This Present By shclyod_
Pass Me By
.
.
.
Starring By :
Park Chanyeol
Byun Baekhyun
Jeremy Kim
Ryana Dee
Jongin Kim
and
Leah Adeeva
.
.
Baekhyun Byun, seorang lelaki mungil yang ceria. Hidupnya selalu Ia isi dengan tawa bahagia, walau sebenarnya tak begitu. Baekhyun diadopsi oleh keluarga Kim saat usianya menginjak 16 tahun, berkata bahwa anak bungsunya seumuran dengan Baekhyun dan dapat berteman baik dengannya. Fakta yang saat itu baru Baekhyun ketahui adalah gadis keturunan spanish itu sedang sakit. Lemah jantung.
Tetapi, Baekhyun bukan lelaki yang tak punya malu. Ia selalu membantu gadis ringkih itu, selalu disampingnya, menjaga dan berusaha menjadi sahabat baik. Baekhyun merasa berterima kasih pada Jeremy dan Ryana yang telah membawanya kedalam keluarga sempurna mereka. Tetapi satu hal yang Baekhyun sesalkan, Ia tak pernah bisa dekat dengannya, lelaki tinggi berkulit eksotis itu, Kim Jongin. Lelaki itu selalu menatap Baekhyun seperti predator yang ingin melahap mangsanya, sikap dingin dan tatapan mata tajam bak elang itu tak bisa membuat Baekhyun tak menggigil ketakutan menatapnya. Baekhyun tak mengerti, apa yang menjadikan Kim Jongin bersikap begitu padanya. Mungkinkah lelaki itu pernah tak sengaja Baekhyun sakiti.
Nyatanya tidak sama sekali. Baekhyun adalah lelaki mungil yang sangat sensitif, membunuh semut yang telah mengigitnya saja Ia harus berpikir dua kali.
Pagi ini lelaki itu membantu bibi Son membuat omelete keju kesukaan Leah. Gadis itu merengek ingin memakannya untuk sarapan.
Setelah selesai, Baekhyun naik kelantai atas dengan sepiring omelete yang wangi semerbak dan segelas susu. Membuka pintu kayu itu dengan siku dan langsung bertemu pandang dengan gadis blasteran Korea-spanish dari ibunya Ryana. Gadis itu tersenyum cantik kearah Baekhyun yang membawakan pesanannya. Meletakan piring itu diatas pangkuan dan memberi garpu kepada gadis itu. Memerhatikannya yang memakan omelete itu dengan lahap.
Gadis itu memiliki rambut sebahu berwarna cokelat terang sewarna matanya, kulit putih pucat dan hidung bangir yang indah juga bibir tipis yang berwarna pink pucat. Baekhyun sangat menyayangkan, mengapa bisa gadis ceria yang masa mudanya masih panjang harus melawan penyakit itu seorang diri. Ia prihatin. Mereka sudah lebih dari lama untuk saling mengenal baik. Ini sudah terhitung tujuh tahun lamanya Baekhyun dirawat oleh keluarga Kim.
"Bbyu~ kenapa melamun?" Leah menatap Baekhyun yang hanya diam dan hanya gelengan yang menjadi respon si mungil.
"Cepat habiskan sarapanmu Dee. Ayo kita jalan-jalan." Ajakan Baekhyun mau tak mau membuat gadis itu terlonjak senang. Ia jarang keluar rumah karena penyakit ini, gadis itu bahkan tak mengerti apa yang biasa gadis seusianya lakukan saat berada di luar rumah.
.
.
Setelah memakan sarapannya dengan lahap dan meminum obat, Baekhyun menepati janjinya kepada Leah untuk menemaninya ke luar rumah. Menyusuri komplek perumahan dengan menggunakan sepeda, berkeliling sampai menemukan taman bermain di taman komplek yang penuh dengan anak-anak dan orang tua mereka. Jelas saja, ini hari minggu.
Baekhyun mendudukan Leah di ayunan, menyuruhnya untuk menunggu sebentar karena Baekhyun harus menyelesaikan urusannya di toilet dan gadis itu mengangguk seperti anak baik.
Lima belas menit menunggu Baekhyun tak jua menunjukkan eksistensinya, Leah berdiri dari duduknya dan pergi berjalan-jalan sendiri. Melihat sekeliling yang ramai akan pengunjung membuat gadis itu tersenyum senang. Inilah yang diimpikannya setiap hari. Ia merasa seolah bebas dari sangkar yang mengekang.
"Ahh!" Anak laki-laki kecil itu jatuh tepat di bawah kaki Leah. Saat gadis itu merunduk untuk menolongnya berdiri, anak itu tanpa sengaja mendorong Leah menjauh dengan menggunakan sikunya dan berlari kearah lapangan. Leah jatuh terduduk di rumput karena dorongan tiba-tiba itu. Meringis kecil dan menatap sekeliling untuk mencari keberadaan Baekhyun.
"Nona baik-baik saja?" Leah menatap lelaki asia dihadapannya yang tersenyum ramah sambil berlutut, mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu berdiri.
"Te-terima kasih." Cicit gadis itu sambil membungkukan sedikit tubuhnya. Lelaki itu mengangguk dan melangkah pergi begitu saja setelah menebar senyum tampannya.
Tidak mau kehilangan kesempatan, gadis itu berteriak membuat lelaki itu menoleh lagi, menghadapnya.
"Siapa namamu?"
.
.
Baekhyun kembali dari toilet dengan tergesa dan bernapas lega karena Leah tak beranjak dari tempatnya. Menghampiri gadis itu dan mengajaknya untuk pulang karena hari mulai siang. Mengayuh sepeda untuk kembali ke rumah.
"Apa sesuatu bahagia terjadi saat aku tak ada?" Baekhyun bertanya penasaran karena Leah tak hentinya tersenyum sehabis pulang dari taman.
" emm.. haha" Bukannya menjawab gadis itu malah tertawa semakin lebar dan berlari menuju kamarnya, meninggalkan Baekhyun yang kebingungan.
.
.
Baekhyun dan Leah sedang duduk dibalkon kamar gadis itu. Menyapa bulan dan menghitung bintang yang terhampar di lautan malam. Meminta bintang jatuh agar keduanya bisa memohon harapan sebelum tidur.
"Bbyu?"
"Ya?"
"Apa kau pernah menyukai seseorang?"
"Tidak. Kenapa?"
"Aku pikir, aku sedang merasakannya."
Baekhyun menolehkan kepala pada gadis itu. Menyukai seseorang?
"Siapa?"
"Dia seperti malaikat pelindung."
Leah membisikkan sebuah nama dan sayangnya Baekhyun tak mendengar itu.
.
.
Dan bintang jatuh tepat dihadapan mereka, saling menutup mata dan menautkan jemari masing-masing. Memohon harapan.
.
.
'Semoga kau selalu memberi Leah kebahagiaan Tuhan'
'Semoga aku bisa bertemu dengannya lagi Tuhan. Park Chanyeol'
.
.
.
Ada yang baru nih...
Bagaimana dengan ini?
Saya gak ngerti , ini tiba-tiba muncul begitu aja diotak saya yang tak sebesar biji kenari*ealahh~
Ayo review. Saya cuma mau denger pendapat kalian apakah ini harus terlanjut atau dihanyutkan aja?
Saya tunggu lho.
Makasih udah sempetin baca
