.
"Eyes On Fire"
Story © Joanna Katharina
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning: AU, OOC, OC, Typos, No Used EYD
Crime, Gore, Soft Lime, NC-17, etc!
NO PLAGIARISM, PLEASE!
Jika Tidak Suka Jangan Memaksakan Diri Untuk Baca, Tinggalkan segera ff ini, simple!
[cerita ini hanya fiksi belaka, tidak ada keuntungan saya dalam membuat ff ini, it's just for fun!]
\
/
\
Hutan Aokigahara dikenal sebagai tempat bunuh diri populer di Jepang, hutan yang sepi di kaki Gunung Fuji ini benar-benar gelap. Sepanjang jalan, di beberapa titik kita hanya menjumpai pita-pita merah, tas ransel yang ditinggalkan pemiliknya, botol-botol sake kosong, kartu kredit lusuh, dan semua barang-barang tak terpakai layaknya sampah terdapat disana.*
Benda-benda sampah itu adalah benda-benda yang ditinggal pemiliknya yang mengakhiri hidupnya di hutan itu dengan kata lain mereka yang bunuh diri karena putus asa, tidak menemukan jalan keluar untuk permasalahan yang mereka hadapi, mereka yang kehilangan harapan, dan mereka yang mengambil tindakan bunuh diri karena tidak mampu menahan rasa sakit yang tak tertahankan hingga merasa bunuh dirilah adalah jawaban atas semua penderitaan yang mereka alami.
Kurang dari 100 peristiwa bunuh diri terjadi tiap tahunnya di hutan Aokigahara, hutan yang disebut hutan kematian atau biasanya dikenal sebagai lembah terakhir, lembah kematian, dimana semua penderitaan dan jeritan hati berakhir disana, namun yang jadi pertanyaan adalah apakah dengan bunuh diri bisa menyelesaikan masalah? Ya, jawabannya sudah pasti iya, karena seseorang tak perlu repot-repot lagi memikirkan beban hidup, tak perlu mengeluarkan air mata, dan tak perlu lagi bernafas hanya untuk merasakan kerasnya kehidupan di tanah yang penuh dengan darah dan air mata ini.
.
Eyes On Fire © Joanna Katharina
.
Seorang pemuda tampan berperawakan tinggi dengan dadanya yang bidang, kulitnya yang putih bersih, hidungnya yang mancung, model rambutnya yang sangat unik dan menarik perhatian orang yag melihatnya, bibirnya yang merah cerah dan kissable, dan suara baritone khasnya yang terdengar begitu eksotis disetiap kata yang keluar bibirnya yang eksotis itu.
Sasuke, begitulah orang memanggilnya, seorang pemuda yang mempunyai kepribadian yang unik, dingin, mempunyai jalan pikirannya sendiri yang sulit ditebak/dibaca, disatu-sisi ia sangat tegas, lembut dan kejam disaat yang bersamaan, dan yang terakhir yang paling unik adalah dia pemuda yang tampan yang tahu apa artinya cinta tetapi ia menutup hatinya, dan dia punya perasaan akan hal itu tetapi dia tidak menganggap eksistensi perasaan itu ada. Uchiha Sasuke, ah... Dia begitu menarik dengan segala kelebihan dan kekurangannya, pria tampan ciptaan Tuhan yang mengagumkan yang begitu sulit dijangkau oleh siapapun.
Masa lalu yang kurang menyenangkan menjadikan Sasuke pemuda yang demikian kejam dan tak berperasaan, dan hal itu juga yang menyeretnya dalam lingkaran setan yang tak berujung, menjadi seorang pembunuh bayaran dari sebuah organisasi kotor yang didirikan oleh pemerintah Jepang untuk membunuh para petinggi yang melakukan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dan membunuh para petinggi yang bekerja-sama dengan para sindikat narkoba jaringan internasional maupun domestik, akan tetapi dibaliknya organiasasi ini ada beberapa orang yang pro terhadap pemerintah yang korup, dengan atas nama uang dan kemewahan fasilitas beberapa anggota berkhianat. Well, perang dingin internal pun tak dapat terelakan. Organisasi itu dikenal sebagai Anbu Organization yang disingkat AO
.
Eyes On Fire © Joanna Katharina
.
