Tidak bisa terlupa dari ingatan Winry ketika Edward, lelaki yang paling dicintainya, pergi begitu saja... An after from the movie (baru aja nonton ^^) Ada EdWin dan RoyAi-nya. Silakan dibaca aja….


No Reason

Disclaimer : Fullmetal Alchemist by Hiromu Arakawa

Tidak ada alasan bagi Winry untuk menunggu Edward, lelaki yang paling dicintainya, kembali dan memeluknya.

Karena diantara semua yang merasa kehilangan Edward, dirinyalah yang paling tahu bahwa Edward takkan lagi kembali.

Tapi, tidak bisa terlupa dari ingatan Winry ketika Edward, sekali lagi, lelaki yang paling dicintainya, pergi begitu saja.

Apakah Edward tidak memiliki alasan untuk tetap disisinya?

Lonceng sebuah gereja di Central berdentang dan menggaung dengan keras. Keramaian di depan gereja tidak dapat dihindari, selain oleh para tamu undangan pernikahan yang menyempatkan diri untuk hadir, hampir seluruh personil kemiliteran Central mengamankan upacara paling sakral itu. Sakral bagi kedua pengantin maupun negara, karena seorang fuhrer yang baru diangkat sebulan lalu melamar asistennya dan mengesahkan ikatan mereka hari ini. Ya, mereka- Roy Mustang yang gagah dengan pakaian fuhrer serta Riza Hawkeye -atau Riza Mustang mulai saat ini, yang begitu anggun dalam balutan gaun putih, berpegangan tangan dan berdampingan,turun dari tangga untuk melewati karpet merah sambil terus dielu-elukan oleh para subordinat dan keluarga mereka.

Winry menjadi salah satu orang yang beruntung bisa melihat adegan menakjubkan itu dari dekat. Ia bertepuk tangan dan mendengarkan dengan cermat semua seruan dari para tamu pernikahan mereka. Ada yang berkata "Selamat menempuh hidup baru!", "Hidup fuhrer Mustang!", "Selamat tinggal playboy api!" atau "Hati-hati padanya, Letnan! Tembak saja bokongnya kalau aneh-aneh padamu malam ini!"... Oke, yang terakhir agak berlebihan.

Dilihatnya Riza memberi pelukan pada Rebecca, sahabatnya, sambil berterimakasih atas gaun yang indah itu. Disampingnya, Roy, bercanda dengan para subordinatnya -dan Havoc menangis, berterimakasih pada Tuhan karena musuh bebuyutannya ini akhirnya menikah juga, dengan Letnan galak itu pula! Fuery memberi selamat pada Riza dan berkata dengan senang hati menjaga Buruha yang akan mereka tinggalkan karena 'cuti' nanti, atas kewenangan Roy untuk membiarkan Buruha di asramanya, tentu. Selain itu, mereka memberi selamat pada Maria Ross yang mendapatkan buket bunga Riza, yang membuat Brooch tak henti-hentinya diledek oleh teman-temannya.

Ada yang salah...

Akhirnya Roy Mustang dan istrinya sampai dihadapan keluarga Rockbell. Keduanya membungkuk dalam-dalam kepada Pinako Rockbell, nenek Winry, atas kesediaannya untuk datang jauh-jauh ke Central demi mereka. Begitu pula kepada Winry, yang hanya berkata "Tolong jaga Riza-san baik-baik, Roy-san." dengan pahitnya.

Ah, dia menyadari hal yang 'salah' itu. Alasan dari rasa ganjil itu.

Tidak ada Edward disini, begitu juga Alphonse.

Karena jika mereka disini, pastilah akan ada yang meledek dan mengumpat-umpat fuhrer Roy atas keberuntungannya mendapatkan sang Mata Elang. Lalu, adiknya akan memarahi dan meminta maaf atas kekurang ajaran kakaknya itu. Mungkin akan mereka lihat lagi pertempuran paling menarik antara Pahlawan Ishbal melawan Si Kacang Besi. Siapa tahu…

Ia rindu dan cemas : apakah semuanya sudah tidak ingat pada kedua pahlawan muda itu? Tidakkah ada yang ingat pada sahabat-sahabatnya itu?

Kepada Edward yang dicintainya itu?


Hehehe… Gimana? Fict kali ini di ilhami setelah nonton Hagaren the movie (wuedhyan, telat banget yak…) jadi kayaknya lebih berisi (?). Kuharap kalian suka, karena ini masih ada sambungannya (kukira bakal pendek, TERNYATA TIDAK) dan aku sudah memikirkan sekuelnya ^^b. Tolong Reviewnya sekalian ya! Dan kalau gak suka silakan lempari aku dengan besi automail atau sarung tangan pyrotex, kalau bisa, akan kuterima dengan senang hati :)