AJIN

Author : ARIES.H

Naruto - Masashi Kishimoto

Highschool DxD - Ichi Ishibumi

Di sebuah gang kecil gelap terlihat samar-samar seorang laki-laki berambut pirang tengah berjalan santai. Walau gelap tak membuat takut sedikitpun laki-laki anak kuliahan itu, dengan tas gendong di bahu kirinya dia terus berjalan santai tujuannya tak lain apartemennya yang dia sewa seminggu lalu.

Menutup mulutnya yang sedikit menguap, Naruto nama laki-laki itu lalu melirik sebuah jam tangan yang tersemat di pergelang tangan kanannya yang menunjukan jam 19.31.

"Hahh.. " Laki-laki itu menghela nafas lelah. Di kepalanya sudah tecetak rencananya akan segera tidur setelah tiba nanti.

Namun tiba-tiba laki-laki itu menghentikan langkahnya saat akan melewati mulut gang gelap yang memancarkan aura supranatural. Dan dengan kepala menunduk, tangan di sampingnya yang terlihat lemas. Naruto berjalan ke dalam gang gelap itu, tak menyadari sosok berwujud seorang perempuan setengah ular di ujung gang tersebut.

'A-apa? k-kenapa dengan tubuhku ini!?' batin Naruto merasakan tubuhnya sedang di kendalikan. Bahkan karena sangat takutnya dan ketidak tahuannya yang sedang terjadi dengannya keringat dingin mulai bermunculan di wajahnya. Tentu itu wajar, bagaimana pun seseorang kalau sedang di posisinya ini akan ketakutan.

'Oh.. sial! siapa dia?' Naruto menatap tajam ke arah sosok tinggi di depannya, namun semakin dekat dengan sosok itu mata beriris biru itu melebar saat sosok tinggi itu rupanya..

'Ohh sial! mahluk apa dia!? Alien? Monster! Hantu!?' Naruto terpaku, shock. Bahkan dia tidak menyadari kalau tubuhnya berhenti satu meter di depan mahluk Manusia setengah ular itu. Dan Naruto menyadari tingginya sosok tadi rupanya karena badan bagian bawahnya adalah ular. Tubuh Naruto mengeras saat sosok perempuan setengah ular itu merayap ke arahnya. Apa lagi saat sosok itu semakin jelas oleh cahaya bulan akibat awan mendung yang tadi menghalangi cahaya bulan sudah menghilang.

'Ow tidak!' Kalau boleh dia memilih tentang situasi ini, dia lebih baik menantang semua brandalan yang ada di Jepang. Dan dia mengutuk si gadis perawan teman kuliahnya itu yang meminta untuk mengantarkannya pulang dengan alasan tidak baik kalau membiarkan seorang gadis berjalan di malam hari. Sebenarnya dia tidak mau kalau temannya tinggal di perkotaan karena dengan naik taksi saja sudah sampai, namun ini berbeda karena gadis itu tinggal di sebuah Desa tak jauh dari Kota akhirnya dia menerima saja. Apa lagi jalan satu-satunya ke rumahnya harus melewati jalan yang kedua sisinya adalah hutan.

Naruto tersentak kaget menyadari sosok manusia setengah ular itu sudah di depannya dan mengangkat dagunya untuk mendongak ke atas. Dan terlihat wajah menyeramkan dari manusia setengah ular itu yang seperti Film-Film bertema Predator melawan Alien. Namun Naruto dibuat mengerit heran melihat raut manusia ular itu yang sedikit melunak, dia yakin kalau ada orang tak jauh darinya pasti tidak menyadari perbuhan raut manusia ular ini.

"Sangat di sayangkan pemuda tampan sepertimu harus berakhir disini, tapi salahkan perutku ini yang sudah di kutuk untuk memakan daging ras sepertimu." Manusia setengah ular itu dengan sura berat khas perempuan dan membawa Naruto ke dalam pelukannya.

'Maaf!'

Dan setelah itu gigi-gigi tajam manusia ular itu menghujam leher Naruto, perlahan darah merembas keluar dari sela-sela gigi-gigi tajamnya. Menikmati, hanya itu yang sekarang dia lakukan. Sebisa mungkin pendengaran tajamnya dia tulikan untuk tidak mendengarkan erengan kesakitan pemuda yang sekarang ini tengah dia bunuh untuk selanjutnya ia makan. Tidak seperti kaumnya yang lain yang memakan manusia hidup-hidup, karena tak sabar untuk mengabulkan permintaan perut mereka yang meraung meminta makanan dan tidak peduli teriakan atau erengan kesakitan manusia yang menjadi santapannya karena dengan satu persatu bagian tubuhnya di pisahkan dari tubuhnya dengan paksa. Dia berbeda, ia membunuh dulu manusia yang menjadi mangsanya sebelum memakannya. Tapi sebisa mungkin dia tulikan telinganya, namun tetap telinganya mendengarkan suara kesakitan setiap manusia yang menjadi mangsanya.