Haruno Sakura, seorang gadis perawan yang baru menamatkan strata satu-nya dari Tokyo University sekarang ia mendapatkan gelar dokter yang ahli dibidang syaraf dan radiologi. Ayahnya adalah seorang kaki tangan dari salah satu petinggi pemerintahan Jepang. Keluarga Sakura adalah keluarga yang berkecukupan, sebagai anak tunggal ia hampir selalu mendapatkan yang ia mau, namunentah mengapa kepergiaan ibunya membuat kepribadiannya sedikit berubah, ia menjadi gadis yang pendiam, ayahnya selalu disibukkan oleh pekerjaannya. Sakura hanya mempunyai Ino dan Karin, sahabat-sahabat yang selalu setia menemaninnya sejak SMP hingga sekarang, Sakura tidak pernah menjalin hubungan khusus dengan laki-laki manapun, beda dengan Ino yang memiliki calon tunangan bernama Sai, dan Karin yang memiliki kekasih bernama Kakashi.
Kesialan selalu mampir dalam kehidupan gadis perawan yang malang ini, gadis yang namanya serupa dengan bunga kebanggan Jepang dan matanya yang bulat besar dengan emeraldnya yang begitu indah. Oh... Sakura yang malang, ayahnya dituduh melakukn penggelapan dana infrastruktur perbaikan jalan raya Nakoyaki Street sebanyak 13,7 miliyar ryoo. Haruno Kizashi tak sanggup menanggung beban hidupnya yang difitnah seperti ini belum lagi ketidakterimaannya akan kematian mendiang istrinya, Haruno Mebuki
Haruno Kizashi diketemukan mati mengenaskan dirumahnya dengan cara menusukan pedang Samurai sedalam 30 milimeter tepat di jantungnya, darah mengering disekujur perutnya dan di lantai terdapat titik-titik darah mengering. Berita ini menjadi headline news dibeberapa stasiun televisi dan itu berakibat fatal akan kejiwaan Sakura
.
Eyes On Fire © Joanna Katharina
.
Minami Dori Foodcourt, Masaki Street, Tokyo.
"Sakura..." Karin memanggil sahabatnya lembut dan menggengam tangannya, menyalurkan setiap kehangatan kepada sahabatnya baiknya, berharap Sakura bisa sedikit tenang dan melupakan sejenak beban pikirannya
"K-Ka-rin... I-Inooo... a-aku.. hiks..." suaranya bergetar menahan setiap perasaan luka itu
Ino tak sanggup melihat Sakura begini, Ino langsung memeluknya erat, begitu erat, sangat erat, seolah-olah besok mereka tak pernah bisa bertemu kembali
"Jangan katakan apapun, sayang... Menangislah, menangislah saja, aku dapat merasakan apa yang kaurasakan"
"Iya, tak usah malu menangis ditempat umum-"ujar Karin penuh kasih
"- Jika ada yang memarahimu karena kau menangis, akan pukul bokongnya.. haha.." tambahnya lagi, dengan sedikit candaan konyol berharap Sakura sedikit terhibur dengan lelucon yang dibuat Karin
.
Eyes On Fire © Joanna Katharina
.
Markas bawah tanah AO.
"Berita bodoh itu terus-menerus disiarkan ditelevisi, sungguh.. konyol, aku hampir tak percaya" ujar Gaara yang duduk disofa malas.
"Kita patut berterima-kasih tanpa kejeniusan Shikamaru, usaha kita menyembunyikan Kizashi akan terbongkar dan sia-sia" Shino membuka suara dan menyesap kopi hitamnya
"Enak saja, itu juga dengan bantuanku dan Utakata, tahu! Meh, seharusnya berterima-kasihlah padaku dan Utakata juga, ne Utakata aku benarkan?"
"Hem... Hem.. kau benar, Naruto!" seru Utakata terkekeh melihat raut wajah Gaara yang cemberut
"What a drag" ujar Shikamaru
"Bisakah kalian tidak berisik barang sebentar saja, aku butuh ketenangan, tch.." tuturnya, lalu Sasuke melangkahkan kakinya kedalam ruang isolasi yang kedap suara.
.
.
~Danzo-Oyabun is calling
Ponsel Sasuke berdering dan tertera nama Danzo-Oyabun disana, danzo merupakan salah satu petinggi pemerintahan Jepang yang memberikan perintah (misi) khusus kepada kelompok yang diketuai Sasuke. Danzo itu diibaratkan serigala berbulu domba, maka dari itu Sasuke selalu menyaring setiap perintahnya, tidak semua misi yang diamanahkan Danzo dilakukan Sasuke dkk, contohnya misi pembunuhan terhadap Haruno Kizashi, Sasuke, Shikamaru, dan Shino mengelabuhi Danzo dengan cara menggantikan seseorang yang mati mengenaskan dirumah Sakura (semacam subtitusi personal)
"Hn, ada apa Danzo?"
