku?" Tanya shiho. Shiho tau sonoko tidak akan menolak. Sebagai tipe yang gampang jatuh cinta, sonoko tidak akan melewatkan kesempatan bersama cowok. Halusinasi aneh sonoko pun sudah bermunculan.

"Bagaimana Suzuki-san? Kalo kamu menolak aku bisa—" ucapan shiho langsung terpotong oleh sonoko

"Tidak ! aku tidak menolak ! aku bisa mengantarmu kok, Saguru-kun~" jawab sonoko dengan nada yang menurut shiho menjijikkan

"Kalau begitu aku permisi dulu ya, suzuki-san danhakuba-san. Kamu harus mengelilingi sekolah ini sampai tiap inchinya. Sekolah ini menarik sekali, hakuba-san" kata shiho dengan nada jahil

"Tentu saja, ayo saguru-kun !" ajak sonoko menggandeng tangan saguru keluar

"Hah….. akhirnya bebas. Sekarang dimana shinichi?" Tanya shiho kepada diri sendiri sambil berjalan ke kantin

"Coba pikir tempat yang mungkin didatangi olehnya. Kantin? Tidak ada. Kelas? Tidak mungkin. Kamar mandi? Yang benar saja, masa aku harus mengeceknya? Taman? Bisa jadi sih, coba saja ku cek dulu" gumam shiho yang langsung berbalik arah tanpa mengambil makan siang. Sesampainya di taman, taman itu kosong. Shiho sudah melihat kanan kirinya tapi tetap tidak ada siapa siapa

"Sudah kuduga, mana mungkin dia ada di taman?" gumam shiho. Saat di akan berbalik, di balik pohon besar dia menemukan shinichi. Hampir saja dia memanggil nama shinichi kalau dia tidak mendengar suara wanita.

"Jadi bagaimana, Shinichi-kun?" Tanya wanita itu. Shiho yang mendengar itu langsung bersembunyi di balik pohon

"Kamu tidak mungkin mengajakku kesini hanya untuk mengerjakan PR mu kan, Ran?" kata shinichi pada wanita bernama ran itu.

"Ahahaha, kamu memang tidak bisa ditipu shinichi-kun" makin lama telinga shiho makin panas mendengar panggilan itu, hatinya terasa remuk, jantung hampir meloncat keluar. Shiho benci pada wanita itu pada pandangan pertama

"Jadi ada apa?" Tanya shinichi

"A-aku, a-ku su-su-su —" tiba tiba nada bicara perempuan itu berubah, menjadi terbata-bata. Oh tidak, shiho tau suasana ini. Dia pasti ingin menyatakan—

"Apa?" Tanya shinichi yang kebingungan. Gelar detektif-tidak-peka memang patut disandangnya

"AKU SUKA PADA MU ! Shinichi-kun" jawab wanita itu setengah berteriak

—perasaannya

"Apa?" Tanya shinichi dengan mata terbelalak

"Aku suka padamu, shinichi-kun"

"Tidak mungkin kan shinichi? Kamu tidak menerimanya kan?" gumam shiho

"Ran aku juga suka padamu…." Jawab shinichi

"Tidak mungkin" gumam shiho lagi sambil menahan air matanya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Gimana ceritanya? Tiba tiba ada ide lewat jadi langsung kutulis. Gomenne kalo banyak kesalahan, saya akan terus belajar agar bisa jadi yang terbaik untuk para readers. Arigatou sudah baca fanfic saya. Mind to Review?