Manusia ular itu melepaskan gigi-giginya dari leher pemuda pirang itu saat dirasa tubuh manusia yang dipeluknya sudah mendingin dan pucat dengan mata melotot tegang.

Bruk..

Tubuh Naruto jatuh tergeletak di depan mata manusia ular itu.

Hening...

Manusia ular itu menatap lama tubuh manusia di depannya, tiba-tiba perlahan tapi pasti rupa dan badan manusia ular itu berubah ke bentuk manusia seutuhnya tanpa busana. Baru saja akan membungkuk untuk menyantap manusia di bawahnya ini, namun sebuah tangan dengan jam tangan hitam mendekap lehernya. Tubuhnya menegang merasakan seseorang tepat dibelakangnya. Jelmaan manusia ular itu semakin kaget penciumannya mencium bau aroma tubuh manusia tadi yang dia bunuh. Tapi saat dia melihat kembali tubuh tak bernyawa dibawahnya dia yakin sosok yang sekarang tengah memeluknya adalah memiliki aroma sama dengan manusia yang tergeletak di bawah kakinya ini. Tapi.. bagaimana bisa. Pengguna Sacred Gear?. Namun seolah menjawab tubuh Naruto yang tergeletak perlahan menguar menjadi partikel hitam dan menghilang.

"Aku tidak menyangka, dibalik sosok buruk rupa wujudmu tadi.. ternyata kau perempuan cantik." Naruto dengan tenang, bahkan tak diketahui oleh siapapun dilubuk hatinya menikmati keadaannya saat ini dimana dia sedang mendekap leher perempuan jelmaan manusia ular tadi. Sedikit menambahkan kekuatan pada tangannya saat dirasa tubuh yang di dekapnya ini berontak.

"Tenang. Kau tak perlu takut." Ucap Naruto disisi kepala perempuan itu dan melirik wajah cantik yang sedang ketakutan itu. "Oh soal ucapan maaf mu tadi sepertinya kau terpaksa melakukan itu. Jadi aku mempunyai pilihan kepada mu, apa lagi kau cant... ah.. tidak-tidak. Khm! baiklah aku ingin kau ikut dengan ku dan melakukan apapun perintah yang aku katakan, dengan kata lain kau harus menjadi budak ku." Naruto sambil menatap leher jenjang perempuan jelmaan manusia ular ini. Karena baginya baru pertama kali ini dia mengetahui ada mahluk aneh selain dirinya. Padahal dia berpikir adalah mahluk satu-satunya yang berbeda dari manusia lainnya.

'Sial! persetan dengan mahluk apa ini yang penting dia cantik dan..' Entah kenapa tubuhnya mulai memanas.

"Bagaimana?" Naruto kembali bersuara.

"Kau pikir kau siap. Manusia lem-" ucapan perempuan jelmaan manusia ular itu terhenti oleh perkataan Naruto.

"Shuuttt! pikirkanlah kekuatan ku kau pikir hanya itu. Aku bisa saja memenggal kepalamu sekarang. Jadi bagaimana?" Naruto melepaskan dekapannya dan seperti yang dia kira perempuan itu segera menjaga jarak dengannya. Ya dia melakukan itu bukan tanpa alasan, tapi untuk menarik hati perempuan cantik jelmaan manusia ular itu. Mata perempuan berambut panjang hitam itu menatap tajam Naruto yang terlihat tidak sudah terjadi apa-apa.

"He! manusia memang sampah, bahkan pada mahluk seperti ku kau tetap bernafsu ya. Dan apa? menjadi budak mu" Perlahan tapi pasti tubuh perempuan itu kembali ke wujud aslinya, yakni berwujud manusia dengan bawahan bertubuh ular berwarna hitam mengkipal. "Tapi sekarang apa kau tetap berani mengatakan seperti tadi? he!" Dengan seringaian sadisnya.