"Heh, kau ini... Selalu tidak sopan seperti biasa!"
"Kau tahu aku tidak suka berbasa-basi, to the point saja, aku malas menunggu dan membuat orang lain menunggu" tutur Sasuke tegas setengah menyinggung
"Dasar.. Baiklah, apa boleh buat. Hanya kelompokmu yang bisa diandalkan untuk hal ini. Besok aku mau kalian membunuh ketua badan Bea & Cukai (Pajak Negara), namanya Temuji, lelaki berambut kuning yang menjijikan, aku tak mau kematiannya terendus media, seperti biasa, buatlah cerita konyol yang menyakinkan orang-orang bahwa dia bunuh diri di Aokigahara, kau tahu kan apa maksud dan keinginanku?"
"Hn, mengapa kau menginginkan kematiannya?" tanya Sasuke penuh selidik
"Ku tahu kau cukup pintar, aku hanya tidak suka jika dia menikahkan anaknya dengan keponakanku, itu penghinaan bagiku, dengan begitu aku bisa mencegah pernikahan bodoh itu. Lagipula dia orang yang pantas dibunuh, tanyakan pada Shino jejak kotornya, Shino tahu semua tentangnya dan hal-hal menjijikan yang pernah dia lakukan "
"Baiklah, Danzo. Selamat malam"
PIP
"Hn, kita lihat Danzo. Jika kau salah aku tidak punya alasan untuk membunuhnya, tetapi jika kau benar dengan senang hati aku akan menghancurkan kepalanya, cih.." Sasuke bergumam sendiri di ruang isolasi kedap suara, ia mengirim pesan kepada Shino untuk menemuninya segera dan membicarakan kebenaran soal Temuji dari Shino.
.
.
8.30 PM
Seorang gadis berhelaian merah muda menangis terseduh-seduh dan merapatkan dirinya kedinding sudut kamarnya, rambut panjangnya yang biasanya terurai indah kini kusut dan berantakan, mata emeraldnya sembab, cerita hidupnya bagaikan roller coaster.
.
Dan bunga-bunga berguguran menyentuh tanah
Bunga-bunga mengering
Semilir pilu angin menangisi gugurnya bunga-bunga yang jatuh ke tanah
Air tak lagi beriak dan awan bersembunyi dibalik gelapnya malam
.
Dengan segenap hati, jiwa, dan raga. Sakura menghapus air matanya, ia mengambil tas ransel, boneka minnie mouse kecil pemberian terakhir ulang-tahun dari ibunya, dan ia mengambil sebotol sake yang biasanya diminum oleh ayahnya. Sakura mengenakan baju kasual berwarna biru gelap dan sepatu ketsnya yang berwarna hitam. Sebentar ia menelpon kedua sahabatnya dan mengatakan betapa ia mencintai mereka, Ino dan Karin, Sakura tak mengatakan apa-apa, hanya sebuah pelepas kerinduan semata akunya. Ya, Sakura memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang menyedihkan ini. Hutan Aokigahara adalah tempat perhentian yang sangat tepat pikir Sakura. Selamat tinggal dunia yang kejam!
.
.
Daun-daun gugur, Hutan Aokigahara, Jepang.
2.35 PM
"Cih, aku tak menyangka. Diusiaku yang ke 23 tahun ini. Aku sudah membunuh 67 orang" Ujar Sasuke yang memutilasi badan Temuji satu persatu, darah segar mengalir dari tubuhnya dan bau-bau anyir terendus hidungnya
"Dia memang pantas dibunuh, dia bajingan, Sasuke!" ucap Shino kalem
"Eww, tempat ini menjijikan. Mengapa ada tempat menyeramkan seperti ini?!" Naruto bergidik ngeri melihat pemandangan mengerikan yang disajikan hutan kematian itu.
"..." Utakata hanya terdiam saja dan menahan hasratnya untuk muntah melihat mayat-mayat begantungan dipohon-pohon besar
Sasuke dan Gaara dengan telaten memotong bagian-bagian tubuh Temuji menjadi potongan-potongan kecil. Cipratan darah mengotori kemeja Sasuke dan Gaara, sedangkan Shikamaru stand by di mobil jeep mereka.
.
.
Akhirnya dengan sedikit informasi yang dia dapat dari internet, Sakura tiba di Hutan Aokigahara. Butuh waktu 4 jam penuh menempuh perjalanan dari Tokyo ke lembah kematian ini, hatinya sudah mantap dan ia sudah berjanji tak'kan menyesali keputusannya ini, bunuh diri adalah jawaban dari semua masalahnya, ia tak sanggup hidup seorang diri lebih lama lagi. Sungguh, ini keputusan final-nya.