"Hm jadi kau menolak ya... tidak apa-apa." Naruto membuang tas gendongnya ke samping. " Kalau begitu sepertinya harus dengan cara keras. Karena mahluk sepertimu sungguh barang langka untuk di lepaskan." Tidak menyadari fakta kalau dirinya juga mahluk langka atau berbeda dengan manusia lain. Ya.. walau perkataannya tadi adalah kedok untuk menutupi ke inginannya untuk mendapatkan mahluk manusia setengah ular itu hanya untuk memenuhi hormon sexynya yang melenceng.

Ketertarikan dalam suatu ke-anehan lawan jenisnya dan saat itu hormon anak mudanya akan aktif mengebu. Wanita tua, dan wanita bersuami dia tiduri. Bahkan kadang gadis cacatpun dia tiduri karena ke-anehan itu. Dan dia tak peduli itu. Apa lagi sekarang dia menemukan sosok yang pas untuk melayani sisi lain dirinya itu, agar tak ada lagi seorang pun atau keluarga yang menjadi korbannya.

Aura hitam menguar dari tubuh Naruto membuat mahluk manusia setengah ular itu meningkatkan kewaspadaannya, sebelum merayap cepat ke arah Naruto dengan mulut terbuka ganas. Tapi sedikit lagi dengan pemuda pirang itu tubuhnya tiba-tiba berhenti bergerak, apa lagi sesuatu tak terlihat mencengkam kuat kedua tangannya dan tubuh bagian bawahnya.

"Arrggh apa yang kau lakukan kepada ku, bangsat!" Mahluk itu meronta keras, namun tetap tak merubah apapun.

"Aarrrrgggg! Tsk!" Manusia ular itu terus meronta bahkan lebih berutal.

"Percuma. Dan penawaranku tadi masih berlaku untukmu, jadi bagaimana?" Naruto menatap santai mahluk setengah ular itu. "Hanya menjadi buda-"

"Dan menuruti nafsu bejad mu! Aku tidak sudi! walau tubuhku ini sudah terkutuk sekalipun!" Manusia ular itu bersuara keras sebelum membuka lebar mulut yang dipenuhi gigi-gigi tajam. Dan sebuah cairan putih kental keluar dari mulut itu ke arah Naruto, tapi tepat satu meter di depan Naruto cairan itu terhenti seolah mengenai sesuatu tak terlihat dan melindungi Naruto dari cairan beracun itu.

Menghela nafas Naruto berjalan ke arah manusia ular itu yang sampai ini dia tidak mengetahui mahluk apa itu. Dan mahluk manusia setengah ular itu kembali menyerang sosok Naruto yang berjalan ke arahnya dengan cairan beracunnya. Tapi tetap seolah ada dinding tak terlihat serangannya tertahan.

"Aku tidak ingin melukai dirimu nona, jadi berhentilah memberontak." Mahluk itu tak melawan saat tubuhnya di tarik paksa untuk semakin dekat dengan manusia pirang di bawahnya oleh sesuatu tak terlihat yang menarik paksa dirinya.

"Anak baik." Naruto berniat mengusap kepala manusia ular itu sebelum tangan kanannya di gigit dan putus oleh mahluk setengah ular itu.

"Akh! Kau liar juga. Tapi kau sedari tadi sudah membuat ke salahan nona, karena darahku yang kau minum adalah racun bagimu."

Seolah menjawab pernyataan Naruto sosok mahluk setengah ular itu membulat dengan memuntahkan darahnya. Akibat ada sesuatu yang tengah meremas jantungnya.

"K-k-kau.."

"Aku koreksi perkataanku tadi, ikutlah denganku tidak sebagai budak. Hanya ikut dengan ku saja... dan hidup denganku. Percayalah.." Ucap Naruto membawa manusia ular itu ke dalam dekapannya sebelum melepaskan semua kekuatannya dari tubuh manusia setengah ular itu. Terlanjur, dia sudah terlanjur terpikat oleh manusia setengah ular ini pada saat mulut mahluk ini mengucapkan kata 'maaf' tadi. Apa lagi ditambah mahluk ini berubah menjadi perempuan cantik, membuat sesuatu di dalam dirinya ingin mahluk ini di sampingnya.

Senyum senang Naruto muncul di wajahnya menyadari sosok yang di peluknya perlahan berubah menjadi perempuan berambut hitam dengan tanpa busana.

Menandakan mahluk setengah ular yang sebenarnya adalah Iblis yang terbuang atau di kutuk karena membangkan kepada King mereka.

Dan mungkin besok Naruto akan berterimakasih kepada teman kuliahnya itu. Mulai saat kehidupan menontonya akan berakhir.

End / To be continued?