Sakura melangkahkan kakinya, ia memasuki hutan yang mengerikan itu seorang diri, dengan segenap keberanian dan keteguhan hatinya yang rapuh ia masuk kedalam, racun dalam botol kecil ia genggam erat, raut wajah Sakura begitu gelap dan nyaris tanpa ekspersi. Ia melewati sebuah mobil jeep (Shikamaru tertidur di dalam mobil), tetapi ia tak menghiraukan mobil jeep itu. Sakura terus melnagkah kedalam hutan, mencoba mencari tempat yang pas untuk menghabisi nyawanya sendiri.
.
.
Setelah acara potong-memotong alias memutilasi Temuji, sang dalang dibalik nepotisme Jepang 20xx. Sasuke permisi untuk membuang air kecil ke semak-semak dekat sungai kecil buatan(?) sementara Gaara, Naruto, Shino, dan Utakata kembali ke jeep. Namun entah mengapa, Naruto tak jadi kembali ke jeep, sepertinya ia juga mau buang air kecil.
.
Emerald-Onyx bertemu pandang
.
Sakura terperangah melihat mata kelam dan tajam itu. Sasuke tak bersuara sepatah kata pun, ia hanya mengernyit heran melihat seorang gadis berhelaianmerah muda yang terasa familiar dipikirannya, tetapi ia lupa siapakah gadis ini. Naruto yang berada dibelakang Saskue tak kalah terkejut dan membekap mulutnya sendiri.
"What the fuck, Cherry blossom?!" teriak Naruto heboh, mata birunya membesar
"N-Naruto... ah.. Sa.. Sa..ah, sedang apa kalian disini?"
"Demi Tuhan Cherry, apa kau mau bunuh diri?" Naruto terus berkicau layaknya burung yang baru lepas dari kandang.
"Hn, seharusnya aku yang bertanya begitu, gadis berambut pink!"
"..." Sakura tak bergeming hanya likuid bening mengalir di-wajah cantiknya.
"Heh, gadis berambut pink-" Naruto tertawa remeh.
"-namanya Haruno Sakura! Dia teman sekelas kita dulu sewaktu SMP, dia yang pernah memberimu surat cinta dihari valentine tetapi kau mengacuhkannya dan pergi, ya.. walaupun kau menerima surat cinta itu dan memasukannya ke saku-celanamu. Hehe.. aku masih mengingatnya sampai sekarang.. Karena jujur saja, sebenarnya aku suka padanya, hanya... Saja Gaara juga menyukainya. Jadi kuputuskan diam saja, lagipula dia menyukaimu, Sasuke!" jelas Naruto panjang dan lebar, sedangkan Sakura terus menangis dalam diam dan menundukkan wajahnya
"Hn, begitu ya-" ujarnya. Sasuke yang dingin, kejam, dan tak berperasaan. Entah mengapa sisi lain dirinya berteriak seolah-olah sebagian dirinya tak terima jika gadis berambut pink ini mengakhiri hidupnya di hutan menjijikan ini. Otaknya berpikir keras, apakah ada hubungan antara Haruno Kizashi dan Haruno Sakura, apakah mereka ayah dan anak atau tidak ada hubungannya sama sekali. Mengingat selama berita tolol itu bergentayangan ditelevisi hanya tidak pernah sekalipun keluarga Kizashi disinggung, karenanya Sasuke tak tahu apa hubungan Kizashi dan gadis pink ini.
"Hn, apakah kau putri Haruno Kizashi?"
"... Untuk kau bertanya seperti itu, cepat pergi dari sini kalian berdua tentang siapa aku dan masalahku ini tak ada hubungannya dengan kalian, jangan menghalangi jalanku!" ujar Sakura setengah berteriak dengan suaranya parau
"..." Naruto terdiam membisu dan menundukan kepalanya
"... tentu ini ada hubugannya denganku, gadis pink! Naruto, kembalilah ke jeep dan pesankan taxi silver bird untukku didepan, kalian pulanglah!"
"Baiklah, aku mengerti-" ujar Naruto lalu ia mendekatkan mulutnya dengan telinga Sasuke dan berbisik "Sasuke, kuharap kau bisa mencegahnya bunuh diri! Kau tahu, kau adalah cinta pertamanya loh... kalau bisa rebut hatinya, aku mendukungmu!"
"Hn, jangan asal bicara, bodoh!"
"Ok, aku pergi ya... Jaaa..."
.
. . Eyes on fire . .
Caramu menatap mataku
Seperti...
Membakar dan menguliti jiwaku
Membuka pintu yang terkunci rapat
Menyegarkan tulang-tulangku nyeri
5 menit Sasuke dan Sakura hanya saling berpandangan tanpa suara, tanpa gerakan yang berarti.
~Zrasshhhhh...
Hujan pun turun. Sasuke melepaskan kemeja yang cukup tebal itu dan memakaikannya pada Sakura, maka terekspsoslah dada bidang Sasuke, tubuhnya yang atletis dan terpahat sempurna, tetapi disuasana seperti ini Sakura tak menghiraukannya, aura kegelapan masih setia menyelimuti dirinya yang kalut dan menyedihkan
"Jangan lakukan ini padaku, kaupikir kau siapa?! Hah! Dengar, aku tak pernah memintaku melakukan kebaikan sebanyak ini, pergilah dari sini!" Sakura mendongakkan wajahnya ke wajah Sasuke yang tepat didepannya
Kedua-tangan Sasuke menyentuh pundak gadis perawan itu seraya berkata;
"Percayalah, aku pun pernah dalam situasi seperti ini. Semua keluargaku dibantai habis oleh kelompok rendahan dibawah pimpinan Yakuza. Dulu, aku juga sempat berpikir konyol, mau mengakhiri hidup ini, mungkin dengan bunuh diri semua masalahku selesai dan aku tidak harus hidup seorang diri. Tetapi... Aku tak melakukannya, entah mengapa. Aku hanya tak mengerti dan berpikir, apakah bunuh diri ini benar? Kemana jiwaku akan pergi setelah bunuh diri nanti? Itulah yang aku pikirkan, lalu aku mengurungkan niatku dan melanjutkan hidupku, meski sakit aku harus menjalaninya, aku hanya teringat kata Kaasan-ku, dia... Ibuku selalu mengajarkan banyak hal. Sakura..."
"..." Sakura terdiam. Sasuke mengambil botol kecil dari tangan Sakura dan melemparnya kesembarang arah, Sasuke tahu itu racun.
"Sasuke, apa yang kau lakukan. Beraninya kau membuang botol itu?!"
Mpfhhhhhhhhhh...
Sasuke yang bertelanjang dada tadi dengan cepat mencium gadis itu. Entahlah, Sasuke benar-benar tak mengerti, badanya bergerak sendiri. Instingnya sebagai lelaki mendorongnya untuk melumat bibir ranum gadis itu
Akhhh.. Mpggghhhh...
Sasuke terus-menerus melumat bibir gadis itu, tangannya pun menyentuh payudara Sakura
Instingnya sebagai laki-lakimembuatnya gelap mata. Entah pikiran kotor mata yang mendistraksi-dirinya melakukan hal sejauh ini, dia tak mengerti, dia seperti vampir yang kehausan darah dan menekan ciuman itu lebih dalam dan lebih intim.
"Hentikan..!" Sakura mendorong badan Sasuke sekuat tenaga
"Maaf" ujar Sasuke dengan kilatan mata penuh penyesalan
Setelah melalui proses yang cukup rumit, akhirnya Sakura mengiyakan ajakan Sasuke untuk pergi bersamanya, Sasuke menjelaskan ayahnya masih hidup dimarkas rahasia mereka di bawah tanah, lalu mereka menaiki taxi silver bird tadi yang dipesan oleh Naruto, sepanjang perjalanan Sakura mungkin kelelahan, ia pun tertidur dibahu Sasuke lelap
"Sakura... Apapun yang terjadi aku akan melindungimu" ucap Sasuke kepada sakura yang terlelap dibahunya, ia mengecup kening Sakura. Sejak pembantaian keluarganya, baru sekaranglah, entah mengapa sebagian jiwa Sasuke terasa hidup kembali, cara gadis itu menatapnya tadi seolah-olah menyegarkan jiwanya kering dan tulang-tulangnya yang nyeri.
.
.
Sepertinya ada kisah cinta yang indah
Dibalik pertemuan yang tak terduga
Di hutan Aokigahara
Hutan kematian yang menjadi saksi bisu
Pertemuan antara musim dingin dan musim semi
.
.
.
.
.
.
.
-END-
.
Author's Note:
*Hutan Aokigahara diperoleh dari wikipedia.
...
Thanks for reading :)
Lots of love,
xxx
Joan
